Oleh Kelompok 2
Profesi Ners Stase Kep. Anak
1
Konsep
Kejang Demam
DEFINISI
3
KLASIFIKASI KEJANG
4
KEJANG DEMAM SEMENTARA KEJANG DEMAM KOMPLEKS
5
ANATOMI FISIOLOGI
1. Otak Besar
2. Otak Kecil
3. Batang Otak
4. Medulla
Oblongata
5. Pons
6
ETIOLOGI
1. Faktor-faktor 6. Gangguan
prenatal metabolisme
2. Malformasi otak 7. Neoplasma, toksin
congenital 8. Gangguan sirkulasi
3. Faktor genetika 9. Penyakit degeneratif
4. Penyakit infeksi susunan saraf.
(ensefalitis, 10. Respon alergi atau
meningitis) keadaan imun yang
5. Demam > 38oC abnormal.
6. Trauma
7
PATHWAY
Rangsangan mekanik
dan biokimia. Gangguan
Reaksi inflamasi
keseimbangan cairan
dan elektrolit
Proses demam
Resiko keterlambatan
Perubahan beda potensial
perkembangan
membran sel neuron
Kejang
9
LANJ. PATHWAY
Ketidakefektifan
Resiko Aspiksia
termoregulasi 10
MANIFESTASI KLINIK
11
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
tidak rutin tetapi dapat dikerjakan untuk mengevaluasi sumber infeksi penyebab
demam. Pemeriksaan laboratorium yang dapat dikerjakan atas indikasi misalnya
darah perifer, elektrolit, dan gula darah
12
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EEG hanya dilakukan pada kejang fokal untuk menentukan adanya fokus kejang
di otak yang membutuhkan evaluasi lebih lanjut.
4. PEMERIKSAAN CT SCAN
Jika ada kelainan neurologis fokal yang menetap, misalnya hemiparesis atau
paresis nervus kranialis
13
KOMPLIKASI
1.
Pneumonia
2. Asfiksia
3. Retardasi Mental
14
PENATALAKSANAAN
1. Tetap tenang dan tidak panik. DI RUMAH
2. Segera pindahkan anak ke tempat yang aman
3. Longgarkan pakaian yang ketat terutama di sekitar
leher.
4. Bila anak tidak sadar, posisikan anak miring. Bila
terdapat muntah, bersihkan muntahan atau lendir di
mulut atau hidung.
5. Walaupun terdapat kemungkinan (yang sesungguhnya
sangat kecil) lidah tergigit, jangan memasukkan
sesuatu kedalam mulut.
6. Ventilasi ruangan cukup
7. Berikan diazepam (sebaiknya orang tua atau
pengasuh dirumah menyediakan diazepam)
8. Kalau beberapa kemudian tidak membaik atau tidak
tersedianya diazepam maka segera bawa anak
kerumah sakit
15
PENATALAKSANAAN
DI RUMAH SAKIT
16
ASUHAN KEPERAWATAN TEORI
KEJANG DEMAM
PENGKAJIAN
IDENTITAS
18
RIWAYAT KESEHATAN
19
RIWAYAT KESEHATAN
20
PEMERIKSAAN FISIK
21
PEMERIKSAAN FISIK
22
PEMERIKSAAN FISIK
23
DIAGNOSA KEPERAWATAN
24
ASUHAN KEPERAWATAN AN.A USIA 4
TAHUN 8 BULAN DENGAN GANGGUAN
SISTEM NEUROLOGIS: KEJANG DEMAM
DI RUMAH SAKIT BHAKTI KENCANA
PENGKAJIAN
3. Keluhan Utama
Kejang demam
g. Pengobatan
Ibu klien mengatakan bahwa An. A pernah kejang dan hanya diberi
obat paracetamol
6. Riwayat Tumbuh Kembang
Riwayat tumbuh
BB saat lahir : 3,2 kg
Panjang badan saat ini : 100 cm
BB sebelum sakit : 16 kg
Bb saat ini : 15 kg
Riwayat kembang
Membalikan badan : 3 bulan
Merangkak : 6 bulan
