Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN PASIEN RESIKO KEKERASAN

No. Dukumen No. Revisi Halaman


849.4/ /RSUD 0 1/2
Kps/XI/2018
RSUD
dr.H.SOEMARNO
SOSROATMODJO
KUALA KAPUAS
STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Direktur BLUD RSUD dr. H. Soemarno
OPERASIONAL Tanggal Terbit Sosroatmodjo
(SPO) 9 Nopember 2018

Dr. Agus Waluyo


NIP.19710821 200012 1 002

PENGERTIAN Pemberian asuhan pelayanan khusus kepada pasien yang mempunyai resiko
mengalami kekerasan fisik dari orang lain.

TUJUAN 1.Memberikan asuhan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien


2.Menjaga keamanan dan keselamatan pasien

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor. 849. 1/ /RSUD.KPS/X/2018 tentang


Pelayanan Khusus Bagi Populasi Resiko Tinggi di RSUD dr.H.SOEMARNO
SOSROATMODJO Kuala Kapuas

PROSEDUR 1. Melakukan identifikasi pasien dengan resiko kekerasan yang dimulai di


IGD ataupun ruang poliklinik.
2. Melakukan koordinasi dengan perawat ruang perawatan.
3. Menempatkan pasien di ruang perawatan yang berlokasi sedekat
mungkin dengan kantor perawat.
4. Membatasi jumlah pengunjung pasien dan pengunjung pasien yang
berada dalam satu ruang yaitu maksimal 2 orang pengunjung dalam satu
waktu.
5. Mencatat identitas penunggu pasien dan penunggu pasien yang berada
dalam satu ruang perawatan.
6. Mencatat identitas pengunjung pasien dan pengunjung pasien yang
berada dalam satu ruang perawatan
7. Menerapkan jam kunjung sesuai aturan rumah sakit
8. Melakukan koordinasi dengan Satuan Pengamanan [Satpam] untuk
memantau lokasi perawatan pasien, penunggu maupun pengunjung
pasien.
9. Melakukan koordinasi dengan pihak berwajib bila diperlukan.
ASUHAN PASIEN RESIKO KEKERASAN

No. Dokumen : No. Revisi Halaman


849.4/ /RSUD.Kps/XI/2018 0 2/2

UNIT TERKAIT 1. IGD


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Satuan Pengamanan [Satpam]
a. Perubahan jadwal dialysis harus ada pemberitahuan sebelumnya
b. Dari pasien sendiri atau keluarganya.
1. PASIEN EMERGENCY
a. Pasien dengan keadaan gawat dan darurat selama terapi dialysis,
Jika terlambat ditangani akan mengancam kehidupannya atau
Meninggal.
b. Pasiem/keluarga pasien segera dianjurkan menghubungi Dokter
Penanggung jawab dialysis (Dokter Ahli Penyakit dalam
Yang sudah tersertifikasi hemodialisa setempat).
c. Penangan emergency dan pemberian terapi sesuai dengan
Petunjuk dan kesepakatan dari Dokter ahli penyakit dalam
Yang sudah tersetifikasi hemodialisa setempat.
d. Diluar terapi emergency gunakan obat inbentaris ruangan (jika
ada) dan melengkapinya kembali setelah digunakan.
e. Segera menghubungi keluarga pasien terdekat.
f. Perawat dialysis wajib mencatat ( mendokumentasikan) secara
lengkap dan rinci kejadian dan tidakan yang telah dilakukan
kepada pasien.
g. Petugas Administrasi mencatat dengan lengkap biaya pemakaiaan
obat dan alat tambahan lainnya untuk proses penagihan.
2. PASIEN CITO DIALYSIS
a. Pasien yang harus segera dilakukan tindakan dialysis, jika
Ditunda akan menganca, hidupnya.
b. Pasien rawat jalan yang akan di cito dialysis, dianjurkan melalui
ruang emergency terlebih dahulu untuk dilakukan pemeriksaan
oleh Dr. jaga Apakah diperlukan pemeriksaan Laboratorium,
Rongent, EKG dll.
c. Hasilnya dilaporkan kepada Dokter ahli penyakit dalam konsultan
ginjal dan hipertensi atau dokter ahli penyakit dalam yang sudah
tersetifikasi hemodialisa setempat.
d. Petugas emengency segara menghubungi perawat on call
e. Dialysis.
Sesegera mungkin pasien dilakukan terapi dialysis.

INDIKATOR Adanya kebijakan tertulis dari pemimpinan rumah sakit


UNIT TERKAIT 1. Bidang Pelayanan Medik
2. Bidang Keperawatan

PENGUKURAN PEDIATRIC EARLY WARNING


SYTEM (PEWS) USIA 0-16 TAHUN

No. dokumen No. Revisi : Halaman


849.4/ /RSUD 0 1/3
Kps/XI/2018
Tanggal Terbit Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR PENGUKURAN
9 Nopember 2018 PEDIATRIC EARLY WARNING
Direktur BLUD RSUD dr.H. Soemarno
OPERASIONAL (SPO) SYSTEM (PEWS) USIA 0-16 Sosroatmodjo
TAHUN

Dr. Agus Waluyo


No. Dokumen : No Revisi Halaman
NIP.19710821 200012 1 002
Pengertian 849.4/ Adalah Sistem peringatan dini
/RSUD- 0 yang dapat diartikan 2/3
Sebagai rangkaian sistem komunikasi informasi
Kps/XI/2018
Yang dimulai
7. Parameter dari deteksi
Pediatric awal, dan
Early Warning pengambilan, keputusan
Sytem
selanjutnya.
Prosedur Deteksi dini merupakan gambaran dan isyarat terjadinya gangguan
fungsi 3
Physiological 2 1 0 1 2 3
parameter
Tubuh yang buruk atau ketidakstabilitas fisik pasien, sehingga dapat
menajadi,
Pernafasan
Kode danS10 11-
atau mempersiapkan 16-29 buruk
kejadian 30-39 40-49
dan meminimalkan .50
dampaknya, 15
Retraksi Normal diniRingan Sedang EarlyParah
PenilaiaanUuntuk mengukur peringatan, ini menggunakan
Dinding dada
Warning sytem, suatu sistem skroring fisilogis (Tanda-tanda vital ) yang
digunakan di unit sebelum pasien mengalami
Pemberian no <2Lkagawatdaruratan.
<2L
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
oksogen
Denyut
Mendeteksi
<50secara cepat keadaan70-110
50-69 pasien sebelum
110- mengalami
130- >150
Jantung
kagawatdaruratan. 129 149
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Nomor. 849. 1/1013/RSUD.KPS/IX/2016 tentang
Kapllia refli >2dr.H.SOEMARNO >2
Kebijakaan Pelayanan Pasien di RSUD
SOSROATMODJO Kuala Kapuas
Tekanan >80 80-89 90-119 110- 130- >140
sistolik 139
PROSEDUR 1. Nilai score EWS pasien pada assesmen 129awal
Dengan kondisi penyulit akut dan pemantauan
kesadaran Secara berkala pada semua Sadar
pasien resiko tinggi V.P
Yang akan berkembang menjadi kritis selama
Berada di rumah sakit penuh Or U

Score EWS2. Pada ruang UGD dinilai pada setiap pasien yang
Dating usia 0-16 tahun
3. Pemantauan rutin pada semua pasien usia 0-16 tahun, minimal 1
kali dalam satu shift dinas
Perawat.
4. Ukur Score EWS sesuai dengan parameter
5. Laporkan sko EWS ke dokter DPJP sesuai skor
6. Dokumentasikan hasil perhitngan EWS
PENGUKURAN PEDIATRIC EARLY WARNING
SYSTEM (PEWS) USIA 0-16 TAHUN
No. Dokumen

849.4/ /RSUD No. Revisi : Halaman

Kps/XI/2018 0 3/3

8. Tindakan Penilaian Early Warning System

No NILAI FREKUENSI ASUHAN YANG


EWS MONITORING DIBERIKAN

1 0 Minimal setiap Lanjutkan observasi


12 jam sekali Moitoring secara rutin
1. Perawat pelaksana menginformasikan
kepada ketua tim/ penangung jawab jaga
Minimal
ruangan tentang siapa yang
TOTAL Setiap
melaksanakan assesmen selanjutnta.
2 SCORE 4-6 jam
1-4 sekali 2. Ketua tim. Penanggung jawab membuat
keputusan :
a. Meningatkan
frekuensi/monitoring
perbaikan asuhan yang
dibutuhkan oleh pasien
b. Perbaikan asuahan yang
dibutuhkan oleh pasien

1. Ketua tim (perawat) segera memberikan


informasi tentang kondisi pasien kepada
Total Peningkatan Dokter jaga atau DPJP
score 5 frekuensi 2. Dokter jaga atau DPJP melakukan
3 Dan 6 observasi assemen sesuai kompetensinya dan
atau monitoring menetukan kondisi pasien apakah dalam
3 dalam 1 setidaknya penyakit akut,.
(satu) setiap 1 jam 3. siapkan fasilitas monitoring yang lebih
Parameter sekali canggih.
TOTAL LANJUTKAN 1. Ketua tim (perawat) melaporkan kepada
SCORE OBSERVASI tim kode biru
4
ATAU MONITORING 2. Tim kode biru melakukan assemen
LEBIH TANDA- segera
TANDA 3. Stabilitas oleh tim kode biru dan pasien
VITAL dirujuk sesuai dengan kondisi pasien
4. Untuk pasien di IGD (priolitas 3,4 dan
5), perawat pnenaggung jawab segera
kirim pasien ke ruang untuk penanganan
bantuan Hidup Lanjut (BHL)

UNIT TERKAIT 1. IGD


2. Instalasi Rawat Inap
3. ICU
4. Tim Code Blue
1.

Anda mungkin juga menyukai