PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
DASAR TEORI
Bakteri coliform adalah jenis bakteri yang umum digunakan sebagai indikator
penentuan kualitas sanitasi makanan dan air. Coliform sendiri sebenarnya bukan penyebab
dari penyakit-penyakit bawaan air, namun bakteri jenis ini mudah untuk digunakan sebagai
indikator keberadaan organism pathogen, seperti : virus, bakteri lainnya yang banyak parasit
hidup dalam sistem pencernaan manusia dan terkandung dalam feses. Organism indikator
digunakan karena ketika seseorang terinfeksi oleh bakteri pathogen, orang tersebut akan
mengekskresi organism indikator jutaan kali lebih banyak daripada organism pathogen. Hal
inilah yang menjadi alasan untuk menyimpulkan bila tingkat keberadaan organism indikator
rendah maka organism pathogen akan jauh lebih rendah atau bahkan tidak ada sama sekali.
Bakteri coliform dijadikan sebagai bakteri indikator karena tidak berpatoghen, mudah cepat
dikenal dalam tes laboratorium, jumlahnya dapat dikorelasikan dengan probabilitas adanya
bakteri pathogen, serta bertahan lebih lama dalam lingkungan yang tidak menguntungkan
(Colome, 2001).
Colifrom adalah golongan bakteri yang merupakan campuran antara bakteri fekal dan
bakteri non fekal. Bakteri fekal coliform merupakan kelompok bakteri fakultatif aerob, gram
negative tidak membentuk spora, terbentuk batang pendek, mampu memfermentasi laktosa
dengan menghasilkan gas serta tumbuh pada suhu 37oC selama sekurang-kurangnya 24 jam.
Prinsip penentuan angka bakteri coliform adalah bahwa adanya pertumbuhan bakteri coliform
yang ditandai dengan terbentuknya gas pada tabung Durhan, setelah diinkubasikan pada
media yang sesuai (Harmita Dan Radji M, 2008).
Pencemaran air yang disebabkan oleh kontaminasi tinja adalah masalah serius karena
potensi untuk tertular penyakit dari patogen (organisme diseasecausing). Sering, konsentrasi
patogen dari kontaminasi tinja kecil, dan jumlah patogen yang mungkin berbeda adalah besar.
Akibatnya, tidak praktis untuk menguji untuk patogen dalam setiap sampel air yang
dikumpulkan. Sebaliknya, kehadiran patogen ditentukan dengan bukti tidak langsung dengan
tes organisme “indikator” seperti bakteri koliform. Coliform berasal dari sumber yang sama
sebagai organisme patogen. Coliform relatif mudah untuk mengidentifikasi, biasanya hadir
dalam jumlah lebih besar dari patogen lebih berbahaya, dan merespon lingkungan,
pengolahan air limbah, dan pengolahan air sama dengan patogen banyak. Akibatnya,
pengujian untuk bakteri coliform bisa menjadi indikasi yang masuk akal dari apakah bakteri
patogen lain yang hadir.
3
Secara umum peningkatan kadar coloform feca memberikan peringatan kegagalan
dalam pengolahan air, istirahat dalam integritas sistem distribusi, atau mungkin kontaminasi
dengan patogen. Ketika kadar tinggi mungkin ada peningkatan risiko ditularkan melalui
air gastroenteritis . Pengujian bakteri yang murah, dapat diandalkan dan cepat (1-hari
inkubasi). Kehadiran koliform tinja di lingkungan perairan dapat menunjukkan bahwa air
telah terkontaminasi dengan feces manusia atau hewan lain. Fecal coliform dapat masuk k
sungai melalui debit langsung limbah dari mamalia dan burung, pertanian dan limpasan
badai,dan dari limbah manusia. Namun, kehadiran mereka juga dapat hasil dari bahan
tanaman, dan pulp atau pabrik kertas limbah.
