Anda di halaman 1dari 40

Perut MAKALAH SISTEM PENCERNAAN

PERUT PANAS DAN KEMBUNG PADA IBU HAMIL

Nama Anggota Kelompok


1. Neno jawanta Sari
2. Mutiah Andriani
3. Farida
4. Harumi Rayi Pangestika
5. Arya Jaya
6. M. syaid Zamzuri
7. Ria Tri Oktaviani
8. Sari Ningsih

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

1
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ,bahwa kami telah
menyelesaiakan tugas mata kuliah System Pencernaan dengan membahas materi gangguan
system pencernaan tentang Perut Panas Dan Kembung Pada Ibu Hamil

Dalam penyusunan dan penulisan tugas atau makalah ini,tidak sedikit hambatan yang
kami hadapi. Sehingga dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik dalam penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
kelompok kami. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
menyempurnakan pembuatan makalah ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menjadi
motifasi,khususnya bagi kelompok kami.

Mataram, 27 Oktoberr 2015

penyusun

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis yang normal, dan selama kehamilan
berlangsung banyak perubahan yang terjadi dalam tubuh seorang wanita untuk itu
diperlukan waktu untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam dirinya.
Perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan umumnya menimbulkan
ketidaknyamanan dan kekhawatiran bagi sebagian besar ibu hamil.
Seiring dengan perkembangan kehamilan, lambung dan usus terdorong oleh uterus
yang membesar. Perubahan posisi pada organ-organ visera ini menyebabkan temuan fisik
pada penyakit-penyakit tertentu berubah. Sebagai contoh, apendiks biasanya terdorong ke
atas dan agak lateral sewaktu uterus membesar, kadang kadang apendiks dapat mencapai
pinggang kanan.
Tonus dan motilitas saluran pencernaan biasanya berkurang sehingga waktu
pengosongan lambung dan transit usus memanjang. Hal ini mungkin disebabkan oleh
progesteron, yang terdapat dalam jumlah besar selama kehamilan oleh penurunan kadar
motilin, suatu peptida hormonal yang diketahui memiliki efek merangsang otot polos; atau
oleh keduanya. Selama persalinan, terutama setelah pemberian obat analgesik, waktu
pengosongan lambung biasanya memanjang. Bahaya utama anesthesia umum dalam
persalinan adalah regurgitasi dan aspirasi isi lambung yang berupa makanan atau asam
lambung (Gant, Norman F, 2010)

.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana fisiologi kehamilan terhadap sistem pencernaan?


2. Apa saja gangguan gangguan pada kehamilan?
.3 Tujuan
1. Mengetahui fisiologi kehamilan terhadap sistem pencernaan
2. Mengetahui apa saja gangguan gangguan pada kehamila

1
BAB II

PEMBAHASAN

.1 Fisiologi Kehamilan Terhadap Sistem Pencernaan ( Siti Fauziah, dkk, 2012)

Pada masa kehamilan nafsu makan mengalami peningkatan. Bising usus menghilang,
konstipasi, mual, dan muntah sering terjadi. Hemoroid sering terjadi karena aliran darah ke
punggul dan tekanan vena meningkat.

1. Mulut
Gusi cenderng berdarah karena kadar estrogen meningkat menyebabkan peningkatan
vaskularisasi selektif dan proliferasi jaringan ikat. Ptialisme sering terjadi karena wanita
jarang menelan saat merasa mual.
2. Gigi
Demineralisasi gigi tidak terjadi pada masa kehamilan
Wanita hamil memerlukan sekitar 1,2 G kalsium dan fosfor dalam jumlah yang tidak
kira-kira sama setiap hari selama ia hamil. Kebutuhan kalsium dan fosfor ini lebih tinggi
sekitar 0,4 G dari pada kebutuhan saat ia tidak hamil. Diet yang seimbang memenihi
kebutuhan ini. Namun; defisiensi diet yang berat dapat mengurangi simpanan unsur-unsur
ini di dalam tulang, tetapi tidak menarik kalsium dari giginya. Demineralisasi gigi tidak
terjadi selama masa hamil. Oleh karna itu, pepatah kuo mengatakan satu gigi untuk
setiap anak tidaklah benar. Hygiene gigi yang buruk selama masa hamil atau pada setiap
waktu dan gingisititas dapat menimbulkan karies gigi yang dapat menyebabkan gigi
hilang.
3. Nafsu makan
Pada trisemester pertama nafsu makan menurun akibat nausea dan atau vomitus. Adapun
pada trimester kedua nafsu makan meningkat karena nausea vomitus lebih jarang.
4. Lambung
Lambung terletak oblik dari kiri ke kanan menyilang di abdomen atas tepat dibawah
diafragma. Dalam keadaan kosong lambung berbentuk tabung J, dan bila penuh
berbentuk seperti buah alpukat raksasa. Kapasitas normal lambung 1 sampai 2 liter.
Secara anatomis lambung terbagi atas fundus, korpus dan antrum pilorus. Sebelah atas
lambung terdapat cekungan kurvatura minor, dan bagian kiri bawah lambung terdapat
kurvatura mayor. Sfingter kedua ujung lambung mengatur pengeluaran dan pemasukan.
Sfingter kardia atau sfingter esofagus bawah, mengalirkan makanan yang masuk kedalam

2
lambung dan mencegah refluks isi lambung memasuki esofagus kembali. Daerah
lambung tempat pembukaan sfingter kardia dikenal dengan nama daerah kardia. Disaat
sfingter pilorikum berelaksasi makanan masuk kedalam duodenum, dan ketika
berkontraksi sfingter ini akan mencegah terjadinya aliran balik isis usus halus kedalam
lambung.
Lambung terdiri dari empat lapisan yaitu :

a. lapisan peritoneal luar yang merupakan lapisan serosa.

b. Lapisan berotot yang terdiri atas 3 lapisan :

1) Serabut longitudinal, yang tidak dalam dan bersambung dengan otot esophagus.

2) Serabut sirkuler yang palig tebal dan terletak di pylorus serta membentuk otot
sfingter, yang berada dibawah lapisan pertama.

3) Serabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus lambunh dan berjalan dari
orivisium kardiak, kemudian membelok kebawah melalui kurva tura minor
(lengkung kelenjar).

4) Lapisan submukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh darah dan
saluran limfe.

5) Lapisan mukosa yang terletak disebelah dalam, tebal, dan terdiri atas banyak
kerutan/ rugae, yang menghilang bila organ itu mengembang karena berisi
makanan. Ada beberapa tipe kelenjar pada lapisan ini dan dikategorikan menurut
bagian anatomi lambung yang ditempatinya. Kelenjar kardia berada dekat
orifisium kardia. Kelenjar ini mensekresikan mukus. Kelenjar fundus atau gastric
terletak di fundus dan pada hampir selurus korpus lambung. Kelenjar gastrik
memiliki tipe-tipe utama sel. Sel-sel zimognik atau chief cells mensekresikan
pepsinogen. Pepsinogen diubah menjadi pepsin dalam suasana asam. Sel-sel
parietal mensekresikan asam hidroklorida dan faktor intrinsik. Faktor intrinsik
diperlukan untuk absorpsi vitamin B 12 di dalam usus halus. Kekurangan faktor
intrinsik akan mengakibatkan anemia pernisiosa. Sel-sel mukus (leher) ditemukan

3
dileher fundus atau kelenjar-kelenjar gastrik. Sel-sel ini mensekresikan mukus.
Hormon gastrin diproduksi oleh sel G yang terletak pada pylorus lambung.
Gastrin merangsang kelenjar gastrik untuk menghasilkan asam hidroklorida dan
pepsinogen. Substansi lain yang disekresikan oleh lambung adalah enzim dan
berbagai elektrolit, terutama ion-ion natrium, kalium, dan klorida.

