Anda di halaman 1dari 22

ASKEP CAMPAK

Dr. Roihatul Zahroh, SKep.Ns., M.Ked


PENGERTIAN

• Campak adalah organisme yang sangat


menular ditularkan melalui rute udara dari
seseorang yang terinfeksi pada orang lain
yang rentan (Smeltzer, 2013).
• Penyakit campak adalah penyakit menular
dengan gejala kemerahan berbentuk
mukolo papular selama tiga hari atau lebih
yang disertai panas 380C atau lebih dan
disertai salah satu gejala batuk, pilek, dan
mata merah (WHO, 2009).
ETIOLOGI
• virus RNA dari genus morbili virus, yang
terdapat dalam sekret nasofaring dan
darah selama masa prodormal sampai 24
jam setelah timbul bercak-bercak.
• Virus campak termasuk golongan
paramyxovirus.
• Virus dapat tetap aktif selama sekurang-
kurangnya 34 jam dalam suhu kamar.
Cara Penularan
• Campak disebut juga rubeola, morbili, atau
measles.
• Penyakit ini ditularkan melalui droplet ataupun
kontak langsung dg penderita. manusia
merupakan satu-satunya reservoir penyakit
Campak .
• Penularan dpt terjadi antara 1 – 2 hari
sebelumnya timbulnya gx klinis sampai 4 hari
setelah timbul ruam.
• Penularan virus Campak sangat efektif shg dvirus
yg sedikit sudah dapat menimbulkan infeksi pd
seseorang.
• Penyakit ini memiliki masa inkubasi 8-13 hari.
Tanda & Gejala
• Gejala awal demam, batuk, pilek, dan
konjungtivitis yang kemudian diikuti
dengan bercak kemerahan pada kulit
(rash).
• Dampak penyakit campak di kemudian
hari adalah kurang gizi; akibat diare
berulang dan berkepanjangan pasca
campak, sindrom radang otak pada anak
diatas 10 tahun, dan tuberkulosis paru
menjadi lebih parah setelah sakit campak
berat.
Manifestasi Klinis
• Masa tuntas 10 – 20 hari, dibagi dalam 3
stadium;

1. Stadium Kataralis
- berlangsung selama 4-5 hari disertai demam
ringan hingga sedang, malaise (lemah), (3 C
: coryza, cough and conjuctivitis).
-menjelang akhir stadium dan 24 jam timbul
eantema (ruam pada selaput lendir). Bercak
koplik berwarna putih kelabu, sebesar ujung
jarum dan dikelilingi eriterna.
2. Stadium erupsi
a. koriza dan batuk-batuk bertambah
b. timbul enantema atau titik atau titik merah di
palatum durum dan palatum mole
c. kadang-kadang terlihat pula bercak- bercak
koplik
d. dalam 2 hari bercak–bercak menjalar kemuka,
lengan atas dan bagian dada, punggung, perut,
tungkai bawah.
e. Kadang-kadang terdapat perdarahan ringan
pada kulit.
f. Rasa gatal, muka bengkak
g. Terdapat pembesaran kelenjar getah bening
disudut mandibula dan di daerah leher belakang
h. Terdapat pula sedikit splenomegali serta sering
pula disertai diare dam rnuntah
3. Stadium konvalensi.
-Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang
berwarna lebih tua (hiperpigmentasi) yang lama
kelamaan akan hilang sendiri.
-kulit bersisik.
- Suhu menurun sampai menjadi normal, kecuali
jika ada komplikasi.
Komplikasi
• Otitis media akut
• Pneumonia / bronkopneumoni
• Encefalitis
• Bronkiolitis
• Laringitis obstruksi
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan
Pemeriksaan antibodi IgM (pada
hari ke-3); untuk
darah;kadar memastikan
leukosit adanya infeksi
campak akut.

Pemeriksaan antibodi IgG


(stlh hari ke-4/1 minggu);
untuk memastikan adanya
infeksi campak akut.
Peningkatan
Resiko Infeksi
suhu tubuh
Prinsip Penatalaksanaan

Penatalaksanaan Teraupetik :
• Pemberian vitamin A
• Istirahat baring selama suhu meningkat,
pemberian antipiretik
• Intake nutrisi dan cairan adekuat
• Pemberian antibiotik pada anak-anak yang
beresiko tinggi
• Pemberian obat batuk dan sedativum
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
A. Indentitas kx
B. Keluhan utama
• Keluhan utama pada pasien dengan morbili yaitu
demam terus-menerus berlangsung 2 – 4 hari.
(Pusponegoro, 2004 : 96).
• Anak mrs biasanya dgn keluhan adanya eritema
dibelakang telinga, di tengkuk, sepanjang rambut
dan bagian belakang bawah, badan panas,
terdapat enantema (titik merah) dipalatum
durum dan palatum mole.
C. Riwayat kesehatan dahulu
• Anamnesa riwayat penyakit yg pernah diderita pada masa
lalu; riwayat imunisasi campak, riwayat kontak dengan
orang yg terinfeksi campak (Wong, 2003 : Suriadi, 2001).
Biasanya Anak belum pernah mendapatkan vaksinasi
campak dan pernah kontak dengan pasien campak.

D. Riwayat kesehatan sekarang


• Anamnesa adanya demam terus-menerus berlangsung 2 –
4 hari, batuk, pilek, nyeri menelan, mata merah, silau bila
kena cahaya (fotofobia), diare, ruam kulit. Adanya nafsu
makan menurun, lemah, lesu serta upaya yang telah
dilakukan untuk mengatasinya (Pusponegoro, 2004 ).
E. Riwayat kesehatan keluarga
• Dapatkan data tentang hubungan kekeluargaan
dan hubungan darah, apakah klien beresiko
terhadap penyakit yang bersifat genetik atau
familial. (Potter, 2005).

