Anda di halaman 1dari 51

SASARAN KESELAMATAN PASIEN

(SKP)
Disampaikan kembali oleh :
Neni Rohaeni, S.ST., SKM.

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

CURICULUM VITAE
Nama lengkap : Neni Rohaeni, S.ST, SKM., M.KM.
Jabatan (Organisasi) : Wakil Ketua DPD PORMIKI Jawa Barat (2014-2017)
Tempat /tanggal lahir : Bandung, 28 Februari 1976
Status : Menikah
Pendidikan :
- D3 Adm Rekam Medis STIA LAN RI Bandung (Lulus Th 1997)
- S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES A Yani Cimahi (Lulus Th 2006)
- D4 Teknik Informasi Rekam Medis Politeknik Piksi Ganesha (Lulus 2012)
- S2 IKM Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung
(Lulus 2014)
Pekerjaan :
- Staf Rekam Medis RSUD Cibabat Cimahi (Th 1997 Th 2000)
- Ka. Instalasi Rekam Medis RS Jiwa Provinsi Jawa Barat (Th 2000 Th 2015)
- Ka. Sie Pendayagunaan Sarana Prasarana Pelayanan Medik (20 Maret 2015)
Alamat : Jl. Rangsom No. 44 C Cimahi
Telp. 082118568797 email : nenirohaeni22@gmail.com
@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Standar Akreditasi Rumah Sakit Baru

Elemen
Standar
Penilaian
Kelompok I 161 436
Kelompok II 153 569
Kelompok III 6 24
Kelompok IV 3 19
Total : 323 1048

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN


Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang
perlu diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-
prosedur, tepat-pasien operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

SASARAN I : KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN

Standar SKP.I.
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk
memperbaiki / meningkatkan ketelitian identifikasi pasien.
Elemen Penilaian SKP.I.
Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak
boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien
Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau
produk darah.
Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen
lain untuk pemeriksaan klinis
Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan
tindakan / prosedur
Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan
identifikasi yang konsisten pada semua situasi dan lokasi

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

SASARAN I : KETEPATAN IDENTIFIKASI


PASIEN
Standar SKP I
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan
untuk memperbaiki / meningkatkan ketelitian
identifikasi pasien.

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Maksud dan Tujuan SKP I

Keliru mengidentifikasi pasien terjadi hampir di semua aspek


diagnosis dan pengobatan
Dalam keadaan :
1. pasien masih dibius
2. pindah tempat tidur
3. pindah kamar
4. pindah lokasi di dalam rumah sakit
5. pasien memiliki cacat indra
dapat menimbulkan kekeliruan pengidentifikasian.

Tujuan sasaran ini dua hal:


1. mengidentifikasi dengan benar pasien tertentu yang akan
diberi layanan atau pengobatan tertentu;
2. mencocokkan layanan atau perawatan dengan individu
tersebut.

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

CARA IDENTIFIKASI PASIEN


Kebijakan dan/atau prosedur, dua cara
untuk mengidentifikasi pasien:
nama pasien
nomor rekam medis
tanggal lahir
gelang identitas pasien dengan bar-code, dll
Dilarang identifikasi dg nomor kamar
pasien atau lokasi
Proses kolaboratif digunakan untuk
mengembangkan kebijakan dan/atau
prosedur agar dapat memastikan semua
kemungkinan situasi dapat diidentifikasi
contoh: pasien koma tanpa identitas,
pasien jiwa,

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

SAAT PEMASANGAN OLEH PETUGAS


Jelaskan kepada pasien dan / atau keluarga
mereka tujuan dari semua gelang dan mengapa
mereka harus menggunakan. hal ini memberikan
kesempatan bagi mereka untuk mengidentifikasi
kesalahan dan mendorong pasien dan keluarga
mereka untuk berpartisipasi dalam upaya untuk
mencegah kesalahan.
Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak,
melepas, menutupi gelang dengan tape perban.dll

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

CARA IDENTIFIKASI OLEH PETUGAS

UNTUK PASIEN RAWAT INAP/RAWAT DARURAT


TANYA:
Tanya langsung kepada pasien : Nama lengkap pasien
dan nomor Medical Record atau Tanggal Lahir
Untuk pasien yang tidak sadar bertanya langsung
kepada keluarga/penunggu pasien, : Nama lengkap
pasien dan nomor Medical Record atau Tanggal Lahir
Cocokkan nama lengkap pasien dan No. MR atau
tanggal lahir pada gelang identitas pasien dengan data
di formulir terkait (mis. IMR, Form pemeriksaan)

UNTUK PASIEN RAWAT JALAN: Bertanya langsung kepada


pasien : Nama lengkap pasien dan Tanggal lahir Pasien

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Saat Melakukan Identifikasi pasien


Identifikasi pasien harus dilakukan sebelum:
pemberian obat
pemberian darah / produk darah
pengambilan darah dan spesimen
lain untuk pemeriksaan klinis
Sebelum memberikan pengobatan
Sebelum memberikan tindakan

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Petugas PELAKU IDENTIFIKASI


Dokter
Perawat ( Rawat inap dan rawat jalan)
Petugas Admisi
Petugas Rekam Medis
Petugas Farmasi
Petugas Laboratorium
Petugas Rehab medik
Petugas Penunjang Medik
Petugas Radiologi/Radioterapi

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Elemen Penilaian SKP.I.


1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas
pasien, tidak boleh menggunakan nomor kamar
atau lokasi pasien
2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat,
darah, atau produk darah.
3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah
dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis
4. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian
pengobatan dan tindakan / prosedur
5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan
pelaksanaan identifikasi yang konsisten pada
semua situasi dan lokasi

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Gelang Identitas Pasien


Lakilaki:Biru
Wanita Pink
Alergi: Merah
Risiko Jatuh Kuning

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Penilaian : Dengan Cara


Penelusuran Untuk Mencari Bukti
Bukti Penerapan Di Lapangan

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Telusur : lima Elemen Penilaian


1. Pasien cari bukti bukti penerapan di lapangan
dari lima elemen penilaian
2. Wawancara: petugas terkait: dokter, perawat
rawat inap, OK cari bukti bukti pemahaman dan
pelaksanaan di lapangan
3. Observasi: gelang nama, saat penting dimaksud
4. Dokumen: Kebijakan dan SOP

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Ditelusuri >>>>>
Pasien : bukti penerapan pada pasien sampel
bisa di ambil beberapa tempat pelayanan (IGD,
RI,RJ,ICU,Lab dll) tanyakan pada pasien
1. Lihat gelang pasien yang digunakan
2. Identifikasi menggunakan dua identitas
3. Apakah pasien ditanyai namanya oleh petugas:
1. Sebelum diberi obat, darah, atau produk darah.
2. Sebelum diambil darah dan spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis
3. Sebelum pemberian pengobatan dan tindakan /
prosedur
@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Ditelusuri ..
1. Dokumen: Kebijakan dan SOP dalam hal identifikasi
pasien:
menggunakan dua identitas
sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah.
Sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk
pemeriksaan klinis
Sebelum pemberian pengobatan dan tindakan / prosedur
2. Wawancara petugas terkait: dokter, perawat, petugas
admisi, satpam cari bukti bukti : pengetahuan sikap dan
ketrampilan petugas terkait dalam hal identifikasi pasien
3. Observasi: konsistensi pemakaian gelang nama oleh
pasien, penelusuran pada saat petugas sebelum
melakukan pekerjaan diatas

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

SASARAN II : PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Standar SKP.II.
Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk
meningkatkan efektivitas komunikasi antar para pemberi
layanan.
Elemen Penilaian SKP.II.
Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau
hasil pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerima
perintah
Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil pemeriksaan
dibacakan kembali secara lengkap oleh penerima perintah.
Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi
perintah atau yang menyampaikan hasil pemeriksaan
Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi
keakuratan komunikasi lisan atau melalui telepon secara
konsisten

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Standar SKP.II.

Rumah sakit mengembangkan


pendekatan untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi antar para
pemberi layanan.

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Maksud dan Tujuan SKP II


Komunikasi efektif akan mengurangi kesalahan dan
menghasilkan peningkatan Keselamatan Pasien :
Komunikasi efektif
tepat waktu
akurat
lengkap
jelas
dipahami oleh pihak-pihak terkait
Bentuk Komunikasi:
Elektronik
Lisan
tertulis
@pormikijabar
Lanjutan..
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

kebijakan /prosedur untuk perintah lisan dan


telepon: penerima perintah mencatat perintah
secara lengkap/hasil pemeriksaan (write
back)kemudian membacakan kembali (read
back) mengkonfirmasi ulang (repeat back)
Bila keadaan tidak memungkinkan , Ada kebijakan
dan/atau prosedur diperbolehkan tidak
melakukan pembacaan kembali (read back) misal
kead darurat, di icu, IGD

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Komunikasi yang mudah terjadi


kesalahan
Terjadi pada saat:
Perintah diberikan secara lisan
Perintah diberikan melalui telpon
Saat pelaporan kembali hasil
pemeriksaan kritis.

