KEPERAWATAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ini rutinitas perawat di ruangan saat pasien telah selesai diberikan
tindakan dan asuhan kaperawatan, seringkali menggunakan waktu luangnya
untuk menyiapkan kasa dan kapas untuk disterilisasi, menyiapkan set untuk
perawatan klien harian dan hal-hal minor yang lain. Boleh menjadi bayangan
bagaimana jika contoh tersebut dikelola sehingga bernilai jual. Contoh lainnya,
saat ini penderita penyakit kronis mengalami peningkatan dari segi kuantitas.
Tentunya kondisi ini sedikit-banyak jika dirawat di rumah sakit dalam jangka
waktu lama akan menurunkan kualitas manajemen rumah sakit dan cost
inefective. Jika peluang itu dapat ditangkap, maka seharusnya perawat mampu
meningkatkan peranannya di rumah sakit. Oleh karena itu, pengembangan
Entrepreneurship perlu ditanamkan agar kreatifitas pelaku keperawatan dapat
tumbuh dan menjadi nilai jual dan daya saing tersendiri bagi pemiliknya kelak
sebagai bekal memulai untuk terjun ke dunia kerja.
B. Rumusan Masalah
2. Perawat seperti apa yang diinginkan dan strategi apa yang harus
dilakukan?
C. Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Keperawatan
Hal ini berarti perawat harus mempunyai ilmu pengetahuan yang kokoh
sebagai dasar pemberian asuhan keperawatan. sebagai suatu profesi,
keperawatan mempunyai badan ilmu body of knowledge yaitu ilmu
terapan sebagai sintesa dari berbagai disiplin ilmu.
c. Adanya otonomi
Kode etik adalah seperangkat norma dan peraturan yang diyakini oleh
profesi dan menjadi pedoman dan acuan perawat dalam melakukan
aktifitas keperawatan sesuai kewenangan dan tanggung jawab yang
diembannya.
B. Enterpreneur
1) Pengambilan inisiatif
3) Memperkirakan resiko yang mungkin terjadi, dalam hal ini resiko yang
mugkin terjadi pada resiko keuangan, fisik dan resiko sosial.
4) Memperoleh reward, dalam hal ini reward terpenting adalah independensi
atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reeward
berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan
usahanya.
1. Pendidikan Kewirausahaan
a. Body of knowledge yang utuh dan nyata, ada objek, konsep dan
modelnya.
2. Motivasi berwirausaha
N’Pow, need for power, yaitu hasrat untuk mempengaruhi, mengendalikan dan
menguasai orang lain. Ciri umum adalah senang bersaing, berorientasi pada
status dan menguasai orang lain.
N’Aff, need for affilitation, yaitu hasrat untuk dapat diterima dan disukai oleh
orang lain. Wirausaha yang berfiliasi tinggi lebih menyukai persahabatan,
bekerjasama, dan saling pengertian.
3. Prinsip-Prinsip Kewirausahaan
a. Prinsip Wirausaha I
b. Prinsip Wirausaha II
1) Resiko Finansial
2) Resiko karir
Memulai usaha baru akan menyerap banyak energi dan waktu dari
entrepreneur. Konsekuensinya adalah bidang kehidupan yang lain akan
dikorbankan. Entrepreneur yang sudah menikah, terutama yang
memiliki anak, akan beresiko tidak bisa hadir sepenuhnya untuk
keluarganya. Kehidupan sosialnya mungkin akan terganggu juga.
4) Resiko kesehatan
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Untuk menjadi nursepreneur yang sukses juga harus pintar untuk mengambil
keputusan disetiap peluang dan bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu. Jadi
yang terpenting dari seorang Nursepreneur adalah inovasi dan keberanian untuk
mengambil risiko serta siap bekerja keras mencapai tujuan dengan optimis. Inilah
yang membuat entreprenur selalu tampil dengan gagasan–gagasan baru yang
segar, melawan arus pemikiran orang banyak atau kreatif.
Saran
Yang terpenting dari seorang Nursepreneur adalah inovasi dan keberanian untuk
mengambil risiko serta siap bekerja keras mencapai tujuan dengan optimis. Inilah
yang membuat entreprenur selalu tampil dengan gagasan–gagasan baru yang
segar, melawan arus pemikiran orang banyak atau kreatif.