F. Riwayat imunisasi
• Imunisasi apa yang sudah didapatkan misalnya
BCG, POLIO I,II, III; DPT I, II, III; dan campak.

G. Riwayat nutrisi
• Kebutuhan kalori 4-6 tahun yaitu 90
kalori/kg/hari.Pembatasan kalori untuk umur 1-6
tahun 900-1300 kalori/hari.
Pemeriksaan fisik
a. Status kesehatan umum
• Meliputi keadaan penderita, kesadaran, tinggi badan, berat
badan, dan tanda-tanda vital.

b. Kepala dan leher


- Inspeksi :
• Kaji bentuk kepala, keadan rambut, kulit kepala,
konjungtivitis, fotofobia, adakah eritema dibelakang
telinga, di bagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut
dan bagian belakang bawah.
- Palpasi :
• Adakah pembesaran kelenjar getah bening di sudut
mandibula dan didaerah leher belakang,
Pemeriksaan fisik
c. Mulut
Adakah bercak koplik di mukosa bukalis, enantema di palatum durum
dan palatum mole, perdarahan pada mulut dan traktus digestivus.
d. Toraks
- Inspeksi :
• Bentuk dada anak, Adakah batuk, secret pada nasofaring, perdarahan
pada hidung. Pada penyakit campak, gambaran penyakit secara klinis
menyerupai influenza.
- Auskultasi :
• Ronchi / bunyi tambahan pernapasan.
e. Abdomen
- Inspeksi : Bentuk dari perut anak. Ruam pada kulit.
- Auskultasi : Bising usus.
- Perkusi : hanya dilakukan bila terdapat tanda abnormal.
f. Kulit
- Inspeksi :Eritema pada kulit, hiperpigmentasi, kulit bersisik.
- Palpasi : Turgor kulit menurun
ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi
Keperawatan Kriteria Hasil

1. Resiko penyebaran NOC : NIC :


infeksi b/d organisme Immune Status Infection Control (Kontrol
purulen Knowledge : infeksi)
Infection control - Bersihkan lingkungan
Risk control - Batasi pengunjung; Instruksikan
untuk mencuci tangan saat dan
Kriteria Hasil: setelah berkunjung
- Klien bebas dari - Cuci tangan setiap sebelum dan
tanda dan gejala sesudah tindakan keperawatan
infeksi -Monitor tanda dan gejala infeksi
- Mendeskripsikan sistemik dan lokal
proses penularan - Pertahankan lingkungan aseptik
penyakit, factor yg selama pemasangan alat
mempengaruhi - Ganti letak IV perifer dan line
penularan serta central dan dressing sesuai dengan
penatalaksanaannya petunjuk umum
- Menunjukkan - Gunakan kateter intermiten untuk
kemampuan untuk menurunkan infeksi kandung
mencegah timbulnya kencing
infeksI - Tingkatkan pengetahuan dan
- Jumlah leukosit Ajarkan kx dan keluarga tentang
dalam batas normal tanda infeksi dan cara menghindari
- Menunjukkan resiko infeksi
perilaku hidup sehat - Kolaborasi terapi; antibiotik
ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi
Keperawatan Kriteria Hasil

2. Bersihan jalan nafas NOC : NIC


tidak efektif b/d Respiratory status : Airway management & suction
penumpukan secret. Ventilation - Monitor status oksigen pasien,
Respiratory status : catat jika ada suara tambahan
Airway patency - Identifikasi dan Kolaborasi
perlunya tindakan suction
Kriteria Hasil : -Auskultasi suara nafas sebelum
-Mendemonstrasikan dan sesudah suctioning.
batuk efektif dan - Posisikan pasien untuk
suara nafas yang memaksimalkan ventilasi
bersih, tidak ada -Informasikan pada klien dan
sianosis dan dyspneu keluarga tentang suctioning
- Menunjukkan jalan - Minta klien nafas dalam sebelum
nafas yang poten suction dilakukan.
(irama nafas, - Berikan O2 dg menggunakan
frekuensi pernafasan nasal untuk memfasilitasi suksion
dalam rentang nasotrakeal
normal, tidak ada - Hentikan suksion dan berikan
suara nafas oksigen apabila pasien
abnormal). menunjukkan bradikardi,
peningkatan saturasi O2, dll.
-Kolaborasi pemberian
bronkodilator & Berikan pelembab
udara bila perlu
Daftar Pustaka
• Poorwo Soedarmo, SS., dkk. (Ed.). Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis.
Edisi Kedua.
• Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta. 2008;109-121.
• Rampengan, T.H. Penyakit Infeksi Tropik pada Anak Edisi 2. EGC. Jakarta.
2008;4;79-87.
• Hasan,R.2005. Buku Kuliah 2 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Bagian
Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Universitas Indonesia.
• Wong, D.L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.
• Hidayat, Aziz Alimul A. 2008. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta
: Salemba Medika.
• Ana, Boma. 2012. Asuhan Keperawatan Pada Penyakit Campak.
http://bommaannha.blogspot.co.id/2012/03/asuhan-keperawatan-pada-
penyakit-campak.html (Diakses 20 September 2016).
• Rasyid, Abu. 2013. Askep Anak Dengan Morbili.
http://asuhankeperawatankesehatan.blogspot.co.id/2013/02/askep-anak-
dengan-morbili.html (Diakses 20 September 2016).
Sekian
Terimakasih…..

Anda mungkin juga menyukai