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Perintah Lisan/Lewat Telepon


Writeback
Read Back
Repeat Back
(Reconfirm)

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Persiapan Perawat Sebelum Memberikan Laporan


Kepada Dokter

Visit dan periksa pasien


Diskusikan keadaan pasien dengan resource
nurse
Review hasil pemeriksaan untuk menetapkan
dokter yg tepat yang akan dilapori
Ketahui kapan pasien masuk dan diagnosis
waktu masuk
Baca catatan perkembangan terakhir dari
dokter dan perawat

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Elemen Penilaian SKP.II.


1. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui
telepon atau hasil pemeriksaan dituliskan secara
lengkap oleh penerima perintah
2. Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil
pemeriksaan dibacakan kembali secara lengkap
oleh penerima perintah.
3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh
pemberi perintah atau yang menyampaikan hasil
pemeriksaan
4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan
pelaksanaan verifikasi keakuratan komunikasi lisan
atau melalui telepon secara konsisten

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Telusur : Empat Elemen Penilaian


1. Wawancara: petugas terkait: perawat dan
petugas lain cari bukti bukti penerapan
menerima perintah lisan dan lewat telepon
bagaimana pemahaman dan pelaksanaan oleh
petugas terkait di lapangan
2. Observasi: Catatan RM
3. Dokumen: Kebijakan dan SOP , cek konsistensi
disemua unit

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN OBAT


YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)

Standar SKP.III.
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk
memperbaiki keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai
(high-alert)
Elemen Penilaian SKP.III.
Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat
proses identifikasi, menetapkan lokasi, pemberian label, dan
penyimpanan elektrolit konsentrat.
Implementasi kebijakan dan prosedur
Elektrolit konsentrat tidak boleh disimpan di unit pelayanan
pasien kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan tindakan
diambil untuk mencegah pemberian yang kurang hati-hati di
area tersebut sesuai kebijakan.
Elektrolit konsentrat yang disimpan di pada unit pelayanan
pasien harus diberi label yang jelas, dan disimpan pada area
yang dibatasi ketat (restricted).

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)


NORUM ( NAMA OBAT RUPA MIRIP)

hidraALAzine hidrOXYzine
ceREBYx
ceLEBRex
vinBLASTine
chlorproPAMIDE
vinCRIStine
glipiZIde chlorproMAZINE
DAUNOrubicine glYBURIde
dOXOrubicine

Tulis yang berbeda dengan huruf KAPITAL


@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Look Alike Sound Alike

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Look alike

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR,


TEPAT-PASIEN OPERASI

Standar SKP.IV.
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memastikan
tepat-lokasi, tepat-prosedur, dan tepat- pasien.
Elemen Penilaian SKP.IV.
Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dapat dimengerti
untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses
penandaan.
Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk
memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia,
tepat, dan fungsional.
Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur sebelum
insisi / time-out tepat sebelum dimulainya suatu prosedur / tindakan
pembedahan.
Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung keseragaman
proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien,
termasuk prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi / dental yang
dilaksanakan di luar kamar operasi.

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR,


TEPAT-PASIEN OPERASI

Standar SKP.IV.
Rumah sakit
mengembangkan
suatu pendekatan
untuk memastikan
tepat-lokasi, tepat-
prosedur, dan
tepat- pasien.

@pormikijabar
Maksud dan Tujuan SKP IV
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Salah-lokasi, Salah-prosedur, Salah Pasien Pada Operasi,


Adalah Sesuatu Yang Mengkhawatirkan Dan Tidak
Jarang Terjadi Di Rumah Sakit, Penyebabnya :

1. Komunikasi Yang Tidak Efektif/Tidak Adekuat Antara Anggota


Tim Bedah
2. Kurang/Tidak Melibatkan Pasien Di Dalam Penandaan Lokasi
(Site Marking)
3. Tidak Ada Prosedur Untuk Verifikasi Lokasi Operasi
4. Asesmen Pasien Yang Tidak Adekuat
5. Penelaahan Ulang Catatan Medis Tidak Adekuat
6. Budaya Yang Tidak Mendukung Komunikasi Terbuka Antar
Anggota Tim Bedah
7. Resep Yang Tidak Terbaca (Illegible Handwriting)
8. Pemakaian Singkatan
@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT
Lanjutan..

