Anda di halaman 1dari 13

Nimas Arum Saraswati (150063)

Aldica Putri (150002)

Yuli Widianti (150077)

Savitri Wulandari (150072)

Nor Laily Andriani (150064)

Desi Hariyati (150010)

Vega Dwi Rahmah ( 150150)

Sundari (150035)
Kegawatdaruratan
pada Bayi dan Balita
Kegawatdaruratan merupakan
keadaan mendadak yang terjadi 4. Jangan memindah pasien
pada seseorang yang sebelum pertolongan
memerlukan tindakan yang cepat pertama selesai
dan berprosedur. 5. Penatalaksanaan awal
kegawatdaruratan pada
bayi dan balita
Prinsip yang harus dipegang 6. Perlunya rujukan yang
dalam kegawatdaruratan : adekuat.
1. Bersikap tenang namun 7. Bidan mampu mengenal
cepat dan tepat mengkaji kondisi gawat darurat
permasalahan agar tidak pada bayi dan balita
mengancam jiwa 8. Penanganan awal dan
2. Pertahankan korban dalam rujukan yang cepat dan
posisi terlindungi
tepat sesuai dengan
3. Peralatan yang memadai
wewenang yang dimiliki.
PENGOBATAN SESUAI KEWENANGAN, KOLABORASI, MERUJUK DENGAN
CEPAT DAN TEPAT SESUAI KEADAAN BAYI DAN BALITA (PONED)

Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar


(PONED)

Pelayanan untuk menanggulangi kasus-kasus kegawatdaruratan.


obstetrik neonatal. PONED dilaksanakan di tingkat Puskesmas,
dan menerima rujukan dari tenaga atu fasilitas kesehatan di
tingkat desa atau masyarakat dan merujuk ke rumah sakit.
PPGDON
(Pertolongan Pertama pada Kegawatdaruratan Obstetrik dan Neonatal)

Kegiatannya meliputi :
1. Menyelamatkan kasus kegawatdaruratan kebidanan dan neonatal
dengan memberikan pertolongan pertama
2. Mempersiapkan rujukan

PPGDON dilaksanakan oleh tenaga atau fasilitas kesehatan di tingkat


desa dan sesuai dengan kebutuhan dapat merujuk ke puskesmas
mampu PONED atau rumah sakit.
KRITERIA PONED
1. Puskesmas dengan sarana pertolongan persalinan. Diutamakan
puskesmas dengan tempat perawatan/ puskesmas dengan ruang
rawat inap.
2. Puskesmas sudah berfungsi/ menolong persalinan.
3. Mempunyai fungsi sebagai sub senter rujukan
4. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang perlu tersedia, sekurang-
kurangnya seorang dokter dan seorang bidan terlatih GDON dan
seorang perawat terlatih PPGDON
5. Jumlah dan jenis sarana kesehatan yang perlu tersedia
Penanggungjawab : DOKTER

Dukungan terkait :
1. Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
2. Rumah Sakit Kabupaten/ Kota
3. Organisasi Profesi : IBI, IDAI, POGI, IDI
4. Lembaga swadaya masyarakat (LSM)
Distribusi PONED :
Untuk satu wilayah kabupaten/ kota minimal ada 4 puskesmas mampu PONED, dengan
sebaran yang merata. Jangkauan pelayanan kesehatan diutamakan gawat darurat
obstetric neonatal (GDON) di seluruh kabupaten/ kota.

Kebijaksanaan PONED :
Pada lokasi yang berbatasan dengan kabupaten/ kota lain, perlu dilakukan kerjasama
kedua kabupaten/ kota terebut.
PENCATATAN
Format-format yang digunakan adalah yang sudah baku seperti :
1. Pencatatan System Informasi manajemen Puskesmas (SP2PT)
2. KMS ibu hamil/ buku KIA
3. Register Kohort Ibu dan Bayi
4. Partograf
5. Format-format AMP
PELAPORAN
Pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara berjenjang dengan menggunakan format yang terdapat
pada buku pedoman AMP, yaitu :
1. Laporan dari RS Kabupaten/ Kota ke Dinkes Kabupaten/ kota (Form RS)
 Laporan bulanan ini berisi informasi mengenai kesakitan dan kematian (serta sebab
kematian) ibu dan bayi baru lahir.
2. Laporan dari puskesmas ke Dinkes Kabupaten/ Kota (Form Puskesmas).
 Laporan bulanan ini berisi informasi yang sama seperti diatas dan jumlah kasus yang dirujuk
ke RS Kabupaten/ Kota.
3. Laporan dari Dinkes kabupaten/ Kota ke tingkat propinsi/ Dinkes Propinsi.
 Laporan triwulan ini berisi informasi mengenai kasus ibu dan neonatal yang ditangani oleh
RS kabupaten/ Kota dan puskesmas, serta tingkat kematian dari tiap jenis komplikasi/
gangguan.
EVALUASI

