INTISARI
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observational analytic desain.
Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan antara hitung jumlah trombosit dengan menggunakan alat
Hematologi Analyser dan cara manual
Populasi penelitian ini adalah data dari semua pasien yang dihitung jumlah trombositnya dengan
menggunakan alat hitung otomatis dan metode tidak langsung dengan hapusan darah
dilaboratorium Klinika Surabaya.Sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebanyak 30 sampel
dari pasien yang memeriksakan trombositnya pada mulai tanggal 22 September – 29 September 2012
Variabel penelitian terdiri dari: Variabel bebas : Pasien yang memeriksakan trombositnya dengan
kriteria yang disebutkan. Variabel kontrol : Metode penghitungan jumlah trombosit dengan alat hitung
otomatis
dan cara manual tidak langsung. Variabel terikat : Jumlah
trombosit. Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat Penelitian
Alat hitung trombosit dengan metode langsung menggunakan alat otomatis :
Sysmex KX – 21
Alat hitung trombosit dengan metode tidak langsung menggunakan hapusan darah antara lain; - Tabung
reaksi, - Obyek Glass, - Spreader ( cover glass ), - Mikroskop Cahaya.
2. Bahan Penelitian
a. Hitung Trombosit Cara Langsung, antara lain; - Darah Vena, - Antikoagulan EDTA.
b. Hitung Trombosit Cara Tidak Langsung adalah - Darah Vena, - Antikoagulan EDTA, - Cat Giemsa, -
Metanol Absolut., - Minyak Emersi.
Hasil pebnelitian da[at disimpulkan bahwab terbukti dari rasio rata – rata yang diperoleh sebesar 0,98
yang hampir mendekati satu. Jadi dalam pemeriksaan hitung trombosit dapat menggunakan salah satu
metode tersebut.
Kata Kunci: trombosit Hematologi Analyser, cara manual dan secara otomatis
PENDAHULUAN
Latar belakang
Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional, yang pada
hakekatnya merupakan upaya penyelenggaraan kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal,
sebagai salah satu tujuan nasional. Penyakit infeksi masih merupakan masalah besar, sementara penyakit
non infeksi akibat perilaku tidak sehat dan penyakit degeneratif mengalami peningkatan. Salah satu
strategi pembangunan kesehatan nasional untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010 adalah menerapkan
pembangunan nasional berwawasan kesehatan, yang berarti setiap upaya program pembangunan nasional
harus mempunyai kontribusi positif bagi terbentuknya lingkungan sehat dan perilaku sehat (Propenas,
2000).
Pelayanan pemeriksaan laboratorium kesehatan merupakan salah satu unit pelayanan yang amat
penting dalam upaya pembangunan bidang kesehatan, oleh karena itu baik laboratorium pemerintah
maupun swasta perlu mengadakan pemantapan dan peningkatan mutu pemeriksaan laboratorium(Panduan
Pemantapan Mutu Laboratorium).
Dari sekian banyak laboratorium klinik baik pemerintah maupun swasta, untuk pemeriksaan
hitung jumlah trombosit terdapat beberapa cara, yaitu cara otomatis dan manual. Pada umumnya
cara
otomatis dengan menggunakan alat hematology analyzer, dengan prinsip impendance yaitu
resistensi atau ketahanan sel-sel yang tergantung volume sel terhadap besarnya arus listrik yang
dinyatakan dengan satuan fentoliter, dimana ketelitiannya lebih baik daripada cara manual. Cara
ini juga mempunyai
keuntungan, tidak melelahkan petugas laboratorium, jika harus banyak melakukan pemeriksaan
menghitung jumlah trombosit. Akan tetapi cara ini masih ada kelemahannya karena trombosit yang
besar
(giant trombosit) atau beberapa trombosit yang menggumpal tidak bisa terhitung, hal ini
menyebabkan jumlah trombosit menjadi lebih sedikit sehingga perlu dikonfirmasi dengan cara manual.
