Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat serta karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis
bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Daftar Isi
Sampul cover i
Kata Pengantar
1
Daftar Isi
2
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum 4
1.3.2 Tujuan Khusus 4
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Nutrisi
5
2.2 Jenis Jenis Nutrien
5
2.3 Kebutuhan Nutrisi Pada Golongan Usia 9
a. Kebutuhan Gizi Pada Bayi 9
b. Kebutuhan Gizi Pada Balita
10
c. Kebutuhan Gizi Pada Anak Anak 11
d. Kebutuhan Gizi Pada Remaja
12
e. Kebutuhan Gizi Pada Dewasa
16
f. Kebutuhan Gizi Pada Lansia
18
g. Kebutuhan Gizi Saat Beraktivitas 19
h. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil 20
i. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Menyusui
22
j. Kebutuhan Gizi Pada Aktivitas Berat
23
k. Kebutuhan Gizi Pada Manusia Sakit
23
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan
27
3.2 Saran
27
Daftar Pustaka 28
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Keadaan gizi dan kesehatan masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi,
Dewasa ini Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yakni masalah gizi kurang
dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang umumnya disebabkan oleh
kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan
(sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan
kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi (iodium). Sebaliknya masalah gizi lebih
disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu yang
disertai dengan minimnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang, dan
kesehatan. Dengan demikian, sebaiknya masyarakat meningkatkan perhatian
terhadap kesehatan guna mencegah terjadinya gizi salah (malnutrisi) dan risiko
untuk menjadi kurang gizi.
Tingginya angka kematian ini juga dampak dari kekurangan gizi pada
penduduk. Mulai dari bayi dilahirkan, masalahnya sudah mulai muncul, yaitu
dengan banyaknya bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR<2.5 Kg).
Masalah ini berlanjut dengan tingginya masalah gizi kurang pada balita, anak usia
sekolah, remaja, dewasa sampai dengan usia lanjut.
Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun
penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan
pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor,
oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor
yang terkait.
Suatu penyakit timbul karena tidak seimbangnya berbagai faktor, baik dari
sumber penyakit (agens), pejamu (host) dan lingkungan (environment). Hal itu
disebut juga dengan istilah penyebab majemuk (multiple causation of diseases)
sebagai lawan dari peiiyebab tunggal (single causation).
2. Vitamin E : 5 mg
3. Vitamin K : 2,5 mg
4. Vitamin B6 : 0,3 mg
5. Folat : 80 mg
6. Vitamin B12 : 0,5 mg
7. Kolin : 150 mg
8. Vitamin C :50 mg
9. Kalsium : 570 mg
10. Fosfor : 275 mg
11. Magnesium : 75 mg
12. Zat besi : 11 mg
13. Zinc : 3 mg
14. Magnesium : 0,6 mg
B.kebutuhan Gizi pada usia balita
1.Kebutuhan Gizi Untuk Balita dan Pra sekolah (1-5 tahun)
Usia balita tidaklah tumbuh sepesat pada masa bayi, tetapi kebutuhan nutrisi
merekatetap merupakan prioritas yang utama. Di masa balita ini, nutrisi
memegang peranan yang penting dalam perkembangan anak. Masa balita adalah
masa transisi terutama pada usia 1 – 2 tahun dimana anak akan mulai memakan
makanan yang padat dan menerima rasa sertatekstur makanan yang
baru.Kebutuhan nutrisi pada balita sebenarnya juga dipengaruhi oleh usia, besar
tubuh, dan tingkat aktivitas yang dilakukannya.
• Energi : biasanya balita membutuhkan sekitar 1.000 samapi 1.400
kalori /hari.
• Kalsium : dibutuhkan kurang lebih 500 mg per hari.
• Zat besi : anak balita membutuhkan 7 mg per hari.
• Vitamin :Tubuh anak terdiri dari struktur tulang, otot, peredaran darah,
jaringan otak, dan organ-organ lain. Perkembangan tiap struktur ini sangat
dipengaruhi oleh masukan (intake) berbagai macam nutrisi makanan
penunjang pertumbuhan.Pada usia 2 tahun ini, anak-anak memiliki kerangkan
tubuh berupa tulang rawan sehingadengan pemberian masukan gizi berupa
vitamin dan mineral akan mempercepat pembentukan tulang (osifkasi).Anak usia
2 tahun juga sudah mampu untuk berjalan dan melakukan semua gerakantubuh
yang dilakukan oleh otot. Hal ini terjadi karena ribuan serabut otot yang
semakinmembesar dan terus bekerja. Artinya, otot membutuhkan zat-zat dari
asupan makanan yangdiberikan pada anak.
