Anda di halaman 1dari 30

NIM : P27820314039

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya


Prodi D3 Keperawatan Kampus Sutopo

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat serta karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis
bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Daftar Isi
Sampul cover i
Kata Pengantar
1
Daftar Isi
2
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum 4
1.3.2 Tujuan Khusus 4
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Nutrisi
5
2.2 Jenis Jenis Nutrien
5
2.3 Kebutuhan Nutrisi Pada Golongan Usia 9
a. Kebutuhan Gizi Pada Bayi 9
b. Kebutuhan Gizi Pada Balita
10
c. Kebutuhan Gizi Pada Anak Anak 11
d. Kebutuhan Gizi Pada Remaja
12
e. Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
16
f. Kebutuhan Gizi Pada Lansia
18
g. Kebutuhan Gizi Saat Beraktivitas 19
h. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil 20
i. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Menyusui
22
j. Kebutuhan Gizi Pada Aktivitas Berat
23
k. Kebutuhan Gizi Pada Manusia Sakit
23
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan
27
3.2 Saran
27
Daftar Pustaka 28

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Keadaan gizi dan kesehatan masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi,
Dewasa ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yakni masalah gizi kurang
dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang umumnya disebabkan oleh
kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan
(sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan
kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi (iodium). Sebaliknya masalah gizi lebih
disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu yang
disertai dengan minimnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang, dan
kesehatan. Dengan demikian, sebaiknya masyarakat meningkatkan perhatian
terhadap kesehatan guna mencegah terjadinya gizi salah (malnutrisi) dan risiko
untuk menjadi kurang gizi.
Tingginya angka kematian ini juga dampak dari kekurangan gizi pada
penduduk. Mulai dari bayi dilahirkan, masalahnya sudah mulai muncul, yaitu
dengan banyaknya bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR<2.5 Kg).
Masalah ini berlanjut dengan tingginya masalah gizi kurang pada balita, anak usia
sekolah, remaja, dewasa sampai dengan usia lanjut.
Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun
penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan
pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor,
oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor
yang terkait.
Suatu penyakit timbul karena tidak seimbangnya berbagai faktor, baik dari
sumber penyakit (agens), pejamu (host) dan lingkungan (environment). Hal itu
disebut juga dengan istilah penyebab majemuk (multiple causation of diseases)
sebagai lawan dari peiiyebab tunggal (single causation).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja kebutuhan nutrisi menurut usia
a. Balita
b. Anak
c. Remaja
d. Dewasa
2. Apa saja kebutuhan nutrisi menurut...
a. Kebutuhan normal
b. Aktivitas berat
c. Sakit
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
1. Untuk mengetahui pengertian nutrisi
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam nutrisi
3. Untuk menegetahui kedewasa,kebutuhan nutrisi pada usia balita,anak-
anak,remaja,lansia dan pada ibu hamil
1.3.2 Tujuan khusus
1. Untuk memahami tentang konsep nutrisi pada tiap tahapan usia
2. Untuk memahami perbedaan kebutuhan nutisi pada masing-masing usia
3. Agar mahasiswa mengetahui konsep pemenuhan kebutuhan nutrisi pada
berbagai usia
BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian nutrisi
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak.
Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses
metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme
(pemecah). Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan
kebutuhan vital bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang
buruk bagi tubuh tiga kali sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang
menyebabkan penyakit dikemudian hari.
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses
dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi,
mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi
normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.
Sedangkan menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti,
absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi
normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Kebutuhan nutrisi harian tiap orang berbeda-beda, dilihat dari jenis kelamin,
aktifitas harian, faktor penyakit. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena
apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita. Sehingga bisa
menyebabkan penyakit / terkena gizi buruk oleh karena itu kita harus
memperbanyak nutrisi harian.
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan
dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.

2.2 Jenis – Jenis Nutrien


Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam
makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.
Nutrient terdiri dari beberapa , diantarannya :
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan
oksigen. Karbohidrat dibagi atas :
a) Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul
tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa
disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa
(glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
b) Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun
banyak molekul glukosa.
c) Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan,
tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori
tetapi dapat meningkatkan volume feces.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama
sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada
tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa
pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Kebutuhan karbohidrat 60-75%
dari kebutuhan energi total.
2. Protein
Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh.
Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi,
domba, kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok
kacang polong (misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-
bijian.
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa
struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan
dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino
yang kemudian akan diserap oleh usus. Fungsi protein :
o Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang
normal dan proses pengausan yang normal.
o Protein menghasilkan jaringan baru.
o Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan
fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
o Protein sebagai sumber energi.
Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total.
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri
atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak 10-25% dari
kebutuhan energi total. Fungsi lemak :
o Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan
memberikan 9 kal/gr.
o Ikut serta membangun jaringan tubuh.
o Perlindungan.
o Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
o Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan
mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
o Vitamin larut dalam lemak.
Asam arakhidonat (AA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) adalah dua asam
lemak penting, khususnya dalam masa pertumbuhan otak bayi yang berlangsung
sangat pesat selama 6 bulan kedua kehidupan. Pada periode ini, AA dan DHA
berperan besar dalam perkembangan mental dan daya lihat bayi. Karena sebagian
besar makanan sapihan mengandung sedikit AA dan DHA, susu-lanjutan yang
diperkaya dengan AA dan DHA akan menjadi sumber penting dua asam lemak
ini.
4. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C,
B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).
Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:
a. Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam
proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita
rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi.
Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati.
b. Vitamin B-kompleks
Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-
sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks) membantu
sel tubuh menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit
dan infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah merah. Kecukupan
vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia,
gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti
misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-kompleks.
Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya:
B1 dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.
c. Vitamin C
Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran.
Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan
menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar
dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka
yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan
gangguan kesehatan lainnya.
d. Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada
sejumlah anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar
matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulang.
Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam susu sapi
(disebut susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu olahan
yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan
yogurt kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang
diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang
mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit
yang melemahkan tulang atau menjadikan tulang cacat.
5. Mineral dan Air
Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan
sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan
konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung
sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan
lewat makanan. Tiga fungsi mineral :
o Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
o Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan
tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
o Bahan dasar enzim dan protein.
Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral.
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh
manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa
asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900
cc sebagai batas optimum.

2.3 Kebutuhan nutrisi pada golongan usia


a.Kebutuhan gizi pada usia bayi
Makanan terbaik bagi bayi adalah air susu ibu (ASI) sampai berumur 2
tahun, dimana sampai 6 bulan pertama hanya ASI tanpa disertai makanan atau
minuman lain (ASI ekslusif). Mulai umur 6 sampai 24 bulan pemberian ASI
harus disertai makanan lain (MPASI) karena kualitas dan kuantitas ASI tidak
mampu lagi memenuhi kebutuhan bayi yang terus tumbuh. Jumlah kebutuhan ASI
bagi bayi tidak dibatasi, kapan bayi mau menyusui harus diberikan.
· Pada bayi sehat :
kalori bayi usia 0-3 bulan : 116 kkal/kg dari berat badan perhari.
kalori bayi usia 3-12 bulan : 100 kkal/kg dari berat badan perhari.
Berikut ini daftar standar kebutuhan gizi bayi untuk memenuhi angka kecukupan
kalori tersebut:

1. Karbohidrat yang diperlukan tubuh bayi berkisar antara 40% dari


kebutuhan kalori tadi.
2. Protein yang diperlukan sebesar 10% dari jumlah kebutuhan kalori
bayi per hari.
3. Lemak yang diperlukan sebanyak 40 sampai 50% dari total
kebutuhan kalori.
Selain itu, kebutuhan gizi bayi akan vitamin dan mineral juga harus dipenuhi.
Berikut ini sebagian daftar standar kebutuhan gizi bayi per hari untuk usia 7
sampai 12 bulan terhadap vitamin dan mineral yang direkomendasikan oleh The
George Mateljan Foundation for The World’s Healthiest Foods :
1. Vitamin D : 5 mg

2. Vitamin E : 5 mg
3. Vitamin K : 2,5 mg
4. Vitamin B6 : 0,3 mg
5. Folat : 80 mg
6. Vitamin B12 : 0,5 mg
7. Kolin : 150 mg
8. Vitamin C :50 mg
9. Kalsium : 570 mg
10. Fosfor : 275 mg
11. Magnesium : 75 mg
12. Zat besi : 11 mg
13. Zinc : 3 mg
14. Magnesium : 0,6 mg
B.kebutuhan Gizi pada usia balita
1.Kebutuhan Gizi Untuk Balita dan Pra sekolah (1-5 tahun)
Usia balita tidaklah tumbuh sepesat pada masa bayi, tetapi kebutuhan nutrisi
merekatetap merupakan prioritas yang utama. Di masa balita ini, nutrisi
memegang peranan yang penting dalam perkembangan anak. Masa balita adalah
masa transisi terutama pada usia 1 – 2 tahun dimana anak akan mulai memakan
makanan yang padat dan menerima rasa sertatekstur makanan yang
baru.Kebutuhan nutrisi pada balita sebenarnya juga dipengaruhi oleh usia, besar
tubuh, dan tingkat aktivitas yang dilakukannya.
• Energi : biasanya balita membutuhkan sekitar 1.000 samapi 1.400
kalori /hari.
• Kalsium : dibutuhkan kurang lebih 500 mg per hari.
• Zat besi : anak balita membutuhkan 7 mg per hari.
• Vitamin :Tubuh anak terdiri dari struktur tulang, otot, peredaran darah,
jaringan otak, dan organ-organ lain. Perkembangan tiap struktur ini sangat
dipengaruhi oleh masukan (intake) berbagai macam nutrisi makanan
penunjang pertumbuhan.Pada usia 2 tahun ini, anak-anak memiliki kerangkan
tubuh berupa tulang rawan sehingadengan pemberian masukan gizi berupa
vitamin dan mineral akan mempercepat pembentukan tulang (osifkasi).Anak usia
2 tahun juga sudah mampu untuk berjalan dan melakukan semua gerakantubuh
yang dilakukan oleh otot. Hal ini terjadi karena ribuan serabut otot yang
semakinmembesar dan terus bekerja. Artinya, otot membutuhkan zat-zat dari
asupan makanan yangdiberikan pada anak.
Berikut tabel kebutuhan nutrisi pada anak usia balita pada kondisi
sehat/normal,
Kebutuhan nutrisi harian anak usia 1-3 tahun (1000 kkal)
Nutrisi Kebutuhan/Hari Setara dengan….
Vit A 400 ug Wortel (50 gram)
Vit D 200 IU Susu (470 ml atau 2 cangkir)
Vit K 15 ug 2 tangkai asparagus (20 gram)
Vit B1 (Thiamin) 0,5 mg Kentang rebus (150 gram)
Vit B2 (Riboflavi) 0,5 mg Telur rebus (55 gram)
Vit B3 (Niacin) 6 mg Dada ayam (50 gram)
Vit B6 (piridoksin) 0,5 ug Fillet salmon (90 gram)
Vit B12 0,9 ug 1 butir telur rebus
Asam Folat 150 ug 3 kuntum brokoli (35 gram)
Kalsium 500 mg Susu (290 ml)
1 mangkuk buah labu (245
Magnesium 60 mg
gram)
Zat Besi 8 mg Daging sapi (170 gram)
Zinc 7 mg Kacang tanah (100 gram)
Selenium 17 ug Tuna (20 gram)
Natrium 0,8 g Garam (1/2 sendok teh)