Persarafan lambung sepenuhnya otonom. Suplai saraf parasimpatis untuk


lambung dan duodenum dihantarkan ke dan dari abdomen melalui saraf vagus.
Trunkus vagus mempercabangkan ramus gastrik, pilorik, hepatik dan seliaka.
Pengetahuan tentang anatomi ini sangat penting, karena vagotomi selektif
merupakan tindakan pembedahan primer yang penting dalam mengobati tukak
duodenum.

Persarafan simpatis adalah melalui saraf splenikus major dan ganlia seliakum.
Serabut-serabut aferen menghantarkan impuls nyeri yang dirangsang oleh
peregangan, dan dirasakan di daerah epigastrium. Serabut-serabut aferen simpatis
menghambat gerakan dan sekresi lambung. Pleksus saraf mesentrikus (auerbach)
dan submukosa (meissner) membentuk persarafan intrinsik dinding lambung dan
mengkordinasi aktivitas motoring dan sekresi mukosa lambung.

Seluruh suplai darah di lambung dan pankreas (serat hati, empedu, dan limpa)
terutama berasal dari daerah arteri seliaka atau trunkus seliaka, yang
mempecabangkan cabang-cabang yang mensuplai kurvatura minor dan mayor.
Dua cabang arteri yang penting dalam klinis adalah arteri gastroduodenalis dan
arteri pankreas tikoduodenalis (retroduodenalis) yang berjalan sepanjang bulbus
posterior duodenum. Tukak dinding postrior duodenum dapat mengerosi arteria
ini dan menyebabkan perdarahan. Darah vena dari lambung dan duodenum, serta
berasal dari pankreas, limpa, dan bagian lain saluran cerna, berjalan kehati
melalui vena porta.

Berikut ini adalah gambar anatomi lambung.

Fisiologi Lambung :

4
a. Mencerna makanan secara mekanikal.
b. Sekresi, yaitu kelenjar dalam mukosa lambung mensekresi 1500 3000 mL
gastric juice (cairan lambung) per hari. Komponene utamanya yaitu mukus,
HCL (hydrochloric acid), pensinogen, dan air. Hormon gastrik yang
disekresi langsung masuk kedalam aliran darah.

c. Mencerna makanan secara kimiawi yaitu dimana pertama kali protein


dirobah menjadi polipeptida

d. Absorpsi, secara minimal terjadi dalam lambung yaitu absorpsi air, alkohol,
glukosa, dan beberapa obat.

e. Pencegahan, banyak mikroorganisme dapat dihancurkan dalam lambung


oleh HCL.

f. Mengontrol aliran chyme (makanan yang sudah dicerna dalam lambung)


kedalam duodenum. Pada saat chyme siap masuk kedalam duodenum, akan
terjadi peristaltik yang lambat yang berjalan dari fundus ke pylorus.

5. Esophagus dan usus halus

Hiatus hernia terjadi pada bulan ketujuh atau kedelapan kehamilan. Ini
disebabkan oleh pergeseran lambung ke atas yang menyebabkan hiatus
diafragma melebar pada masa hamil jarang terjadi tukak peptic karena sekresi
asam hidroklorida diturunkan oleh peningkatan produksi estrogen. Konstipasi
dapat terjadi akibat progesterone yang menyebabkan kehilangan tonus otot dan
melambatkan peristaltik. Selain itu peningkatan progesterone juga menyebabkan
pirosis.

6. Kandungan empedu dan hati


Batu empedu sering terjadi akibat peningkatan progesteron, peningkatan waktu
pengosongan, dan pengentalan empedu.

5
Kolestasis intraheptik kadang terjadi pada akhir kahamilan sebagai respons
terhadap steroid plasenta. Ini dapat menyebabkan pruritus gravidarum dengan
atau tanpa ikterik.
7. Rasa tidak nyaman pada abdomen
Rasa tidak nyaman yang sering muncul meliputi panggul berat badan dan
tertekan, ketegangan pada ligamentum teres uteri, flatulen, distensi dank ram
usus, serta kontraksi usus.

.2 Rasa panas Dan Kembung pada Perut ( Musbikin Imam, 2006)

.2.1 Rasa panas


A. Pengertian
Gajala ini kemungkinan disebabkan oleh lemahnya lambung dan
kosongnya perut, sehingga menimbulkan penyusutan kelenturan otot-otot
lunak pada saluran cerna. Penyebab lain adalah rahim yang membesar,
sehingga perut naik ke rongga dada. ( Imam Musbikin )
Gangguan ini dapat terjadi pada awal kehamilan, meskipun kadang
menjadi lebih parah pada trimester ketiga. Penyebab utamanya adalah
meluapnya cairan dari lambung dan usus dua belas jari ke dalam
kerongkongan. Selama kehamilan, makanan bergerak terlalu pelan melalui
usus halus atau lambung menerima tekanan yang berat dari rahim saat rahim
membesar dan bergeser naik ke perut. ( Deri Rizki, 2013)
Panas perut, salah pencernaan dan oesophageal refluk dari asam dapat
terjadi pada saat hamil tua, sebagai akibat dari pengenduran oleh hormone
katup di bagian atas perut sehingga beberapa kandungan perut asam dapat
mengalir kembali ke oesophagus (kerongkongan). Problem ini dapat semakin
dipicu oleh tekanan janin saat dia mendorong ke bawah tulang iga dan
diafragma sebelum turun untuk berada dalam ujung tulang panggul , dan juga
dapat semakin parah jika anda mengandung lebih dari satu bayi. Makanan
tertentu akan membuat panas perut semakin akut.

6
Jika, setelah mencoba berbagai terapi tambahan sakit anda tidak
berkurang, atau jika kondisi begitu parah sehingga mulai memengaruhi
aktivitas sehari-hari, anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter, yang dapat
memberikan obat untuk mengatasi efek acid reflux. Umumnya tak ada
perawatan lanjutan yang disarankan selama hamil, namun jika problem ini
bertahan beberapa minngu setelah persalinan mungkin anda memiliki kondisi
yang lebih serius seperti hiatus hernia, yang kemungkinan memerlukan
pembedahan.
Gastroesophageal reflux ( GERD ) merupakan suatu penyakit yang
menyebabkan terjadinya rasa panas (rasa terbakar), di mana penyakit ini
merupakan suatu kondisi yang mempengaruhi hingga satu di antara lima
dewasa, yang menghasilkan gejala rasa terbakar di jantung yang bertambah
parah sewaktu makan, membungkuk, dan berbaring. Gejala lainnya kurang
mudah dikenali termasuk mengi seperti asma, laryngitis , dan nyeri dada.
Penyakit parah yang menetap mungkin menimbulkan komplikasi seperti
cidera ke epitalium esophagus (esophagus barrett) dan pembentukan striktur.
Terapi PRGE mencakup penurunan berat badan, mempertahankan diet
tinggi protein dan rendah lemak, dan menghindari pemicu seperti kafein,
tembakau dan makanan pedas atau asam. Tetap dalam posisi tepat setelah
makan, akan mencegah gejala. Jika refluks terjadi terutama malam hari,
meninggikan kepala di tempat tidur juga membantu menghindari ketidak
nyamanan.
B. Etiologi
1. Perubahan pola makan
2. Pengaruh konsumsi obat obatan secara berlebihan dalam waktu yang
lama.
3. Alkohol
4. Nikotin
5. Stress
6. Tumor atau kanker saluran pencernaan.
C. Manifestasi klinis/ tanda dan gejala

7
1. Rasa panas yang disertai nyeri dada, di mana disebabkan oleh GERD
memiliki 'terbakar' sensasi yang berbeda, terjadi setelah makan atau di
malam hari, dan memburuk ketika seseorang berbaring atau membungkuk.
Hal ini juga sering terjadi pada wanita hamil, dan mungkin dipicu oleh
mengkonsumsi makanan dalam jumlah besar, dari makanan tertentu yang
mengandung rempah-rempah tertentu, kandungan lemak tinggi, atau kadar
asam tinggi. Jika nyeri dada yang diduga menjadi mulas, pasien mungkin
menjalani serangkaian GI atas untuk mengkonfirmasi keberadaan asam
reflux.Heartburn atau nyeri dada setelah makan atau minum dan
dikombinasikan dengan kesulitan menelan mungkin menunjukkan spasme
esophagus
2. Rasa tidak nyaman di abdomen, di mana perubahan pada abdomen yang
dapat menimbulkan rasa tidak nyaman meliputi panggul berat atau
tertekan, ketegangan pada ligamentum teres uteri, flatulen (pembentukan
gas berlebihan dalam lambung), distensi dan keram usus serta kontraksi
uterus. Selain pergesaran usus, tekanan akibat pembesaran uterus
meningkat tekanan vena di dalam panggul walaupun kebanyakan rasa
tidak nyaman di abdomen merupakan kosenkuensi perubahan maternal
yang normal, petugas kesehatan harus secara konstan waspada terhadap
kemungkinan gangguan, seperti abstruksi usus atau proses pradangan.
D. Patofisiologi

Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat obatan yang tidak
jelas, zat zat seperti nikotin dan alkohol serta adanya kondisi kejiwaan
stress, pemasukan makanan menjadi kurang sehingga lambung akan kosong,
kekosongan lambung dapat mengakibatkan erosi pada lambung akibat
gesekan antara dinding dinding lambung, kondisi demikian dapat
mengakibatkan peningkatan produksi HCL yang akan merangsang terjadinya
kondisi asam pada lambung, sehingga rangsangan di medulla oblongata
membawa impuls muntah sehingga intake tidak adekuat baik makanan
maupun cairan.

8
Progesterone memperlambat motilitas saluran GI dan pencernaan,
mengubah arah peristaltic, merelaksasi sfingter jantung, dan menunda waktu
pengosongan lambung; lambung bergeser kearah atas dan di kompresi oleh
uterus yang membesar.

E. Pencegahan

Pola makan yang normal dan teratur, pilih makanan yang seimbang
dengan kebutuhan dan jadwal makan yang teratur, sebaiknya tidak
mengkomsumsi makanan yang berkadar asam tinggi, cabai, alkohol, dan
pantang rokok, bila harus makan obat karena sesuatu penyakit, misalnya sakit
kepala, gunakan obat secara wajar dan tidak mengganggu fungsi lambung.

F. Penatalaksanaan
Perawatan yang bisa anda jalani antara lain:
1. Minum segelas air susu sebelum tidur
2. Tidur terlentang atau miring dan gunakan dua buah bantal untuk menyangga
tulang punggung dan leher anda
3. Terapi nutrisi. Hindari teh, kopi, alcohol, gula dan bahan tambahan e,
khususnya e276; dengan metode coba-coba anda akan mengetahui makanan
apa yang paling baik dihindari, namun makanan yang digoreng atau
berbumbu sering kali merupakan sumbernya. Ingat, merokok akan
memperburuk gejala anda. Cobalah makan sedikit tapi sering agar perut anda
tidak terlalu penuh dengan makan sekali tapi banyak. Bawang putih mentah
yang dimakan tiap hari atau kpasul bawang putih dapat membantu mengatasi
salah pencernaan.
4. Pengobatan herbal. Akar jahe, dandelion atau teh kamomil, atau tablet
slippery elm, dapat membantu benih caraway, dill atau fennel yang

9
ditambahkan ke makanan matang secara lnagsung berfungsi mengatur tingkat
asam pada saluran pencernaan.
5. Aromaterapi. Tak ada salahnya mencoba empat tetes lemon, jeruk atau neroli
yang dicampur dengan satu tetes minyak black pepper ke dalam 5 ml/1
sendok the minyak dasar, bagus untuk memijat dada dan bagian atas
punggung atau dituang ke dalam bak mandi.
6. Shiatus. Gunakan tekanan ke titik p6, st36 dan cv22 tekan sebentar-bentar
selama 20-30 kali tiap beberapa jam.
7. Kelas yoga atau tai chi dapat mengajarkan postur dan posisi yang dapat
membantu meredakan ketidaknyamanan tertentu.
8. Homeopati. Gunakan satu tablet 30c dari pengobatan yang paling tepat tiap
du ajam, seperlunya.
Jika panas perut semakin terasa setelah makan dan membuat anda
sendawa, seperti ada besi dalam mulut, perut anda kembung, kram, keras,
dan nyeri nux vomica.
Jika panas perut semakin terasa setelah makan malam, minum susu,
makan makanan berlemak, buah, daging atau roti; sendawa rasa makanan
yang baru anda makan terasa kembali dimulut atau rasa asin, lengket
dimulut; perut terasa kosong, berdeguk dan keroncongan di malam hari-
pulsatilla.
Jika sendawa membuat mulut anda terasa tengik; anda merasa mual dan
kembung; jika ditekan perut terasa nyeri dan apanas perut semakin
memburuk dipagi hari atau setelah menyantap makan berlemak atau
makanan yang kaya rempah-carbo veg.
9. Akupuntur atau shiatsu dapat digunakan khususnya pada meridian perut
untuk menyelaraskan kembali energy
10. Osteopati atau chiropractic dapat digunakan untuk mengatasi rasa tegang di
dada.
11. Refleksiologi dapat membantu jika dilakukan pada zona kaki yang
terhubungke oesophagus dan ujung perut.
12. Teknik Alexander dapat membntu menegakkan postur tubuh, sehingga
mengurangi ketegangan di sekitar perut dan oesophagus. ( Onggonao ira
puspita, 2012 )

10
.2.2 Perut kembung (Reeder, Sharon J )

A. Pengertian

Perut kembung dihasilkan dari penurunan motilitas gastroinstestinal


dengan perlambatan pengososngan, dan penekanan pada usus besar karena
uterus yang membesar. kerja bakteri pada makanan dalam usus menghasilkan
gas. Makan sejumlah kecil makanan dan pengunyahan yang baik dapat
mencegah perasaan distress setelah makan. Elimisasi harian yang teratur
adalah penting, dan makanan yang menghasilkan gas harus dihindari
( misalnya, buncis, semacam wortel, jagung, makanan penutup yang manis,
makanan gorengan, bolu, dan permen ).

Ibu hamil sering mengalami merasa perutnya kembung. Penyebabnya


bisa karena semebelit, mual atau muntah yang mungkin terjadi pada ibu
karena perubahan hormon. Hal ini semakin mungkin sering terjadi jika
sebelumnya ibu hamil menderita tukak lambung. Perut kembung ini biasanya
terjadi pada kehamilan trimester 2 dan 3.

Tapi ibu tidak perlu khawatir Karena hal ini tidak membuat janin
terganggu. Janin terlindung aman dalam rahim. Cairan amnion melindunginya
dari tekanan luar. Yang berbahaya, apabila kembung mengakibatkan ibu hamil
tak berselera makan sehingga makan jadi tidak teratur. Akibatnya asupan
nutrisi yang dibutuhkan menjadi terganggu.

B. Etiologi
Penyebab perut kembung, antara lain:
1. Endometrium menebal
2. Sembelit
3. Progesteron yang berlebihan di dalam tubu
4. Berat badan yang bertambah
5. Gas yang berlebihan di dalam tubuh

11
C. Patofisiologi

Secara umum kondisi kembung ini bisa disebabkan karena beberapa


hal, salah satunya adalah karena masalah rahim. Pada awal masa kehamilan
endometrium akan lebih tebal ketimbang biasanya. Pada saat endometrium
menebal, darah menuju ke rahim akan semakin deras. Inilah yang membuat
aliran darah menjadi lebih tinggi dan rahim pun membengkak. Ini dia yang
menyebabkan tekanan di area bawah perut dan menyebabkan perut kembung
saat hamil.

Selain karena masalah rahim, kondisi perut kembung ketika hamil juga
bisa diakibatkan karena masalah sembelit. Saat masih hamil muda wanita
sering mengalami sembelit, oleh karena itu biasanya wanita hamil disarankan
untuk banyak mengonsumsi serat. Hal ini diakibatkan oleh lepasnya hormon
progesteron yang berlebihan saat hamil. Progesteron yang berlebihan di dalam
tubuh akan membuat otot dan ligamen menjadi lebih lembut. Namun saat otot
menjadi lunak, justru hal tersebut bisa mengakibatkan pencernaan yang
menjadi lambat. Akhirnya timbul sembelit yang menyebabkan perut kembung
saat hamil.

Permasalahan lain bisa disebabkan oleh berat badan yang bertambah.


Hal ini biasanya dikarenakan ibu hamil mengonsumsi makanan secara
berlebihan namun kurang beraktivitas. Hal itulah yang kemudian membuat
berat badan bertambah dan akhirnya bisa mengakibatkan kembung. Selain
masalah berat badan yang bertambah, perut kembung saat sedang hamil juga
bisa berasal dari gas yang berlebihan di dalam tubuh. Dan penyebabnya
adalah hormon progesteron di dalam tubuh yang semakin bertambah saat
hamil. Namun kondisi ini bisa menyebabkan asam lambung yang akhirnya
menyebabkan perut terasa kembung dan ingin buang angin.

12
D. Pencegahan
Cara mencegah perut kembung pada ibu hami :

1. Disarankan mengunyah makanan secara sempurna

2. Pertahankan kebiasaan BAB yang teratur

3. Ketika hamil, mengkonsumsi makanan sebaiknya tidak dalam jumlah


yang terlalu banyak karena akan membuat anda cepat merasakan
kembung. Pola makan yang baik pada saat hamil sebaiknya dalam jumlah
kecil akan tetapi sering.

4. Hindari makanan atau minuman yang memiliki kandungan banyak gas


yang dapat membuat perut anda kembung, seperti tape, durian, soda dan
lain lain.

5. Sebaiknya anda menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman


sehingga tidak membuat sesak di perut dan pinggang ibu hamil.

6. Pertimbangkan latihan-latihan yang bermanfaat untuk kesehatan dan


membantu anda rileksasi sehingga mudah bernapas dengan baik. Dengan
demikian akan membuat kenyamanan ketika anda bernapas, sehingga
mempengaruhi jumlah udara yang ikut tertelan di dalam tubuh.

7. Lakukan olahraga seperti jalan dipagi hari sehingga membantu


pencernaan dan pernapasan dengan baik ( ira puspita, 2012 )

E. Tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi perut kembung :

1. Berusaha untuk bersendawa atau kentut untuk mengeluarkan gas dalam


perut secara paksa.

13
2. Mengoleskan minyak hangat pada bagian perut yang kembung, dimana
minyak yang dapat digunakan antara lain seperti minyak kayu putih,
minyak tawon, balsem, dan atau minyak zaitun yang terlebih dulu
dipanaskan.
3. Mengkonsumsi obat-obatan herbal alami yang dapat merangsang
keluarnya gas dari saluran pencernaan Anda seperti teh jahe, bajigur,
olahan kayu manis, temu putih kembang merak, adas sowa, pacar cina,
dan kapulaga ( ira puspita, 2012 )

.2.3 PATHWAY

Obat-obatan (NSIAD,
H. phylori Kafein H. Progesterone saat Masalah Rahim
aspirin, sulfanomida
hamil meningkat saat kehamilan
streroid, digitals)

Melekat pada Me produksi


bikarbonat Otot menjadi Terjadi
Mengganggu epitel lambung
(Hco3) lunak pembengkakan
pembentukan sawar
pada rahim
mukosa lambung
Menghancurkan Me kemampuan Pencernaan
lapisan mukosa protekstif lambat Ada tekanan
sel lambung terhadap asam (pada Rahim)

Sembelit

Me barrier lambung terhadap


asam dan pepsin

Menyebabkan difusi kembali


asam lambung & pepsin

Inflamasi Erosi mukosa


lambung

Nyeri epigastrum

Mukosa lambung Me tonus &


Gangguan rasa kehilangan peristaltic
Me sensori untuk
nyaman nyeri integritas jaringan lambung
makan

14 Refluks isi
Perdarahan
Perubahan nutrisi
Anoreksia Deficit volume deudenum ke Dorongan
Lambung
kurang dari cairan dan lambung eksplusi
kembungisi
Mual Muntah
kebutuhan elektrolit
(Hearburn)

BAB III
KONSEP KEPERAWATAN
.1 Pengkajian
pengkajian adalah tindakan meninjau kembali situasi manusia berdasarkan informasi
dari klien dan berbagai sumber lain. Informasi yang dikumpulkan membentuk pangkalan data
yang penting. Pengkajian menegaskan derajat kesehatan atau kesakitan klien dan untuk
mendiagnosis kemungkinan masalah. Fase pengkajian terdiri dari upaya dan aktivitas
pengumpulan data yang diilustrasikan.
Data spesifik dapat diperoleh dengan wawancarai klien dan melakukan pemeriksaan
kesehatan. Dengan menggunakan format yang sistematik, seperti instrument atau format
pengkajian, wawancara dan pemeriksaan menggabungkan dimensi fisik dan psikososial.
Catatan dan grafik sebelumnya harus dipertimbangkan untuk menjamin kelengkapan
informasi; upaya ini mencegah pragmentasi, yang dapat berpengaruh pada kelanjutan
perawatan.
Selama proses pengumpulan data, petunjuk dan pola yang timbul akan menjadi jelas.
Petunjuk ini sering dikaitkan dengan klaster/kelompok. Perawat menggunakan pengetahuan
dan pengalamannya untuk mempersiapkan petunjuk tersebut dan memahami maknanya. Dari
sini, perawat mulai membuat infrensi, yang didefini sebagai pergerakan pikiran dari suatu hal
tertentu, yakni, petunjuk atau data, menuju kesimpulan yang menyiratkan maksud atau
gagasan dari data tersebut (batman,et.al.,1994).
Hasil pemeriksaan yang lengkap akan memberikan yang menyeluruh untuk menilai
kesejahteraan ibu, mengidentifikasi perubahan-perubahan yang normal serta mendeteksi
keadaan-keadaan yang mengandung risiko kehamilan . pengkajian dilakukan terhadap

15
keseluruhan aspek yang meliputi aspek fisik, psikologis, social, dan spiritual ibu (koes
irianto.,2013).

Ada beberapa teknik pemeriksaan yang dapat digunakan yaitu:

a. Tanya jawab (anamneses)


Hal-hal yang perlu dikaji:
1) Data pribadi: usia, status pernikahan atau hubungan pendidikan dan pekerjaan,
kelompok budaya atau etnik, anak-anak atau orang yang tinggal dirumah, agama,
sistem pendukung.
2) Riwayat menstruasi: menarki/menopause, siklus menstruasi, lama siklus,
perdarahan yang tidak teratur.
3) Riwayat kehamilan: usia saat pertama kali hamil, jumlah kehamilan dan hasil
akhirnya, komplikasi kehamilan.
4) Riwayat kontrasepsi: alat kontrasepsi yang digunakan, masalah dengan metode
kontrasepsi, rencana untuk hamil dimasa depan.
5) Penyakit utama atau masalah kesehatan: jenis penyakit, hospitalisasi, terapi medis,
pengobatan saat ini.
6) Riwayat kesehatan keluarga: masalah kesehatan keluarga, jenis penyakit pada
keluarga: serangan jantung, struk, kanker, diabetes.
7) Status kesehatan saat ini: definisi klien mengenai status kesehatan, aktivitas
perawatn diri.
8) Gaya hidup dan kebiasaan: nutrisi dan pola makan, tidur dan istirahat, rekreasi,
eliminasi, stress, aktivitas, lingkungan.

b. Pemeriksaan fisik
Perawat melakukan atau membantu pemeriksaan fisik. Format pemeriksaan seperti usia,
riwayat kesehatan individu, factor budaya, status resiko pada klien mengarahkan
pemeriksaan untuk member penekanan pada sistem atau bagian tertentu.,
Periksaaan yang dilakukan adalah:
a) Pemeriksaan payudara
b) Pemeriksaan panggul
c) Pemeriksaan rectum
d) Tinggi dan BB

16
e) Profil lipid
f) Tekanan darah
c. Pemeriksaan laboratorium
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses dimana kegiatan yang dilakukan yaitu :
Mengumpulkan data, mengelompokkan data dan menganalisa data. Data fokus yang
berhubungan dengan dispepsia meliputi adanya rasa panas/rasa terbakar, nyeri perut, rasa
pedih di ulu hati, mual kadang-kadang muntah, nafsu makan berkurang, rasa lekas kenyang,
perut kembung, regurgitasi (keluar cairan dari lambung secar tiba-tiba). (Mansjoer A, 2000,
Hal. 488). Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis (sindrom) yang terdiri dari
rasa tidak enak/sakit diperut bagian atas yang dapat pula disertai dengan keluhan lain,
perasaan panas di dada daerah jantung (heartburn), regurgitasi, kembung, perut terasa penuh,
cepat kenyang, sendawa, anoreksia, mual, muntah, dan beberapa keluhan lainnya (Warpadji
Sarwono, et all, 1996, hal. 26)
.2 Diagnosis keperawatan

Diagnosis keperawatan merupakan masalah aktual atau potensi yang dapat atau boleh
ditangani oleh perawat berdasarkan pendidikan dan pengalaman yang merekan miliki.
Diagnosis keperawatan yaitu sebuah penilaian klinis mengenai respon individu, keluarga,
atau komunitas terhadap masalah kesehatan actual dan potensial atau proses kehidupan.
Diagnosis keperawatan menjadi dasar pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai
tujuan yang merupakan tanggung jawab perawat.

Diadaptasi dari carpenito 1995 dan NANDA 1994

Setelah data dikumpulkan, keberadaan dan tingkat maslah menjadi jelas: secara
umum, maslah muncul jika ada tujuan yang ingin di capai ( yaitu, kehamilan yang sehat ),
tapi klien tampaknya tidak memiliki cara yang tidak jelas dan untuk mencapinya. Minsalnya,
dia mungkin terlalu sakit atau terlalu lemah untuk menolong dirinya sendirinya. Sekali lagi,
tujuan ( yaitu diet sehat) mungkin memiliki batasan yang samar, atau tidak jelas sehingga
klien tidak dapat menentukan cara-cara yang relepan untuk mencapainya. Dengan demikian.
Klien mungkin tidak memahami atau mengetahui bagaimana menerima kondisi dan instruksi
untuk mencapai tujuan kesehatan.

Diagnosis keperawatan yang sama dapat memiliki factor berhubungan yang berbeda.
Minsalnya dalam kasus bayi yang baru di lahirkan kemungkinan diagnosisnya gangguan

17
pertukaran gas yang berhubungan dengan kemungkinan defek jantung congenital atau
gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan paru-paru yang belum matur yang
terkait dengan prematuritas. Perawat perlu mengevaluasi secara kritis fakto-faktor terkai dan
menggunakannya sebagai panduan untuk setiap tindakan.

Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul pada ibu hamil:

1. Nyeri perut b.d inflamasi esophagus/lambung, peningkatan asam lambung.


2. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d asupan makanan inadekuat, mual
muntah
3. Kurang pengetahuan tentang kondisi, penobatan, perawatan, pencegahan kekambuhan.
.3 Perencanaan

Setelah tahap pengkajian dan diagnosis keperawatan, komponen berikutnya dalam


proses keperawatan adalah membuat perencanaan. Keterampilan yang di butuhkan dalam
bembuat perencanaan meliputi penetapan prioritas, penetapan tujuan ( di ekspresikan dalam
prilaku yang dapat di ukur ) dan criteria hasil, serta menentukan intervensi keperawatan.
Berdasarkan semua informasi yang tersedia bagi perawat dari dua tahap sebelumnya, disertai
dasar oengetahuan dan pengalaman yangkuat, perawat menggunakan metode metode berpikir
kritis dan pengambilan keputusan untuk sampai pada rencana tersebut. Rencana ini menjadi
kerangka tindakan untuk tahap selanjutnya.

Dx keperawatan I : Nyeri perut b.d inflamasi esophagus/lambung, peningkatan asam


lambung

Tujuan : Nyeri berkurang s.d hilang (1-2 hari)

Kriteria hasil :

Klien tampak tenang dan rileks


Nyeri berkurang
Kembung (-)

Rencana keperawatan :

1. Kaji tingkat nyeri, beratnya (skala 0 10)


2. Kaji pengalaman nyeri klien, tentukan tingkat nyeri yang dialami.

18
3. Observasi TTV
4. Pantau keluhan klien (verbal dan non verbal)
5. Beri kesempatan untuk istirahat, lingkungan yang tenang nyaman, minimalisasi
stressor.
6. Ajarkan teknik relaksasi: tarik nafas dalam, distraksi.
7. Anjurkan klien untuk tetap mengatur waktu makannya
8. Kolaborasi dengan tim dokter untuk terapi analgetik dan kaji efektivitasnya setelah 30
menit pemberian.

Dx keperawatan II : Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d asupan makanan
inadekuat, mual muntah.

Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi (1-2).

Kriteria :

Porsi makan habis


Mual, muntah (-)

Rencana keperawatan:

1. Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat, k/p konsultan pada ahli
gizi.
2. Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat.
3. Timbang BB klien
4. Catat status nutrisi paasien: turgor kulit, timbang berat badan, integritas mukosa
mulut, kemampuan menelan, adanya bising usus, riwayat mual/rnuntah atau diare.
5. Ciptakan suasana yang membangkitkan selera makan: sajian dalam keadaan hangat,
suasana yang tenang, lingkungan yang bersih.
6. Pertahankan kebersihan mulut sebelum dan sesudah makan. Anjurkan klien yang
mengalami penurunan nafsu makan untuk: hindari makanan yang terlalu manis dan
berminyak, coba minuman bening, makan kapan saja bila dapat ditoleransi, makan
dalam porsi kecil tapi sering.
7. Pantau asupan makan klien.
8. Kolaborasi dengan dokter untuk terapi medis.

19
Dx keperawatan III : Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, perawatan,
pencegahan kekambuhan.

Tujuan : Klien tahu dan mengerti tentang informasi yang diberikan (1 hari).

Kriteria :

Klien dapat menyebutkan apa yang sudah dijelaskan


Klien mematuhi aturan pengobatan dan perawatan.

Rencana keperawatan :

1. Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga


2. Identifikasi factor yang dapat menghalangi penatalaksanaan efektif ( kemauan,
pengetahuan, dukungan).
3. Beri dan fasilitasi kebutuhan informasi yang cukup untuk klien dan keluarga.
4. Beri kesempatan bertanya dan libatkan dalam perawatan.
5. Tingkatkan kepatuhan pada kebiasaan sehat.
6. Jelaskan tentang: kondisi, pengobatan, perawatan dan pencegahan kekambuhan
penyakitnya.

Penyuluhan:

1. Anjurkan klien untuk menghindari stress.


2. Anjurkan untuk menghindari makanan yang merangsang.
3. Makan secara teratur dengan nutrisi yang adekuat.
4. Lakukan olahraga ringan secara teratur.

.4 Implementasi

Implementasi adalah tahap tindakan dalam proses keperawatan, membutuhkan


penerapan keterampilan intelektual, interpersonal, dan tekh=nis. Pada tahap ini, berlangsung
analis, integrasi dan sisntesis. Analisis, integrasi, dan sintesis adalah perwujudan m=nyata
perencanaan, evaluasi respons terhadap perencanaan, dan pencatatan aktivitas keperawatan
serta respons klien terhadap aktivitas tersebut. Aktivitas ini dapat mencakup semua aktivitas
mulai dari pemberian tindakan kenyamanan sampai konseling dan penyuluhan kesehatan.
Aktivitas tersebut di arahkan untuk membantu klien meningkatkan pola adaptasi yang positif

20
terhadap lingkungan dan mencapai untuk mencapai kesejahtraan. Fase implementasi bersifat
dinamis karena didasarkan pada satu atau beberapa diagnosis yang mungkin dikaji kembali
pada satu poin tertentu dalam proses.

Setelah keperawatan diberikan, diharapkan terjadi perubahan pada kondisi klien. Hal
ini mengharuskan dilakukannya modifikasi perawatan, dan mungkin penggantian dan
penambahan diagnosis baru, pada tahap evaluasi. Oleh karena itu, lingkaran umpan balik
berkelanjutan perlu dimasukkan ke dalam proses. Contohnya, menempatkan wanita pada
posisi miring mungkin membantu meningkatkan frekuensi jantung janin sehingga mengubah
diagnosis gawat janin dan status evaluasi.

Pada tahap ini, perawat berkewajiban untuk menyampaikan rencana sauhan klien
kepada kolega medis dan kolega keperawatan sehingga asuhan yang komprehensif untuk
klien tersebut dapat dicapai. Komunikasi ini dapat dilakukan melalui Kardex, laporan verbal,
pencacatan, alur kritis, panduan klinis,dan rencana asuhan keperawatan. Sebagian besar
rumah sakit telah menggunakan beberapa jenis format rencana asuhan, dan mereka
menyediakan ringkasan data klien yang menyeluruh namun singkat disertai dengan ruang
kosong untuk menulis dan mencatat program keperawatan, intervensi, evaluasi, dan respon
klien terhadap asuhan.

Pengobatan untuk penatalaksanaan penyakit reflux gastro esophagus (PRGE) yang


menyebabkan rasa panas atau terbakar :

1. Pengobatan
a. Antagonis reseftor H2 seperti : simetidin atau tagamet dengan dosis 400 mg po 4
perhari / 800 mg po 2 x perhari dengan durasi terapi 12 minggu kategori kehamilan
FDA B, famotidin (pepcid) dengan dosis 20 mg po 2x/hr dengan durasi terapi 6
minggu kategori kehamilan FDA B, nizatidin (axid) dengan dosis 150 mg po 2x/hr
dengan durasi terapi 12 minggu kategori kehamilan FDA B, ranitidine (zantac)

21
dengan dosis 150 mg po 2 x/hr dengan durasi terapi 12 minggu kategori kehamilan
FDA B.
b. Penghambat pompa proton seperti : esomeprazol (prevasid) dengan dosis 20 mg po
setiap hari dengan durasi terapi 4 minggu kategori kehamilan FDA B, Lansoprazol
(prevasid) dengan dosis 15 mg po setiap hari dengan durasi terapi 8 minggu kategori
kehamilan FDA B, Omeprazol (prilosec) dengan dosis 20 mg po setiap hari dengan
durasi terapi 4-8 minggu kategori kehamilan FDA C.
.5 Evaluasi

Komponen terakhir dalam proses keperawatan meliputi evaluasi dan aspek-aspek


prediksi. Sebuah evaluasi berharga mencakup penilaian hasil aktivitas asuhankeperawatan
yang telah dilakukan. Selain itu, evaluasi mungkin membantu memprediksi validitas asuhan
di masa depan. Metode berpikir kritis memainkan peranan penting. Objektivitas, umpak balik
koreksi mandiri, standar sasaran, dan vertivikasi sangat penting dalam evaluasi. Komponen
evaluasi yang akurat:

1. Menetapkan criteria yang dapat diobservasi dan diukur


2. Mengkaji respon saat ini sebagai bukti pencapaian
3. Membandingkan respons terhadap criteria yang telah ditetapkan
4. Merevisi atau memodifikasi rencana yang terbaru

Setiap pernyataan mengenai keefektifan dan reliabilitas tindakan paling baik dibuat
dengan kualifikasi yang mengindikasikan derajat atau tingkat keefektifan dan reliabilitas
yang diinginkan.

BAB III

LAPORAN KASUS

SISTEM PENCERNAAN
PENGKAJIAN SISTEM PENCERNAAN

1. PENGKAJIAN
Identitas
Nama : Ny H
Umur : 22 tahun

22
Status : kawin
Alamat : labuapi selatan
Agama : islam
Jeniskelamin : perempuan
Pendidikan : sma
Pekerjaan : ibu rumah tangga

Berilah tanda rumput apabila terdapat salah satu yang dirasakan pasien
Keluhanutama:
Nyerimulut
Nyerikerongkongan
Nyeriperut
Nyerirektum
Kesulitanmenelan
Perubahan BAB
Perubahanfese

Penjelasan: klien mengatakan nyeri pada perut

Riwayat kesehatan:
Riwayat kesehatansekarang:
P : apa yang menyebabkangejala?
Klien mengatakan nyeri pada perut apabila bergerak, berjalan, miring kiri dan
kana.

Apasaja yang dapat mengurangi/ memperberat?


Klien mengatakan apabila nyeri datang, klien berusaha mengalihkan ke hal-=hal lain
seperti menonton tv atau ngobrol dengan tetangganya

Q : bagaimanagejaladirasakan, Nampak atauterdengar?


Klien mengatakan nyerinya menjalar ke pinggang
R : dimanagejalaterasa? Apakahmenyebar?
Klien mengatakan terasa nyeri pada perut dan menjalar ke pinggang
S : seberapakahkeparahandirasakan?
Klien mengatakan tingkat nyeri yang di rasakan sedang

T : kapan gejala mulai timbul? Seberapa sering gejala terasa?Apa tiba-tiba atau bertahap?
Klien mengatakn nyeri pada perutnya dirasakan saat masuk bulan ke 7 dan
terjadi secara tiba-tiba

Riwayat kesehatan dahulu:


Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah merasakan seperti ini, hanya saja pernah
mengalami penyakit diare pada saat kecil

23
Riwayat masuk rumah sakit:
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah dirawat di rumah sakit.

Riwayat Penyakit Keluarga:


Bayi : warna, jumlah, dan konsistensifeses

Bumil : konstipasi akibat perubahan letak kolon. Ada/ tidak


Klien mengatakan sering mengalami kesulitan BAB, konsistensi padat, dan 1x2
perhari.
Lansia :
kemunduranfungsipencernaandanketahananterhadapmakananakibatperubahanmob
ilitas
............................................................................................................................

Riwayat penggunaan obat-obatan:
Klien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat ketika nyeri datang . klien hanya
mengkonsumsi obat penambah darah yang diberikan bidan.

Riwayat alergi:
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi

Riwayat nutrisi:
Sebelum merasakan sakit, klien BAB 1xsehari, dengan konsistensi lembek dan bau khas,
sedangkan BAK, 6-8 x sehari dengan warna kekuningan dan bau khas kencing.

Saat sakit klien mengatakan jarang BAB, konsistensi padat dengan bau khas. Sedangkan saat
sakit klien lebih sering BAK dengan bau khas kencing

Pola pemeliharaan kesehatan:


Kebiasaan merokok
Minum alkohol
Penggunaan kafein
Perawatan gigi dan gusi
Aktivitas/ olah raga

Sumber stress
Klien mengatakan berusaha untuk tidak memikirkan hal-hal yang berat karena akan
mempengaruhi janin dalam kandungannya.

Pola peranan-kekerabatan:
Apakah pasien baru datang dari suatu daerah?
Klien mengatakan bahwa ia merupakan pendatang dari Rumak (Lombok Barat). Klien

24
menikah dengan suaminya pada saat umun 21 tahun
.
Kebiasaan makan keluarga?
Klien mengatakan makanan keluarga sehari-hari nasi, sayur, dan jarang mengkonsumsi buah.

Apakah ada masalah psikologis?


Klien mengatakan selalu sabar dalam menghadapi masalah, berusaha menghindari perasaan
stress. Tetapi kadang kadang merasa gelisah karena ditinggal kerja oleh suami

Pola bio-psiko-sosio-spiritual (MenurutKallista Roy)


1) Mode fungsi fisiologi
a. Oksigenasi:
Klien mengatakan untuk memenuhi kebutuhan oksigen klien sering jalan-jalan
pagi untuk mencari mencari udara bersih

b. Nutrisi:
Klien mengatakan cara mempertahankan nutrisi dengan mengkonsumsi
berbagai jenis sayuran.
c. Eliminasi:
Klien mengatakan jarang berkeringat
..
..

d. Aktivitas dan istirahat:


Klien mengatakan aktivitas dan istirahatnya cukup, hanya kadang-kadang
bangun tengah malam apabila terasa sakit pada perutnya.

e. Proteksi/perlindungan:

Klien mengatakan untuk melindungi kulit klien jarang keluar apabila jam
sudah di atas jam 10 pagi, dank lien menggunakan handbody untuk menjaga
kelembutan kulitnya

f. Radiologi:

Klien mengatakan belum pernah melakukan pemeriksaan USG.

g. Endokrin:
Klien mengatakan sering melakukan pemeriksaan gula darah dipuskesmas.

2) Mode konsep diri

25
a. The physical self:
.
.

b. The personal self:



3) Mode fungsi peran:


Bagaimana peran dan hubungannya dengan orang lain ?
Klien mengatakan memiliki hubungan baik dengan angota keluarga maupun
tetangganya

4) Mode interdependensi:
Bagaimana keseimbangan antara ketergantungan dan kemandirian dalam menerima
sesuatu untuk dirinya ?
Klien mengatakan selalu mendiri karena klien ditinggal kerja oleh suami tetapi
kadang dibantu oleh mertua
Pemeriksaanfisik:
1) Pemeriksaanronggamulut:
INSPEKSI:
a. Bibirdanrahang:
Warna :
Tekstur :
Lesi
Simetris : ya tidak
Pembengkakan

b. Gigi:
Ompong
Keropos
Goyang
berlubang

c. Mukosa/bagiandalammulut:

Kemerahan

Pusat

Bercakputih

26
Plak

Ulkus

perdarahan

PALPASI:

NyeriTekan

Mobilitas

Pembengkakan

2) Pemeriksaanfisik abdomen:
INSPEKSI:
a. PermukaanPerut:
Tegang
Licin
Tipis
Pembesaranperut
Mengeriput

b. BentukPerut:
Simetris
Asimetris

c. Gerakandindingperut:
Normal
Abnormal

d. Denyutperut:
Normal
Abnormal

AUSKULTASI:
a. Suara:
Normal
Abnormal

b. Gerakancairan:
Normal

27
Abnormal

c. Bisingpembuluhdarah:
Normal
Abnormal

PALPASI:
NyeriTekan
NyeriLepas
Benjolan
Cairanbebas
Lambung :
nyeritekan
karsinoma
dilatasilambung :normaltidak

Hati : normal /abnormal

Kandungempedu: normal /abnormal

Limpa : normal /abnormal


Ginjal : normal /abnormal
Colon : normal /abnormal
PERKUSI:
pembesaran organ
udara
Cairan : normal abnormal

ANALISA DATA

NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM

1 Ds : klien mengatakan nyeri BB meningkat


Gangguan nyeri
pada bagian perut dan pada ibu hamil
menyebar ke punggung

28
Do :
ttv : 110/70
RR : 88x/menit
BB : 48 kg
Perubahan
aktivitas

Penekanan pada
epigastrium
2 Ds : Klien mengatakan gelisah Gangguan pola tidur
dan sering bangun tengah
Malam
Do : Nyeri
ttv : 110/70
RR : 88x/menit
BB : 48 kg
Kegelisahan, dan
sering bangun saat
malam.

Ansietas

Perubahan sistem
saraf dan hormonal

Ketidaknyamanan

29
gangguan pola
tidur

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut b.d masalah fisik ditandai dengan nyeri pada bagian perut dan
menjalar ke penggan
b. Gangguan pola tidur b.d kegelisahan dan sering bangun tengah malam

3. INTERVENSI KEPERAWATAN

N TUJUAN & RENCANA RASIONAL


O. KRITERIA
DX

30
Setelah 1. Kaji nyeri dengan pendekatan 1) Untuk
dilakukan PQRST menentukan
tindakan 2. Lakukan menejemen nyeri intervensi
keperawatan keperawatan yang sesuai
selama 1 x 24 a. Istirahatkan pasien secara
jam diharapkan 3. Ajarkan tehnik relaksasi individual
terjadi pernapasan dalam pada saat 2) Istirahat
penurunan nyeri muncul secara
tingkat nyeri 4. Ajarkan tehnik distraksi pada fisiologis
dengan KH : saat nyeri akan
menurunkan
a. Pasien
kebutuhan
menyatakan
oksigen yang
nyeri
diperlukan
berkurang
untuk
b. Pasien
memenuhi
terlihat
kebutuhan
rileks
metabolism
2
basal
3) Meningkatka
n intake
1. Pantau keadaan umum pasien dan oksigen
TTV sehingga akan
menurunkan
2. Kaji Pola Tidur
nyer i
Setelah
3. Kaji fungsi pernapasan: bunyi napas, 4) Distraksi atau
dilakukan
kecepatan, irama. penglihatan
tindakan
4. Kaji faktor yang menyebabkan perhatian
keperawatan
gangguan tidur (nyeri, takut, stress, dapat
selama 1 x 24
ansietas, imobilitas, gangguan menurunkan
jam diharapkan
eliminasi seperti sering berkemih, stimulusintern
pasien dapat

31
istirahat tidur gangguan metabolisme, gangguan l
malam optimal transportasi, lingkungan yang asing, 1. Mengetahui
dengan KH= temperature, aktivitas yang tidak kesadaran, dan
adekuat). kondisi tubuh
1) Melaporkan
dalam keadaan
istirahat tidur 5. Catat tindakan kemampuan untuk
normal atau tidak.
malam yang mengurangi kegelisahan.
optimal. 2. Untuk mengetahui
6. Ciptakan suasana nyaman, Kurangi
2) Tidak kemudahan dalam
atau hilangkan distraksi lingkungan
menunjukan tidur.
dan gangguan tidur.
perilaku
3. Untuk mengetahui
gelisah. 7.Batasi pengunjung selama periode
tingkat
3) Wajah tidak istirahat yang optimal (mis; setelah
kegelisahan.
pucat dan makan).
konjungtiva 4. Untuk
8. Minta klien untuk membatasi asupan
mata tidak mengidentifikasi
cairan pada malam hari dan berkemih
anemis penyebab aktual
sebelum tidur.
karena dari gangguan
kurang tidur. 9. Anjurkan atau berikan perawatan pada tidur.
malam. petang hari (mis; hygiene personal,
5. Untuk memantau
4) mempertahan linen dan baju tidur yang bersih).
seberapa jauh
kan (atau
10. Gunakan alat bantu tidur (misal; air dapat bersikap
membentuk)
hangat untuk kompres rilaksasi otot, tenang dan rilex.
pola tidur
bahan bacaan, pijatan di punggung,
yang 6. Untuk membantu
music yang lembut, dll).
memberikan relaksasi saat tidur.
energi yang 11. Ajarkan relaksasi distraksi.
cukup untuk
12. Beri obat dengan kolaborasi
menjalani 7. Tidur akan sulit
dokter.
aktivitas dilakukan tanpa
sehari-hari. relaksasi,

32
8. Berkemih malam
hari dapat
mengganggu tidur.

9. Kenyaman dalam
tubuh pasien
terkait kebersihan
diri dan pakai.

10.
Memudahkan
dalam
mendapatkan tidur
yang optimal.

11. Untuk
menenangkan
pikiran dari
kegelisahan dan
mengurangi
ketegangan otot

12. Pemberian
obat sesuai
jadwalnya.

33
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO. HARI/TG TINDAKAN KEP RESPON PARAF


DX L

1. mengkaji nyeri dengan pendekatan 1.


1
PQRST
2. melakukan menejemen nyeri
keperawatan
a. Istirahatkan pasien
3. mengaajarkan tehnik relaksasi
pernapasan dalam pada saat nyeri
muncul
4. mengaajarkan tehnik distraksi pada
2
saat nyeri

1. Memantau keadaan umum pasien dan TTV

2. Mengkaji Pola Tidur.

3. Mengkaji fungsi pernapasan: bunyi napas,


kecepatan, irama.

4. Mengkaji faktor yang menyebabkan


gangguan tidur (nyeri, takut, stress, ansietas,
imobilitas, gangguan eliminasi seperti sering
berkemih, gangguan metabolisme, gangguan
transportasi, lingkungan yang asing,

34
temperature, aktivitas yang tidak adekuat).

5. Mencatat tindakan kemampuan untuk


mengurangi kegelisahan.

6. Mengciptakan suasana nyaman, Kurangi atau


hilangkan distraksi lingkungan dan gangguan
tidur.

7.membatasi pengunjung selama periode


istirahat yang optimal (mis; setelah
makan).

8. Memminta klien untuk membatasi asupan


cairan pada malam hari dan berkemih
sebelum tidur.

9. Menganjurkan atau berikan perawatan pada


petang hari (mis; hygiene personal, linen
dan baju tidur yang bersih).

10. Menggunakan alat bantu tidur (misal; air


hangat untuk kompres rilaksasi otot, bahan
bacaan, pijatan di punggung, music yang
lembut, dll).

11. Mengajarkan relaksasi distraksi.

12. Memberi obat dengan kolaborasi dokter.

35
5. EVALUASI

NO. HARI/TG EVALUASI PARAF


DX L

1 S : klien mengatakan Terjadi penurunan respon


nyeri
O : klien terlihat rileks dan nyaman
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

2.
S : klien mengatakan gangguan tidur sudah mulai
berkurang
O : klien tampak segar
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

BAB IV

PENUTUP

.1 Kesimpulan

Pada seiap kehamilan akan tejadi perubahan-perubahan sesuai tingkat usia kehamilan
ibu hamil tersebut. Perubahan tersebut dimulai pada trimester awal sampai terakhir

36
kehamilan yaitu trimester III. Salah satu gangguan yang terjadi pada ibu hamil adalah rasa
panas/terbakar pada perutnya. Gangguan ini dapat terjadi pada awal kehamilan, meskipun
kadang menjadi lebih parah pada trimester ketiga. Penyebab utamanya adalah meluapnya
cairan dari lambung dan usus dua belas jari ke dalam kerongkongan. Selama kehamilan,
makanan bergerak terlalu pelan melalui usus halus atau lambung menerima tekanan yang
berat dari rahim saat rahim membesar dan bergeser naik ke perut. Selain itu perut kembung
juga merupakan gangguan yang mengganggu aktivitas ibu hamil yang disebabkan oleh
semebelit, mual atau muntah yang mungkin terjadi pada ibu karena perubahan hormone.

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, dkk. (2004). Buku Ajar Keperawatan Komunitas Edisi 4. Jakrta. EGC

Deri Rizkky. (2013). Kupas Tuntas Seputar Kehamilan. Jakarta : Agromedia Pustaka

Fauziah Siti, dkk ( 2012). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Kehamilan Vol 1. Jakarta :
Kencana

37
Gant, Norman F. (2010). Dasar-dasar ginekologi & obstetric. Jakarta : EGC

Kasdu Dini, dkk (2001), info lengkap kehamilan & Persalinan. Jakarta : 3G Publisher

Musbikin Imam. (2006). Persiapan Menghadapi Persalinan. Yogyakarta : Mustika Pustaka

Onggonao, ira puspita tri. (2012). kitab Kehamilan & Persalinan. Jakarta, MItra Buku

Reeder, Sharon J. ( 2011). Keperawatan Maternitas Kesehatan Wanita Bayi & keluarga.
Jakarta : EGC

Varney, Helen.(2006).Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta: EGC

38

Anda mungkin juga menyukai