1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmatnya kami mampu
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Makalah ini terdiri dari pokok
pembahasanmengenai konsep gizi seimbang.
Dalam penyelesain makalah ini, kami sedikit mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh
kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya makalah teori ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu,
kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing kami.
Kami sadar bahwa makalah ini penuh dengan kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
berharap kritik dan saran yang bersifat positif demi penyempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHSAN
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………………
B. Saran ………………………………………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang
Masalah gizi tidak terlepas dari masalah makanan karena masalah gizi timbul sebagai akibat
kekurangan atau kelebihan kandungan zat gizi dalam makanan. Kebiasaan mengkonsumsi
makanan yang melebihi kecukupan gizi menimbulkan masalah gizi lebih, dan jika kekurangan
pun akan terkena berbagai penyakit defisiensi gizi. Dengan meningkatnya taraf hidup sebagian
masyarakat yang tinggal baik di perkotaan maupun di pedesaan akan memberikan perubahan
pada gaya hidup. Pemilihan makanan yang cenderung menyukai makanan siap santap dimana
kandungan gizinya tidak seimbang dan tidak mencukupi Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Gizi seimbang merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi
akan menyebabkan gagalnya pertumbuhan, perkembangan, menurunkan produktifitas kerja
serta akan berakibat pada mortalitas dan morbiditas. Masalah gizi yang utama di Indonesia
yang belum teratasi yaitu kekurangan energi protein, kekurangan vitamin A, gondok endemik
dan anemia (DepKes RI, 2010).
Anemia adalah suatu keadaan kadar hemoglobin lebih rendah dari batas normal. Sel darah
merah tersebut mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh
jaringan tubuh (Proverawati, 2013). Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat
terbesar di dunia terutama bagi kelompok wanita usia subur (WUS). Prevalensi kejadian anemia
pada Ibu hamil menurut WHO tahun 2013 sebesar 41,0%. Laporan hasil Riset Dasar (Riskesdas)
2013 menunjukan bahwa prevalensi anemia
pada ibu hamil sebesar 37,1% (Kementrian Kesehatan RI ,2013). Di Kabupaten Sukoharjo pada
tahun 2015 jumlah ibu hamil mencapai 14.299jiwa, dan ibu hamil yang menderita anemia
sebanyak 1333 jiwa atau 9,32 % dari jumlah ibu hamil (Dinkes Sukoharjo, 2015).
B. Rumusan Masalah
4
3. Apa yang dimaksud dengan angka kecukupan gizi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan gizi dan gizi seimbang.
4. Untuk mengetahui bagaimana peran gizi dalam menciptakan masyarakat yang sehat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penegrtian Gizi
Gizi adalah suatu proses mekanisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolism dan pengeluaran zat-
zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal
dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
5
Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya
dengan keseharan optimal. Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza” berarti makanan. Di
satu sisi ilmu gizi berkaitan dengan makanan dan disisi lain dengan tubuh manusia. Batasan
klasik mengatakan bahwa ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari nasib makanan sejak ditelan
sampai diubah menjadi bagian tubuh dan energi serta di eksekresikan sebagai sisa.
Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,yaitu
menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan,serta mengatur proses-proses
kehidupan.
a. Memberi energi : Zat-zat gizi yang dapat memberikan enrgi adalah karbohidrat, lemak,dan
protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan
kegiatan atau aktivitas.
b. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh : Protein, mineral dan air adalah bagian
dari jaringan tubuh. Oleh karena itu diperlukan untuk membentuk sel-sel baru,memelihara dan
mengganti sel-sel yang rusak.
c. Mengatur proses tubuh : Protein, mineral, air dan vitamin diperlukan untuk mengatur
proses tubuh. Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel, bertindak sebagai buffer dalam
upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai pangkal organisme yang
bersifat infektif dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh.
Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ikatan
kimia yang dapat di ubah menjadi zat gizi oleh tubuh,yang berguna bila dimasukkan ke dalam
tubuh.
6
b. Memperoleh energy guna melakukan kegiatan sehari-hari.
Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang beraneka ragam
dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak
kekurangan.
Menu seimbang yaitu menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dengan jumlah dan
proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan
perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan. Peranan
berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi seimbang yang berbentuk
kerucut. Populer dengan istilah “Tri Guna Makanan”.
a. Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-tepungan
yang digambarkan di dasar kerucut.
b. Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah-buah digambarkan bagian tengah
kerucut.
c. Ketiga, sumber zat pembangun, yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil
olahan, digambarkan bagian atas kerucut.
Sejarah gizi seimbang bermula pada tahun 1992 saat diselenggarakan konggres gizi
internasional di Roma. Konggres tersebut membahas pentingnya gizi seimbang untuk
menghasilkan kualitas SDM yang handal. Hasilnya adalah rekomendasi untuk semua negara
menyusun PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang).
7
Sebenarnya di Indonesia, pada tahun 1950 pernah diperkenalkan pedoman 4 sehat 5
sempurna, yang kemudian setelah adanya konggres gizi internasional di Roma dikembangkan
PUGS pada tahun 1995. Slogan 4 sehat 5 sempurna merupakan bentuk implementasi PUGS dan
terdapat 13 pesan dalam PUGS.
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) memuat 13 dasar yang dapat digunakan masyarakat
luas sebagai pedoman praktis untuk mengatur makanan sehari-hari yang seimbang dan aman
guna mencapai dan mempertahankan status gizi dan kesehatan yang optimal. Ketiga belas
pesan dasar tersebut adalah sebagai berikut :
Tidak ada satu jenis pun bahan makanan yang mengandung semua zatgizi yang
diperlukan untuk pertumbuhan danpemeliharaan tubuh serta untuk perkembangan otak dan
produktivitas kerja, kecuali Air Susu Ibu (ASI) yang diciptakan sebagai makanan sempurnah bagi
bayi sehat umur 0-6 bulan. Sesudah umur 6 bulan seseorang harus mengkonsumsi
beranekaragam makanan yang zat-zat gizinya saling melengkapi.
Kekurangan zat gizi tertentu dalam suatu jenis bahan makanan dapat dilengkapi oleh zat
gizi yang sama yang terdapat dalam bahan makanan lain. Oleh sebab itu makanan yang
beranekaragam akan menjamin terpenuhinya kebutuhan zat energi/tenaga, zat pembangun,
dan zat pengatur seseorang.
Menu sehari-hari hendaknya cukup mengandung energi agar seseorang dapat melakukan
kegiatan sehari-hari, seperti bekerja, belajar, berolahraga, dan berinteraksi. Kebutuhan energy
dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi bahan makanan sumber karbohidrat, protein, dan
lemak. Cukup tidaknya konsumsi energi sehari-hari seseorang dapat dikdetahui dari normal
tidaknya berat badan. Bagi anak-anak dibawah 5 tahun (balita), anak sekolah, remaja, ibu hamil,
8
berat badan normal dapat diketahui dari kartu menuju sehat (KMS) sedangkan bagi orang
dewasa dan usia lanjut dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IM,T)
IMT =
Ada dua kelompok karbohidrat sederhana, yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat
sederhana. Bahan makanan sumber karbohidrat kompleks adalah padi-padian (beras, jagung,
dan gandum), umbi-umbian (ubi, singkong, dan talas), dan sagu. Sumber karbohidrat sederhana
adalah berbagai jenis gula, seperti gula pasir, gula enau, gula kelapa, dan gula palma.
Sumber karbohidrat kompleks juga mengandung zat gizi selain karbohidrat dalam jumlah
berbeda-beda, seperti protein, lemak, mineral dan vitamin. Sumber karbohidrat kompleks juga
mengandung serat yang diperlukan untuk melancarkan pergerakan usus dan buang air besar.
9
Sedangkan sumber karbohidrat sederhana hanya mengandung karbohidrat, sehingga
dinamakan juga sumber energi “kosong”.
4. Batasilah Konsumsi Lemak dan Minyak sampai Seperempat dari Kebutuhan Energi Sehari
Lemak dan minyak dalam makanan berguna untuk menghasilkan energi dalam tubuh,
membantu penyerapan dan pengangkutan vitamin-vitamin A,D,E,dan K ,serta menambah
lezatnya makanan.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004 menganjurkan konsumsi lemak dan minyak berasal
dari minyak nabati, seperti minyak kelapa, kelapa sawit, kacang kedelai, kacang tanah dan
jagung karena banyak mengandung asam lemak tidak jenuh jamak dan trigliserida rantai
menengah (medium chain triglyceride) yang berpengaruh baik terhadap kesehatan. Proposrsi
asam lemak jenuh dan asam lemak trans sebaiknya masing-masing maksimal 88% dan 1% dari
kebutuhan energi total. Di antara lauk hewani, ikan paling sedikit mengandung lemak. Lemak
ikan terutama mengandung asam lemak tidak jenuh ganda.
Menggunakan garam beryodium dalam memasak dapat mencegah timbulnya Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY). Gangguan ini banyak terjadi pada daerah-daerah yang jauh dari
laut dan pegunungan,karena tanahnya kurang mengandung yodium yang bersumber dari laut.
Yodium merupakan bagian dari hormon toksin yang antara lain berperang mengontrol
percepatan pelepasan energi dari zat gizi yang menghasilkan energi, pemebentukan sel darah
merah,serta fungsi otot dan syaraf.menghambat kecerdasan otak anak serta pertumbuhan
pada anak-anak menyebabkan kekerdilan ( kretinisme ) dan dungu. Disamping itu terjadi
bengkak pada kelenjar tiroid, berat badan kurang dan mudah lelah. Umumnya akibat
10
kekurangan yodium dinamakan “Gondok” dan karena terdapat secara meluas di suatu daerah,
dinamakan “Gondok Endemik”.
Mengkonsumsi garam secara berlebihan juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi yang
menimbulkan sakit jantung dan stroke. Dianjurkan mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 gram
atau kurang lebih 1,5 sendok teh sehari.
Kekurangan besi dapat menimbulkan Anemia Gizi Besi. Besi diperlukan untuk pembentukan
hemoglobin yang merupakan bagian dari sel darah merah. Hemoglobin membawa oksigen dari
paru-paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari seluruh sel ke paru-
paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Di samping itu besi berperan dalam metabolisme energi.
Besi juga merupakan bagian dari sel-sel otak yang berperan dalam transmisi saraf.
Anemia Gizi Besi dapat menyebabkan rendahnya kemampuan belajar dan produktivitas kerja,
serta menurunnya antibodi sehingga mudah terserang penyakit infeksi. Sumber besi adalah
hati, daging, ikan, kacang-kacangan, dan syuran daun hijau.
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik untuk bayi. ASI mengandung semua zat gizi
dalam jumlah yang sesuai untuk proses tumbuh kembang bayi. Pemberian ASI memungkinkan
hubungan kejiwaan yang erat antara ibu dan bayi. Disamping itu ASI mengandung zat-zat anti
kekebalan. ASI yang keluar pada hari pertama disebut “kolostrum”. Kolostrum lebih kental dan
kekuning-kuningan yang mengandung zat anti kekebalan dan vitamin A yang tinggi. ASI
hendaknya merupakan makanan satu-satunya untuk bayi hingga umur 6 bulan (ASI eksklusif).
Manfaat makan pagi adalah untuk memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan
tubuh, meningkatkan produktifitas kerja dan meningkatkan konsentrasi belajar. Kebiasaan
makan pagi, membantu memenuhi kecukupan gizi sehari-hari. Sedangkan resiko tidak
membiasakan makan pagi adalah gangguan kesehatan yang berupa menurunnya kadar gula
11
darah. Susnan makanan pagi merupakan menu seimbang, yang terdiri atas sumber energi, zat
pembangun, dan zat pengatur
Air berfungsi sebgai zat pembangun dan zat pengatur, antara lain sebagai pelarut dan alat
angkut zat-zat gizi, katalisator sebagai reaksi biologis dalam sel, fasilitator pertumbuhan,
pengatur suhu, pelumas sendi-sendi tubuh, dan sebagai peredam benturan. Rata-rata
seseorang membutuhkan 8 gelas atau 2 liter air sehari. Kehilangan air terlalu banyak dapat
menyebabkan dehidrasi atau kekeringan. Hal ini merupakan resiko untuk menderita penyakit
ginjal.
Kegiatan fisik dan olahraga yang tidak seimbang dengan energi yang dikonsumsi dapat
menyebabkan kegemukan atau berat badan berlebih, atau berat badan kurang atau kurusan.
Biasakanlah melakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur dan sesuai dengan
kebutuhan.
Mengkonsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan ketagihan, mabuk, dan tidak mampu
mengendalikan diri. Alkohol mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat-zat gizi yang
lain. sebanyak 20% alkohol yang diminum dalam keadaan perut kosong dapat mencapai sel
otak dalam waktu satu menit, yang menyebabkan eouforia pada seseorang setelah minum
alkohol pada keadaan perut kosong.
Kemampuan alkohol melarutkan lipid ayang terdapat dalam membran sel memungkinkan
dengan cepat masuk kedalam sel-sel tubuh dan menghancurkan sel tersebut. Alkohol dapat
merusak organ-organ penting seperti hati dan otak, Alkohol dianggap racun atau toksin bagi
tubuh.
12
Makanan yang aman bagi kesehatan adalah makanan yang tidak tercemar, tidak mengandung
mikroba dan bahan kimia berbahaya, serta diolah dengan cara yang benar sehingga keadaan
fisik dan gizinya tidak rusak. Agar makanan aman dikonsumsi, makanan harus diperlakukan
secara benar, sejak bahan makanan ditanam tau diternakkan, disimpan, ditransportasikan,
dipasarkan, diolah, hingga siap santap. Dalam pengelolahan, hendaknya tidak diguanakan
bahan tambahan yang berbahaya bagi kesehatan atau bersifat racun, seperti boraks dan
formalin yang sering digunakan sebagai bahan pengawet, serta rhodamin B dan methanil
yellow sebagai bahan pewarna merah dan kuning. Makanan yang tidak aman dapat
menimbulkan keracunan yang bias berakhir dengan kematian.
a) Kebutuhan gizi
Dalam penyusunan menu, perbedaan kebutuhan gizi sangat berpengaruh, seperti,
olahragawan yang memiliki kegiatan yang berat dan nutrisi yang diperlukan besar.
b) Kebiasaan makan
Kebiasaan makan ini dipengaruhi oleh latar belakang kejiwaan, sosial budaya, agama
dan kepercayaan serta pendidikan.
c) Macam dan jumlah orang yang dilayani
d) Macam peraturan institusi
13
2. Sarana atau peralatan dan pelayanan
Peralatan yang berfariasi akan membantu dalam menyusun menu dan menjadi lebih cepat
dalam menyiapkannya. Jumlah pegawai sangat berpengaruh karena akan mempercepat proses
penyiapan dan pelayanan menu.
4. Kombinasi Makanan
a) Konsistensi
b) Suhu
c) Menambah rasa kenyang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gizi adalah suatu proses mekanisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolism dan pengeluaran zat-
zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal
dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) memuat 13 dasar yang dapat digunakan masyarakat
luas sebagai pedoman praktis untuk mengatur makanan sehari-hari yang seimbang dan aman
guna mencapai dan mempertahankan status gizi dan kesehatan yang optimal. Angka
kecukupan gizi (AKG) merupakan nilai yang menunjukkan jumlah zat gizi yang diperlukan untuk
14
hidup sehat setiap hari bagi hampir semua penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin,
dan kondisi fisiologis, seperti kehamilan dan menyusui.
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat sebagai tugas dari mata kuliah Dasar Ilmu Gizi Kesehatan
Masyarakat, diharapkan makalah ini dapat menjadi acuan pembuatan makalah tentang
“Konsep Gizi Seimbang dan Angka Kecukupan Gizi” selanjutnya dan makalah ini dapat
mempermudah mahasiswa ataupun lulusan Kesehatan Masyarakat untuk dapat memberikan
pemahaman mengenai konsep gizi seimbang kesehatan kepada masyarakat agar angka
kecukupan gizi dapat terpenuhi dan terhindar dari dampak kekurangan maupun kelebihan gizi.
Hanya sebatas ini kemampuan yang dapat kami tuangkan dalam makalah ini, kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan
makalah ini dikemudian hari. Semoga makalah ini dapat berguna dan memberi manfaat bagi
yang lain.
Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2001. “Prinsip Dasar Ilmu Gizi”. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Almatsier, Sunita. Dkk. 2011. “Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan”. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Notoadmojo, Soekidjo. 2011. “Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni”. Jakarta : Rineka Cipta.
Proverawati, Atikah dan Erna Kusuma Wati. 2011. ”Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi
Kesehatan”. Yogyakarta : Nuha Medika.
15