Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA

“PANDANGAN AGAMA TERHADAP ABORSI, TRANSPLANTASI,

INSEMINASI, DAN BEDAH PLASTIK”

DOSEN PEMBIMBING : MULYADIN, M.Pd

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK II


ANGGOTA : 1. ATRI ADIYANTI
2. DINI ANGGRIANI
3. NURFADILA
4. NURFAJRIATI
5. SINTYA WASHFA ADILIA

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN BUNDA BIMA
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan kasih

Sayang-Nya, dan karena izin-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas Konsep

Kebidanan mengenai Peran Fungsi dan Tanggung Jawab Bidan. Tak lupa

shalawat serta salam kepada Rasul akhir zaman, panutan dalam segala hal, Nabi

Muhammad SAW. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih

kepada  Orang tua tercinta yang selalu memberikan motivasi kepada kami.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari dosen kami tercinta pak

MULYADIN, M.Pd. Pada bidang studi pendidikan agama di Akademi Kebidanan

Harapan Bunda Bima.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,

karena kami masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, apabila ada

kekurangan atau kesalahan dalam  makalah ini, kami sangat mengarapkan kritik

dan saran untuk kami lebih baik lagi.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya untuk kami dan umumnya

untuk kita semua.

Bima, 27 Desember 2020

Penyusun

Kelompok II
DAFTAR ISI

Kata pengantar...........................................................................................................i

Daftar isi....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang...............................................................................................1
A. Rumusan masalah..........................................................................................2
B. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Aborsi............................................................................................................3
B. Transplantasi.................................................................................................5
C. Inseminasi.....................................................................................................8
D. Bedah plastik................................................................................................10

BAB IV PENUTUP

B. Kesimpulan..................................................................................................13
C. Saran.............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Ciri-ciri manusia adalah selalu ingin mengetahui rahasia alam,

memecahkannya dan kemudian mencari teknologi untuk memanfaatkannya,

dengan tujuan memperbaiki kehidupan manusia. Semuanya dikembangkan

dengan menggunakan akal, atau rasio, yang merupakan salah satu keunggulan

manusia dibanding makhluk hidup lainnya. Sampai sekarangpun ciri watak

manusia itu masih terus berlangsung. Satu demi satu ditemukan teknologi baru

untuk memperbaiki kehidupan manusia agar lebih nyaman, lebih

menyenangkan,dan lebih memuaskan.

Akselerasi perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini, memiliki

multi implikasi yang sangat luas. Salah satu implikasinya ialah perlunya

dirumuskan pandangan iman Kristen tentang hal tersebut. Demikian ini

dimaksudkan agar orang mendapatkan pedoman agamis dalam memberikan

respon terhadap implikasi ilmu dan teknologi itu. Contoh hasil akselerasi

perkembangan tersebut ialah ditemukannya teknologi bedah plastik, transfusi

darah dan transplantasi organ, yang mana terdapat banyak perbedaan pendapat

mengenai hukumnya. Hal ini disebabkan karena ketiganya merupakan

persoalan kontemporer yang hukumnya sendiri. Karena itu, dalam makalah ini

akan dibahas mengenai pandangan agama terhadap tindakan medis.


B. Rumusan masalah

1. Apakah pengertian dari Aborsi, Transplansi, Inseminasi, dan Bedah plastic.

2. Bagaimanakah pandangan berbagai agama terhadap berbagai tindakan medis

tersebut?

C. Tujuan Penulisan

1. Agar mahasiswa mampu mengetahui pengertian dari berbagai tindakan medis

yang berkembang sekarang ini seperti : Aborsi, Transplantasi, Inseminasi ,

dan Bedah plastic.

2. Agar mahasiswa mengetahui pandangan berbagai agama terhadap beberapa

tindakan medis.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Aborsi
1. Pengertian
Aborsi dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah
“abortus”.  Menurut Fact About Abortion, Info Kit on Women’s
Health oleh Institute for Social, Studies and Action, Maret 1991, dalam
istilah kesehatan aborsi didefinisikan sebagai penghentian kehamilan
setelah tertanamnya telur (ovum) yang telah dibuahi dalam rahim
(uterus), sebelum usia janin (fetus) mencapai 20 minggu. Aborsi atau
gugur kandungan dapat dilakukan secara sengaja maupun tidak
sengaja. Alasan Wanita Melakukan Aborsi :
1. Pemerkosaan.
2. Incest.
3. Alasan medis.
4. Alasan ekonomi.
5. Alasan social
2. Pandangan  Agama terhadap Aborsi
1. Islam
Tidak ada satupun ayat didalam Al-Quran yang
menyatakan bahwa aborsi boleh dilakukan oleh umat Islam.
Sebaliknya, banyak sekali ayat-ayat yang menyatakan bahwa janin
dalam kandungan sangat mulia. Dan banyak ayat-ayat yang
menyatakan bahwa hukuman bagi orang-orang yang
membunuh  sesama manusia adalah sangat mengerikan.
Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh
semua orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan
menyelamatkan semua orang.setiap tingkah laku kita terhadap
nyawa orang lain, memiliki dampak yang sangat besar. Firman
Allah:  “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan
karena sebab-sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau bukan
karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah
membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang
memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-
olah dia telah memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya.”
(QS 5:32)

Tidak ada kehamilan yang merupakan “kecelakaan” atau


kebetulan. Setiap janin yang terbentuk adalah merupakan rencana
Allah. Semua ini tidak terjadi secara kebetulan. Al-Quran mencatat
firman Allah: “Selanjutnya Kami dudukan janin itu dalam rahim
menurut kehendak Kami selama umur kandungan. Kemudian kami
keluarkan kamu dari rahim ibumu sebagai bayi.” (QS 22:5)  Dalam
ayat ini malah ditekankan akan pentingnya janin dibiarkan hidup
“selama umur kandungan”.
2. Kristen Protestan & Kristen Katolik
Hukuman bagi para pelaku aborsi sangat keras.  Apabila
ada orang berkelahi dan seorang dari mereka tertumbuk kepada
seorang perempuan yang sedang mengandung, sehingga keguguran
kandungan, tetapi tidak mendapat kecelakaan yang membawa
maut, maka pastilah ia didenda sebanyak yang dikenakan oleh
suami perempuan itu kepadanya, dan ia harus membayarnya
menurut putusan hakim.  Tetapi jika perempuan itu mendapat
kecelakaan yang membawa maut, maka engkau harus memberikan
nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti
tangan, kaki ganti kaki, lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak
ganti bengkak. Kej 19:36-38 .
3. Budha
Dalam pandangan agama budha aborsi adalah suatu
tindakan pengguguran kandungan atau membunuh mahluk hidup
yang sudah ada dalam Rahim seorang ibu.Dari sudut pandang
Budhis aborsi bisa di toleransi dan dipertimbangkan untuk
dilakukan.
Aborsi bisa dilakukan dengan alasan yang kuat ,misalnya
janin dalam kandungan dalam kondisi abnormal yang
membahayakan kesehatan ibu dan mengancam keselamatan ibu
dan bayi dalam kandunganya.Aborsi dalam agama budha
merupakan suatu pembunuhan yang tidak di perbolehkan dan
menimbulkan karma buruk.Tetapi agama budha tidak melarang
secara mutlak orang yang melakukan aborsi dengan suatu alas an
yang kuat.
4. Hindu
Aborsi dalam Theology Hinduisme tergolong dalam
perbuatan Himsa karma”yang sejajar dengan membunuh,menyakiti
dan menyiksa.Membunuh dalam pengertian yang lebih dalam
sebagai menghilangkan nyawa janin yang tidak berdosa.
Kitab-kitab suci hindu tentang larangan Aborsi aantara lain
Rgveda 1.114,7 menyatakan “Ma no mahantam uta ma no
abrakham”,artinya janganlah mengganggu ataupun mencelakkan
bayi.
B. Transplansi
1. Pengertian
Transplansi organ adalah pemindahan seluruh atau sebagian
organ dari satu ketubuh ke satu tubuh yang lain,atau dari suatu tempat
ke tempat lain pada tubuh yang sama.Transplansi ditunjukan untuk
menggantikan  organ yang rusak atau tak berfungsi pada penerima
dengan organ lain yang masih berfungsi dari donor.Donor organ dapat
berdasarkan orang yang masih hidup ataupun sudah meninggal dunia.
2. Pandangan berbagai agama terhadap Transplansi
1. Islam
Dalam Perspektif global, khusus di Negeri
muslim,memperbolehkan melakukan transplansi organ sesuai
dengan ketentuan dan kondisi darurat dan tidak untuk diperjual
belikan.Pada umumnya syarat diperbolehkanya transplansi organ
terdiri atas:
1. Jika seorang pendonor telah meninggal maka,harus dengan
persetujuanorang tua  mayit atau walinya dan juga sesuai
wasiat almarhum/almarhumah.
2. Hanya boleh dilakukan dalam kondisi yang yang benar-benar
memerlukan atau darurat(mendesak)
3. Tidak menginginkan imbalan berupa materi,harta karena islam
melarang menjualbelikan organ tubuh.
2. Kristen  Katolik

Dalam ajaran katolik menganjurkan organ tubuh sekalipun


jantung mereka untuk di donorkan,asalkan  ketika menjadi
pendonor keadaan pendonor sudah benar-benar mati artinya bukan
mati mati secara medis(koma).

Sesuai oleh ajaran Gk umat katolik yang ingin


mendonorkan organ tubuhnya harus menunggu ketika ia sudah
wafat dan benar-benar ingin menyumbangkan organ tubuhnya
untuk orang lain.

3. Kristen Protestan

Di Alkitab tidak dituliskan mengenai mendonorkan organ


tubuh,selama niatnya tulus dan tujuannya kebaikan itu boleh-boleh
saja terutama untuk membantu kelangsungan hidup suatu
nyawa(nyawa orang yang membuuhkan donor organ)bukan karena
mendonorkan untuk suatu imbalan berupa materi,uang untuk si
pendonor organ.Dianjurkan apabila si pendonor wafat daripada
saat pendonor belum mati karena saat masih hidup organ tubuh
sangatlah penting.

4. Hindu

Transplantasi organ tubuh dapat dibenarkan,dengan


alasan ,bahwa pengorbanan(yajna) kepada orang yang
menderita,agar ia bebas dari penderitaan dan dapat menikmati
kesehatan dan kebahagiaan,jauh lebih penting utama,mulia,dan
luhur dari keutuhan organ tubuh manusia yang telah wafat.Tetapi
sekali lagi,perbuataan ini harus dilakukan diatas prinsip yajna yaitu
pengorbanan tulus ikhlas,tanpa pamrih dan bukan dilakukan untuk
maksud mendapatkan keuntungan material.

Kepentingan kemanusiaan ajaran agama hindu tidak


melarang bahkan menganjurkan umatnya untuk melaksanakan
transplantasi organ tubuh dengan dasar yajna(pengorbanan tulus
ikhlas tanpa pamrih)dan untuk kesejahteraan umat manusia.

5. Budha

Dalam pengertian budhis,seseorang terlahir kembali dengan


badan yang baru,oleh karena itun patilah organ tubuh yang telah di
donorkanpada kehidupan yang lampau tidak lagi berhubungan
dengan tubuh yang sekarang.Artinya yaitu seseorang yang telah
mendonorkan anggota tubuh tertentu tetap akan terlahir kembali
dengan organ tubuh yang lengkap dan normal.

Dalam ajaran budha seseorang pendonor adalah salah satu


bentuk kamma baik,ketika seseorang  yang meninggal dunia
mendonorkan kedua kornea matanya maka dipercaya dalam
kelahiran berikutnya(Akhirat),maka seseorang itu akan mempunyai
mata yang lebih sehat dan indah dari pada mata yang ia miliki
dalam kehidupan sekarang.
C. Inseminasi
1. Pengertian
Inseminasi adalah merekayasa,yaitu proses menyutikkan sperma
kedalam Rahim wanita tanpa harus melakukan hubungan badan,dengan
tujuan agar bisa mendapatkan keturunan.Inseminasaimerupakan yang
membantu wanita untuk mengatasi kemandulan dimana sel telur wanita
tersebut tidak ada bahkan mengalami kelainan,proses teknologi
inseminasi buatan yaitu dengan cara merekayasa fertilasi (pembuahan
diluar Rahim) menyuntikan sperma kedalam ovarium wanita.
2. Pandangan Agama Terhadap Inseminasi
1. Islam
Menurut ajaran agama islam Inseminasi buatan yang tidak
berasal dari ovum dan sperma suami istri yang tidak sah hukumnya
adalah haram begitupun dengan inseminasi buatan dengan kontrak
Rahim menurut hokum islam hal tersebut adalah haram karena
mengandung unsur asing dari pembuahan yang bukan berasal dari
benih pasangan suami istri yang sah,kecuali sperma dari suaminya
sendiri.

Firman Allah tentang ikatan suami-istri:yang


artinya”Sebagian dari tanda-tandanya bahwa dia menciptakan
untukmu,jenismu,jodoh agar kamu merasa senang kepadanya dan
dia menjadikan diantara kamu kasih sayang dan
rahmat,Sesungguhnya dalam hal demikian itu terdapat tanda-tanda
bagi mereka yang berpikir”,QS ar-Rum:21

2. Kristen protestan

Kajian agama Kristen inseminasi buatan tidak sesuai


dengan ajaran

 gereja protestan karena beberapa alasan tertentu diantaranya


yaitu: Melibatkan Aborsi,tidak mempertimbangkan hakikat
sang bayi sebagai manusia.
 Masturbasi(Pengambilan sperma) selalu dianggap perbauatan
dosa.
 Masturbasi(Pengambilan sperma) selalu dianggap perbauatan
dosa.
 Dilakukan diluar suami istri yang normal.
 Menghilangkan hak sang anak untuk dikandung secara
normal,melalui hubungan pernikahan suami istri.
3. Kristen Katolik

Menurut ajaran katolik suatu hubungan suami istri harus


memiliki tujuan union(persatuan suami istri) dan procreatin(terbuka
untuk kemungkinan lahirnya anak),maka inseminasi buatan baik
yang heterologi (melibatkan pihak ketiga) maupun yang
homolog(suami istri itu sendiri)tidak diperbolehkan karena tidak
sesuai dengan ajaran katolik ,dalam prosesnya meniadakan proses
union(hubungan yang terikat antara suami dan istri).

4. Budha

Dalam pandangan agama budha,perkawinan adalah suatu


pilihan hidup dan bukan keewajiban,artinya seseorang dalam
menjalani kehidupanya boleh memilih untuk hidup berumah tangga
atau sendiri.Termasuk dalam melakukan inseminasi buatan,agama
budha tidak melarang umatnya untuk melakukan inseminasi buatan
karena hal tersebut adalah pilihan.

5. Hindu

Inseminasi buatan(bayi tabung) dapat diterima atas


persetujuan suami istri.Namun jika inseminasi atau pembuahan
yang dilakukan dengan menyutikan sperma ke ovum perempuan
lain yang bukan istri sah nya bagi umat hindu tidak sesuai dengan
tata kehidupan agama hindu,karena tidak melalui samskara dan
menyulitkan dalam hukum kemasyarakatan umat hindu.
D. Bedah Plastik
1. Pengertian