C. Kebutuhan Gizi Pada Usia Anak-Anak


Pertumbuhan anak tidak banyak mengalami perubahan yang berarti, sehingga
kebutuhan kalori anak usia sekolah adalah 85 kkal/kg berat badan. Kelompok
anak sekolah pada umumnya mempunyai kondisi yang lebih baik daripada
kelompok Balita, karena kelompok umur sekolah ini sudah mudah dijangkau oleh
berbagai upaya perbaikan gizi yang dilakukan oleh pemerintah melalui Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS), maupun oleh kelompok swasta berupa program
suplementasi makanan tambahan di sekolah atau Program Makan Siang Sekolah
(School Lunch Program).
Kebutuhan kalori harian pada usia ini menurun berhubungan dengan ukuran
tubuh. Anak usia sekolah membutuhkan rata-rata 2400 kalori / hari. Pola makanan
pada usia ini perlu diperhatikan, karena pada sia ini anak-anak senang makanan
yang dijual di luar rumah
Kecukupan beberapa zat gizi anak sehari
Umur BB Energi Protei Vitamin Kalsium Zat besi
(kg) (kkal) n (g) A (S.I) (mg) (mg)
1-3 thn 12 125 23 350 500 8
0
4-6 thn 18 175 32 460 500 9
0
7-9 thn 24 190 37 460 500 10
0
10-12 30 200 45 500 700 14
thn 0

Agar anak dapat memenuhi kebutuhan gizinya perlu diperhatikan beberapa


hal seperti :
1. Pada masa pertumbuhan yang cepat berikan zat gizi yang lebih banyak,
seperti energi, protein dan zat gizi lain, namun masih tetap seimbang
2. Berikan makanan padat/kasar dan porsi kecil sering agar terpenuhi
kebutuhan energi
3. Hindarkan makanan jajanan yang berlebihan
4. Kenalkan dengan berbagai macam makanan sejak dini
5. Sediakan makan pagi dan beri makanan bekal
6. Pilih makanan yang terjamin kebersihannya, aman dan bergizi
7. Hindarkan dari kegemaran yang berlebihan terhadap satu jenis makanan
8. Jika anak tidak mau makan ibu harus bersabar, jangan buru-buru diberi
susu atau makanan kegemaran
Untuk mengetahui apakah kebutuhan gizi anak terpenuhi atau tidak dapat
dilakukan pemantauan pertumbuhan anak, dengan cara penimbangan setiap bulan
dan pengisian grafik kartu menuju sehat (KMS). KMS berfungsi sebagai alat
bantu pemantauan gerak pertumbuhan. Hasil pencatatan berat badan anak pada
grafik KMS akan menggambarkan kecukupan gizi anak, sehingga dapat
digunakan sebagai alat komunikasi dan pendidikan dari petugas kepada ibu-ibu
dari anak.
D. Kebutuhan Gizi Pada Usia Remaja
a. Masa adolescents remaja (13-21 th)
Kebutuhan kalori, protein, mineral, dan vitamin sangat tinggi berkaitan dengan
proses pertumbuhan.
Lemak tubuh meningkatkan akan mengakibatkan obesitas sehingga akan
menimbulkan stress terhadap body image yang terdapat mengakibatkan masalah
kesehatan.
b. Masa dewasa muda (23-30 th)
Kebutuhan nutrisi pada usia ini untuk proses pertumbuhan, proses pemeliharaan dan
pebaikan tubuh, mempertahankan keadaan gizi.
c. Masa dewasa (31-45 th)
Masa dewasa masa produktif khususnya terkait dengan aktifitas fisik, karena umur
ini merupakan puncak untuk aktifitas hidup terutma dalam aktifitas bekerja.
Kebutuhan nutrisi dibedakan antara tingkat pekerjaan ringan, berat, sedang.
Kebutuhan nutrisi harian pada usia ini harus seimbang di antara berbagai kelompok
makanan.
Rata-rata kebutuhan asupan kalori harian bervariasi sesuai dengan gender & usia :
* Perempuan
- usia 11 – 14 tahun membutuhkan kalori 48 kkal/kgBB/hari
- usia 15 – 18 tahun membutuhkan kalori 38 kkal/kgBB/hari
* Laki-laki
- usia 11 – 14 tahun membutuhkan kalori 60 kkal/kgBB/hari
- usia 15 – 18 tahun membutuhkan kalori 42 kkal/kgBB/hari
· Pola dan pilihan makanan
Remaja biasanya makan ketika mereka memiliki waktu luang di antara
aktivitas mereka, makanan siap saji yang bergizi membantu mempertahankan diet
yang seimbang.
Mempertahan kualitas dan kuantitas asupan harian yang adekuat mungkin
sulit karena beberapa faktor seperti jadwal yang sibuk, pengaruh teman sebaya
dan kemudahan mendapatkan makanan cepat saji berlemak tanpa kalori.
Pola makan keluarga terbentuk selama masa sekolah dan tetap berlanjut
mempengaruhi pilihan remaja terhadap makanan.
Remaja perempuan sangat rentan terhadap prilaku makan yang negatif.

Kebutuhan energi
Energi sangat dibutuhkan oleh remaja untuk mendukung aktifitas sehari-hari serta
dibutuhkan untuk proses matabolisme tubuh. Ada banyak cara yang bisa anda
gunakan untuk menghitung kebutuhan gizi remaja, antara lain :

Cara pertama : menggunakan tabel angka kecukupan gizi (akg)


Indonesia sudah memiliki table akg yang terdiri atas kecukupan beberapa zat gizi
bagi orang indonesia mulai umur bayi sampai lansia. Berdasarkan table akg,
remaja memiliki kebutuhan energy sebesar :
· Umur 10-12 tahun : 2050 kkal
· Umur 13-15 tahun : 2400 kkal
· Umur 16-18 tahun : 2600 kkal

Cara kedua : menggunakan rumus berdasarkan berat badan


Salah satu cara untuk menghitung kecukupan energy remaja ialah dengan
menggunakan rumus berikut :
Remaja putri
· Umur 10-12 tahun : 50-60 kkal/kg berat badan/hari
· Umur 13-18 tahun : 40-50 kkal/kg berat badan/hari
Remaja putra
· Umur 10-12 tahun : 55-60 kkal/kg berat badan/hari
· Umur 13-18 tahun : 45-55 kkal/kg berat badan/hari

Kebutuhan protein
Protein tidak hanya digunakan untuk proses pertumbuhan pada remaja, akan tetapi
juga sebagai cadangan energy jika asupan energy terbatas atau kurang. Kecukupan
protein pada remaja bisa diketahui dengan dua cara yaitu sebagai berikut :

Cara pertama : menggunakan tabel angka kecukupan gizi (akg)


· Umur 10-11 tahun : 50 gr
· Umur 13-15 tahun : 60 gr
· Umur 16-18 tahun : 65 gr

Cara kedua : menggunakan pedoman berikut


· Umur 10-12 tahun : 40 gr/hari (putra) | 50 gr/hari (putri)
· Umur 13-15 tahun : 60 gr/hari (putra) | 57 gr/hari (putri)
· Umur 16-18 tahun : 65 gr/hari (putra) | 50 gr/hari (putri)

