Disusun oleh
ATHMAJA
ERFIN TRIANZA
WIDYA WULANDARI
Dosen Pembimbing
Ns.RATNA NINGSIH,S.Kep,Sp.Mat
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, berkat limpahan
Rahmat dan Hidayahnya dengan penuh kasih sayang kepada segenap hambanya,
sehingga kami dapat penyelesaikan makalahyang berjudul “Dokumentasi
Maternitas & Medikal Bedah “
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat mengikuti
kegiatan proses perkulyahan. Selesainya makalah ini tidak terlepas dari kerjasama
yang baik dari kelompok 5 maka dari itu apabila dalam penulisan makalah ini
banyak terdapat kesalahan kami dari kelompok mohon maaf, dan kami berharap
makalah dapat digunakan dengan baik di masa yang akan datang.
Penulis
Halaman judul.......................................................................................
Kata pengantar......................................................................................1
Daftar isi.................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang..................................................................................3
B. Tujuan...............................................................................................4
C. Rumusan...........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Dokumentasi Medikal Bedah.............................................................5
B. Dokumentasi Maternitas....................................................................11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan
1. Agar mengetahui cara pendokumentasian yang tepat pada medikal bedah
C. Rumusan
1. Meningkatkan pemahaman perawat terhadap pendokumentasian rawat
Medikal Bedah dan maternitas
2. Sebagai dasar dalam mengembangkan ilmu keperawatan khususnya di
dalam pendokumentasian
3. Sebagai landasan dalam melakukan asuhan keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengkajian
Proses pengkajian terdiri dari pengumpulan data mengenai pasien yang tepat
untuk memperoleh asuhan keperawatan. Sebagian dari data adalah sama seperti
yang dikumpulkan oleh pelayanan kesehatan profesional lain, penggunaan data
berbeda.
Pengkajian terdiri dari dua jenis yaitu:
a. pengkajian awal
Data pasien didapat oleh perawat waktu pasien masuk dirawat dirumah sakit
atau lembaga kesehatan. Dasar-dasar data awal menyajikan landasan demi
perencanaan asuhan keperawatan. Banyak rumah sakit yang mengembangkan
data pasien pada waktu masuk sebagai pembuktian data yang tepat dari
populasi pasien spesifik. Data yang terkumpul dari pasien bisa subjektif atau
objektif. Data Subjektif diperlukan demi penyajian pengertian dari pengalaman
pasien dan pengindraannya terhadap sakit dan sehat. Data Objektif dapat
dibuktikan kebenarannya. Data subjektif dan objektif dipisahkan pada
pencatatan pada metode orientasi masalah.
b. Pengkajian Berkesinambungan
2. Diagnosa Keperawatan
Langkah kedua dari proses keperawatan adalah membuat kesimpulan dari data
yang terkumpul. Proses analisa data dapat disebut sebagai diagnosis, namun demi
menghilangkan kerancuan proses dengan hasil akhir, terminologi diagnosa
keperawatan dalam perbincangan akan dibatasi sampai hasil akhir dari analisa data.
Kerangka acuan seperti yang diuraikan sebelumnya untuk praktek keperawatan
sangat membantu untuk pengelompokkan data yang akan dianalisa sehingga bisa
sampai kepada kondisi yang sehat dari data landasan. Sangat sukar sekali untuk
berkecimpung dengan data yang sangat banyak tanpa pengelompokkan dalam
pelaksanaan.
Sebagian kegiatan keperawatan tidak mengikuti diagnosa keperawatan. Diingatkan
kembali bahwa kegiatan keperawatan terdiri dari dua bentuk, independen dan
interdependen atau kolaboratif. Menegakkan diagnosa keperawatan dan
melaksanakan kegiatan yang sesuai terhadap diagnosa keperawatan yang telah
ditentukan adalah kegiatan independen atau tidak ada ketergantungan. Diagnosa
3. Perencanaan
Recana keperawatan harus tertulis pada status pasien. Perencanaan mencakup
diagnosa keperawatan, hasil diharapkan dan kegiatan keperawatan. Kegiatan
ditermionologi ”pesan perawatan “ dan mencantumkan petunjuk yang jelas.
Perencanaan keperawatan melalui beberapa tahap :
1. menentuka preoritas setelah diagnosa - diagnosa keperawatan
2. menentukan tujuan atau hasil dari pelayanan keperawatan untuk tiap diagnosa
keperawatan memeilih langkah keperawatan yang spesifik
4. Implementasi
Perawat dapat membantu pasien untuk meraih tujuan dengan berbagai strategi cara.
Tujuan pelayanan keperawatan adalah mencapai kesehatan pasien yang
optimal,karena itu perawatan mandiri dititik beratkan sejauh itu masih
memungkinkan dilaksanakan oleh pasien karena penanggung jawab yang tertinggi
demi pelestarian kesehatan pasien itu sendiri. Jadi strategi keperawatn yang paling
utama ialah memberi penyuluhan,memberi bantuan dan memotivasi. Bila
perawatan mandiri tidak mungkin atau tidak pada tempatnya dilakukan,maka harus
5. Evaluasi
Langkah terakhir dari proses keperawatan terdiri dari menentukan apakah hasil
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. IDENTITAS KLIEN
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Bangsa/Suku :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Status Perkawinan :
Alamat :
Ruangan :
No. RM :
Tanggal Masuk :
Tanggal Pengkajian :
Diagnosa Medis :
Penanggung Jawab :
D. STRUKTUR KELUARGA/GENOGRAM
E. DATA BIOLOGIS
1. Pola Nutrisi
2. Pola Minum
3. Pola Eliminasi
4. Pola istirahat tidur
5. Pola Kebersihan
6. Pola Kebersihan
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum :
2. Kesadaran : GCSE: ..... M: .......V: .....=
3. Tanda-tanda vital :
4. Kepala,Leher,dan Axilla:
5. Mata :
6. Telinga :
7. Hidung :
8. Mulut dan Pharing :
9. Dada
a. Rongga Thorax :
b. Paru-paru :
c Jantung :
d. Payudara :
e. Abdomen :
f. Punggung :
g. Genetalia dan Rektum :
10. Ekstremitas
a. Atas :
b. Bawah :
c. Kekuatan Otot :
G. DATA PSIKOLOGIS
1. Status Emosi:
2. Konsep Diri:
3. Gaya Komunikasi:
4. Pola Interaksi:
5. Pola Koping:
H. DATA SOSIAL
1. Pendidikan dan Pekerjaan :
2. Hubungan Sosial :
3. Faktor Sosiokultural :
4. Gaya Hidup :
J. DATA SPIRITUAL
K. DATA PENUNJANG
ANALISA DATA
CATATAN PERKEMBANGAN
NO. DX TANGGAL&WAKTU PERKEMBANGAN (SOAP) TTD&NAMA JELAS
PERAWAT
RENCANA KEPERAWATAN
NO. TANGGAL&JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN& KRITERIA HASIL
RENCANA TINDAKAN RASIONAL TTD&NAMA JELAS PERAWAT
B. DOKUMENTASI MATERNITAS
1. Keperawatan Maternitas
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan
profesional keperawatan yang ditujukan kepada wanita usia subur (WUS)
berkaitan dengan sistem reproduksi, kehamilan , melahirkan, nifas, antar
dua kehamillan dan bayi lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya.
Berfokus pada pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secar
fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan. Berfokus pada pemenuhan
kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk
mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan. Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap
individu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
2. Peran Perawat
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Reeder (1997):
1. Pelaksana
2. Pendidik
3. Konselor
4. Role model bagi para ibu
5. Role model bagi teman sejawat
6. Perumus masalah
7. Ahli keperawatan
1. Pengkajian
Proses pengkajian terdiri dari pengumpulan data mengenai pasien yang
tepat untuk memperoleh asuhan keperawatan. Sebagian dari data adalah
sama seperti yang dikumpulkan oleh pelayanan kesehatan profesional
2. Diagnosa Keperawatan
Langkah kedua dari proses keperawatan adalah sama dengan sebelumnya pada
medikal bedah yaitu membuat kesimpulan dari data yang terkumpul. Proses analisa
data dapat disebut sebagai diagnosis.
3. Perencanaan
Recana keperawatan harus tertulis pada status pasien. Perencanaan mencakup
diagnosa keperawatan, hasil diharapkan dan kegiatan keperawatan. Kegiatan
ditermionologi ”pesan perawatan “ dan mencantumkan petunjuk yang jelas.
4. Implementasi
Perawat dapat membantu pasien untuk meraih tujuan dengan berbagai strategi cara.
Tujuan pelayanan keperawatan adalah mencapai kesehatan pasien yang
optimal,karena itu perawatan mandiri dititik beratkan sejauh itu masih
memungkinkan dilaksanakan oleh pasien karena penanggung jawab yang tertinggi
demi pelestarian kesehatan pasien itu sendiri. Jadi strategi keperawatn yang paling
5. Evaluasi
Langkah terakhir dari proses keperawatan terdiri dari menentukan apakah hasil
yang diharapkan bisa diraih,analisis keberhasilan intervensi keperawatan dan
perencanaan untuk pelayanan selanjutnya. Metode evaluasi terdiri dari cara
menghimpun data dari pasien berdasarkan kriteria yang ditentukan sebagai hasil
yang diharapkan dari pasien atau tujuan. Jadi lebih banyak tujuan itu dinyatakan
pada perilaku pasien yang teramati,lebih mudah tugas evaluasi dilaksanakan.
Sebagai contoh diagnosa “Kekurangan volume cairan sebagai dampak dari
perdarahan”,tujuannya ialah “volume cairan normal”.
Pengertian
• Uterus
• Lochea
• Serviks
• Vulva dan vagina
• Perineum
• Kembalinya ovulasi dan menstruasi
• Dinding perut dan peritonium
• Laktasi
• Sistem gastrointestinal
• Traktus urinarius
• Sistem kardiovaskuler
• Tanda vital
• Darah
• Berat badan
• Menggigil
• Post partum
• Diaphoresis
• Afterpains
• Lochea sanguinolenta :
o Keluar hari 3-7
o Darah bercampur lender
• Lochea serosa :
o Keluar hari 7-14
o Warna kekuningan
• Loceha alba :
o Keluar setelah hari 14
o Warna putih
Bau lokia agak amis → bau busuk : infeksi
Lokiostasis (lokia tidak lancar keluar)
Perubahan Fisik
Serviks : menutup
• Segera setelah lahir – tangan pemeriksa masih dapat masuk kavum uteri.
• 2 jam setelah bayi lahir : dapat dimasukkan 2-3 jari
• 1 minggu : masuk 1 jari
• Setelah 1 minggu : serviks menutup.
Payudara – lactasi
Mencapai maturitas penuh selama masa nifas kecuali jika lactasi disupresi.
Payudara → lebih besar, lebih kencang dan mula-mula nyeri tekan sebagai reaksi
terhadap eprubahan status hormonal dan dimulainya lactasi.
Perubahan-perubahan payudara → lactasi : → hamil
• Proliferasi jaringan – untuk kelenjar-kelenjar dan alveolus mamma, lemak.
Perubahan Lain
Tanda Vital :
Suhu :
• Suhu ♀ inpartu tidak lebih 37,2ºC
• PP tidak naik ± 0,5ºC dari keadaan normal tapi tidak lebih dari 38,0ºC → infeksi
(>).
• Normal setelah 12 jam PP
Nadi :
• Berkisar 60-80 x/mnt. Setera setelah melahirkan dapat terjadi bradikardi. Masa
nifas umumnya nadi lebih dari suhu
• Kadang terjadi hipertensi post partum → hilang setelah 2 bulan.
Berat badan
• Segera setelah melahirkan BB turun 5-6 kg karena pengeluaran bayi, plasenta,
air ketuban.
• Masa nifas dini BB menurun ± 2,5 kg, karena puerpera diuresis.
• 6-8 mg PP BB akan normal
Afterpains (mules setelah persalinan)
• terjadi selama 2-3 hari PP
• karena kontraksi uterus, nyeri bertambah pada saat menyusui.
• Nyeri timbul bila masih terdapat sisa-sisa selaput ketuban, sisa plasenta atau
gumpalan darah dalam kavum uteri.
Perubahan Psikologis
• Karena adanya perubahan hormonal, terkurasnya cadangan fisik untuk hamil
dan melahirkan, keadaan kurang tidur, lingkungan yang asing, kecemasan akan
bayi, suami atau anak yang lain.
• Setelah bayi lahir → masa transisi bayi + orangtua untuk membin hubungan.
Masa transisi yang harus diperhatikan pada masa PP :
• Phase honeymoon
Phase setelah anak lahir, terjadi intimasi dan kontak yang lama antara ibu – ayah
– anak → “psikis honeymoon” masing-masing saling memperhatikan anaknya dan
menciptakan hubungan yang baru.
• Bonding and Attachment (ikatan kasih)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pengkajian
2. Diagnosa
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
B. SARAN
Adapun saran dari kelompok kami adalah mudah-mudahan makalah kami ini
dapat bermaanfat bagi kita semua,diharapkan untuk mahasiswa agar dapat
memahami tentang dokumentasi “DOKUMENTASI PERAWATAN
MEDIKAL BEDAH & MATERNITAS“.dan kami mengharapkan dan
menyarankan kepada calon perawat agar mengetahui konsep tentang
dokumentasi dan dapat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab,
DAFTAR PUSTAKA