Mengoceh : 1 tahun
Duduk : 8 bulan
Berdiri : 12 bulan
Berjalan : 18 bulan
Gigi geligi (Usia pertumbuhan / tanggalnya gigi, jumlah, masalah dengan gigi) :
Gigi seri : tumbuh pada usia 7 bulan
Gigi taring tumbuh saat usia 8 bulan
Gigi geraham tumbuh saat 14 bulan
Gigi geraham kedua tumbuh saat usia 20 bulan
An. A mengalami karies gigi saat ini
Lingkar lengan atas : 12 cm
Lingkar kepala : 33 cm
Lingkar dada : 34 cm
Usia toilet training : 1 tahun 8 bulan
7. Riwayat Psikososial Anak
ibu klien mengatakan bahwa An. A merupakan anak yang ceria, tapi pada
saat sakit An. A suka diam saja dan enggan berbicara. jika anaknya
membutuhkan sesuatu maka akan berbicara dengan menyebutkan ejaan
terakhir dari sebuah kata dan juga mengunakan bahasa tubuh
8.Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu dari An.A mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang pernah
mengalami kejang demam
9. Spiritual Anak dan Keluarga
Agama yang dianut oleh An.A adalah agama islam
10. Pola Pengetahuan Keluarga
Ibu An.A mengatakan bahwa Ibu An.A tidak terlalu tahu mengenai kejang
demam, Ibu An.A tampak binung saat ditanya tentang kejang demam dan
Ibu An.A selalu bertanya-tanya mengenai Kejang Demam.
11. Pola Aktivitas Sehari-hari
Di Rumah
Sebelum Di RS
NO Pola Aktivitas
Masuk RS
1 Nutrisi:
a. Makan
Jenis, jumlah porsi dan frekuensi Makan nasi dan Bubur biasa
(berapa kali sehari) makanan yang lauk pauk 3 3x/hari hanya
apa saja yang dimakan (termasuk x/sehari habis 1 menghabiskan
makan pokok, dan cemilannya) porsi ½ porsi
Cara
No Nama Obat Dosis Waktu
Pemberian
1. IVFD RL IV
2. Cefotaksim IV 2 kali sehari
3. Paracetamol IV 4 kali sehari
2) Hasil Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Metode
HEMATOLOGI
Darah rutin
Hemoglobin g/dl 12,0-16,0 Free cyanide
11,7
Leukosit 103/ul 5,0-13,0 Impedance
8,9
Hitung jenis
Basofil
0,0
Eosinofil 0,0-2,5 Flow cytometry
1,0
Neotrofil batang % 0,0-7,0 Flow cytometry
1,0
Neotrofil segmen % Flow cytometry
53,0˄
Limfosit % 32,0-52,0 Flow cytometry
35,0
Monosit % 30,0-60,0 Flow cytometry
10,0
LED 1 jam % 2,0-15,0 Flow cytometry
27,0
% 3-10 Flow cytometry
Hematokrit
34
Jumlah
421
Trombosit Mm
RBC pulse
Serologi Height
WIDAL % 32-46 Impedance
Negatif
S.Tyhi OS.Paratyphi AO k/ul 150-450
Negatif
Typhi H
Negatif
Paratyphi AH
Negatif
Preparat malaria
Negatif
3) Radiologi, dan lain-lain.
Jenis Hasil Satuan Nilai rujukan Metode
pemeriksaan
Hematologic
Preparat Negative
malaria
14. ANALISA DATA
1 DS : ibu klien mengatakan Kuman penyakit Hipertermis
anaknya demam
DO :
- KU lemah Infeksi bakteri virus
- Suhu badan 39,3°C dan parasit
- Pernafasan
26x/menit
- Denyut nadi Peredaran
86x/menit
- Anak gelisah
- Pemeriksaan Hipotalamus
penunjang jumlah
leukosit 8,9, netrofil
segmen 53,0 ,LED Hipertermi
1jam: H27