Kebutuhan lemak dan karbohidrat


Kebutuhan lemak bagi remaja sebesar 25-30% dari kebutuhan kalori,
sedangkan untuk karbohidrat sekitar 55-70% dari kebututhan kalori. Misalnya
seorang remaja putri berusia 12 tahun. Jika ia memiliki kebutuhan energy sebesar
2050 kkal, dan anda mmeilih kebutuhan lemak sebesar 30% dan karbohidrat
sebesar 55%, maka kebutuhan lemak dan karbohidrat sebagai berikut :
· Kebutuhan lemak : (0.30 x 2050 kkal)/9 = 68.3 gr
· Kebutuhan karbohidrat : (0.55 x 2050 kkal)/4 = 281.9 gr
Vitamin
· Vitamin A. Selain penting untuk fungsi penglihatan, vitamin A juga diperlukan
untuk pertumbuhan, reproduksi dan fungsi imunologik. Kekurangan vitamin A
awal ditandai dengan adanya buta senja. Sumber vitamin A utama : serealia siap
saji, susu, wortel, margarin dan keju. Sumber β- karoten sebagai pro-vitamin A
yang sering dikonsumsi remaja berupa wortel, tomat, bayam dan sayuran hijau
lain, ubi jalar merah dan susu.
· Vitamin E. Vitamin E dikenal sebagai antioksidan yang penting pada remaja
karena pesatnya pertumbuhan. Meningkatnya konsumsi makanan yang
mengandung vitamin E merupakan tantangan karena makanan sumber vitamin E
umumnya mengandung lemak tinggi.
· Vitamin C . Keterlibatannya dalam pembentukan kolagen dan jaringan ikat
menyebabkan vitamin ini menjadi penting pada masa percepatan pertumbuhan
dan perkembangan. Status vitamin C pada remaja perokok lebih rendah walaupun
telah mengonsumsinya dalam jumlah cukup dikarenakan stres oksidatif sehingga
mereka memerlukan tambahan vitamin C hingga 35 mg per hari.
Kekurangan gizi maupun kelebihan gizi berdampak pada penurunan fungsi
reproduksi. Pengaruh kurang gizi terhadap kesehatan reproduksi misal penderita
anoreksia nervosa yang mengalami penurunan berat badan yang menyolok terlihat
mengalami perubahan hormonal dimana kadar gonadotropin khususnya hormone
steroid dalam serum dan urin menurun. Hal ini karena adanya gangguan fungsi
hipotalamus. Dampaknya ialah terjadi perubahan siklus ovulsi (menstruasi).
E. kebutuhan gizi pada usia dewasa
Orang dewasa harus berusaha menjaga asupan nutrisi dengan baik dan
melakukan gaya hidup sehat dan aktif. Karena pada tahapan usia inilah biasanya
penyakit yang berhubungan dengan nutrisi seperti diabetes, kanker dan serangan
jantung terjadi. Biasanya ini terjadi karena kurangnya nutrisi di tahapan usia
sebelumnya. Orang dewasa sebaiknya melakukan diet pola makan seimbang dan
mempertahankan gaya hidup aktif. Orang dewasa pada umur pertengahan harus
membatasi asupan lemak jenuh dan sodium (garam). Kurang dari 10% kalori
harian harus berasal dari lemak jenuh, dan kurang dari 30% berasal dari lemak
total. Orang dewasa seharusnya memasukkan jenis makanan sehat dalam diet
yang dilakukan. Antara lain biji-bijian utuh, makanan yang mengandung banyak
serat seperti Quaker oatmeal, buah segar dan sayuran, daging potong tipis dan
produk olahan susu rendah lemak.
PENGELOMPOKAN ZAT GIZI
Kebutuhan energi pada orang dewasa 1700-2250 Kalori. Untuk mencegah
terjadinya penyakit gangguan metabolism perlu menyeimbangkan masukan
energy sesuai dengan kebutuhan tubuh, agar tidak terjadi penimbunan energy
dalam bentuk cadangan lemak dalam tubuh
1. Karbohidrat Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan adalah aktivitas
fisik angka kecukupan gizi energi untuk dewasa 2000-2200 kkal ( untuk
perempuan ) dan untuk laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap hari. Energi ini
dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat. Kebutuhan Karbohidrat
sebagai sumber energi utama pada usia dewasa kurang lebih 46 % dari total
masukan energi.
2. Protein Pada akhir remaja kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi dibanding
perempuan karena perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein dewasa adalah
48-62 gr/hari untuk perempuan dan pada laki-laki8 55-66 gr/hari.
3. Vitamin Kebutuhan juga meningkat selama dewasa muda karena pertumbuhan
dan perkembangan cepat terjadi, karena energi yang meningkat, maka
pertumbuhan kebutuhan beberapa vitamin pun meningkat antara lain yang
berperan dalam metabolisme karbohidrat menjadi energi seperti : vitamin A,
vitamin B1, vitamin B2, dan niacin. Untuk pertumbuhan tulang diperlukan
vitamin D yang cukup, vitamin A, dan C, E.
4. Mineral : kalsium
Zat besi
KECUKUPAN ZAT GIZI
Kecukupan gizi yang dianjurkan untuk orang dewasa perhari.
1. Energi (Kcal) Perempuan ( 20-45 ) tahun: 2.200
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 2.800
2. Protein( gr ) Perempuan ( 20-45 ) tahun: 48
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 55
3. Kalsium ( mg ) Perempuan ( 20-45 ) tahun: 600
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 500
4. Besi ( mg ) Perempuan ( 20-45 ) tahun: 26
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 1,3
5. Vitamin A (RE) Perempuan ( 20-45 ) tahun: 500
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 700
6. Vitamin E (mg) Perempuan ( 20-45 ) tahun: 8
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 10
7. Vitamin B (mg) Perempuan ( 20-45 ) tahun: 1,0
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 1,2
8. Vitamin C (mg) Perempuan ( 20-45 ) tahun: 60
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 60
9. Folat (mg) Perempuan ( 20-45 ) tahun: 150
Laki-laki ( 20-45 ) tahun: 70
F. kebutuhan gizi pada usia lansia
Penilaian status gizi
Kecukupan gizi pada seorang usila dapat dilihat dari status gizinya. Untuk
penilaian status gizi pada usila antara lain dengan mengukur perubahan komposisi
tubuh, tinggi badan, berat badan dan asupan makanan.
1. Komposisi tubuh melihat jumlah massa otot dan lemak. Pada usia tua massa
otot menyusut sedangkan massa lemak bertambah 10-15 %. Penyusutan massa
otot mencapai 5 kg pada wanita dan 12 kg pada laki-laki usia 25-70 tahun. Total
cairan tubuh berkurang dari 65 % menjadi 60 %.
2. Tinggi badan menurun dengan kecepatan 0,03 cm/ tahun pada umur 40-45
tahun dan 0,28 cm /tahun setelah usia itu. Pemendekan ini diduga akibat penipisan
lempeng tulang belakang dan pengurangan massa tulang. Pada keadaan
osteoporosis dan kifosis susutan mencapai 12 % untuk laki-laki dan 25 % untuk
wanita.
3. Perubahan berat badan dapat pula digunakan sebagai indicator kurang gizi.
Penyusutan BB 10 % atau lebih dalam masa < 3 bulan menandakan terjadinya
malnutrisi. Oleh karena itu usila yang dirawat sebaiknya ditimbang setiap minggu
sedangkan usila yang sehat dapat ditimbang setiap 2-3 bulan.
4. Indeks massa tubuh dapat digunakan dengan mengukur tinggi dan berat
badan. TB ditaksir dengan mengukur tinggi lutut (TL) jika usila tidak dapat
berdiri tegak. Pasien ditelentangkan dan sendi lutut ditekuk sampai 90, diukur
menggunakan kaliper. Batang kaliper sejajar tulang tibia. Perkiraan TB adalah :
Laki-laki : TB = 64,19 – (0,40 x usia) + (2,02 x TL)
Wanita : TB = 84,88 – (0,24 x usia) + (1,83 + TL)
5. Asupan makanan akan mencerminkan kecukupan makanan seseorang
sehingga dapat pula digunakan untuk memperkirakan status gizinya. Asupan
makanan dapat diperoleh dengan recall konsumsi atau cara penimbangan.

Kebutuhan gizi
1. Kebutuhan energi usila > 60 tahun 2200 kkal untuk laki-laki dan 1850 kkal
untuk wanita. Kebutuhan energi menurun sejalan dengan pertambahan usia karena
metabolisme sel dan kegiatan otot berkurang. Penurunan kebutuhan energi adalah
5 % per decade. Namun jika masih aktif bekerja kebutuhan energi relative tidak
menurun. Energi ini diperoleh dari karbohidrat 60 %, protein 15 % dan lemak 25
%.
2. Kebutuhan protein sehari 0,9 g/kg BB. Kebutuhan protein meningkat bila
ada stress fisiologis seperti infeksi, luka bakar, patah tulang dan operasi.
Kebutuhan protein menurun bila ada gangguan ginjal/hati.
3. Kebutuhan vitamin dan mineral relative sama dengan usia sebelumnya.
Namun asupannya perlu mendapat perhatian karena efisiensi pencernaan
menurun. Vitamin dan mineral yang sering kurang : vitamin A, B, D, kalsium dan
zat besi.
4. Konsumsi serat perlu diperhatikan untuk mencegah konstipasi.
5. Cairan perlu diperhatikan pada usila untuk membantu system pencernaan
dan eksresi yang lancar. Usila membutuhkan cairan sekitar 1,5 liter atau 7 gelas
sehari

