Ditetapkan :
Tanggal terbit: Direktur RS. Jabal Rahmah Medika
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
PROSEDUR 1. Memberitahu rawat inap, bahwa akan ada pasien pindah dari
ICU dan meminta persetujuan pihak rawat inap tersebut.
2. Meminta konfirmasi rawat inap tentang waktu kesiapan untuk
menjemput pasien dari ICU.
3. Menyiapkan pasien dan kelengkapannya.
4. Pasien dijemput ke rawat inap dengan memperhatikan sarat –
sarat tranportasi pasien.
5. Melakukan serah terima pasien dengan perawat rawat inap,
yang di serah terimakan adalah :
a. lengkapan catatan medik dan keperawatan pasien.
b. Masalah yang perlu diperhatikan dalam perawatan dan
pengobatan selanjutnya sehingga dapat dilakukan deteksi
dini apabila timbul kegawatan kembali.
c. Semua hasil pemeriksaan ( yang telah dikerjakan ) baik
yang sudah selesai maupun yang belum.
6. Terapi dan perawatan lanjutan sesuai dengan pengantar dari
dokter ICU
PEMINDAHAN PASIEN DARI ICU KE RAWAT INAP
Ditetapkan :
Tanggal terbit: Direktur RS. Jabal Rahmah Medika
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Ditetapkan :
Tanggal terbit: Direktur RS. Jabal Rahmah Medika
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Indikasi :
a. Pasien dengan kadar O2 yang diketahui melalui hasil AGD
/ BGA.
b. Pasien dengan peningkatan kerja napas dimana tubuh
berrespon terhadap keadaan hipoksia melalui peningkatan
laju dan dalamnya pernapasan, serta adanya kerja otot –
otot tambahan pernapasan.
c. Pasien dengan peningkatan kerja jantung dimana jantung
berusaha untuk mengatasi gangguan O2 melalui
peningkatan laju pompa jantung yang lebih kuat.
d. Pada pasien selama dan sesudah pembedahan.
Kontra Indikasi :
a. Mutlak tidak ada.
b. Untuk PPOM berat pemberian O2 dimulai dengan 2 LPM
dinaikkan secara bertahap.
KEBIJAKAN Keputusan direktur rumah sakit jabal rahmah medika
No. /KEP/DIR/ / Tentang ……………………………………...
Ditetapkan :
Tanggal terbit: Direktur RS. Jabal Rahmah Medika
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Ditetapkan :
Tanggal terbit: Direktur RS. Jabal Rahmah Medika
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Cara Kerja :
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur pada pasien.
3. Cek suction sentral dan atur tekanan antara 100 – 200 mmHg
atau suction manual dan sambungkan selang catheter steril.
ASISTENSI INTUBASI
Ditetapkan :
Tanggal terbit: Direktur RS. Jabal Rahmah Medika
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Indikasi :
1. Pasien sudah kompos mentis dan kooperatif.
2. Tensi nadi dan pernafasan normal.
3. Suhu badan tidak panas karena bila sebelum panas kebutuhan
oksigen meningkat dan metabolisme naik.
4. Bisa batuk secara efektif.
5. Hasil thorax foto terakhir keadaannya bersih, tidak ada retensi
sputum.
6. Tidak ada gejala hypoxia, hiperkarbi dan tachikardi.
7. Tidal volume cukup.
8. Hasil AGD normal individual.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Jabal Rahmah Medika
No. /KEP/DIR/ / Tentang ……………………………………...
Ditetapkan :
Tanggal terbit: Direktur RS. Jabal Rahmah Medika
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
PROSEDUR Persiapan :
1. Persiapan alat :
a. Personalia : 1 orang perawat.
b. Perlengkapan :
Cuff inflator ( portex ).
Selang konektor ( dipakai untuk monitoring tekanan
cuff secara kontinyu ).
2. Cara kerja :
Pengisian balon ETT:
a. Cuci tangan.
b. Suctioning pasien dan suruh pasien untuk batuk.
c. Sambungkan katup pilot balon dengan alat cuff inflator,
kempeskan cuff dengan menekan tombol merah sampai
mencapai nilai nol.
d. Untuk pengisian balon ETT, pompakan alat cuff inflator
dengan memijat balon karret inflator sampai mencapai
angka dibawah tanda merah ( 30 mmHg ) kemudian turun
sedikit sampai pada angka normal ( tekanan normal 15 – 25
mmHg )
PERAWATAN BALON ( CUFF ) DI ENDOTRACHEA ( ETT)
Perhatian :
1. Untuk mengempeskan balon ETT, tekan tombol merah untuk
menurunkan tekanan.
2. Pada tekanan cuff diatas 25 mmHg dapat menyebabkan
iskhemik jaringan sekitar cuff.
UNIT KERJA 1. IGD
2. ICU
PENGUKURAN VOLUME TIDAL DAN TEKANAN NEGATIF
INSPIRASI
Ditetapkan :
Tanggal terbit: Direktur RS. Jabal Rahmah Medika
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Ditetapkan :
Tanggal terbit: Direktur RS. Jabal Rahmah Medika
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Indikasi :
1. Pasien dengan ventilator.
2. Pasien dengan retensi sputum / reflek batuk, tidak baik namun
tidak aktif.
3. Pasien tidak aktif.
Kontra indikasi :
1. Pasien dalam keadaan shock .
2. Relatif : fraktur iga.
3. Pasien dengan TIK meningkat.
4. Pasien dengan miocard infark
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Jabal Rahmah Medika
No. /KEP/DIR/ / Tentang ……………………………………...
PROSEDUR Persiapan :
1. Persiapan alat :
a. Hansel mask ( masker inhalasi ).
b. Oksigen sentral / tabung.
c. Flow meter yang berisi air.
d. Obat bronkodilator ( misal : ventolin, bisolvon, solution,
alupent ).
e. Aqua for injection.
2. Persiapan pasien :
a. Jelaskan tujuan dan langkah prosedur kepada pasien /
keluarga.
b. Posisikan pasien semi fowler.
Langkah – langkah :
1. Cuci tangan.
2. Tempatkan obat bronkodilator pada reservoar masker ( pada
obat tertentu memerlukan pengenceran dengan aqua for
injection ).
3. Sambungkan selang oksigen ke flow meter, alirkan oksigen 6 –
8 lt/menitCek adanya penguapan obat, bila ada letakkan
masker menutupi mulut dan hidung pasien.
4. Instruksikan pasien untuk nafas dalam – dalam, lambat sambil
menghirup partikel uap obat sampai obat habis.
5. Observasika, pengembangan dada pasien, lakukan auskultasi.
INHALASI
Cara kerja :
1. Sebelum melakukan bronchial washing harus observasi dulu :
saturasi, nadi, pernafasan, tekanan darah, monitoring EKG.
2. Berikan oksigenasi dengan konsentasi tinggi melalui air viva.
3. Tuangkan NaCL 0,9 % ke dalam mangkok / wadah yang steril
secukupnya lalu hisap dengan spuit 10 cc.
4. Semprotkan cairan NaCL 0,9 % yang ada dalam spuit kedalam
bronchus melalui ETT / TT sebanyak 5 cc dan pada waktu
memasukkan cairan, posisi pasien disebut flower / ditinggikan.
5. Lakukan secepatnya pemompaan dengan air viva beberapa kali
supaya cairan menyebar pada bagian -bagian bronchus.
BRONCHIAL WASHING
Cara kerja :
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur pada pasien.
3. Observasi saturasi, nadi, pernapasan, tekanan darah, dan irama
EKG.
4. Berikan oksigen dengan konsentrasi tinggi melalui air viva atau
ventilador.
5. Atur tekanan pada suction, bayi = 60 –100 mmHg, Dewasa =
120 –200 mmHg.
6. Gunakan sarung tangan atau pinset steril.
SUCTIONING
Indikasi :
Pemeriksaan AGD diambil pada pasien yang mengalami gangguan
pernapasan dan keseimbangan asam basa.
Kontra indikasi :
1. Pasien dengan terapi antikoagulan.
2. Riwayat gangguan pembekuan darah.
3. Penyakit pembuluh darah perifer yang berat.
PROSEDUR Persiapan :
1. Persiapan etiket :
a. Nama pasien
b. Tanggal dan jam pengambilan.
c. Pemakaian O2 pada waktu pengambilan AGD
2. Persiapan alat :
a. Spuit ukuran 2 ½ cc ( untuk dewasa ), jarum ukuran 23 G.
b. Karet atau jenis lainnya.
c. Desinfektan : kapas alkohol 70 % steril.
d. Heparin
Cara kerja :
1. Cuci tangan .
2. Spuit terlebih dahulu dibasahi dengan heparin, kemudian
heparin dikeluarkan dari spuit.
PENGAMBILAN DARAH ARTERI
Ditetapkan :
Tanggal terbit: Direktur RS. Jabal Rahmah Medika
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Terapi :
Mengevaluasi efisiensi tindakan atau terapi kedokteran /
keperawatan.
Indikasi :
1. Pasien yang dirawat di ICU selama 3 hari atau lebih.
2. Pasien yang terpasang kateter CVC, peralatan invasif dan non
invasif lainnya.
3. Pasien dengan infeksi sistemik atau lokal.
4. Penggunaan antibiotik sebelumnya tidak adekuat.
5. Ada instruksi medis tentang pemeriksaan kultur dan
sensitivitas.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Jabal Rahmah Medika
No. /KEP/DIR/ / Tentang ……………………………………...
2. Cara kerja :
a. Cuci tangan dan persiapkan alat.
b. Instruksikan pasien untuk meletakkan tangan dan pilih vena
yang baik untuk ditusuk.
c. Letakkan torniquet diatas tempat penusukkan.
d. Lihat dan palpasi vena dan bersihkan daerah tersebut
dengan alkohol 70 % kemudian keringkan.
e. Tekan vena yang akan ditusuk dengan jari., kemudian 30
tusuk dibawahnya dengan ketinggin 5 – 3 5 , m a s u k k a n
jarum kedalam vena.
f. Lepaskan torniquet.
g. Arsipkan spuit sampai didapat darah minimal 5 cc.
h. Tarik jarum dan tekan daerah tusukan dengan kassa steril
selama 2 – 4 menit.
i. Masukkan darah tersebut sebanyak 5 cc kedalam botol
kultur / batek.
Catatan :
Tindakan ini dilakukan dengan tehnik steril.
KULTUR DAN SENSITIVITAS SPUTUM
1. Persiapan alat :
a. Sarung tangan steril.
b. Mucus extractor steril ( selang suction dengan kontainer )
atau jika tidak tersedia dengan selang suction steril dan
spuit steril 10 cc.
c. Peralatan suction.
d. Personal : 2 orang perawat.
e. Lokasi : suctioning melalui endotrakeal tube, tracheostomy
tube, hidung.
f. NaCL 0,9 % steril, 2– 6 cc.
2. Cara kerja :
a. Cuci tangan.
b. Hidupkan mesin suction.
c. Beri oksigen 100 %.
PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN KULTUR DAN
SENSITIVITAS
1/1
RUMAH SAKIT JABAL 01/SPO/PPI/II/2019 0
RAHMAH MEDIKA MUARA
BUNGO
Ditetapkan :
Tanggal terbit: Direktur RS. Jabal Rahmah Medika
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
1/2
RUMAH SAKIT JABAL 01/SPO/PPI/II/2019 0
RAHMAH MEDIKA MUARA
BUNGO
Ditetapkan :
Tanggal terbit: Direktur RS. Jabal Rahmah Medika
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
PROSEDUR 1. Persiapan
a. Pasien dipasang infus
b. Cairan albumin
c. Jarum udara
2. Cara kerja
a. Cuci tangan kemudian beritahu pasien
b. Cek kondisi dan tanggal kadaluarsa albumin
c. Cairan albumin dipasang dan dihubungkan ke infus set
d. Pasang jarum udara pada tutup botol albumin
e. Atur tetesan infus, kecepatan infus max 2 cc/mnt atau
4 jam/btl.
f. Monitor pasien adanya reaksi alergi pada albumin
g. Rapihkan peralatan dan dokumentasikan tindakan.
3. Hal – hal yang harus diperhatikan
Perhitungan kebutuhan albumin :
( D – A ) ( BW x 40 ) x 2 = x gr alb
100
2/2
RUMAH SAKIT JABAL 01/SPO/PPI/II/2019 0
RAHMAH MEDIKA MUARA
BUNGO
UNIT KERJA 1. IGD
2. ICU
3. Rawat Inap
4. Laboratorium
PEMAKAIAN SYRINGE DAN INFUS PUMP
1/3
RUMAH SAKIT JABAL 01/SPO/PPI/II/2019 0
RAHMAH MEDIKA MUARA
BUNGO
Ditetapkan :
Tanggal terbit: Direktur RS. Jabal Rahmah Medika
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
2/3
RUMAH SAKIT JABAL 01/SPO/PPI/II/2019 0
RAHMAH MEDIKA MUARA
BUNGO
9. Tentukan kecepatan pemberian obat / cairan dengan menekan
tombol angka sesuai nilai yang diinginkan, kemudian tekan
tombol START / STOP, kemudian tekan tombol C sampai
tampak nilai 00,0 di layar. Tekan tombol angka untuk
menentukan volume yang akan diberikan kemudian tekan
tombol START / STOP.
10. Untuk mematikan alat tekan tombol ON / OFF.
11. Fungsi – fungsi spesial :
♫ Suara alarm yang akan berbunyi selama 2 menit.
1/2
RUMAH SAKIT JABAL 01/SPO/PPI/II/2019 0
RAHMAH MEDIKA MUARA
BUNGO
Ditetapkan :
Tanggal terbit: Direktur RS. Jabal Rahmah Medika
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Persiapan alat :
1. Mesin EKG.
2. Kertas Grafik / Kertas EKG.
3. Plat ekstremitas elektrode
4. Jelly
5. Tissue
6. Tempat tidur
7. Pena / spidol
PEREKAMAN EKG
1/2
RUMAH SAKIT JABAL 01/SPO/PPI/II/2019 0
RAHMAH MEDIKA MUARA
BUNGO
Ditetapkan :
Tanggal terbit: Direktur RS. Jabal Rahmah Medika
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Cara kerja :
1. Cek instruksi dokter dan konfersikan kebutuhan pasien dalam
hitungan ml/jam
2. Sambungkan infus set / selang perfusor dengan CVP atau
vena besar.
3. Labeling dan tempelkan perhitungan dosis pada infus /
perfusor.
4. Monitor hemodinamik pasien.
5. Dokumentasikan tindakan dan rapihkan peralatan pasien.
PEMBERIAN DOPAMIN
TTD TTD
UNIT KERJA 1. IGD
2. ICU
PEMBERIAN DOBUTAMIN
1/2
RUMAH SAKIT JABAL 01/SPO/PPI/II/2019 0
RAHMAH MEDIKA MUARA
BUNGO
Ditetapkan :
Tanggal terbit: Direktur RS. Jabal Rahmah Medika
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Cara kerja :
1. Cek instruksi dokter dan konfersikan kebutuhan pasien dalam
hitungan ml atau tetesan.
2. Sambungkan infus set / selang perfusor dengan CVP atau
vena besar.
3. Labeling dan tempelkan perhitungan dosis pada infus /
perfusor.
4. Monitor hemodinamik pasien.
5. Dokumentasikan tindakan dan rapihkan peralatan pasien.
PEMBERIAN DOBUTAMIN
TTD TTD
UNIT KERJA 1. IGD
2. ICU
PEMASANGAN NGT