Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu kesatuan yang dimulai dari
konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan kehamilan, perubahan
system kardiovaskuler, integument dan metabolism sebagai persiapan menyongsong kelahiran
bayi dan persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi. Dalam menjalani proses kehamilan
tersebut, ibu hamil mengalami perubahan-perubahan anatomi pada tubuhnya sesuai dengan usia
kehamilannya. Mulai dari trimester 1 sampai dengan trimester III kehamilan. Perubahan-
perubahan anatomi tersebut meliputi perubahan sistem kekebalan, sistem perkemihan, sistem
pencernaan.

Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

Memang adakalanya perubahan yang terjadi tidak begitu nyaman dirasakan. Namun demikian,
selama sifatnya masih fisiologis atau memang normal terjadi dalam proses kehamilan
berlangsung ringan dan tak mengganggu aktivitas, dianggap normal. Sebaliknya bila gejala-
gejala tersebut mulai berlebihan dan menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti
mengganggu aktivitas dan bahkan sampai dehidrasi tentu bukan hal yang normal lagi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian sistem Perkemihan?
2. Bagaimana perubahan struktur Anatomi dan Fisiologi sistem Perkemihan pada
Kehamilan?

C. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari sistem perkemihan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui perubahan stuktur Antomi dan Fisiologi
Perkemihan pada masa Kehamilan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Sistem Perkemihan

Sistem perkemihan ialah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sampai-
sampai darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang
masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urin (air kemih)

B. Perubahan Struktur Anatomi Sistem Perkemihan pada Kehamilan

Selama kehamilan Sistem Perkemihan mengalami berbagai perubahan structural dan


fungsional dengan banyaknya perubahan structural yang bertahan dengan baik sampai periode
postpartum. Perubahan utama selama kehamilan adalah retensi natrium dan peningkatan cairan
ekstraseluler. BAK cenderung menetapkan frekuensinya mulai dari kehamilan 6-12 minggu,
pada usia kehamilan selanjutnya perubahan jaringan bagian bawah rongga panggul akan
meningkatkan frekuensi BAK dari biasanya. Setelah 16 minggu pembesaran uterus akan
membuat ureter menjadi dilatasi untuk menampung banyaknya urin.

1. Ginjal

Ginjal ibu hamil harus bekerja sebagai organ ekskresi primer bagi janin, disamping
beruhubungan dengan peningkatan volume dan metabolisme intravascular dan ekstraseluler.
Perubahan ginjal secara fisiologis selama kehamilan berhubungan dengan efek progesterone
dalam merelaksasikan otot serta tekanan dari perubahan uterus dan perubahan system
kardiovaskuler.

Peningkatan panjang ginjal mencapai 1,5cm, hal ini disebabkan oleh peningkatan aliran
darah, volume pembuluh darah serta peningkatan cairan ruang interstitial. Ukuran glomerulus
bertambah namun jumlah selnya tidak berubah. Secara keseluruhan, struktur mikroskopik ginjal
wanita hamil dan tidak hamil sama saja.

2. Ureter

Bagian-bagian ginjal seperti calix renal, pelvis renal dan ureter mengalami dilatasi,
perpanjangan, peningkatan tonus otot dan penurunan gerak peristaltic. Perubahan tersebut
mengiringi terjadinya hemodinamik, filtrasi glomerulus dan kinerja tubular. Dilatasi calix renal,
pelvis renal dan ureter dimulai pada trimester pertama dan menetap sampai trimester ketiga pada
lebih dari 90% wanita.

Pada 85% wanita, ureter yang berdilatasi ke arah kanan lebih banyak daripada ke arah kiri,
mungkin disebabkan oleh dextrorotasi uterus karena adanya kolon sigmoid di kuadran kiri
rongga pelvik.
3. Vesica Urinaria

Kapasitas vesica urinaria meningkat pada kehamilan mencapai 1000ml. Estrogen


mempengaruhi hipertropi lapisan vesica urinaria. Mukosa vesica urinaria menjadi hiperemis
karena peningkatan ukurannya. Mukosa juga menjadi oedema, makanya rentan terkena trauma
atau serangan infeksi.

C. Fisiologi Perkemihan Kehamilan

Adanya peningkatan 60% aliran darah sampai akhir trimester pertama yang kemudian secara
bertahap turun sampai akhir kehamilan. GFR meningkat 50% selama kehamilan yang dimulai
segera setelah konsepsi dan berakhir minggu ke-9 sampai 16.

Kadar glukosa urin dapat meningkat selama kehmailan. Tubulus mengalami penurunan
kemampuan dalam mengabsorbsi glukosa. Glukosuria umumnya terjadi pada kehamilan.
Proteinuria juga umum terjadi selama kehamilan karena ada eksresi berlebih asam amino, namun
proteinuria dengan hipertensi merupakan masalah serius.

 Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Pada Ibu Hamil Trimester I, II, dan III pada
sistem Perkemihan.

Peningkatan limbak pada uterus yang hamil dapat berdampak pada penghambatan aliran
urin melaluli sistem perkemihan dan penyimpanan urin dalam jumlah besar di kandung kemih.
Akibatnya, wanita hamil mengalami peningkatan frekuensi kencing, di awali kehamilan akibat
pembesarannya uterus dalam rongga panggui dan saat akhir kehamilan akibat uterus memenuhi
rongga abdomen

Peningkatan jumlah hormon yang bersirkulasi, terutama progesterone,menyebabakan


dilatasi pelvis ginjal dan kaliks ginjal,menyebabakan obstruksi ureter,terutama ureter sebelah
kanan. Dilatasi pembuluh darah juga memperlambat aliran urin. Fakror ini menjadi predisporsi
wanita hamil mengalami infeksi saluran kemih.

Wanita hamil sering terbangun tengah malam untuk kencing. Hal ini di sebut nokturia
dan terjadi akibat aliran balik vena atau( venous return) yang kurang baik salama berdiri atau
tegak seharian yang tentu saja menghambat pasase urin.

Peningkataan cairan sirkulasi pada sistem kardiovaskuler maupun sistem limfatik


meningkatkan laju filterasi glomerulus ginjal. Akibatnya, ginjal menjdi tidak mampu
mereabsobsi beberapa substansi sepenuhnya, dan sisa-sisanya akan di ekresikan ke urin. Hal ini
merupakan fenomena fisiologis selama kehamilan,dan di sebut sebagai penurunan ambang batas
ginjal.
a) Trimester I

Pada bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan sehingga sering timbul
kencing.Keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga
panggul dan ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi tubuh ibu
yang meningkat dan juga mengekresi produk sampah janin. Fungsi ginjal berubah karena adanya
hormone kehamilan, peningkatan volume darah, postur wanita, aktifitas fisik dan asupan
makanan. Sejak minggu ke-10 gestasi pelvic ginjal dan ureter berdilatasi.Ginjal pada kehamilan
sedikit bertambah besar panjang bertambah 1-1,5 cm, volume renal meningkat 60 ml dari 10 ml
pada wanita yang tidak hamil.Protein urine secara normal disekresikan 200-300mg/hari, bila
melebihi 300 mg/perhari maka harus diwaspadai terjadi komplikasi.

b) Trimester II

Kandung kemih tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang,Karena uterus sudah mulai
keluar dari uterus. Pada trimester kedua, kandungan kemih tertarik keatas dan keluar dari
panggul sejati kearah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih
bergeser kearah ke atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukan oleh hyperemia kandung
kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih menjadi
mudah luka dan berdarah.Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal memungkinkan distensi
kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. pada saat yang sama, pembesaran uterus menekan
kandung kemi,menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih berisi sedikit urine.

c) Trimester III

Pada kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering kencing akan
timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Pada kehamilan tahap lanjut
pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdelatasi dari pada pelvis kiri akibat pergeseran uterus
yang berat ke kanan. Perubahan-perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu manampung
urine dalam volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran urine.
BAB III

PENUTUP

 Kesimpulan

Pada setiap kehamilan akan terjadi perubahan-perubahan anatomi sesuai tingkat usia
kehamilan ibu hamil tersebut.perubahaan tersebut di mulai pada trimester awal sampai trimester
akhir kehamilan yaitu trimester tiga.

Pada sistem perkemihan pada awal trimester sudah menunjukan gejala sering buang air kecil
akibat didesak oleh fetus dan berlangsung sampai trimester tiga. Setelah 16 minggu pembesaran
uterus akan membuat ureter menjadi dilatasi untuk menampung banyaknya urin

Ukuran ginjal sedikit bertambah besar, vaskularisasi meningkat karena pengaruh


progesterone. Laju fiterasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan
dan menurun pada akhir kehamilan. Glokosaria (kadar glukosa dalm urin) meningkat pada
kehamilan.

Perubahan struktur ginjal merupakan akitivitas hormonal (estrogen dan progesterone),


tekanan yang timbul akibat pembesaan uterus,dan peningkatan volume darah.

Anda mungkin juga menyukai