G.kebutuhan gizi pada saat beraktifitas


Penentuan kebutuhan gizi seseorang dalam keadaan sehat dilakukan
berdasarkan umur, gender dan aktivitas fisik. Kebutuhan gizi yang sangat
terpengaruh aktivitas fisik adalah energi. Komponen utama yang menentukan
kebutuhan energi adalah angka metabolisme basal (AMB) dan aktifitas fisik.
Komponen lain adalah pengaruh termis makanan, namun karena jumlahnya
relative kecil dapat diabaikan (Almatsier, 2004).
Kebutuhan energi berdasarkan aktivitas fisik
Aktivitas fisik terdiri dari sangat ringan, ringan, sedang dan berat.
Kebutuhan energi berdasarkan berbagai aktivitas fisik dinyatakan dalam kelipatan
AMB.
Tabel 14 Kebutuhan Energi Menurut Aktivitas
Aktivitas/gender Jenis kegiatan Faktor aktivitas
Sangat ringan 100 % waktu untuk duduk atau berdiri 1,30
Ringan- Laki-laki 75 % waktu untuk duduk atau berdiri 1,56
- Wanita 25 % waktu untuk berdiri atau 1,55
bergerak
Sedang- Laki-laki 60 % waktu untuk duduk atau berdiri 1,76
- Wanita 40 % waktu untuk aktivitas tertentu 1,70
Berat – Laki-laki 40 % waktu untuk duduk atau berdiri 2,10
- Wanita 60 % waktu untuk aktivitas tertentu 2,00
Sumber : Dimodifikasi dari Almatsier, 2003. Prinsip dasar Ilmu Gizi
h. kebutuhan gizi pada ibu hamil
Energi
Jumlah total energi yang harus tersedia selama kehamilan untuk
pertumbuhan janin dan jaringan ibu ialah 80.000 kkal atau 300 kkal per hari di
atas kebutuhan wanita tidak hamil. WHO menganjurkan jumlah tambahan energi
sebesar 150 kkal sehari pada trimester I dan 350 kkal sehari selama trimester II
dan III. Berdasarkan angka kecukupan gizi oleh Widyakarya Nasional Pangan dan
Gizi (WKNPG) tahun 1998, tambahan energi per hari untuk wanita hamil
Indonesia adalah 285 kkal dibanding sebelum hamil atau sekitar 2500 kkal sehari.
Komposisi sumber energi ini harus seimbang yaitu karbohidrat 55-75 %, lemak
10-30 % dan protein 15-20 %. Kekurangan energi selama hamil dapat
menyebabkan bayi lahir prematur atau BBLR.

Protein
Kebutuhan protein sehari untuk ibu hamil berdasarkan WKNPG 1998
adalah dengan tambahan 12 g/hari dari ibu sebelum hamil atau total sehari 60
gram. Protein untuk ibu hamil sebaiknya sebagian besar berasal dari hewani
seperti ikan, telur, susu, daging atau tempe. Kekurangan protein selama hamil
dapat mengganggu pertumbuhan janin dan bayi lahir dengan lingkar kepala kecil.

Lemak
Pada kehamilan normal terjadi kenaikan serum kolesterol dan trigliserida
masing-masing 25-40 % dan 200-400 %. Pada wanita multipara dan umur agak
tua terdapat peningkatan kejadian angina dan batu empedu kolesterol akibat dari
hiperkolesterolemia pada kehamilan. Oleh karena itu dalam keadaan hamil perlu
membatasi konsumsi lemak terutama lemak jenuh.

Vitamin, mineral dan cairan


Dalam WKNPG 1998 angka kecukupan vitamin dan mineral (kecuali
cairan) yang dianjurkan untuk ibu hamil sebagai berikut.
Tabel 15 Kecukupan Vitamin dan Mineral Ibu Hamil
No Vitamin/mineral Wanita dewasa Wanita Hamil
1 Vitamin A (RE) 500 + 200
2 Thiamin (mg) 1 + 0,2
3 Riboflavin (mg) 1,2 + 0,2
4 Niasin (mg) 9 + 0,1
5 Vitamin C (mg) 60 + 10
6 Asam folat (ug) 160 + 150
7 Besi (mg) 26 + 20
8 Kalsium (mg) 500 + 400
9 Yodium (ug) 150 + 25
10 Cairan (gelas) 6 -7 +2