Sedangkan cara manual yaitu dengan cara mengencerkan dan melisiskan eritrosit dalam darah
dengan larutan Rees -
Ecker, pengenceran di dalam pipet khusus kemudian dihitung menggunakan kamar hitung
Improved Neubauer pada volume tertentu (R Gandasoebrata, 2001)
Pada survey pendahuluan ada pernyataan dari beberapa klinisi yang menyatakan tentang
ketimpangan hasil pemeriksaan jumlah trombosit sehingga mengajukan pemeriksaan ulang secara
manual
terkait dengan kondisi umum dari pasien yang sudah membaik.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas,dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Adakah
perbedaan yang bermakna antara hitung jumlah trombosit dengan menggunakan alat Hematologi
Analyser dan penghitungan cara manual.
Tinjauan
Pustaka Darah
Darah
adalah
bagian
cairan yang
homogen
terdiri dari
dua bagian (
plasma
darah dan
sel-sel
darah ).sekitar 55 % adalah cairan yang disebut plasma, 45 % sisanya unsur-unsur padat, yaitu sel
darah. Volume darah secara keseluruhan kira- kira merupakan satu perdua belas berat badan atau kira-kira
6-8 %. Pada pria persentasenya (Evelyn Pearce, 2002).
1. Plasma darah
Plasma darah terdiri atas air (91-92 persen) yang berperan sebagai medium transport, zat padat ( 7-9
persen ) yang terdiri atas protein 8 persen (albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen), mineral 0,9
persen (natrium, klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium, besi dan yodium)
Sisanya diisi oleh bahan organik yaitu Glukosa, lemak, urea, kreatinin , kolesterol, asam amino dan
berisi gas (oksigen dan karbondiksida), hormon – hormon, enzim dan antigen (Evelyn Pearce, 2002).
2. Sel - sel darah
Sel-sel darah terdiri dari : eritrosit, lekosit, trombosit.
Ketiga elemen seluler tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Begitupun jangka waktu
hidupnya tidak sama. Sel-sel yang telah mencapai umurnya atau yang telah mati akan digantikan dengan
sel-sel yang baru. Dalam keadaan fisiologis destruksi sel senantiasa diimbangi dengan produksi sel yang
baru oleh alat-alat pembentukan darah (Evelyn Pearce, 2002).
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observational analytic desain,
yaitu suatu metode penelitian yang menganalisa data sekunder yang sudah ada dan data primer, data
diambil secara acak, tanpa ketentuan waktu.
Populasi penelitian ini adalah data dari semua pasien yang dihitung jumlah trombositnya dengan
menggunakan alat hitung otomatis dan metode tidak langsung dengan hapusan darah
dilaboratorium Klinika Surabaya.
Sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah sampel yang memiliki kriteria
sebagai
berikut :
1. Hasil pemeriksaan hitung trombosit dengan alat hitung otomatis dan cara manual tidak langsung.
2. Pasien dari semua golongan usia.
3. Pasien dari jenis kelamin perempuan dan laki – laki.
Dalam penelitian ini didapatkan data sebanyak 30 sampel dari pasien yang memeriksakan
trombositnya pada mulai tanggal 22 September – 29 September 2012
Variabel penelitian terdiri dari:
4. Variabel bebas : Pasien yang memeriksakan trombositnya dengan kriteria yang disebutkan.
5. Variabel kontrol : Metode penghitungan jumlah trombosit dengan alat hitung otomatis dan cara manual
tidak langsung.
6. Variabel terikat : Jumlah trombosit.
Hasil Penelitian
Peneliti telah melakukan pemeriksaan 20 sampel darah lengkap dari orang yang datang di
Laboratorium Klinika Surabaya. Dua puluh sampel tersebut dihitung trombositnya menggunakan Sysmex
KX-21 serta dihitung pula dalam sediaan apus darah tepi pada lapangan pandang minyak imersi
( pembesaran 1000 x ).
