Anda di halaman 1dari 32

KONSEP KEPERAWATAN

PICU -NICU
Dasar Hukum
1. Undang-undang RI no 36 tahun 2014 tentang Kesehatan
2. Undang-undang RI no 17 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
3. Undang-undang RI no 38 tahun 2014 tentang keperawatan
4. PerMenKes RI no 10 tahun 20145 tentang Standar Pelayanan
Keperawatan di Rumah sakit Khusus
5. permenkes RI no 129/MenKes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah sakit
6. Permenkes RI no 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan
RS
PICU
• Tahun 1950 wabah poliomelytis di Scandinavia
• Dokter spesialis antologi yang dipelopori oleh
BjØrn Ibsen melakukan intubasi dan
memberikan bantuan napas secara manual
• Pada tahun 1952 Engstrom membuat ventilasi
mekanik bertekanan positif
•Sejak saat itulah Icu mulai terbantuk dan
tersebar luas.
Tingkatan prioritas pasien
1. Anak sakit kritis dan dengan terapi intensif dapat sembuh
sempurna
2. Anak sakit kritis namun penyakit dasarnya tidak dapat
sembuh sempurna namun dapat mengembalikan pada
keadaan sehat
3. Anak sakit kritis walaupun dengan perawatan intensif tetap
tidak ada kontak dengan lingkungannya.
4. Anak sakit kritis walaupun dengan perawatan intensif tetap
proses kematian tak dapat dicegah

Pasien yang dapat sembuh


sempurnalah yang bisa dirawat di PICU/NICU
PICU

PICU merupakan Pelayanan intensif untuk


anak-anak yang membutuhkan perawatan
khusus. Unit perawatan yang merawat pasien
anak (29 hari – 14 tahun) dengan keadaan
gawat atau berat yang sewaktu-waktu dapat
meninggal, dan mempunyai harapan untuk
sembuh apabila dirawat secara intensif.
Fasilitas tempat tidur
Letak ruang picu dekat ruang resusitasi, emergensi, dan ok
(kamar operasi)
Suhu kamar diatur oleh ac ± 220 c
Ruang picu harus bersih dan clean zone
Sebaiknya dilengkapi fasilitas khusus → laboratorium

Peralatan :
Ventilator servo 900 c, 300 c
Monitor ekg, nadi, rr, td, suhu badan
Infusion pump, syiring pump
Foto portable
Cvp set dan alat vena sekdi
Emergency trolley, ambubag
Indikasi masuk ruang PICU

1. Order tertulis dari dokter sub bagian ke dokter PICU


2. Dipertimbangkan oleh dokter PICU, dari PICU dapat
menerima/menolak klien yang dilakukan secara tertulis
3. Menerima klien yang dikirim oleh perawat sub bagian
yang mengirim dan tempat sudah disiapkan
4. Setiap yang dirawat di ruang PICU tempat yang lama
harus tersedia agar pemulangan lancar.
Indikasi Keluar PICU

- Pertimbangan pasien keluar PICU berdasarkan


pertimbangan medis oleh kepala Instalasi dab Tim yang
merawat pasien
- Bila status pasien sudah stabil dan tidak memerlukan
monitoring ketat lebih lama
- Bila status pasien menurun jauh dan tidak ada rencana
intervensi aktif
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pelayanan meliputi :


dukungan fungsi organ-organ vital
pernapasan, kardiosirkulasi, susunan saraf
pusat, ginjal dan lain-lainya, pada pasien
anak
Peran dan tanggung jawab perawat PICU

1. Merencanakan perawatan fisik secara komprehensif


2. Memberikan dukungan emosional pada anak dengan penyakit akut
3. Memberikan dukungan emosional pada anak dengan bersifat
empati pada orang tua dan keluarga
4. Bertindak sebagai pembela anak dalam mempertahankan hak
asasinya
5. Memberikan pelayanan kepelayanan yang bersifat konsultasi bila
anak akan dilakukan tindakan keperawatan khusus ketika ia dirawat
di picu
6. Memberikan pelayanan sebagai bagian dari rumah sakit secara
keseluruhan.
7. Memberikan pengajaran tentang prinsif-prinsif picu sesuai dengan
usia klien.
Tenaga Keperawatan

PICU memiliki jumlah tenaga yang cukup dan sebagian besar


terlatih. Perbandingan jumlah perawat tergantung dengan
ketersediaan ventilator mekanik

Kualifikasi tenaga keperawatan:


- D3 Keperawatan ( masa kerja 5-10 tahun)
- Pelatihan BHD dan bantuan hidup lanjut
- Pelatihan ICU
Pendahuluan

