ACARA I
OLEH :
ZURYATUN TOYIBAH
J1A018120
KELOMPOK 10
UNIVERSITAS MATARAM
2020
ACARA I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Laboratorium merupakan tempat bagi praktikan maupun peneliti untuk
melakukan praktikum atau penelitian. Melakukan penelitian atau praktikum di
laboratorium tidak lepas dari penggunaan zat-zat yang beraneka ragam, baik yang
berbahaya maupun yang aman bagi tubuh manusia. Untuk itu alat-alat
laboratorium diperlukan selain mempermudah percobaan juga mendukung
keselamatan praktikan ketika melakukan percobaan (Setiawati, 2008). Tentu saja
praktikan tidak dapat secara langsung menggunakan alat-alat laboratorium tanpa
mempunyai pengetahuan tentang fungsi dan kegunaan dari alat-alat tersebut
karena masing-masing alat laboratorium memiliki fungsi dan prosedur tersendiri
dalam penggunaannya.
Alat yang digunakan dalam pengolahan pangan memiliki berbagai macam
jenis dan fungsi, tiap jenisnya yang berbeda-beda serta mekanisme dan perawatan
setiap alat berbeda. Adapun beberapa macam alat yang digunakan pada
laboratorium pengolahan pangan yaitu meat grinder, freezer, pisau, timbangan
digital dan lain-lain. Kebersihan suatu peralatan menjadi hal yang paling penting
untuk dipertimbangkan karena apabila alat yang digunakan tidak bersih maka
dapat mengganggu hasil praktikum, sehingga dapat mengakibatkan kegagalan
dalam praktikum. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat praktikum agar pada
saat melakukan praktikum atau penelitian maka dapat diperoleh data-data yang
tepat, karena data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas hasil penelitian.
Metode atau cara penggunaan suatu alat praktikum harus diketahui oleh
praktikan, agar mudah melakukan kegiatan praktikum. Kesalahan dalam
penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang tidak akurat dalam
ilmu statistika. Kesalahan seperti hal data fungsi dan cara kerja peralatan serta
bahan harus mutlak diketahui oleh praktikan sebelum melakukan praktikum. Hal
ini dilakukan agar terhindar dari kesalahan praktikum. Oleh karena itu,
pemahaman mengenai fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak
dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui nama-
nama alat, fungsi, dan prinsip kerja alat-alat laboratorium.
TINJAUAN PUSTAKA
Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat untuk
melakukan percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa gedung yang
dibatasi oleh dinding dan atap atau alam terbuka misalnya kebun botani. Pada
umumnya bentuk dan ukuran serta tata ruang suatu laboratorium didesain
sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan aktivitasnya.
Disamping bentuknya, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian karena
fungsi laboratorium tidak hanya digunakan untuk berbagai kegiatan percobaan
dalam konteks proses belajar mengajar (Suprianto, 2006).
Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat
gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting diketahui agar pekerjaan tersebut
dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat
diciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja untuk menjaga dan melindungi
diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada
dirinya sendiri maupun orang lain yang berada disekitarnya. Tujuan dari
praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas
yang sering digunakan di laboratorium dan penggunaannya. Sebelum melakukan
praktikum hal ini yang paling utama yang harus dipahami oleh praktikan adalah
mengetahui terlebih dahulu nama-nama alat, fungsi dan cara penggunaan alat-alat
yang akan digunakan, agar praktikum yang akan dilakukan dengan baik
(Setiawan, 2002).
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan
kerja pada saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak
atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur.
Pentingnya dilakukan pengenalan alat tersebut dengan baik dan benar. Sehingga
kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminamalisasi sedikit mungkin. Hal ini
penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula
(Andriani, 2016).
Salah satu alat yang digunakan dalam laboratorium teknologi pengolahan
pangan yaitu mesin pengembang roti. Mesin pengembang roti merupakan salah
satu alat pendukung dalam pembuatan roti yang berfungsi sebagai alat
pengembang (proofing) adalah roti. Suhu proofing yang baik adalah 32-38°C,
dikarenakan pada suhu tersebut pengembangan adonan akan terjadi karena ragi
menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) selama fermentasi. Gas ini kemudian
terperangkap dalam jaringan gluten yang menyebabkan adonan roti bisa
mengembang, dimana gluten akan menjadi halus dan meluas serta hasil proofing
dengan volume adonan berkembang menjadi dua kali lipat. Pada proses
pengembangan adonna roti (proofing) diperlukan adanya panas yang stabil pada
batass waktu tertentu agar proses proofing berjalan dengan baik. Untuk itu konsep
ini memunculkan ide untuk menggunakan suatu alat penghasil panas (Yuliarmas,
2015).
Kebersihan alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan
dalam melakukan pengukuran atau perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-
alat laboratorium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang
tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada praktikum yang dilakukan.
Keselamatan kerja di laboratorium perlu diinformasikan secara cukup dan relevan
untuk mengetahui sumber bahaya di laboratorium dan akibat yang ditimbulkan
serta cara penanggulangannya. Hal tersebut perlu dijelaskan berulang-ulang agar
lebih meningkatkan kewaspadaan. Keselamatan yang dimaksud termasuk orang
yang ada disekitarnya (Sunarto, 2002).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Prosedur Kerja
Disiapkan alat-alat praktikum yang akan
diperkenalkan
↓
Diamati bentuk dan fungsi alat-alat
praktikum
↓
Digambar alat-alat praktikum serta ditulis
fungsi dan keterangannya
HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Pengenalan Alat-Alat Praktikum
N Nama Alat Gambar Fungsi Keterangan
O
1 Drying Mengeringkan dan - Merk:
Oven memanggang Memmert
bahan pangan - Tipe: UNB
400
- Tegangan:
230V
- Frekuensi:
50/60 Hz
- Bahan:
Stainles steel
Yuliarmas, N. Aisyah, S. dan Toar, H., 2015. Implementasi Kontrol PID pada
Mesin Pengembang Roti. Jurnal Rekayasa Elektrik. Vol (11) 3 : 109 –
113.