PENDAHULUAN
Dalam pelaksanaan uji sanitasi alat makan atau alat masak hendaknya
memperhatikan hal – hal sebagai berikut: Pertama, untuk cangkir atau gelas
uji usap dilakukan pada permukaan luar dan dalam bagian bibir yang terkena
atau biasanya bersinggungan langsung dengan konsumen.Kedua, pada
permukaan bagian luar dan dalam cekungan sendok atau garpu.Ketiga untuk
piring, uji usap dilakukan pada permukaan dalam tempat makan. Biasanya
luas piring dibagi menjadi empat bagian dan pengusapan diakukan dengan
mengusap dua juring yang saling berhadapan.Keempat setiap satu alat makan
menggunakan satu swab.
Untuk itu, dari penjelasan diatas bahwa penting kita mengetahui cara
melakukan pencucian peralatan makanan. Dengan pencucian secara bak
akan menghasilkan peralatan yang baik dan sehat pula. Dengan menjaga
kebersihan peralatan makanan seperti piring, gelas, dan sendok berarti telah
membantu mencegah pencemaran atau kontaminasi makanan yang
dikonsumsi.
1.2 Tujuan
1.2.1 TujuanUmum
TINJAUAN PUSTAKA
METODOLOGI PRATIKUM
3.2 Alat dan Bahan dalam Pemeriksaan ALT Alat Makanan Minuman
3.2.1 Alat
No NamaAlat Jumlah
1. Petridish 15
2. Neraca Analitik 1
3. Testube 15
4. Botol Pijit 2
5. Batang Pengaduk 2
6. Karet Hisap 5
7. Pipet Ukur 5
9. Erlenmeyer 250 ml 2
12. Autoclaff 1
13. Spatula 1
14. Bunsen 3
15. pinset 1
3.2.2 Bahan
No NamaBahan Jumlah
1. Aquadest 250 ml
4. Kapas Secukupnya
6. Koran secukupnya
10־1 1 1 9 ml 15 m l
10־² 1 1 9 ml 15 ml
10־3 1 1 9 ml 15 ml
Kontrol 1 1 10ml 15 ml
Total 5 5 47 ml 75 ml
Catatan : jika alat makan yang akan diusap misalnya ada 2 maka testube dan
petridish yang digunakan dikali 2.
3.2.4 Sampel
No Sampel Jumlah
1. Sendok 1
2. Piring 1
3. gelas 1
Ex:
1. Volume Air yang digunakan:
V = 75 × 3 = 225 ml
2. Gram PCA yang digunakan:
225
Gram PCA = 1000 x 20 =4.5 gr
3.3.2 Pembuatan NA
1. Timbang NA padat sebanyak 4.5 gr dengan timbangan kasar dan
masukkan kedalam gelas kimia.
2. Lalu tambahkan aquades sebanyak 225 ml kedalam gelas kimia.
3. Lalu aduk larutan tersebut menggunakan batang pengaduk.
4. Setelah itu masukkan larutan yang sudah larut kedalam erlemeyer
250 ml lalu panaskan di atas kompor listrik sampai mendidih (pada
suhu 85-100 ºC).
5. Setelah itu matikan kompor listrik lalu tutup mulut botol erlemenyer
menggunakan kapas dan bungkus dengan menggunakan koran.
6. Setelah itu lakukan sterilisasi.
3.3.3 Perhitungan BPW 0,1%
1. Volume = 3x9 ml + 2 x 10 ml = 47 ml
2. Untuk 3 alat jadi volume dikalikan 3
3. V = 47 ml x 3 = 94ml ̴ 100ml
4. Timbang BPW 0,1% sebanyak 0,1 gram menggunakan timbangan
kasar
3.3.4 Pembuatan BPW 0,1%
1. Lalu timbang Buffer Phosfat 0,1 % sebanyak 0,1 gram pada
timbangan kasar
2. Lalu masukkan kedalam gelas kimia 250 ml
3. Setelah itu tambahkan aquades sebanyak 100 ml
4. Setelah itu panaskan BPW diatas kompor listrik hingga larut.
5. Lalu angkat dari kompor listrik
6. Lalu pipet sebayak 10 ml BPW 0,1% lalu masukkan ke dalam
testube berlabel K( kontrol ).
7. Pipet sebayak 9ml BPW 0,1% lalu masukkan ke dalam testube
berlabel 10 -1, ,.
8. Pipet sebayak 9ml BPW 0,1% lalu masukkan ke dalam testube
berlabel 10-2.
9. Pipet sebayak 9ml BPW 0,1% lalu masukkan ke dalam testube
berlabel 10-3.
10. Setelah itu beri label
11. Tutup mulut testube menggunakan kapas
12. Dan masukkan testube tersebut kedalam erlemenyer 500 ml
13. Bungkus erlemenyer menggunakan koran
14. Siap untuk disterilkan
A. Penanaman Sampel
1. Hidupkan lampu Bunsen
2. Siapkan alat/bahan yang sudah disterilkan tadi kedalam rak testube.
3. Buka petridish dari Koran.
4. Ambil pipet dan karet hisap.
5. Ambil testube yang berlabel S dengan tangan kiri.
6. Buka kapas dengan jari manis dan kari kelingking.
7. Ambil 1 mL Buffer Phospat berlabel kontrol (K), flambir mulut
testube. Tutup testube.
8. Buka petridish yang berlabel kontrol K (membukanya sedikit saja
jangan di buka semua).
9. Tekan tombol E pada karet hisap dan masukkan secara perlahan
ke dalam petridish setelah selesai tutup petridis.
10. Setelah itu buka lidi kapas dari balutan koran.
11. Ambil alat seperti piring, sendok dan gelas.
a. Untuk piring kita ambil sampel pada bagian lingkaran dalam
piring karena area tersebut yang selalu terkontaminasi dengan
tangan.
b. Untuk sendok bagian yang akan diambil sampel yaitu bagian
cekungan dalam dan cekungan luar.
c. Untuk gelas pada bagian yang kita gunakan untuk minum. Kira-
kira 3 cm.
12. Lidi kapas basah :
a. Buka kapas pada testube yang berlabel S, masukkan lidi kapas
kedalam testube hingga kapas basah, tiriskan dipinggir testube
b. Usap lidi kapas pada alat yang diambil sampel sebanyak 3x
c. Lalu masukkan lidi kapas ke testube yang berlabel S lalu
patahkan lidi dan flambir ujung testube lalu tutup dengan kapas.
1ml S
1ml 10-1
1ml 10-2
1ml
10-3
K K
BAB IV
Jam : 15:00-16:00WIB
1 .Hasil
Dari hasil pengamatan terhadap koloni yang telah kami lakukan pada alat
makan seperti piring, gelas dan sendok. Maka didapatkan koloni pada :
A. Piring
a. Jumlah koloni pada control yaitu 7 koloni/cm2
b.Jumlah koloni pada sampel piring yaitu 72 koloni/ cm2
c. Jumlah koloni pada petridish 10-1 yaitu 89 koloni/cm2
d.Jumlah koloni pada petridish 10-2 yaitu 70 koloni/cm2
e. Jumlah koloni pada petridish 10-3 yaitu 94 koloni/cm2.
B. Sendok
a. Jumlah koloni pada kontrol yaitu 8 koloni/cm2
b. Jumlah koloni pada sampel yaitu 97 koloni/ cm2
c. Jumlah koloni pada petridish 10-1 yaitu 80 koloni/cm2
d. Jumlah koloni pada petridish 10-2 yaitu 52koloni/cm2
e. Jumlah koloni pada petridish 10-3 yaitu 23 koloni/cm2.
C. Gelas
a. Jumlah koloni pada kontrol yaitu 8 koloni/cm2
b. Jumlah koloni pada sampel yaitu 97 koloni/ cm2
c. Jumlah koloni pada petridish 10-1 yaitu 80 koloni/cm2
d. Jumlah koloni pada petridish 10-2 yaitu 67 koloni/cm2
e. Jumlah koloni pada petridish 10-3 yaitu 12 koloni/cm2.