Pada table tersebut tampak tambahan asam folat dan zat besi pada ibu
hamil cukup besar. Hal ini karena asam folat dan zat besi dibutuhkan untuk
mengimbangi peningkatan volume darah yaitu dalam produksi heme untuk
hemoglobin. Selain itu asam folat diperlukan untuk pembentukan sumsum tulang
belakang. Sedangkan zat besi diperlukan untuk pertumbuhan janin serta
persediaan dalam tubuh ibu.
Tambahan asam folat dan besi sebesar itu sulit terpenuhi hanya dari
makanan. Apalagi menu orang Indonesia kurang daging dan buah sehingga
masukan besi dan asam folat kurang. Untuk itu perlu suplementasi selama hamil
terutama mulai minggu ke 12 kehamilan sampai 3 bulan setelah melahirkan.
Depkes melalui program pelayanan KIA memberikan suplemen tablet besi folat
200 mg ferrous sulfat setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat
per hari minimal selama 3 bulan kehamilan. Kekurangan asam folat dan zat besi
menyebabkan anemia. Selain itu kekurangan asam folat menyebabkan lelah berat
dan kaki kejang pada malam hari.
Zat gizi lain yang penambahannya besar selama hamil adalah vitamin A,
kalsium dan yodium.. Vitamin A dan kalsium diperlukan untuk pertumbuhan
janin, jaringan tubuh ibu, cadangan pada bayi dan pembentukan ASI. Kadar
kalsium dalam darah menurun 5 % dengan penambahan volume darah selama
hamil. Jumlah kalsium yang tertimbun selama hamil 30 g, dengan kecepatan 7,
110 dan 400 mg masing-masing pada trimester I, II dan III. Sumber kalsium yang
baik adalah susu, ikan dan kacang-kacangan.
Yodium diperlukan dalam pertumbuhan janin dan perkembangan otak.
Kekurangan yodium selama hamil mengakibatkan janin menderita hipotiroidisme,
yang selanjutnya berkembang menjadi kretin, suatu keadaan kemunduran fisik
dan mental. Kerusakan saraf akibat hipotirodisme sangat parah apabila
berlangsung pada awal kehamilan. Karena itu tambahan yodium sebaiknya
diberikan sejak awal kehamilan. Sumber yodium adalah ikan laut segar dan garam
beryodium, dan bagi penduduk di daerah rawan gondok perlu mendapat suplemen
kapsul yodium.
I. KEBUTUHAN GIZI IBU MENYUSUI
Dalam 6 bulan pertama menyusui ibu membutuhkan tambahan protein 16
gram di atas kebutuhan normal. Hal ini berdasar perhitungan tiap 100 cc ASI
mengandung 1,2 g protein sehingga 800 cc ASI mengandung 9,6 gram protein.
Efisiensi konversi protein makanan menjadi protein susu 70 % sehingga 9,6 g
protein susu setara dengan 13,7 g protein makanan. Tambahan protein selain
untuk protein susu juga untuk sintesis hormone prolaktin dan oksitosin. WKN
Pangan dan Gizi menganjurkan penambahan protein 16 g per hari pada 6 bulan
pertama menyusui dan 12 g pada periode selanjutnya. Kebutuhan vitamin dan
mineral sehari ibu menyusui dapat dilihat di bawah ini.

Tabel 16. Kecukupan Vitamin dan Mineral Ibu Menyusui


No Vitamin/mineral Wanita Menyusui 6 Menyusui 7-12 bln
dewasa bln
1 Vitamin A (RE) 500 + 350 + 300
2 Thiamin (mg) 1 + 1,3 + 1,3
3 Riboflavin (mg) 1,2 + 0,4 + 0,3
4 Niasin (mg) 9 +3 +3
5 Vitamin C (mg) 60 + 15 + 10
6 Asam folat (ug) 160 + 50 + 40
7 Besi (mg) 26 +2 +2
8 Kalsium (mg) 500 + 400 + 400
9 Yodium (ug) 150 + 20 + 20
10 Cairan (gelas) 6–7 +4 +2
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 1998

J. Kebutuhan nutrisi pada setiap manusia dengan aktivitas berat


Saat beraktivitas berat, simpanan karbohidrat tubuh merupakan simpanan
yang paling penting bagi penyediaan energi di dalam tubuh. Saat beraktivitas
berat, sumber energi tubuh akan diperoleh melalui oksidasi karbohidrat & lemak
serta hanya sedikit (± 5%) dari pemecahan protein. Pada beraktivitas ringan,
oksidasi (pembakaran) lemak akan memberikan kontribusi yang lebih besar
dibandingkan dengan oksidasi karbohidrat, namun saat intensitas olahraga berada
pada level moderat-tinggi seperti pada umumnya dalam latihan/pertandingan
olahraga, oksidasi lemak tidak akan dapat memenuhi kebutuhan energi sehingga
pada kondisi ini pembakaran karbohidrat akan memberikan kontribusi yang lebih
besar dalam penyediaan energi.
Kebutuhan Energi untuk Melakukan Berbagai Tingkat Kerja (kalmenit)
Sangat ringan Kurang dari 2,5
Ringan 2,5-4,9
Sedang 5,0-7,4
Berat 7,5-9,9
Sangat berat 10,0-12,4
Luar biasa berat 12,5 atau lebih

K.Kebutuhan nutrisi pada setiap manusia yang sakit


a. Penyakit radang usus (penyakit Crohn dan Kolitis Ulserativa)
Pada penyakit Corhn, terjadi peradangan menyebar pada seluruh dinding usus.
Ini dapat mempengaruhi setiap bagian saluran pencernaan tetapi paling sering
mempengaruhi ileum terminalis. Pada ekserbasi akut, terjadi nyeri perut, demam,
mual, dan diare. Pada penyakit kronik biasanya terjadi kehilangan berat badan,
anoreksia, anemia, dan steatorea.
Pada penyakit Kolitis Ulserativa, penyumbatan, edema, ulserasi
mempengaruhi lapisan mukosa dan submukosa usus. Biasanya mencakup rektum
dan kolon, dan kadang-kadang mencakup sampai ileum. Diare berdarah, nyeri
perut, kehilangan berat, anoreksia, dan nyeri rektum adalah hal biasa saat
menderita penyakit ini.
Diagnosis dibuat dengan barum enema, endoskopi (sigmoidoskopi,
kolonskopi, atau esofagoskopi), dan biopsi halus. Pada penyakit kronik. Diet
rendah lemak boleh diresepkan untuk menurunkan steatorea, yang biasanya
disertai dengan keterlibatan ileum. Diet tinggi protein (1,5-2 g/kg/hari) membantu
merangsang regenerasi usus dan menggantikan kehilangan. Jika ditemukan daerah
stenosis usus, diet serat terbatas yang mengeliminasi berry, buah mentah, kecuali
pisang dan alpukt. Sayuran mentah, padi-padian utuh, dan leguminosa kering
dianjurkan untuk menggurangi potensi obstruksi usus.
Intoleransi laktosa kazim pada penyakit Crohn. Beberapa individu intoleransi
terhadap laktosa dapat mentoleransi yogurt, susu mentega, dan keju keras. Lact-
Aid atau Lactrase boleh ditambahkan ke susu untuk menghidrolisa laktosa. Jika
ada keterlibatan ileum terminalis, injeksi vitamin B12 mungkin masih dibutuhkan
setiap bulannya. Jika steatorea terjadi, kemungkinan sekali terjadi peningkatan
hilangnya vitamin A, E, kalsium, magnesium, seng, dan suplemen-suplemen yang
layak akan dibutuhkan. Suplementasi zat besi mungkin dibutuhkan jika
kehilangan darah cukup banyak sehingga menyebabkan anemia.
b. Hepatitis
Hepatitis adalah radang hatiyang disebabkan oleh virus, toksin, obstruksi,
parasit, atau obat-obatan (alkohol, kloroform, atau karbon tetraklorida). Gejala-
gejala yang pada umumnya ada, meliputi ikterus, nyeri abdomen, hepatomegali,
mual, muntah, dan anoreksia.
Diet tinggi kalori, tinggi protein (70-100 g) dan sedang dalam lemak.
Karbohidrat harus merupakan sumber kalori utama, seperti pasta, beras, kentang
sereal, roti. Makanan tinggi protein seperti keju, keju cottage, daging rendah
lemak, ayam, leguminosa, sangat dianjurkan. Makanan kecil tetapi sering lebih
ditoleransi daripada makanan yang besar.Jika ada steatorea, mungkin diperlukan
suplemen vitamin A dan E dalam bentuk yang larut dalam air, kalsium, seng.
Alkohol dan toksik terhadap hati, harus dihindari sedikitnya selama satu bulan.
c. Gastrektomi
Reseksi perut sebagian atau total terkadang dibutuhkan untuk mengobati tukak
lambung dan kanker lanbung. Dua persoalan yang mungkin terjadi setelah
gastrektomi adalah malabsorsi lemak dan sindrom dumping.Diet untuk penyakit
ini harus tinggi kandungan protein (1,5-2 g/kg/hari) dan sedang dalam lemak
untuk mempertahankan berat. Kemubgkinan terjadinya sindrom dumping
dikurangi jika diet berisi makanan kecil tetapi sering, gula-gula sederhana
dihindari, dan minuman tidak diminum bersamaan dengan makan.
Karena suplemen diserap sangat baik pada suasna asam, kalsium dan besi
mungkin akan sukar diserap setelah pasca-oprasi. Suplemen kalsium dan besi
boleh diresepkan. Faktor intrinsik dan asam klorida, keduanya diproduksi dalam
lambung, dan dibutuhkan untuk penyerapan vitamin B12. Karena itu suplemen
itamin B12 biasanya dibutuhkan untuk sisa hidup pasien. Ini paling sering
diberikan sebagai bulanan.

Kebutuhan nutrisi harian anak usia 1-3 tahun (1000 kkal)

Nutrisi Kebutuhan/Hari Setara dengan….

Vit A 400 ug Wortel (50 gram)

Vit D 200 IU Susu (470 ml atau 2 cangkir)

Vit K 15 ug 2 tangkai asparagus (20 gram)

Vit B1
(Thiamin) 0,5 mg Kentang rebus (150 gram)

Vit B2
(Riboflavi) 0,5 mg Telur rebus (55 gram)

Vit B3 (Niacin) 6 mg Dada ayam (50 gram)

Vit B6
(piridoksin) 0,5 ug Fillet salmon (90 gram)

Vit B12 0,9 ug 1 butir telur rebus

Asam Folat 150 ug 3 kuntum brokoli (35 gram)

Kalsium 500 mg Susu (290 ml)

1 mangkuk buah labu (245


Magnesium 60 mg gram)

Zat Besi 8 mg Daging sapi (170 gram)

Zinc 7 mg Kacang tanah (100 gram)

Selenium 17 ug Tuna (20 gram)


Garam (1/2 sendok teh)
Natrium 0,8 g

BAB III
PENUTUP
k. Kesimpulan
Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital
bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi
tubuh tiga kali sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang
menyebabkan penyakit dikemudian hari.. Dan dengan pemenuhan kebutuhan
nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman
penyakit.Nutrisi dikategorikan sebagai karbohidrat, protein, lemak, vitamin-
vitamin dan mineral.Pada tiap tahapan usia memiliki kebutuhan nutrisi yang
berbeda-beda sehingga diperlukan pola makan dan menu yang seimbang dengan
kebutuhan tahapan usia masing-masing
3.2 Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk
diupayakan. Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat
dilakukan dengan cara makan-makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi
keadaan hidup bersih untuk setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap
hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat
imune tubuh yang menurun.

Daftar Pustaka

Almatsier, S, 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Cet. 3. Gramedia, Jakarta.


Almatsier, S, 2004. Penuntun Diet. Edisi Baru. Gramedia, Jakarta
Arisman, 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan, Cet. I. EGC, Jakarta
Depkes RI, 2000. Gizi Seimbang Menuju Hidup Sehat bagi Balita. Dit. Bina Gizi
Jakarta
Depkes RI, 2000. Gizi Seimbang Menuju Hidup Sehat bagi Usia Lanjut. Dit.Bina
Gizi Jakarta
Pudjiadi, 2003. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Edisi 4. FK UI, Jakarta
Soetjiningsih, 1997. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Cet. I, EGC, Jakarta

Almatsier, S, 2004. Penuntun Diet. Edisi Baru. Gramedia, Jakarta


Arisman, 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan, Cet. I. EGC, Jakarta
Pudjiadi, 2003. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Edisi 4. FK UI, Jakarta
Soetjiningsih, 1997. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Cet. I, EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai