OLEH
KELOMPOK XX
Yulianida Tamala
NIM. J1A 018 118
Zuhrotun Nizam
NIM. J1A 018 119
Zuryatun Toyibah
NIM. J1A 018 120
A Battania Damayani
NIM. J1A 018 122
Menyetujui,
Koordinator Praktikum Mikrobiologi Pangan
PENDAHULUAN
LatarBelakang
Umumnya mikroorganisme yang dapat tumbuh pada suhu 0°C termasuk
golongan psikofil. Organisme lain beradaptasi dengan kehidupan dalam air laut atau
tanah tumbuh paling baik di bawah atau dekat titik beku (10°C sampai -2°C). spesies
mikroorganisme psikofil dapat juga tumbuh baik pada suhu rendah dari golongan
misofil dan disebut psikofil fakultatif. Sebaliknya, beberapa bakteri laut telah
beradaptasi pada kehidupan dalam suhu kira-kira 4°C, suhu di tempat yang dalam
sekali, dan mati bila ditempatkan pada suhu sekitar 30°c dalam beberapa menit.
Bakteri ini dinamakan psikofilobligat. Bakteri psikofil dapat mengakibatkan rusaknya
makanan dan bahan-bahan lain yang disimpan dalam suhu lemari pendingin. Hal ini
penting untuk industri besar yang menyimpan makanan dalam suhu beku.
Suhu rendah pada umumnya dapat memperlambat metabolism seluler namun
setiap mikroba memiliki batas suhu rendah, batas suhu tinggi, dan batas suhu
optimum untuk pertumbuhannya. Bakteri patogen yang biasa hidup pada tubuh
hewan ataupun manusia juga dapat bertahan sampai beberapa bulan pada temperature
titik beku. Adanya mikroba psikotropik menunjukkan adanya sanitasi yang tidak
baik selama penanganan atau terjadinya fluktuasi suhu selama penyimpanan atau
pembekuan. Oleh karena itu, praktikum ini perlu dilakukan untuk mengetahui
pertumbuhan bakteri psikotropik pada makanan yang sudah dibekukan atau sudah
mengalami penyimpanan dingin.
Pengawetan dengan suhu rendah akan menghambat pertumbuhan bakteri
pembusuk, bakteri pembusuk hidup pada suhu 0-30°C. Apabila suhu diturunkan
dengan cepat sampai di bawah 0°C maka proses pembusukan akan terhambat, karena
pada suhu ini kegiatan bakteri akan terhenti sama sekali. Sedangkan kegiatan enzim
perusak telah lebih dulu terhambat. Dasar inilah yang digunakan untuk mengawetkan
ikan dengan es. Oleh karena itu, perlu dilakukan praktikum ini untuk mengetahui
pertumbuhan bakteri psikotropik pada makanan yang sudah dibekukan atau sudah
mengalami penyimpanan dingin.
TujuanPraktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui pertumbuhan
bakteri psikotropik pada makanan yang sudah dibekukan atau sudah mengalami
penyimpanan dingin.
TINJAUAN PUSTAKA
a.Alat-alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cawan petri,
inkubator 7 dan 20ºC, dan pipet mikro.
b. Bahan-bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah buah-
buahan klimakterik, buah-buahan non klimakterik, daging ayam, daging sapi, ikan air
laut, ikan air tawar, larutan pengencer, media selektif Crystal Violet Tatrazolium
(CVT), Plate Count Agar(PCA), dan Trypticase Soy Agar (TSA).
Prosedur Kerja
Hasil Pengamatan
Tabel 2.1 Hasil Pengamatan dan Perhitungan Jumlah Koloni Bakteri Psikotropik
pada Suhu Ruang
Σ koloni (CFU/gr)
Hari
Sampel PCA TSA
ke -
(CFU/gr) (CFU/gr)
1 1,1 × 107 1,8 × 107
2 3,6 × 107 6,3 × 107
3 Kacang Panjang 5,3 × 107 2,8 × 107
4 6,0 × 107 3,5 × 107
5 1,1 × 108 2,0 × 108
1 <1,0 × 105* 7,5 × 106
2 1,2 × 108 1,6 × 107
3 Bayam 1,5 × 108 8,9 × 106
4 1,5 × 108 6,1 × 107
5 >1,0 × 107* 1,2 × 109
1 1,5 × 105 <1,0 × 105*
2 5,4 × 106 5,0 × 107
3 Udang 2,6 × 107 5,0 × 107
4 5,5 × 107 1,2 × 107
5 1,6 × 108 3,1 × 107
1 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
2 9,4 × 108 9,8 × 106
3 Ikan Kembung 1,4 × 109 1,7 × 109
4 >1,0 × 107* >1,0 × 107*
5 >1,0 × 107* >1,0 × 107*
1 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
2 Daging Sapi 3,4 × 107 3,6 × 106
3 5,0 × 107 3,5 × 106
4 5,6 × 107 3,4 × 107
5 6,8 × 107 4,3 × 107
1 <1,0 × 105* 4,2 × 107
2 2,9 × 107 1,9 × 109
3 Daging Ayam 4,2 × 107 1,5 × 109
4 3,4 × 107 1,4 × 109
5 5,0 × 107 >1,0 × 107*
1 4,0 × 105 1,0 × 107
2 9,0 × 105 1,2 × 107
Pisang
3 3,0 × 105 1,4 × 107
4 1,0 × 106 >1,0 × 107*
5 1,2 × 106 >1,0 × 107*
1 2,2 × 107 >1,0 × 105*
2 1,7 × 107 5,0 × 105
Apel
3 5,0 × 107 9,0 × 105
4 7,6 × 107 1,3 × 106
5 8,9 × 107 1,5 × 106
1 1,4 × 108 2,9 × 107
2 2,0 × 108 4,4 × 107
3 Tomat 5,4 × 107 2,9 × 107
4 1,1 × 108 2,7 × 107
5 1,1 × 109 3,3 × 107
1 9,9 × 107 2,5 × 107
2 2,0 × 108 >1,0 × 107*
3 Cabe 1,1 × 109 >1,0 × 107*
4 2,4 × 109 >1,0 × 107*
5 >1,0 × 107* >1,0 × 107*
Tabel 2.2 Hasil Pengamatan dan Perhitungan Jumlah Koloni Bakteri Psikotropik
Pada Suhu Dingin.
Σ koloni (CFU/gr)
Hari
Sampel PCA TSA
ke -
(CFU/gr) (CFU/gr)
1 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
2 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
3 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
4 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
5 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
Kacang Panjang
6 <1,0 × 105* 0,5 × 105
7 <1,0 × 105* 3,5 × 105
8 <1,0 × 105* 9,0 × 105
9 <1,0 × 105* 1,1 × 105
10 0,5 × 105 4,0 × 105
1 <1,0 × 105* 6,6 × 105
2 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
3 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
4 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
5 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
Bayam
6 <1,0 × 105* 1,5 × 105
7 <1,0 × 105* 3,1 × 105
8 <1,0 × 105* 2,6 × 105
9 1,0 × 105 3,5 × 105
10 1,5 × 105 5,2 × 105
1 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
2 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
3 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
4 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
Udang
5 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
6 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
7 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
8 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
9 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
10 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
1 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
2 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
3 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
4 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
5 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
Ikan Kembung
6 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
7 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
8 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
9 <1,0 × 105* 0,5 × 105
10 <1,0 × 105* 1,5 × 105
1 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
2 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
3 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
4 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
5 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
Daging Sapi
6 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
7 <1,0 × 105* 2,5 × 105
8 <1,0 × 105* 3,5 × 105
9 <1,0 × 105* 4,5 × 105
10 <1,0 × 105* 5,5 × 105
1 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
2 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
3 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
4 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
5 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
Daging Ayam
6 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
7 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
8 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
9 <1,0 × 105* 0,6 × 105
10 <1,0 × 105* 1,5 × 105
1 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
2 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
3 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
4 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
5 Pisang <1,0 × 105* <1,0 × 105*
6 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
7 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
8 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
9 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
10 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
1 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
2 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
3 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
4 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
5 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
Apel
6 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
7 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
8 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
9 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
10 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
1 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
2 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
3 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
4 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
5 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
Tomat
6 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
7 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
8 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
9 2,8 × 105 <1,0 × 105*
10 5,1 × 105 <1,0 × 105*
1 Cabe <1,0 × 105* <1,0 × 105*
2 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
3 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
4 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
5 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
6 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
7 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
8 <1,0 × 105* <1,0 × 105*
9 2,5 × 105* 3,0 × 105
10 6,5 × 105* 6,5 × 105
PEMBAHASAN
Buckle, K.A., Edwards, R.A., Fleet, G.H., dan Wooton, M., 2007. Ilmu Pangan.
Gramedia Pustaka : Jakarta.
Estiasih, Teti dan Ahmadi. 2009. Teknologi Pengolahan Pangan. Bumi : Jakarta.
Irianto, 2013. Mete oleh Khamir Saccharomyces cerevisiae. Jurnal Penelitian Ilmu
Teknik Vol.8 (2);104 – 111.
Irianto dan koes, 2013. Mikrobiologi Medis (Medica Microbiology), pp. 125-9.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Prescott, J., 2005. Microbiology. 6th ed. Mc Graw Hill Companier, USA.