Gunakan Surgical Safety Checklist dari WHO Patient


Safety (2009), juga di The Joint Commissions
Universal Protocol for Preventing Wrong Site, Wrong
Procedure, Wrong Person Surgery
Tanda:
Penandaan lokasi operasi perlu melibatkan pasien
Tanda tak mudah luntur terkena air.
Mudah dikenali
harus digunakan secara konsisten di RS
dibuat oleh operator /orang yang akan melakukan tindakan,
dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan, dan
harus terlihat sampai saat akan disayat
Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk sisi (laterality),
multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), atau multipel level (tulang
belakang).

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT
Lanjutan.

Maksud proses verifikasi praoperatif adalah untuk :


Memverifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar
Memastikan bahwa semua dokumen, foto (imaging),
hasil pemeriksaan yang relevan tersedia, diberi label
dengan baik, dan dipampang
Melakukan verifikasi ketersediaan peralatan khusus
dan/atau implant 2 implant yg dibutuhkan
Tahap Time out memungkinkan semua pertanyaan
atau kekeliruan diselesaikan
Time out dilakukan di tempat, dimana tindakan akan
dilakukan, tepat sebelum tindakan dimulai, melibatkan
seluruh tim operasi. RS menetapkan bgmn proses itu
didokumentasikan secara ringkas misal: menggunakan
ceklist.

@pormikijabar
Elemen Penilaian SKP.IV.
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

1. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan


dapat dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dan
melibatkan pasien di dalam proses penandaan.
2. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain
untuk memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat
prosedur, dan tepat pasien dan semua dokumen serta
peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional.
3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat
prosedur time-out , tepat sebelum dimulainya suatu
prosedur / tindakan pembedahan.
4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung
keseragaman proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat
prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan
tindakan pengobatan gigi / dental yang dilaksanakan di
luar kamar operasi.

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT
41

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT
TIME OUT

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Sebelum Induksi Anestesi:


Apakah
Identifikasi pasien, prosedur, informed concent
sudah dicek ?
Sisi operasi sudah ditandai ?
Mesin anestesi dan obat-obatan lengkap ?
pulse oxymeter terpasang dan berfungsi ?
Allergi ?
Kemungkinan kesulitan jalan nafas atau aspirasi
Risiko kehilangandarah >= 500ml

@pormikijabar
Sebelum Insisi Kulit (Time-
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

out):Apakah .

Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)


Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi incisi
Antibiotik propillaksi sdh diberikan dalam 60 menit
sebelumnya
Antisipasi kejadian kritis:
Dr Bedah: apa langkah, berapa lama, kmk blood lost
?
Dr anestesi: apa ada patients spesific corcern ?
Perawat : Sterilitas , instrumen ?
Imaging yg diperlukan sdh dipasang ?

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Sebelum Pasien Meninggalkan


Kamar Operasi
Perawat melakukan konfirmasi secara verbal,
bersama dr dan anestesid
Nama prosedur,
Instrumen, gas verband, jarum lengkap
Speciment telah di beri label dengan PID tepat
Apa ada masalah peralatan yang harus ditangani
Dokter kpd perawat dan anesesi, apa yang harus
diperhatikan dalam recovery dan manajemen
pasien

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

TIME OUT

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

Penilaian : Dengan Cara


Penelusuran Untuk Mencari Bukti
Bukti Penerapan Di Lapangan

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

SASARAN V : PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT


PELAYANAN KESEHATAN

Standar SKP.V.
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk
mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan
kesehatan.
Elemen Penilaian SKP.V.
Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman
hand hygiene terbaru yang diterbitkan dan sudah
diterima secara umum (al.dari WHO Patient Safety).
Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang
efektif.
Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk
mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan risiko
infeksi yang terkait pelayanan kesehatan

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT

SASARAN VI : PENGURANGAN RISIKO PASIEN JATUH

Standar SKP.VI.
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk
mengurangi risiko pasien dari cedera karena jatuh.
Elemen Penilaian SKP.VI.
Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal risiko pasien
jatuh dan melakukan asesmen ulang bila diindikasikan terjadi
perubahan kondisi atau pengobatan dll.
Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh
bagi mereka yang pada hasil asesmen dianggap berisiko
jatuh
Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik keberhasilan
pengurangan cedera akibat jatuh dan dampak dari kejadian
tidak diharapkan
Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk
mengarahkan pengurangan berkelanjutan risiko pasien
cedera akibat jatuh di rumah sakit

@pormikijabar
DPD PORMIKI PROVINSI JAWA BARAT
51

Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

@pormikijabar

Anda mungkin juga menyukai