Dari data 20 pasien yang telah diperiksa jumlah trombositnya secara langsung dengan Sysmex
KX – 21 di Laboratorium Klinika Surabaya dan dilakukan cross check pula dengan metode tidak
langsung menggunakan sediaan apus darah tepi terhadap seribu eritrosit, diperoleh rata – rata kedua
metode tersebut adalah 258.200 ( cara langsung ) & 262.021 ( cara tidak langsung ) sehingga hasil rata –
rata dari kedua metode tersebut didapat suatu rasio atau perbandingan sebesar 0,98. Data – data
perbandingan antara hitung jumlah trombosit dengan alat hitung otomatis yang digunakan adalah Sysmex
KX-21 dan cara manual tidak langsung yang digunakan Sediaan Apus Drah Tepi ( SADT ) dapat dilihat
pada lampiran 1. Rasio tersebut mendekati satu berarti menunjukkan hasil hitung jumlah trombosit
menggunakan Sysmex KX-21 dan Sediaan Apus Darah Tepi rata – rata hasilnya tidak jauh berbeda atau
rata – rata dari semua sampel memiliki selisih hasil penghitungan yang tipis. Namun ada beberapa sampel
pemeriksaan yang hasilnya jauh berbeda, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Perbandingan antara
hitung jumlah trombosit dengan alat hitung ototmatis ( Sysmex KX – 21) dan cara manual tidak langsung
(sediaan apus darah tepi ).
Berdasarkan hasil pengolahan data T-test, terlihat bahwa nilat t terhitung 143 ( negatif ) artinya
pemeriksaan hitung jumlah trombosit dengan metode SADT lebih tinggi dibandingkan metode Sysmex
KX-21 pada beberapa sampel. Kita juga dapat melihat melalui deskriptif statistik bahwa rata – rata
( mean ) jumlah trombosit dengan SADT lebih tinggi daripada Sysmex KX-21. Pengolahan data ini dapat
dilihat pada lampiran 2.
Dari hasil uji T data – data yang diperoleh cukup signifikan dan kehomogenan data
sudah baik
dilihat dari signifikan ( ) 0.000 lebih kecil daripada ( ) 0,05.
Kedua metode pemeriksaan hitung trombosit tersebut saling berhubungan terlihat dari tabel correlations
0,887 ( pada t-test dalam lampiran 2 ) yang mendekati 1.
Sehingga dari dua metode pemeriksaan hitung trombosit tersebut kita dapat menggunakan
metode langsung dan dilengkapi metode tidak langsung untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat
dalam
mengcrosscheck hasil hitung trombosit pada pemeriksaan darah lengkap. atau menggunakan
salah satu metode pemeriksaan hitung trombosit dari keduanya namun untuk lebih mempersingkat
waktu dapat
menggunakan alat hitung otomatis dalam hal ini Sysmex KX-21.
Pembahasan
Penghitungan jumlah trombosit secara langsung dapat dilakukan dengan Metode otomatis dapat
menggunakan Sysmex KX- 21 dengan prinsip teknik impedansi. Prinsip tersebut memungkinkan sel-sel
masuk flow chamber untuk dicampur dengan diluent kemudian dialirkan melalui apertura ( celah sempit ).
Teknik impedansi berdasar pengukuran besarnya resistensi elektronik antara dua elektrode yaitu elektrode
internal dan eksternal sehingga terjadi perubahan tahanan listrik yang dicatat sebagai peningkatan voltase
dan digambarkan dalam bentuk pulsa. Setiap pulsa listrik yang terjadi sesuai dengan satu trombosit yang
melalui apertura dan tingginya pulsa menunjukkan ukuran trombosit dan jumlah pulsa sama dengan
jumlah trombosit. Alat tersebut mempunyai keuntungan diantaranya : tidak melelahkan petugas
laboratorium, jika harus banyak melakukan pemeriksaan hitung trombosit. Adanya tampilan flag
menunjukkan hal – hal yang perlu mendapat perhatian terhadap peneriksaan sampel. Alat ini masih
terdapat kelemahan apabila ada trombosit yang bergerombol, trombosit besar (giant) serta adanya kotoran,
pecahan eritrosit, pecahan leukosit tidak dapat terdeteksi atau tidak dapat dibedakan. Teknik ini pada
keadaan tertentu dapat memberikan hasil rendah palsu atau tinggi palsu. Hitung trombosit dengan metode
otomatis mempunyai CV 4 % pada sampel darah normal.
Sedangkan penghitungan jumlah trombosit dengan cara tidak langsung menggunakan sediaan
apus darah tepi yang telah dicat Giemsa. Metode ini sebagai cross check terhadap cara langsung.
Metode
tidak langsung, menghitung jumlah trombosit melalui rasio trombosit terhadap seribu eritrosit
pada hapusan darah tepi juga berlaku pada milimeter kubik darah, sehingga perhitungannya adalah
rasio
trombosit/1000 eritrosit dalam hapusan darah tepi dikalikan dengan jumlah eritrosit/ mm3 darah.
Cara ini menghitung jumlah trombosit yang paling mudah dan sederhana tetapi kurang teliti. Pada cara
manual ini mempunyai kelebihan karena dapat mengamati ukuran dan morfologi trombosit atau kelainan
hematologi
lainnya, namun juga memiliki suatu kelemahan yaitu penyebaran trombosit yang tidak merata
disebabkan perlekatan trombosit pada kaca sehingga mengakibatkan penilaian jumlah trombosit yang
berbeda – beda.
Hal ini dapat diatasi dengan teknik putar cara spin, metode ini merupakan metode otomatis
dengan cara ini trombosit dan lekosit akan tersebar merata. Kerugian metode ini adalah membutuhkan
alat khusus dan
dan untuk laboratorium yang sibuk membutuhkan banyak waktu dalam pembuatan hapusan.
Jumlah trombosit yang dihitung menggunakan Sysmex KX-21 pada penelitian ini
bervariasi,
antara 104.000/l – 520.000/l. Jumlah trombosit normal pada Sysmex KX-21 yang digunakan
untuk penelitian ini ditetapkan antara 150.000 – 450.000/l. Penulis – penulis lain menyebutkan rentang
jumlah trombosit normal yang berbeda – beda yaitu 150.000 – 400.000/ mm3, 175.000 – 350.000/mm3,
140.000 - 400.000/mm3, atau 150.000 – 450.000/mm3. Perbedaan – perbedaan tersebut mungkin
Berdasarkan hasil hitung jumlah trombosit dari 20 sampel yang diperiksa dengan dua metode
pemeriksaan rata – rata perbedaan hasil cukup tipis. Namun ada beberapa sampel yang diperiksa memiliki
suatu perbedaan cukup jauh, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor – faktor tersebut dapat
ditinjau dari pemeriksaan dengan alat hitung otomatis ( Sysmex KX-21 ) atau dari pemeriksaan dengan
sediaan apus darah tepi. Bila dari pemeriksaan cara langsung yang menggunakan Sysmex KX – 21 sel –
sel yang terdeteksi hanya berdasarkan ukuran sel trombosit yang sudah ditentukan pada alat Sysmex KX
– 21 tersebut sehingga sel apapun yang ukurannya sesuai dengan ukuran yang ditentukan oleh
alat ikut
terhitung dan mengakibatkan tinggi palsu atau sel trombosit yang ukurannya lebih besar / lebih
kecil daripada ukuran yang ditentukan alat dan mengakibatkan hasil rendah palsu. Sedangkan faktor yang
ditinjau pada pemeriksaan cara tidak langsung yang menggunakan sediaan apus darah tepi secara
mikroskopik terdapat sel – sel trombosit dan partikel lain yang sukar dibedakan dengan ukuran sel
trombosit itu sendiri atau karena keterbatasan penglihatan mata peneliti. Atau disebabkan oleh faktor
pengecatan sediaan apus darah tepi yang kurang baik.
Saran
Setiap metode pemeriksaan hitung tromboit memiliki kekurangan dan kelebihan maka dari itu
para tenaga laboratorium disarankan untuk mempertimbangkan metode yang akan digunakan dalam
pemeriksaan hitung trombosit sesuai keadaan sebaiknya menggunakan metode yang memiliki hasil
optimal tetapi miliki kelemahan yang minimal. Hasil hitung trombosit cara langsung sebaiknya dilengkapi
dengan pemeriksaan hapusan darah tepi. Hal ini penting untuk melihat apakah hasil hitung trombosit
tersebut sesuai dengan kesan atau gambaran hasil hitung trombosit pada hapusan darah.
DAFTAR PUSTAKA