Anda di halaman 1dari 23

BERPIKIR KRITIS DALAM

KEPERAWATAN

Ns. Misniarti, M.Kep


Is Critical Thinking/ Berpikir Kritis
 Proses intelektual yang dengan aktif dan
terampil mengkonseptualisasi,
menerapkan, menganalisis, mensintesis,
dan mengevaluasi informasi yang
dikumpulkan atau dihasilkan dari
pengamatan, pengalaman, refleksi,
Definisi Berpikir
Kritis penalaran, atau komunikasi, untuk
memandu keyakinan dan tindakan (Scriven
& Paul, 1992)
 Halpen (1996), berpikir kritis adalah
memperdayakan keterampilan / strategi
kognitif dalam menentukan tujuan
Berpikir Kritis ≠ Menghafal,
Mengumpulkan Informasi
 Berpikir kritis tidak sama dengan
mengakumulasi informasi. Seorang dengan
daya ingat baik dan memiliki banyak fakta
tidak berarti seorang pemikir kritis
 Seorang pemikir kritis mampu menyimpulkan
dari apa yang diketahuinya, dan mengetahui
cara memanfaatkan informasi untuk
memecahkan masalah, and mencari sumber-
sumber informasi yang relevan untuk dirinya
Berpikir Kritis ≠ Mengkritik,
Mengecam. Mendebat
 Berpikir kritis tidak sama dengan sikap
argumentatif atau mengecam orang lain
 Berpikir kritis bersifat netral, objektif, tidak
bias. Meskipun berpikir kritis dapat digunakan
untuk menunjukkan kekeliruan atau alasan-
alasan yang buruk
 Pemikir kritis mampu melkukan introspeksi
tentang kemungkinan bias dalam alasan yang
dikemukakannya
Menurut Costa & Colleagues klasifikasi
berpikir dikenal sebagai “ The SIX Rs”

1. Remembering (mengingat)
2. Repeating (mengulang)
3. Reasoning (memberikan alasan/rasional)
4. Reorganizing (reorganisasi)
5. Relating (berhubungan)
6. Reflecting (memantulkan/merenungkan)
Model berpikir kritis

1. T
total (ingatan total)
2. H
Habits (kebiasaan)
3. I
Inqury (penyelidikan)
4. N
New ideas and creativity (ide baru dan
kreatifitas)
5. K
Knowing how you think (mengetahui bagai
mana anda berpikir)
Asumsi think
1. Berpikir, merasa & bertindak merupan komponen essensial
dr keahlian keperawatan yg bekerjasama secara sinergis
2. berpikir, merasa & bertindak tidak terpisah dlm praktik
kep yg nyata, tetapi dapat dibuat terpisah dlm pembahasan
3. Perawat & mahasiswa keperawatan bukan
merupakan kertas kosong
4. Meningkatkan cara berpikir merupakan tindakan
disengaja yg dpt diajarkan & dipelajari

5. Sebagian besar masasiswa dan perawat mengalami


kesulitan menjelaskan keterampilan berpikir mereka

6. Berpikir kritis merupakan perpaduan dr beberapa aktivitas


Berpikir terkait dgn konteks situasi

7. Terkait lima model berpikir kritis


www.designfreebies.org
Keterampilan Inti Berpikir Kritis
 Interpretasi – kategorisasi, dekode, mengklarifikasi makna
 Analisis – memeriksa gagasan, mengidentifikasi argumen, menganalisis
argumen
 Evaluasi – menilai klaim (pernyataan), menilai argumen
 Inferensi – mempertanyakan klaim, memikirkan alternatif (misalnya,
differential diagnosis), menarik kesimpulan, memecahkan masalah,
mengambil keputusan
 Penjelasan – menyatakan masalah, menyatakan hasil, mengemukakan
kebenaran prosedur, mengemukakan argumen
 Regulasi diri – meneliti diri, mengoreksi diri
Keterampilan Berpikir Kritis
 Memahami hubungan-hubungan logis antar gagasan
 Mengidentifikasi, mengkontruksi, dan mengevaluasi
argumen
 Mendeteksi inkonsistensi dan kesalahan umum dalam
pemberian alasan
 Memecahkan masalah secara sistematis
 Mengidentifikasi relevansi dan kepentingan gagasan
 Merefleksikan kebenaran keyakinan dan nilai-nilai diri
sendiri
Perbedaan antara Pemikir Kritis dan
Bukan Pemikir Kritis
 Pemikir kritis
 Cepat mengidentifikasi informasi yang relevan,
memisahkannya dari informasi yang irelevan
 Dapat memanfaatkan informasi untuk
merumuskan solusi masalah atau mengambil
keputusan, dan jika perlu mencari informasi
tambahan yang relevan
 Bukan pemikir kritis
 Mengumpulkan fakta dan informasi, memandang
semua informasi sama pentingnya
 Tidak melihat, menangkap, maupun memikirkan
masalah inti
Mengapa Berpikir Kritis?
 Berpikir kritis memungkinkan anda memanfaatkan
potensi anda dalam melihat masalah, memecahkan
masalah, menciptakan, dan menyadari diri
Mengapa Berpikir Kritis Penting,
Sehingga Perlu Dipelajari?
 Berpikir kritis penting untuk refleksi diri. Untuk
memberi struktur kehidupan sehingga hidup menjadi lebih berarti
(meaningful life), maka diperlukan kemampuan untuk mencari
kebenaran dan merefleksikan nilai dan keputusan diri sendiri.
Berpikir kritis merupakan meta-thinking skill, ketrampilan
untuk melakukan refleksi dan evaluasi diri terhadap nilai dan
keputusan yang diambil, lalu – dalam konteks membuat hidup
lebih berarti - melakukan upaya sadar untuk menginternalisasi
hasil refleksi itu ke dalam kehidupan sehari-hari.
Mengapa Berpikir Kritis Penting,
Sehingga Perlu Dipelajari?
 Berpikir kritis merupakan keterampilan universal.
Kemampuan berpikir jernih dan rasional diperlukan pada pekerjaan
apapun, ktk mempelajari bidang ilmu apapun, u memcahkn masalah
apapun, jadi merupakan aset berharga bagi karir seorang
 Berpikir kritis sangat penting di abad ke 21. Abad ke 21
merupakan era informasi dan teknologi. Seorang hrs merespons
perubahan dngn cepat dan efektif, shgg memerlukan keterampilan
intelektual yang fleksibel, kemampuan menganalisis informasi, dan
mengintegrasikan berbagai smbr pengetahuan. untuk memecahkan
masalah.
Mengapa Berpikir Kritis Penting,
Sehingga Perlu Dipelajari?
 Berpikir kritis meningkatkan keterampilan verbal dan analitik.
Berpikir jernih dan sistematis dapat meningkatkan cara mengekspresikan gagasan,
berguna dalam mempelajari cara menganalisis struktur teks dengan logis,
meningkatkan kemampuan untuk memahami
 Berpikir kritis meningkatkan kreativitas. Untuk menghasilkan solusi
kreatif terhadap suatu masalah tidak hanya perlu gagasan baru, tetapi gagasan baru
itu harus berguna dan relevan dengan tugas yang harus diselesaikan. Berpikir
kritis berguna untuk mengevaluasi ide baru, memilih yang terbaik, dan
memodifikasi bisa perlu
Manfaat Berpikir Kritis bagi
Mahasiswa
1. Membantu memperoleh pengetahuan,
memperbaiki teori, memperkuat argumen
2. Mengemukakan dan merumuskan pertanyaan
dengan jelas
3. Mengumpulkan, menilai, dan menafsirkan
informasi dengan efektif
4. Membuat kesimpulan dan menemukan solusi
masalah berdasarkan alasan yang kuat
5. Membiasakan berpikiran terbuka
6. Mengkomunikasikan gagasan, pendapat, dan
solusi dengan jelas kepada lainnya
Karakter berpikir kritis

1. Watak :
seseorang yg mempunyai keterampilan
berpikir kritis mempunyai sikap skeptis,
sangat terbuka, menghargai sebuah
kejujuran, respek terhadap data & pendapat,
respek terhadap kejelasan & teliti, mencari
pandanga” lain yg berbeda
2. Kriteria
setiap argumen memiliki kriteria berbeda
3. Argumen
pernyataan/proposisi yg dilandasi
berdasarkan oleh data”
Karakter berpikir kritis

4. Pertimbangan / pemikiran
kemampuan untk merangkum kesimpulan dr
satu/beberapa premis.
5. Sudut pandang
cara pandang/menapsirkan dunia, yang akan
menentukan konstruksi
6. Prosedur penerapan kreteria
prosedur penerapan berpikir kritis sangat
kompleks dan prosedural
Langkah-langkah berpikir kritis
1 2 3

Menilai informasi yg
Mengenali masalah Pemecahan
relevan yg menyeleksi
(defening & clarifing masalah/ penarikan
fakta maupun opini,
problem): kesimpulan :
mngecek
mengidentifikasi mengenali data” yg
konsistensi,mengidentifi
isu”/permasalahan diperlukan &
kasi asumsi, mengenali
pokok meramalkan
kemungkinan emosi
membandingkan konsekuensi yg
maupun salah
kesamaan & mungkin terjadi dr
penapsiran kalimat,
perbedaan”, memilih keputusan/pemecah
mengenali
informasi yg an
kemungkinan
relevan, masalah/kesimpulan
perbedaan orientasi
merumuskan yg diambil
nilai & ideologi.
masalah
Adalah komponen dasar dalam
pertanggunggugatan profesional &
kualitas asuhan keperawatan. Proses
berpikir meliputi : memahami,
Berpikir mengevaluasi, mempertanyakan
Kritis dalam maupun menjawab, membangun
keperawatan
pertanyaan yang merupakan pemicu
proses berkelanjutan untuk mencari
jawaban dengan kemungkian ada
jawaban / tidak terdapat jawaban.
4 hal fokok penerapan berpikir kritis dalam
keperawatan

1. Penggunaan bahasa dlm keperawatan: menggunakan


bahasa secara reflektif. Perawat menggunakan bahasa
verbal & nonverbal dlm mengekspresikan idea, pikiran,
info, fakta, perasaan, keyakinan & sikapnya terhadap
klien
2. Argumentasi
perawatn harus berargumen untuk menemukan,
menjelaskan kebenaran, mengklarifikasi isu, memberikan
penjelasan, mempertahkan terhadap suatu
tuntutan/tuduhan.
4 hal fokok penerapan berpikir kritis dalam
keperawatan
3. Pengambilan keputusan dalam keperawatan
sehari-hari perawat harus mengambil keputusan
4. Penerapan proses keperawatan, meliputi:
a. Pengkajian: mengumpulkan data, melakukan
observasi dlm pengumpulan data berpikir kritis,
mengola & mengkatagorikan data menggunakan
ilmu” lain.
b. Perumusan dignosa keperawatan: tahap
pengambilan keputusan yg paling kritis,
menentukan masalah & dgn argumen
4 hal fokok penerapan berpikir kritis dalam
keperawatan

c. Perencanaan keperawatan : menggunakan pengetahuan


untuk pengembangan hasil yg diharapkan, keterampilan
guna mensintesa ilmu yg dimiliki untk memilih tindakan
d. Pelaksanaan keperawatan: keterampilan dalam menguji
hipotesa, tindakan nyata yang menentukan tingkat
keberhasilan
e. Evaluasi keperawatan: mengkaji efektifitas tindakan.
Selamat Berpikir Kritis untuk
Mengoptimalkan Potensi Anda!
(Bebaskan Diri Anda dari Kebiasaan Membebek
dan Menelan Informasi Mentah-Mentah)

Anda mungkin juga menyukai