Berikut tabel kebutuhan nutrisi pada anak usia balita pada kondisi
sehat/normal,
Kebutuhan nutrisi harian anak usia 1-3 tahun (1000 kkal)
Nutrisi Kebutuhan/Hari Setara dengan….
Vit A 400 ug Wortel (50 gram)
Vit D 200 IU Susu (470 ml atau 2 cangkir)
Vit K 15 ug 2 tangkai asparagus (20 gram)
Vit B1 (Thiamin) 0,5 mg Kentang rebus (150 gram)
Vit B2 (Riboflavi) 0,5 mg Telur rebus (55 gram)
Vit B3 (Niacin) 6 mg Dada ayam (50 gram)
Vit B6 (piridoksin) 0,5 ug Fillet salmon (90 gram)
Vit B12 0,9 ug 1 butir telur rebus
Asam Folat 150 ug 3 kuntum brokoli (35 gram)
Kalsium 500 mg Susu (290 ml)
1 mangkuk buah labu (245
Magnesium 60 mg
gram)
Zat Besi 8 mg Daging sapi (170 gram)
Zinc 7 mg Kacang tanah (100 gram)
Selenium 17 ug Tuna (20 gram)
Natrium 0,8 g Garam (1/2 sendok teh)
Kebutuhan energi
Energi sangat dibutuhkan oleh remaja untuk mendukung aktifitas sehari-hari serta
dibutuhkan untuk proses matabolisme tubuh. Ada banyak cara yang bisa anda
gunakan untuk menghitung kebutuhan gizi remaja, antara lain :
Kebutuhan protein
Protein tidak hanya digunakan untuk proses pertumbuhan pada remaja, akan tetapi
juga sebagai cadangan energy jika asupan energy terbatas atau kurang. Kecukupan
protein pada remaja bisa diketahui dengan dua cara yaitu sebagai berikut :
Kebutuhan gizi
1. Kebutuhan energi usila > 60 tahun 2200 kkal untuk laki-laki dan 1850 kkal
untuk wanita. Kebutuhan energi menurun sejalan dengan pertambahan usia karena
metabolisme sel dan kegiatan otot berkurang. Penurunan kebutuhan energi adalah
5 % per decade. Namun jika masih aktif bekerja kebutuhan energi relative tidak
menurun. Energi ini diperoleh dari karbohidrat 60 %, protein 15 % dan lemak 25
%.
2. Kebutuhan protein sehari 0,9 g/kg BB. Kebutuhan protein meningkat bila
ada stress fisiologis seperti infeksi, luka bakar, patah tulang dan operasi.
Kebutuhan protein menurun bila ada gangguan ginjal/hati.
3. Kebutuhan vitamin dan mineral relative sama dengan usia sebelumnya.
Namun asupannya perlu mendapat perhatian karena efisiensi pencernaan
menurun. Vitamin dan mineral yang sering kurang : vitamin A, B, D, kalsium dan
zat besi.
4. Konsumsi serat perlu diperhatikan untuk mencegah konstipasi.
5. Cairan perlu diperhatikan pada usila untuk membantu system pencernaan
dan eksresi yang lancar. Usila membutuhkan cairan sekitar 1,5 liter atau 7 gelas
sehari
Protein
Kebutuhan protein sehari untuk ibu hamil berdasarkan WKNPG 1998
adalah dengan tambahan 12 g/hari dari ibu sebelum hamil atau total sehari 60
gram. Protein untuk ibu hamil sebaiknya sebagian besar berasal dari hewani
seperti ikan, telur, susu, daging atau tempe. Kekurangan protein selama hamil
dapat mengganggu pertumbuhan janin dan bayi lahir dengan lingkar kepala kecil.
Lemak
Pada kehamilan normal terjadi kenaikan serum kolesterol dan trigliserida
masing-masing 25-40 % dan 200-400 %. Pada wanita multipara dan umur agak
tua terdapat peningkatan kejadian angina dan batu empedu kolesterol akibat dari
hiperkolesterolemia pada kehamilan. Oleh karena itu dalam keadaan hamil perlu
membatasi konsumsi lemak terutama lemak jenuh.