NICU:
Angka Kematian Bayi telah berhasil diturunkan secara
tajam dari 68 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun
1990-an menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup
(SDKI2007).
Kematian neonatal penurunannya berlangsung lambat
yaitu dari 32 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun
1990-an menjadi 19 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI
2007).
Menurut data di atas dapat disimpulkan bahwa 55,8%
dari kematian bayi terjadi pada periode neonatal. Dari
seluruh kematian neonatal, sekitar 78,5%-nya
merupakan kematian bayi umur 0-6 hari (Riskesdas,
2007)
Neonatal Istilah berasal dari neo, "baru", dan natal, "berkaitan
dengan kelahiran atau asal“

Adalah unit perawatan intensif yang mengkhususkan diri dalam


perawatan bayi sakit atau prematur atau bayi yang baru lahir

Ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) adalah ruang


perawatan intensif untuk bayi (sampai usia 28 hari) yang
memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, guna mencegah
dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital.
NICU
Fungsi ruang NICU

Menyelamatkan jiwa bayi


Jenis tenaga di ruang Mencegah terjadinya
NICU kerusakan/kelainan dan atau
Dokter spesialis cacat pada bayi meskipun
Dokter ppds waktu lahir dalam keadaan
Pengawas perawatan
normal
Pelaksana perawatan
Pekerja dan cleaning Menghindarkan kerusakan
service dan cacat lebih lanjut pada
bayi yang telah mengalami
kelainan.
Peran dan tanggung jawab perawat di R NICU
1. Mampu melaksanakan peranan fisik yang komprehensif,
berkelanjutan dan mampu melakukan tindakan, support, yang
diperlukan untuk memelihara/mempertahankan kehidupan dan
mampu mengembalikan kondisi bayi dengan penyakit akut
2. Mampu memberikan dukungan yang bersifat empati pada orang tua
dan anggota keluarga lain dari bayi yang dirawat di nicu
3. Mampu bertindak sebagai anggota tim kesehatan secara integral
dengan mengkaji kebutuhan klien, melaksanakan rencana
keperawatan dan evaluasi.
4. Mempu bertindak memberikan pelayanan keperawatan yag bersifat
konsultasi bilamana bayi memerlukan tindakan keperawatan khusus.
5. Memberi pengajaran prinsif perawatan di ruang NICU.
RUANG LINGKUP PELAYANAN NICU

Level I
adalah untuk bayi risiko rendah, dengan kata lain bayi normal
yang sering digunakan istilah rawat gabung (perawatan bersama ibu)
Fokus pelayanan ;
-Resusitasi neonatus
-Asuhan dan perawatan neonatus
-Evaluasi pasca lahir untuk neonatus yang sehat
-Stabilitasi dan asuhan untuk bayi yang lahir pada umur 35 sd
37 minggu.
-Perawatan neonatus dengan usia kehamilan ≤ 35 minggu
atau yang sakit sampai dipindahkan ke fasilitas yang
menyediakan asuhan neonatal spesialistik
-Terapi sinar
Level II
untuk bayi risiko tinggi tetapi pengawasan belum perlu intensif. Pada
level ini bayi diawasi oleh perawat 24 jam, akan tetapi perbandingan
perawat dan bayi tidak perlu 1-1.

-Level II a:
•Bayi prematur, BBL UK > 32 minggu dan memiliki BB ≥ 1500 gr yang
bermasalah, bayi dengan oksigen nasal dengan pemantauan saturasi,
terpasang infus, dan nutrisi parenteral untuk jangka waktu terbatas.
•Bayi yang sedang dalam penyembuhan setelah perawatan intensif.

-Level II b :
•Sama dengan pelayanan level IIa
•Bayi dengan ventilator < 24 jam
•Bayi dengan CPAP, IV line, nutrisi parenteral total
•Bayi terpasang jalur sentral
Level III,
pengawasan yang dilakukan benar-benar ekstra ketat. Satu orang
perawat yang bertugas hanya boleh menangani satu pasien selama
24 jam penuh.

Level IIIa
•Fokus : BBL dengan umur kehamilan ≥ 28 minggu dengan BB ≥
1000 gr
•Dukungan ventilasi mekanik dengan frekwensi tinggi

Level IIIb
•Fokus : BBL dengan umur kehamilan ≤ 28 minggu dengan BB ≤
1000 gr
•Dukungan respirasi lanjut

Level IIIc
Fokus : pembedahan untuk malpormasi jantung bawaan, oksigenasi
membran ekstrakorporeal, hemofiltrasi dan hemodialisis.
Falsafah Keperawatan

1. Manusia ; individu yang utuhmeliputi aspek


fisiologis, psikologis, spiritual, sosial dan
bersifat unik yang dipengaruhi oleh
karakteristik neonatus itu sendiri dan
lingkungannya.
2. Lingkungan ; semua kegiatan, pengaruh, dan
kondisi di sekeliling neonatus yang
mempengaruhi kesehatannya.
3. Sehat/kesehatan; suatu rentang yang sifatnya
dinamis. Kondisi kesehatan akan optimum jika potensi
yang ada dapat berfungsi secara optimal dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.

4. Keperawatan; suatu bentuk pelayanan profesional


yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-kultural-
spiritual-spiritual yang komprehensif, serta ditujukan
kepada individu, keluarga, masyarakat, baik sakit
maupun sehat yang mencakup seluruh rentang
kehidupannya.
5. Tujuan pelayanan/ asuhan keperawatan neonatus
berfokus pada pemenuhan kebutuhan neonatus akan
hidup sehat dan pentingnya faktor lingkungan dalam
mempengaruhi kesehatannya.

Keluarga mempunyai peranan penting dalam


meningkatkan kesehatan neonatus, sehingga asuhan yang
berfokus pada keluarga (familly center care) menjadi
penting
Pelayanan kesehatan pada bayi baru
lahir
1. Perawatan neonatal esensial pada saat lahir
a. Kewaspadaan umum (universal precaution)
- Persiapan diri (cuci tangan, memakai sarung
tangan)
- Persiapan alat
- Persiapan tempat
b. Penilaian awal
- Apakah kehamilan cukup bulan?
- Apakah air ketuban jernih/bercampur mekonium?
Lanjutan.........

-Apakah bayi bernapas/menangis?


-Apakah tonus otot baik?

c. Pencegahan kehilangan panas


-Ruang bersalin hangat (25°C)
-Keringkan tubuh bayi tanpa menghilangkan verniks
-Letakan bayi di dada ibu agar ada kontak kulit ibu
dengan kulit bayi
-Inisiasi Menyusu Dini
-Gunakan pakaian yang sesuai untuk mencegah
kehilangan panas
Lanjutan.......
-Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru
lahir
-Rawat gabung
-Resusitasi dalam lingkungan yang hangat
-Transportasi yang hangat
-Pelatihan untuk petugas kesehatan dan konseling untuk
keluarga

d. Pemotongan dan perawatan tali pusat


e. Inisiasi menyusu dini (IMD)
Lanjutan ...........
f. Pencegahan perdarahan
-Pemberian suntikan vit K1(Phytomenadione) 1 mg
dosis tunggal
g. Pencegahan infeksi mata
diberikan segera setelah IMD
h. Pemberian imunisasi
HB 0 di berikan 1-2 jam setelah pemberian Vit K1
i. Pemberian identitas
j. Anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. Perawatan neonatal esensial setelah lahir
a. Menjaga bayi tetap hangat
b. Pemeriksaan bayi setelah lahir menggunakan
MTBS
3. Kelainan kongenital dan trauma lahir
4. Bayi lahir dari ibu dengan infeksi
- Ibu dengan HIV
- Ibu dengan TBC
5. Pencatatan dan pelaporan
- Register
- Laporan sensus harian
- Laporan kematian dll
FASILITAS DI RUANG NICU

1. INKUBATOR
2. VENTILATOR
3. BUBBLE CPAP
4. MONITOR
5. OKSIMETRI
6. INFANT WARMER
7. BLUE LIHGT TERAPI
8. INFUS PAMP/ SYRING PUMP
9. INKUBATOR TRANSPORT
10. X RAY PORTABEL
11. USG/ ECHO
12. T PIECE RESUSITATOR
13. AMBU BAG
14. LARINGOSCOP
15. OKSIGEN TRANSPORT
16. SUCTION PUMP
Jenis Pelayanan Kesehatan Neonatal
- Asfiksia
- Hiperbilirubin
-Trauma lahir
- Hipoglikemia
- Kejang
- Sepsis Neonatal
- Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
- Gangguan pernafasan
- Kelainan jantung
- Gangguan perdarahan
- Koma
Jenis Pelayanan Kesehatan Neonatal...

- Aspirasi mekonium
- Renjatan (Syok)
- IMD (Breasht Feeding)
- Kangaroo Mother care
- Resusitasi Neonatus
- Penyakit Membran hyalin
- Pemberian minum pada bayi risiko tinggi
- Pemberian cairan parenteral
- Kelainan bawaan
Peran orang tua

1.Peran orang tua harus secara aktif didorong untuk


mengambil bagian dalam perawatan bayi mereka.
2. Aktif dalam pemberian ASI
3. Tersedia fasilitas untuk orangtua
4. Tersedianya dukungan lebih lanjut bagi orang tua
(rohaniawan, pekerja sosial)
WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai