PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Ada kalanya dalam suatu penelitian dimana data yang telah dikumpulkan,
baik berasal dar populasi ataupun sampel tidak dapat diperoleh dengan menggunakan skala
interval. Dalam situasi yang demikian akan didapat suatu data yang disebut data
kualitatif. Data kualitatif dapat disajikan dalam bermacam-macam tabel, misalnya tabel
kontingensi, tabel urutan jenjang, dan tabel multidimensional. Namun dalam tugas
akhir ini yang akan digunakan adalah tabel kontingensi. Tabel kotingensi merupakan tabel
baris kolom yang menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau variabel, faktor
yang satu terdiri atas I kategori dan faktor lainnya terdiri atas J kategori. Misal dapat
dibuat tabel kontingensi berukuran I x J dengan I menyatakan baris dan J menyatakan
kolom. Tabel urutan jenjang adalah tabel baris kolom yang datanya terdiri atas dat
yang bersifat urutan dan berjenjang. Sedangkan tabel multidimensional adalah tabel
kotingensi yang dimensinya lebih dari dua. Contoh dari tabel-tabel tersebut akan
diberikan pada bagian lampiran.
Terdapat beberapa macam tabel kontingensi, dimulai dari tabel kontingensi
sederhana hingga tabel kontingensi kompleks. Tabel kontingensi sederhana hanya
mencakup dua buah faktor yang akan dicantumkan dalam bentuk tabel I x J, dimana I
menunjukkan baris dengan 2banyak taraf (kategori) faktor pertama dan J menunjukkan
kolom dengan banyak taraf (kategori) faktor kedua. Tabel kontingensi sederhana ini disebut
juga tabel kontingensi dua dimensi sedangkan tabel kontingensi kompleks adalah tabel
kontingensi yang mencakup lebih dari dua faktor.
Tabel kontingensi dalamkenyataannya sering digunakan karena keuntungan dari
penggunaan tabel kontingensi adalah lebih mudah penyusunan hitungan-hitungannya, hasil
analisis mudah disajikan, mempermudah orang dalam memahami situasi pada rancangan
yang kompleks.
Analisis yang sangat umum dan sering digunakan dalam tabel kontingensi adalah
pengujian hipotesis tentang kebebasan antara variabel ”baris” dan variabel ”kolom” (uji
independensi). Pada uji ini klasifikasinya dianggap nominal. Selain itu analisis yang bisa
digunakan adalah pengujian hipotesis tentang asosiasi antara faktor ”baris” dan faktor
1
”kolom” atau bisa juga dengan membentuk suatu model (model loglinier). Untuk kedua
analisis ini klasifikasinya bisa nominal, ordinal maupun campuran keduanya.
Semua metode tersebut didasarkan pada dua asumsi, yaitu independensi dalam
sampling dan ukuran sampelnya besar. Asumsi kedua mungkin tidak bisa dipenuhi jika
memang data sampelnya kecil. Ada sebuah prosedur yang disebut uji eksak yang dapat
digunakan untuk masalah sampel kecil ini. Untuk tabel kontingensi 2 x 2, metode yang bisa
digunakan adalah metode eksak Fisher, sementara untuk tabel kontingensi I x
Jdigunakan pengujian yang merupakan pengembangan dari uji eksak Fisher tersebut.
Menyikapi uraian di atas, muncul suatu hasrat dan keinginan untuk mengetahui
sebenarnya bagaimana dan apakah uji eksak itu? Penulis tertarik untuk mengkaji dan
menelaah masalah tersebut melalui tugas akhir ini, dengan judul ”Uji Eksak dalam Tabel
Kontingensi I x J”.
1.2.Tujuan
Dapat mengetahui pengertian dari tabel. Tujuan dibuat tabel, fungsi tabel, dan semua
yang berkaitan dengan tabel.
1.3.Manfaat
Agar kita sebagai mahasiswa lebih mengetahui tentang tabel.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dipikirkan tetapi jagan lupa pada akhirnya harus diselesaikan, agar tekstual judul sesuai
dengan isi atau substansi yang diberi judul. Judul pada tabel harus berada diatas tabel.
Penulisan judul semua harus dengan huruf kapital atau huruf kapital awal kata dan
disusun dalam bentuk piramid terbalik.
3. Garis-garis yang Membentuk Tabel
Tabel sering digunakan dalam karya ilmiah agar penulis dapat menyampaikan idenya
dengan lebih simpel dan mudah dimengerti oleh pembaca. Tabel terbentuk dari urutan kolom
dan baris, sedangkan kolom dan baris terbentuk dari beberapa garis yang dihubungkan. Itu
artinya pembentuk dasar tabel adalah garis yang membentuk kolom dan garis tersebut antara
lain :
a. Garis Horizontal
Garis horizontal yaitu garis yang mendatar, yang menjadi garis pembuka, garis
penutup, dan pembagi atau pemisah dari kolom atau tabel yang akan dibuat nantinya.
b. Garis Vertical
Yaitu garis yang membentang dari atas kebawah. Garis vertikal menjadi garis
penutup bagian kiri dan kanan kolom atau garis tepi, dan juga menjadi pembagi baris
pada kolom.
4. Nomor Kolom dan Baris
Setelah garis-garis vertikal dan horisontal disatukan akan terbentuk kolom dan baris.
Kolom yaitu gabungan dari beberapa kotak tetapi urutannya tidak kesamping melainkan ke
bawah. Baris kebalikan dari kolom, baris merupakan gabungan dari beberapa kotak yang
diturunkan kesamping.
2.4 Cara Membaca Tabel
Dalam membaca tabel diperlukan beberapa thap, seperti berikut ini :
1. Bacalah judul dari tabel
Membaca judul merupakan kegiatan penting untuk memahami isi pesannya. Resapilah
isi dari judul tabel yang akan dibaca, karena judul akan memberikan ringkasan yang padat
tentang informasi yang akan disampaikan.
2. Becalah keterangan yang ada diatas, dibawah atau disisinya.
Keterangan merupakan kunci penjelasan tentang data disampaikan. Keterangan itu
misalnya dalam bentuk urutan tahun, persentase, atau angka-angka.
4
3. Ajukan pertanyaan tentang tujuan tabel
Caranya ubah judul menjadi pertanyaan, misalnya dimana?, seberapa banyak?, berapa
perkembangannya?, dan seterusnya. Biasanya jawaban dari pertanyaan tersebut akan ada
didalam tabel tersebut.
4. Baca tabel dengan tujuan atau berdasarkan pertanyaan
Dengan mengingat tujuan atau berdasarkan pada pertanyaan yang kita ajukan tadi akan
menjadi lebih mudah untuk menemukan jawaban atau hal yang kita cari dalam tabel tersebut.
2.5 Hal-hal yang Perlu diperhatikan dalam Pembuatan Tabel
1. Sajikan tabel pada halaman baru yang dekat dengan penjelasan atau keterangan.
2. Sebaiknya dihindari penyambungan tabel.
3. Tebel yang terlalu panjang atau besar.
Sajikan pada kertas khusus yang lebish besar.
Diperkecil sesuai dengan ukuran kertas standar
4. Data-data yang sederhana walaupun berwujud angka-angka tidak perlu dibatalkan.
5. Data-data yang dikutip dari orang harus dicantumkan sumbernya.
6. Kelengkapan tabel : garis-garis yang membangun tabel dibuat selengkapnya.
7. Nomor tabel ditulis berurutan
8. Judul tabel
Semus dengan huruf kapital atau huruf kapital awal kata
Disusun bentuk piramid terbalik
2.6 Jenis-jenis Tabel
1. Tabel satu arah
Tabel satu arah adalah tabel yang membuat keterangan mengenai satu hal atau
karakteristik saja. Karakteristik yang ditunjukkan bisa berupa jumlah, ukuran, kadar atau
persentasi dan lain-lain.
No Nama barang Jumlah
1 Meja 36
2 Kursi 47
3 Sapu 4
4 Papan tulis 4
5
5 Spidol 4
6
6. Mengambil kesimpulan
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tabel adalah daftar yang berisi ikhtisar sejumlah data-data informasi yang biasanya
berupa kata-kata maupun bilangan yang tersusun dengan garis pembatas. Tabel berisi daftar
ikhtisar dari sejumlah fakta dan informasi. Biasanya fakta atau informasi hanya berupa nama
dan bilangan yang tersusun dalam urutan kolom dan baris. Tabel merupakan alat bantu
visual, disamping grafik dan peta, menjelaskan suatu fakta atau informasi secara singkat,
jelas, dan lebh menarik dari pada kata-kata. Dan juga sajian informasi yang menggunakan
tabel lebih mudah dbaca disimpulkan.
3.2 Saran
Sebaiknya kita lebih mengetahui tentang Tabel. Setidaknya makalah ini dapat
membantu. Jika ada yang salah mengenai penulisan kami mintak kritik dan saran dari
pembaca. Terimakasih.
8
DAFTAR PUSTAKA
Drs.Maswardi,M,Kes, Buku Bahan Ajar Bahasa Indonesia
http://www.informasi-pendidikan.com/2013/08/macam-macam-metode-penelitian.html
http://www.bimbingan.org/metode-analisis-penelitian.htm