Bedah plastik berarti membentuk. Bedah plastik merupakan


bagian dari ilmu kedokteran bedah. Tujuan dari bedah plastik
dilaksanakan untuk tujuan perbaikan kecacatan fisik dan fungsi organ
tubuh, dan untuk tujuan penyempurnaan bentuk anggota tubuh yang
secara fisik normal dan sehat menjadi lebih indah. Salah satu contoh
jelas kasus kecacatan fisik yang layak mendapat bantuan penanganan
bedah plastik, antara lain : kasus-kasus korban luka bakar dan luka
trauma panas, anak-anak bibir sumbing, kelainan bentuk dan jumlah
jari-jemari.Tapi Kenyataanya sekarang Bedah plastic semata-mata
digunakan wanita maupun laki-laki untuk mempercantik diri dan
membuat tubuh yang ideal .
2. Pandangan Agama Bedah Plastik
1. Islam
Operasi plastik yang diharamkan adalah yang bertujuan
semata-mata untuk mempercantik atau memperindah wajah atau
tubuh tanpa ada hajat untuk pengobatan atau untuk memperbaiki
cacat seperti operasi untuk memperindah bentuk dagu, hidung,
buah dada, menghilangkan kerut-kerutan dan sebagainya. Sesuai
firman Allah SWT (artinya): ”dan akan aku (syaitan) suruh mereka
(mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya”
(QS.AN-NISA:119).
Dari firman Allah diatas dapat kita katan bahwa ayat
tersebut adalah kecaman atas bisikan syaitan yang selalu
membujuk manusia untuk melakukan berbagai perbuatan maksiat,
diantaranya mengubah ciptaan Allah maka hukumnya
haram.Secara umum agama islam megharamkan operasi plastik
tanpa indikasi yang secara umum bisa merubah bentuk ciptaan
Allah juga banyak mudharatnya dari pada manfaatnya  ( QS. An-
Nisa 118-119).selain itu melakukan operasi plastic adalah
menyebabkan seseorang umat manusia tidak bersyukur atas
karunia yang ALLAH swt.
2. Kristen Protestan  
Ada 2 tujuan dilakukannya bedah plastik, agama Kristen
melihatnya dengan bijak yaitu:Bedah plastik Rekontruksi yang
tujuan untuk memperbaiki dikarenakan cacat tubuh dan fungsi
organ tubuh. Agama Kristen sangat setuju sebab hal itu dilakukan
untuk memulihkan fisik dan trauma.
Bedah plastik Estetika yang tujuan untuk menyempurnakan
bentuk tubuh atau agar tampil cantik dengan cara bedah. Agama
Kristen tidak setuju, karena diajarkan bagaimana setiap manusia
bisa menghargai tubuhnya sebagai anugerah Tuhan. Jikalau
seseorang tidak puas dengan keadaan fisiknya yang tidak sempurna
maka sama saja ia tidak menghargai apa yang di karuniakan Tuhan
baginya.
3. Kristen Katolik
Ajaran agama katolik,sejujurnya gereja katolik tidak
membahas hal bedah plastic secara khusus di dalam dokumen-
dokumen Magisetrum.Namun katekismus gereja katolik hanya
mengajarkan prinsip dasarnya,yaitu:KGK 2288:Kehidupan dan
kesehatan merupakan hal-hal yang bernilai,yang dipercayakan
tuhan kepada kita,kita harus merwatnya dengan cara bijaksana dan
bersama itu juga memperhatikan kebutuhan orang lain dan
kesejahteraan umum.
Bedah plastic dapat dikatakan dibenarkan jika dapat
menjadi langkah penyembuhan ,entah  secara fisik maupun mental
asal berdasarkan prosedr prosedur yang tepat dan tidak menyakiti
orang lain.
4. Budha
Pandangan buddhisme,bedah plastic tidak melanggar sila
sepanjang memiliki tujuan yang positifatau bukan untuk penipuan
dan pengobatan, misalnya:  bibir sumbing,luka bakar,atau penyakit
akibat dari kecelakaan bawaan.
Agama budha melarang operasi plastic atas dasar untuk
mempercantik diri dan membuat tubuh ideal karena menurut
pandangannya hal tersebut lobha (keserakahan) yang akan
menimbulkan dosa(kebencian) jika operasi tidak berjalan dengan
lancer apabila hal tersebut telah terjadi akan timbul MOHA atau
kebodohan batin yang membuat manusia tidak pernah mensyukuri
nikmatnya.
5. Hindu
Seperti agama yang lainya, sesungguhnya agama hindu
tidak mengajurkan  atau memperbolehkan umatnya merubah apa
yang telah di berikan brahma kepadanya.kepercayaan itu
berlangsung karena dalam theology hinduisme dilarang untuk
menyakiti tubuh sendiri atau merubah ciptaan tuhannya.
Bedah plastic dalam agama hindu dapat dilakukan asalkan
benar-benar atas unsur kesehatan seorang umat,mereka tidak akan
melarang umatnya karena itu merupakan suatu keadaan yang
memang wajib dilakukan,jika tidak dilakukan akan membahayakan
kondisi seseorang umat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tindakan medis adalah suatu cabang ilmu kedokteran tentang
satu  tindakan untuk memperbaiki,mengubah,dan merekayasa tubuh maupun
organ tubuh untuk kepentingan kesehatan. macam macam tindakan medis yaitu:
Aborsi ,Inseminasi, Transplansi,Euthansia,bedah plastic.
Setiap tindakan medis diperbolehkan dan dipandang baik bagi setiap
agama asalkan sesuai dengan kepentingan medis dan dipandang dari segi
kesehatan pasien yang dilakukan dengan prosedur yang baik (tidak menyalahi
kodrat atau aturan dalam agama maupun kesehatan) sesuai dengan kepentingan
dan keperluan pasien .
B. Saran
Apapun yang telah di ciptakan oleh tuhan patut di syukuri dengan sebaik-
baiknya.jika akan melakukan tindakan medis sebaiknya harus memperhatikan
keadaan fisik,norma-norma agama yang dianut dan apa tujuan serta manfaat untuk
melakukan tindakan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

https://asuhankebidanan29.blogspot.com/2017/10/aborsitransplansiinseminasibed

ah.html

https://id.scribd.com/doc/87278981/Aborsi-Dan-Transplantasi-Menurut-Agama

http://sahabat-rianti.blogspot.com/2014/05/makalah-aborsi-euthanasia-bayi-

tabung.html

https://www.slideshare.net/yulianingsihkodim/bedah-plastik-dalam-perspektif-

agama

Anda mungkin juga menyukai