Jumlah besar bakteri koliform tinja dalam air tidak berbahaya menurut beberapa pihak
berwenang, tetapi mungkin menunjukkan risiko lebih tinggi patogen yang hadir di dalam
air. Beberapa penyakit patogen ditularkan melalui air yang mungkin bertepatan dengan
kontaminasi koliform tinja termasuk infeksi telinga, disentri , demam tifoid , gastroenteritis
virus dan bakteri, dan hepatitis A . Kehadiran koliform tinja manusia cenderung
mempengaruhi lebih dari itu tidak makhluk air, meskipun tidak secara eksklusif.
Diobati bahan organik yang mengandung koliform tinja dapat berbahaya bagi
lingkungan. dekomposisi aerobik bahan ini dapat mengurangi oksigen terlarut kadar jika
dibuang ke sungai atau saluran air.Hal ini dapat mengurangi tingkat oksigen yang cukup
untuk membunuh ikan dan kehidupan air lainnya. Pengurangan koliform tinja dalam air
limbah mungkin memerlukan penggunaan klorin dandesinfektan bahan kimia. Bahan tersebut
dapat membunuh bakteri coliform fecal dan penyakit. Mereka juga membunuh bakteri penting
untuk keseimbangan yang tepat dari lingkungan air, membahayakan kelangsungan hidup
spesies bakteri tergantung pada mereka. Jadi tingkat yang lebih tinggi coliform fecal
membutuhkan tingkat lebih tinggi klorin, mengancam organisme akuati.
4
Jumlah mikroorganisme dapat dihitung melauli beberapa cara,
n a m u n s e c a r a m e n d a s a r d a p a t d i k e l o m p o k k a n m e n j a d i d u a ya i t u ,
p e r h i t u n g a n l a n g s u n g d a n t i d a k l a n gs u n g. P e r h i t u n g a n s e c a r a l a n gs u n g
dapat mengetahui beberapa jumlah mikroorganisme pada suatu bahan
tanpa memberikan perlakuan terlebih dahulu. Sedangkan, cara
p e r h i t u n g a n t i d a k l a n gs u n g h a r u s m e m b e r i k a n p e r l a k u a n t e r t e n t u s e b e l u m
dilakukan perhitungan. Perhitungan secara langsung, dapat dilakukan
d e n g a n b e b e r a p a m a c a m c a r a a n t a r a l a i n a d a l a h d e n ga n m e m b u a t p r e p a r a t
dari suatu bahan dan penggunaan ruang hitung. Sedangkan cara tidak
l a n gs u n g h a n ya u n t u k m e n g e t a h u i j u m l a h m i k r o o r g a n i s m e p a d a s u a t u
b a h a n ya n g m a s i h h i d u p ( S u r i a w i r i a , 2 0 0 5 ) .
5
BAB III
METODE PENELITIAN
Lo k a s i : La b o r a t o r i u m T e r p a d u P o l i t e k n i k K e s e h a t a n K e m e n k e s S u r a b a ya .
( J l n . P u c a n g D j a j a r T e n g a h N o . 5 6 S u r a b a ya )
Hari/Tanggal :
Waktu :
1. Alat :
a. Pipet 10 ml, 5 ml, 1 ml, 0,1 ml
b. Tabung Durham
c. Tabung Reaksi
d . T i m b a n ga n
e. Autoclave
f . In k u b a t o r
g . E r l e n m e ye r
h. Gelas ukur
i. Thermometer
j. Kompor gas
k. Kertas etiket
l. Krustang/pinset
m. Kertas pH
n . B e k k e r gl a s s
2. Bahan :
A . M e d i a La c t o s e B r o t h
B. Aquadest
C. Sampel
D . M e d i a B G LB ( B r i l l i a n t G r e e n B i l e B r o t h )
6
3 . Prosuder Kerja :
1) Pembuatan Media
a. Media TSL (Triple Strenght Lactose)
Ambil Media Lactose Broth
Hitung Kebutuhan Lactose Broth yang akan digunakan
: 0,195 gram.
: 0,78 gram.
Timbang Media sesuai perhitungan diatas
Larutkan dengan aquadest sebanyak 60 ml kedalam Erlenmeyer.
Jika larutannya kurang sempurna maka taruh di waterbath agar
terlaruth dengan sempurna.
Ambil media yang sudah terlarut dengan menggunakan pipet
sebanayak 10 ml dan masukkan pada 6 tabung reaksi.
Tutup masing-masing tabung dengan kapas, lalu di autoclave
dengan suhu 121oC selama 15 menit.
7
c. Media BGLB (Brilliant Green Lactose Bile Broth)
Ambil Media Brilliant Green Lactose Bile Broth
Hitung Kebutuhan media BGLB yang akan digunakan
: 1,8 gram.
Timbang media sesuai perhitungan diatas
Larutkan dengan aquadest sebanyak 45 ml kedalam Erlenmeyer.
Jika pelarutannya kurang sempurna maka larutkan dengan
waterbath.
Ambil media yang sudah dilarutkan menggunakan pipet sebanyak
5 ml pada 9 tabung reaksi
Sebelum media dimasukkan kedalam tabung reaksi diberi tabung
durham dan memposisikannya terbalik agar mengetahui air yang
kita uji mengandung bakteri coliform atau tidak.
Tutup masing-masing tabung reaksi dengan kapas, lalu sterilka
dengan autoclave suhu 121oC selama 15 menit.
8
11. Beri label pada sampel sesuai dengan data keterangan, kemudian bungkus
kembali botol sampel dengan kertas pembungkus ikat pada leher botol
sampel.
12. Masukkan kembali kedalam coolbox.
3) Prosedur Pemeriksaan
1. Pengujian Perkiraan (Presumptive Test)
Siapkan tabung reaksi 9 buah yang berisi media Lactose Broth, 6
tabung untuk SSL dan 3 tabung untuk TSL ( 3x) : 3 x 10ml, 3x 1ml,
3 x 0,1ml.
Pipet steril contoh yang sudah dicampur rata dimasukkan secara
aseptic kedalam tabung yang berisi media lactose broth.
Goyang-goyangkan tabung yang di dalam rak, supaya contoh air dan
media tercampur rata.
Dieramkan pada temperature 35oC±0,5oC selama jangka waktu 24
jam. Gas yang terbentuk didalam tabung durham diamati. Tabung
yang mengandung gas dilanjutkan dengan pengujian penegasan.
Tabung yang tidak mengandung gas dilanjutkan pengeraman selama
24 jam lagi.
Sesudah 24 jam kemudian diamati lagi, apabila dalam tabung tidak
dihasilkan gas, contoh tersebut dibuang. Tabung yang menghasilkan
gas dilanjutkan dengan pengujian penegasan.
9
Bila ternyata dalam waktu 2x24 jam tidak terbentuk gas maka
pengujian perkiraan dinyatakan negative dan tidak dilanjutkan ke
pengujian lengkap.
10
BAB IV
AIR SUMUR
+ + + + + + + + +
+ + + - + + + + +
Pembahasan :
Berdasarkan data table diatas dapat di lihat bahwa penanaman sampel air ke dalam
media lactose broth yang di 9 tabung reaksi, telah mengalami terbentuknya
gelembung gas pada tabung durham setelah di inkubasi selama 2x24 jam. Setelah
diinkubasi maka dilanjutkan untuk penanaman dengan media BGLB (Brilliant Green
Lactose Broth), sebelum media digunakan sterilkan terlebih dahulu. Setelah itu,
campurkan larutan sampel pada tabung TSL dan SSL yang terdapat gelembung gas
pada tabung durham sebanyak 1-2 mata ose. Kemudian inkubasi selama 2x24 jam
dengan suhu 35oC. Jika pada media BGLB terlihat gelembung gas berwarna putih ,
tandanya bahwa air sumur tersebut terdapat bakteri golongan coliform.
11
BAB V
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Colome,JS, Et al., 2001, Laboratory Exercise in Microbiology, West Publishing Company. New
York.
Harmita dan Radji M. 2008. Buku Ajar Analisis Hayati, Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.
13
LAMPIRAN
BGLB BGLB
Ke 9 tabung reaksi
14
Pengamatan bakteri golongan coliform pada tabung durham
15