2. Hasil Pemeriksaan jumlah koloni
a. Piring
= 3,14 x 10-1
100
= 0,0314 koloni/cm2
b. Sendok
= 50,33 koloni/cm2
= 5,033 X 10-1
c. Gelas
3,8 x 10-1
= 13,66
3. Pembahasan
Dari hasil pemeriksaan yang telah kami lakukan dan sampel yang
digunakan yaitu piring, gelas, dan sendok dapat dihitung jumlah angka
lempeng total seperti berikut.
a. Piring
Hasil pemeriksaan angka lempeng total pada piring yang didapatkan
yaitu 0,0314 koloni/cm2. Seharusnya untuk peralatan makanan tidak
boleh bakteri lebih dari 0 koloni/cm2. Pada piring yang harus diperhatikan
usapannya yaitu pada tengah yang terkena makanan tersebut.
Maka dari itu sebaiknya ketika kita melakukan pencucian alat makan
harus benar-benar memperhatikan dan melakukan pencucian dengan
prinsip yang telah ditentukan.6 prinsip itu yaitu scraping ( membuang sisa
kotoran ), flushing ( merendam dalam air ), washing ( pencucian dengan
laruran atau detergent ), rinsing ( membilas ), sanitizing ( mengangkat
atau mematikan mikroorganisme ), dan penirisan.
b. gelas
Hasil pemeriksaan angka lempeng total pada piring yang didapatkan yaitu
1,366x10-1 koloni/cm2. Seharusnya untuk peralatan makanan tidak boleh
bakteri lebih dari 0 koloni/cm2. Pada gelas yang harus diperhatikan
usapannya yaitu pada bibir dalam dan luar yang terkena langsung atau
bersinggungan langsung dengan konsumen
Maka dari itu sebaiknya ketika kita melakukan pencucian alat makan
harus benar-benar memperhatikan dan melakukan pencucian dengan
prinsip yang telah ditentukan.6 prinsip itu yaitu scraping ( membuang sisa
kotoran ), flushing ( merendam dalam air ), washing ( pencucian dengan
laruran atau detergent ), rinsing ( membilas ), sanitizing ( mengangkat
atau mematikan mikroorganisme ), dan penirisan.
c. Sendok
Hasil pemeriksaan angka lempeng total pada piring yang didapatkan
yaitu5,033x10-1 koloni/cm2. Seharusnya untuk peralatan makanan tidak
boleh bakteri lebih dari 0 koloni/cm2. Pada sendok yang harus
diperhatikan usapannya yaitu pada bagian permukaan dalam dan luar
cekungan sendok.
Maka dari itu sebaiknya ketika kita melakukan pencucian alat makan
harus benar-benar memperhatikan dan melakukan pencucian dengan
prinsip yang telah ditentukan.6 prinsip itu yaitu scraping ( membuang sisa
kotoran ), flushing ( merendam dalam air ), washing ( pencucian dengan
laruran atau detergent ), rinsing ( membilas ), sanitizing ( mengangkat atau
mematikan mikroorganisme ), dan penirisan.
LAMPIRAN
a. piring
b.sendok
c.gelas
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a. Alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan angka lempeng total
pada ALT alat makan dan minum yaitu Alat : testube, petridish,gelas kimia
100ml, erlenmeyer 250ml, gelas ukur 100 ml, pipet ukur, karet hisap,neraca
analitik, spatula, batang pengaduk, kompor listrik,autoclave, inkubator,
bunsen, labu ukur 100 ml. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu
PCA(3,37gr), aquades, lidi, kapas, BPW 0,1%(0,1gr). Lalu sterilisasi dengan
autoclave selama 15 menit dengan suhu 121°C yang sebelumnya semua alat
dan bahan yang disterilisasi di bungkus dengan koran.
b. Setelah disterilkan semua alat yang digunakan selanjutnya penanaman
sampel, setelah sampel ditanam selanjutnya di inkubasi selama 1 kali 24 jam
dengan suhu 35-37°C.
c. Hitung NA yang akan ditimbang dengan cara :
𝑉
Rumus :1000 x gr NA / L =.................. gr
5.2 Saran
1. Untuk mahasiswa
Untuk mahasiswa yang akan memeriksa lempeng total kuman pada
ALT alat makan dan minum sebaiknya lebih memperhatikan kelengkapan
mahasiswa.
2. Untuk instansi
Sebaiknya instansi mencukupi kebutuhan alat dan bahan yang ada di
labor agar tidak menghambat proses kegiatan pratikum nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Winarno, F.G. 1993. Pangan, Gizi, Teknologi dan Konsumen. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.