(SAP)
Hari/ Tanggal :
A. Latar Belakang
untuk mengubah makanan menjadi energi karena gangguan metabolisme yang terjadi
dalam tubuh.
dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
menjelaskan tentang :
1. Pengertian DM
2. Penyebab DM
4. Komplikasi DM
D. Metode
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab
E. Media
F. Proses Pelaksanaan
1 Pendahuluan
2 Isi
3 Penutup
- Kesimpulan -Mendengarkan
G. Setting Tempat
Duduk berhadapan
H. Evaluasi
penyuluhan.
tentang :
DIABETES MELITUS
A. Definisi
dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan
B. Tipe DM
[IDDM]).
melitus [NIDDM]).
DM TIPE 1 DM TIPE 2
atau sama sekali tidak menghasilkan kadang kadarnya lebih tinggi dari batas
tahun, yaitu anak-anak dan remaja. dewasa, tetapi biasanya terjadi setelah
usia 30 tahun.
faktor lingkungan (infeksi virus atau Faktor resiko untuk diabetes tipe 2
faktor gizi pada masa kanak-kanak adalah obesitas dimana sekitar 80-
C. Etiologi
relative sel beta dan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya
perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel beta tidak
bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel beta pancreas
Diabetes tipe 1
Dibetes tipe II
tipe II. Faktor-faktor ini adalah : usia, obesitas, riwayat keluarga dan
kelompok etnik.
D. Tanda dan gejala
6. Infeksi kulit
E. Faktor Resiko
2. Kegemukan ( Obesitas )
E. Pemeriksaan DM
selama 10 jam dan dalam keadaan istirahat atau tidur malam. Minum
air putih diperbolehkan. Jadi, lakukan tes darah 10 jam setelah makan
malam terakhir.
selain makan, diabetisi juga harus minum obat ataupun suntik insulin
seperti biasa. Hal ini dilakukan agar dokter bisa melihat gambaran
bulan kebelakang.
DM
Plasma vena
Plasma vena
110
2. Pemeriksaan urine
Pemeriksaan urine dapat memberi dugaan kuat adanya diabetes melitus,
tetapi pemeriksaan urine tidak dapat digunakan sebagai dasar diagnosis adanya
glukosa atau tidak. Jika dalam urine di temukan adanya glukosa, hal itu dapat
3. Tes keton
Keton ditemukan dalam urine jika kadar glukosa darah sangat tinggi atau
sangat rendah. Jika hasil tes positif dan kadar glukosa darah juga tinggi, dapat
4. Pemeriksaan mata
yang abnormal, hal ini terjadi pada penderita diabetesmelitus kronis akibat
1. Rencana diet, Dimaksudkan untuk mengatur jumlah kalori dan karbohidrat yang
dahulu dengan ahli gizi yang terdaftar dan berdasarkan pada riwayat diet
pasien, makanan yang disukai, gaya hidup, latar belakang budaya, dan aktivitas
pertumbuhan, status gizi, umur, stres akut, dan kegiatan jasmani untuk
mencapai berat badan ideal. Jumlah kandungan kolesterol <300 mg/hari, jumlah
2. Latihan fisik dan pengaturan aktivitas fisik. Dianjurkan latihan jasmani teratur 3-
4x tiap minggu selama 0.5 jam yang sifatnya sesuai CRIPE (Continous,
Rhytmical, Interval, Progressive, Endurance training). Latihan yang dapat
dijadikan pilihan adalah jalan kala, jogging, lari, renang, bersepeda, dan
mendayung
cegah dislipidemia
6. Stop merokok
11. Pakai alas kaki untuk menghindari luka karena akan beresiko menimbulkan luka
ulkus
12. Berpuasa
14. Pengetahuan tentang diabetes dan perawatan diri. Diabetes adalah penyakit kronik
dan pasien perlu menguasai pengobatan dan belajar bagaimana menyesuaikan agar