1. Sistem Endrokin
A. Trimester I
Perubahan besar pada system endokrin yang penting terjadi untuk
mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal janin, dan pemulihan
pascapartum (nifas). Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat
menjadi 2 kali lipat setiap 48 jam sampai kehamilan 6 minggu. Perubahan-
perubahan hormonal selama kehamilan terutama akibat produksi estrogen dan
progesterone plasenta dan juga hormone-hormon yang dikeluarkan oleh janin.
Berikut perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan ( dan trimester I
sampai trimester III).
1. Estrogen
Produksi estrogen plaseenta terus naik selama kehamilan dan pada akhir
kehamilan kadarnya kira-kira 100 kali sebelum hamil.
2. Progesteron
Hormone ini diproduksinya terus naik dan pada saat aterm mencapai 2
gram/hari. Efeknya mirip dengan hormone pertumbuhan. Ia juga bersifat
diabetogenik,sehingga kebutuhan insulin wanita hamil naik.
5. Pituitary Gonadotropin
6. Prolaktin
Produksinya terus meningkat, sebagai akibat kenaikan sekresi
estrogen.sekresi air susu sendiri dihambat oleh estrogen ditingkat target
organ.
9. Titoksin
11. Insulin
12. Parathormon
B. Trimester II
C. Trimester III
2. Sistem Kekebalan
Sistem imun adalah suatu sistem yang terdiri atas sel-sel dan molekul-molekul
yang memiliki paranan khusus dalam menciptakan suatu sistem pertahanan tubuh
terhadap infeksi atau benda asing. Terdapat dua jenis respons imun yang berbeda
secara fundamental, yaitu (1) respons yang bersifat innate (alami / non spesifik),
yang berarti bahwa respons imun tersebut akan selalu sama seberapa pun
seringnya antigen tersebut masuk ke dalam tubuh; dan (2) respons yang bersifat
adaptif (didapat/spesifik), yang berarti bahwa akan terjadi perubahan respons
imun menjadi lebih adekuat seiring dengan semakin seringnya antigen tersebut
masuk ke dalam tubuh. (Prawirohardjo, Sarwono: 2010, 98).
2. Trimester II
Janin sebenarnya merupakan benda asing bagi ibunya karena hasil
pertemuan dua gamet yang berlainan. Namun ternyata janin dapat diterima
oleh sistem imunitas tubuh, hal ini merupakan keajaiban alam dan belum ada
gambaran jelas tentang mekanisme sebenarnya yang berlangsung pada tubuh
ibu hamil. Imunologi dalam janin kebanyakan dari ibu ke janin sekitar 16 mgg
kehamilan dan terus meningkat ketika kehamilan bertambah, tetapi sebagian
besar lagi diterima janin selama empat minggu terakhir kehamilan
Infeksi virus Parvovirus pada perempuan hamil akan menyebabkan
abortus, hidrop nonimun dan kematian janin dan secara total menyebabkan
kegagalan kehamilan sebesar 10% . Yaegashi (2000) mendapatkan adanya
bayi dengan hidrop sebesar 85% pada bayi yang sudah terinfeksi Parvovirus
pada ibu hamil 10 minggu dengan interval rata-rata 6-7 minggu, dan 80% pada
trimester kedua dengan interval rata-rata 20-22 minggu. Di samping itu,
dinyatakan masa kritis untuk infeksi ini adalah pada umur kemahilan 22-23
minggu.
3. Trimester III
HCG dapat menurunkan respon imun wanita hamil. Selain itu kadar Ig
G, Ig A, dan Ig M serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan hingga
mencapai kadar terendah pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar ini
hingga aterm. Perubahan –perubahan ini dapat menjelaskan penigkatan risiko
infeksi yang tidak masuk akal pada wanita hamil.