Pada table tersebut tampak tambahan asam folat dan zat besi pada ibu
hamil cukup besar. Hal ini karena asam folat dan zat besi dibutuhkan untuk
mengimbangi peningkatan volume darah yaitu dalam produksi heme untuk
hemoglobin. Selain itu asam folat diperlukan untuk pembentukan sumsum tulang
belakang. Sedangkan zat besi diperlukan untuk pertumbuhan janin serta
persediaan dalam tubuh ibu.
Tambahan asam folat dan besi sebesar itu sulit terpenuhi hanya dari
makanan. Apalagi menu orang Indonesia kurang daging dan buah sehingga
masukan besi dan asam folat kurang. Untuk itu perlu suplementasi selama hamil
terutama mulai minggu ke 12 kehamilan sampai 3 bulan setelah melahirkan.
Depkes melalui program pelayanan KIA memberikan suplemen tablet besi folat
200 mg ferrous sulfat setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat
per hari minimal selama 3 bulan kehamilan. Kekurangan asam folat dan zat besi
menyebabkan anemia. Selain itu kekurangan asam folat menyebabkan lelah berat
dan kaki kejang pada malam hari.
Zat gizi lain yang penambahannya besar selama hamil adalah vitamin A,
kalsium dan yodium.. Vitamin A dan kalsium diperlukan untuk pertumbuhan
janin, jaringan tubuh ibu, cadangan pada bayi dan pembentukan ASI. Kadar
kalsium dalam darah menurun 5 % dengan penambahan volume darah selama
hamil. Jumlah kalsium yang tertimbun selama hamil 30 g, dengan kecepatan 7,
110 dan 400 mg masing-masing pada trimester I, II dan III. Sumber kalsium yang
baik adalah susu, ikan dan kacang-kacangan.
Yodium diperlukan dalam pertumbuhan janin dan perkembangan otak.
Kekurangan yodium selama hamil mengakibatkan janin menderita hipotiroidisme,
yang selanjutnya berkembang menjadi kretin, suatu keadaan kemunduran fisik
dan mental. Kerusakan saraf akibat hipotirodisme sangat parah apabila
berlangsung pada awal kehamilan. Karena itu tambahan yodium sebaiknya
diberikan sejak awal kehamilan. Sumber yodium adalah ikan laut segar dan garam
beryodium, dan bagi penduduk di daerah rawan gondok perlu mendapat suplemen
kapsul yodium.
I. KEBUTUHAN GIZI IBU MENYUSUI
Dalam 6 bulan pertama menyusui ibu membutuhkan tambahan protein 16
gram di atas kebutuhan normal. Hal ini berdasar perhitungan tiap 100 cc ASI
mengandung 1,2 g protein sehingga 800 cc ASI mengandung 9,6 gram protein.
Efisiensi konversi protein makanan menjadi protein susu 70 % sehingga 9,6 g
protein susu setara dengan 13,7 g protein makanan. Tambahan protein selain
untuk protein susu juga untuk sintesis hormone prolaktin dan oksitosin. WKN
Pangan dan Gizi menganjurkan penambahan protein 16 g per hari pada 6 bulan
pertama menyusui dan 12 g pada periode selanjutnya. Kebutuhan vitamin dan
mineral sehari ibu menyusui dapat dilihat di bawah ini.
Vit B1
(Thiamin) 0,5 mg Kentang rebus (150 gram)
Vit B2
(Riboflavi) 0,5 mg Telur rebus (55 gram)
Vit B6
(piridoksin) 0,5 ug Fillet salmon (90 gram)
BAB III
PENUTUP
k. Kesimpulan
Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital
bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi
tubuh tiga kali sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang
menyebabkan penyakit dikemudian hari.. Dan dengan pemenuhan kebutuhan
nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman
penyakit.Nutrisi dikategorikan sebagai karbohidrat, protein, lemak, vitamin-
vitamin dan mineral.Pada tiap tahapan usia memiliki kebutuhan nutrisi yang
berbeda-beda sehingga diperlukan pola makan dan menu yang seimbang dengan
kebutuhan tahapan usia masing-masing
3.2 Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk
diupayakan. Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat
dilakukan dengan cara makan-makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi
keadaan hidup bersih untuk setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap
hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat
imune tubuh yang menurun.
Daftar Pustaka