Evaluasi pelaksanaan pelayanan PONEK/ PONED dilakukan secara berjenjang dan dilaksanakan
pada setiap semester dalam bentuk evaluasi tengah tahun dan akhir tahun.
Kegiatan evaluasi dilakuan melalui pertemuan evaluasi Kesehatan Ibu dan Anak. Hasil evaluasi
disampaikan melalui Pertemuan Pemantapan Sistem Rujukan kepada pihak yang terkait baik lintas
program maupun lintas sektoral dalam untuk dapat dilakukan penyelesaian masalah dan rencana
tindak lanjut.
ADVOKASI TERHADAP PILIHAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASUHAN I BULAN SAMPAI 5
TAHUN

Seorang bidan harus memiliki kompetensi bidan yang meliputi


pengetahuan umum, keterampilan, dan perilaku dalam
melaksanakan praktik kebidanan secara aman dan bertanggung
jawab dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatan.

Kepmenkes RI No. 900/Menkes/SK/II/2002


Kompetensi ke 7: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,
komprehensif pada bayi dan balita (1 bulan – 5 tahun)

PENGETAHUAN DASAR
1. Keadaan kesehatan bayi dan anak di Indonesia meliputi angka kesakitan, angka kematian,
penyebab kesakitan dan kematian
2. Peran dan tanggung jawab orang tua dalam pemeliharaan bayi dan anak
3. Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak normal serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya
4. Kebutuhan fisik dan psikososial anak
5. Prinsip dan standar nutrisi bayi dan anak, prinsip-prinsip komunikasi pada bayi dan anak
6. Prinsip untuk keselamatan untuk bayi dan anak
7. Upaya pencegahan penyakit pada bayi dan anak misalnya pemberian imunisasi
8. Masalah masalah yang lazim terjadi pada bayi normal seperti gumoh/ regurgitasi, diaper
rash ,dll serta penatalaksanaannya
9. Penyakit-penyakit yang sering terjadi pada bayi dan anak
10. Penyimpangan tumbuh kembang bayi dan anak serta penatalaksanaannya
11. Bahaya-bahaya yang sering terjadi pada bayi dan anak didalam dan diluar rumah serta
upaya pencegahannya
12. Kegawatdaruratan pada bayi dan anak serta penatalaksanaannya
KETERAMPILAN DASAR
1. Melaksanakan pemantauan dan stimulasi tumbuh kembang bayi dan anak
2. Melaksanakan penyuluhan pada orang tua tentang pencegahan bahaya-bahaya
pada bayi dan anak sesuai dengan usia
3. Melaksanakan pemberian imunisasi pada bayi dan anak
4. Mengumpulkan data tentang riwayat kesehatan pada bayi dan anak yang terfokus
pada gejala
5. Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus
6. Mengidentifikasi penyakit berdasarkan data dan pemeriksaan fisik
7. Melakukan pengobatan sesuai kewenangan,kolaborasi atau merujuk dengan cepat
dan tepat sesuai keadaan bayi dan anak
8. Menjelaskan kepada orang tua tentang tindakan yang dilakukan
9. Melakukan pemeriksaan secara berkala pada bayi dan anak sesuai standar yang
berlaku
10. Melaksanakan penyuluhan pada orang tua tentang pemeliharaan bayi
11. Tepat sesuai keadaan bayi dan anak yang mengalami cidera dan kecelakaan
12. Mendokumentasikan temuan temuan dan intervensi yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai