Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TUGAS MODEL PRAKTEK KEBIDANAN


Social Model Relasional/subjektif & Lingkungan
yang terpadu

Dosen Pembimbing:
Fatmi Nirmala Sari M.Keb

Disusun Oleh :

Redia Saputri
Nim:2215201057
Prodi : S1 Kebidanan
Kelas : 1B

PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah dengan rahmat Allah SWT Yang Maha Esa, dan berkat hidayah-
Nya sehingga saya mampu menyelesaikan makalah “Relasional/subjektif,dan
lingkungan yang terpadu.” juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
model Praktik Kebidanan, ibu Fatmi Nirmala Sari M.Keb yang telah membimbing
saya untuk dapat mengerti bagaimana cara untuk menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas wajib mata kuliah model
Praktik Kebidanan. makalah ini berisi penjelasan tentang Relasional/subjektif dan
lingkungan yang terpadu.

Saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan pembaca pada umumnya
dan mahasiswi kebidanan khususnya. saya juga menyadari bahwa makalah ini
tidaklah sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik, dan saran yang
membangun. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca, dan diharapkan bisa
bermanfaat untuk perkembangan, dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Hormat kami

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1

DAFTAR ISI......................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3

1. LATAR BELAKANG...............................................................................................3

2. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4

1. Relasional/subjektif, dan lingkungan yang terpadu...................................................4

3. Peran Bidan dalam Relasional/subjektif dan lingkungan yang terpadu.....................5

A. SARAN......................................................................................................................6

B. SARAN......................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................7

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG.

Dalam memberikan asuhan kebidanan dilakukan pengkajian berupa data subjektif, dan
objektif sehingga didapatkan data yang tepat, akurat, dan lengkap. Setelah itu
dirumuskan diagnosa dan masalah kebidanan sesuai dengan kondisi klien sehingga
diketahui perencanaan dan implementasi kebidanan sesuai dengan kasus. Evaluasi
dilakukan setiap selesai memberikan asuhan kebidanan untuk mengetahui keefektifan
asuhan yang diberikan. Hal ini sesuai dengan Kepmenkes No. 938/Menkes/SK/VII/2007
tentang Standar Asuhan Kebidanan. Pemberian asuhan kebidanan kehamilan, persalinan,
nifas, bayi baru lahir/neonatus dan KB dilakukan sesuai dengan standar kompetensi
bidan dalam Kepmenkes No. 369 tahun 2007 yaitu standar kompetensi 2 sampai 6.

Data subjektif yang ditemukan berdasarkan anamnesis pada Ny S yaitu asupan nutrisi
yang kurang. saat ini usia kehamilan 33 minggu. Asupan nutrisi pada ibu hamil
membutuhan zat gizi lebih banyak dibandingkan dengan keadaan tidak hamil. Hal
tersebut sesuai dengan Varney, et al.,(2006) yang menyebutkan bahwa prinsip pertama
gizi seimbang yaitu mengonsumsi aneka ragam pangan secara seimbang jumlah dan
porsinya tetap diterapkan. Bila makanan ibu sehari-hari tidak cukup mengandung zat gizi
yang 75 persen dibutuhkan, seperti sel lemak ibu sebagai sumber kalori, zat besi dari
simpanan di dalam tubuh ibu sebagai sumber zat besi janin/bayi, maka janin atau bayi
akan mengambil persediaan yang ada di dalam tubuh seperti vitamin C dan vitamin B
yang banyak terdapat di dalam sayuran dan buah-buahan. Sehingga, ibu harus
mempunyai status gizi yang baik.

TUJUAN

A. Untuk mengetahui Relasional /subjektif dan lingkungan yang terpadu.


B. Untuk mengetahui tujuan Relasional/subjektif dan lingkungan yang terpadu.
C. Untuk mengetahui pentingnya Relasional/subjektif dan lingkungan yang
terpadu.

3
2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang dapat dirumuskan sebagai berikut ;
A. Apa yang dimaksud dengan Relasional/subjektif dan lingkungan yang terpadu.
B. Bagaimana pentingnya Relasional/subjektif dan lingkungan yang terpadu .
C. Peran Bidan Dalam Relasional/subjektif dan lingkungan yang terpadu.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Relasional/subjektif, dan lingkungan yang terpadu.

Data Subjektif diperoleh dari informasi langsung berupa pernyataan atau keluhan
pasien. Berupa pendokumentasian yang berisikumpulan data klien melalui anamesa,
data yang diperoleh hasil dari bertanya dari pasien, suami, atau keluarga (identitas
umum, keluhan, riwayat kesehatan, riwayat menarche, riwayat perkawinan, riwayat
kehamilan, riwayat persalinan, riwayat KB, pola hidup) (Heryani, 2011). Riwayat
kesehatan meliputi dari riwayat penyakit dahulu, sekarang dan keluarga apakah
memiliki penyakit, riwayat obstetri kehamilan, persalinan nifas yang lalu, riwayat haid
awal mulainya haid, lama, siklus, nyeri atau tidak (Prawirohardjo, 2011). Pengkajian
berisi semua informasi atau keluhan yang telah dikaji dari klien ketika pertama kali
datang ke tenaga kesehatan, mencakup keluhan utama, riwayat penyakit/ kesehatan,
hasil laboratorium (Handayani, 2012).

Lingkungan terpadu itu perlu diperhatikan, mulai dari setiap individu punya kewajiban
yang sama dalam menjaga kesehatan lingkungan. Seandainya semua menyadari
pentingnya kesehatan lingkungan pastinya kita semua terhindar dari penyakit. Jika
semua sakit barulah kita menyadari bahwa betapa mahalnya kesehatan. Saat ini
masalah kesehatan lingkungan sudah semakin berkembang sementara masalah semakin
sulit untuk teratasi. Untuk itulah, masalah kesehatan lingkungan bukan hanya
merupakan tanggungjawab perorangan melainkan tanggungjawab semua orang. Jadi,
sebagai manusia yang merupakan bagian dari lingkungan sudah sepatutnya menjaga
lingkungan.

2. Pentingnya Relasional/subjektif, dan lingkungan yang terpadu

Dalam era globalisasi saat ini dimana penggunaan teknologi informasi sudah
semakin menyebar luas, peran serta sistem informasi sangatlah dominan dalam
mendukung seluruh proses bisnis yang berjalan dalam suatu lembaga institusi, baik
dalam lembaga institusi pemerintah maupun swasta. Jika melihat definisi dasar
mengenai proses bisnis menurut Rainer dan Cegielski (2011) adalah kumpulan dari

5
kegiatan yang saling berhubungan yang menghasilkan produk ataupun jasa bagi
organisasi, rekan bisnis, maupun customer. Dimana dalam proses tersebut melibatkan
input dan output, serta dapat diukur, baik dalam hal kepuasan customer, penggunaan
biaya, waktu pemenuhan, kualitas, diferensiasi, serta produktivitas. Proses bisnis dalam
suatu perusahaan dapat menjadi keuntungan yang kompetitif jika perusahaan dapat
terus melakukan inovasi atau dalam pelaksanaannya operasionalnya dapat lebih unggul
dari perusahaan kompetitor yang ada. Kondisi ini berlaku untuk seluruh jenis
perusahaan ataupun lembaga institusi. Dalam penelitian ini mengacu pada institusi unit
pelayanan kesehatan. Unit pelayanan kesehatan sebagai suatu lembaga sosial yang
berfokus pada pemberian layanan jasa kesehatan kepada masyarakat, tentu saja dalam
pelaksanaan operasionalnya akan melibatkan sejumlah data-data penting yang
berpotensial dalam mendukung aktifitasnya sehari-hari. Dimana data-data tersebut
tentunya tidak hanya sebagai bukti pelaksanaan operasional, melainkan juga sebagai
bahan analisis perusahaan ke depannya. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya
memerlukan media khusus sebagai penampung guna mengintegrasikan dan mengelola
data-data pendukung perusahaan. Salah satu media penunjang yang dapat
mengkolaborasikan data, sehingga data-data tersebut nantinya dapat digunakan secara
maksimal, adalah pengimplementasian database

3. Peran Bidan dalam Relasional/subjektif dan lingkungan yang terpadu.


Adapun peran bidan dalam relasional dan lingkungan yang terpadu Sebagaimana kita
ketahui bahwa, pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam
memberikan asuhan kepada kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan mulai dari
kehamilan sampai keluarga berencana termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan
pelayanan kesehatan masyarakat. Sehingga peran bidan disini sangat penting sekali
dalam penerapan relasional lingkungan terpadu Sehingga melihat daripada defenisi
tersebut, maka dengan menerapkan pelayanan kebidanan, bidan sebagai mitra bagi
perempuan akan sangat membantu dalam mengaplikasikan relasional dan lingkungan
yang terpadu,Karena bidan akan lebih mudah memahami, bagaimana berkomuniasii dan
mengingat dari sifat seorang wanita menjadikan bidan mampu dengan mudah untuk
melakukan perannya terhadap pemberdayaan perempuan.

6
BAB III

KESIMPULAN

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk mewujudkan relasional subjektif,
dan lingkungan terpadu yang berkelanjutan diperlukan upaya yang tepat. Salah satunya
melalui penerapan relasional sebagai pendekatan bidan dan pasien. Dalam
melaksanankan relasional subjektif, dan lingkungan terpadu semua pihak harus turut
serta mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpatisipasi aktif .

A. SARAN
Relasional subjektif, dan lingkungan terpadu adalah usaha sistematis dan
terencana untuk mencapai kesehatan yang lebih baik, dan diinginkan semua
masyarakat dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. relasional subjektif, dan
lingkungan terpadu di Indonesia masih harus terus ditingkatkan dengan
keikutsertaan seluruh elemen masyarakat dan ‘political will’ pemangku
kepentingan di berbagai level. Diharapkan mampu untuk meningkatkan, dan
menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dimasa yang
akan datang.

B. SARAN
penulis menyarankan agar relasional subjektif, dan lingkungan terpadu ini
mampu terus berjalan secara kontinyu dengan sasaran peserta yang lebih luas
lagi, sehingga semua pasien, bahkan masyarakat luas mempunyai kesempatan
yang sama untuk ikut berpartisipasi dalam hal terciptanya relasional subjektif,
dan lingkungan terpadu ini.

Kemudian agar setiap program relasional subjektif, dan lingkungan terpadu


dapat berjalan secara optimal, semua elemen, hingga pemerintah harus aktif,
dan turut serta mendukung penuh dengan memberikan bantuan dana maupun
hal-hal lain yang dibutuhkan dalam kegiatan ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Prof. dr. Ida Bagus Gde Manuaba, SpOG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Buku kedokteran EGC

Dari web.

- (http://www.scribd.com/doc/59277934/Forward-Chaining diakses pada tanggal 14


Oktober 2022, pukul 16.00).

- (http://bppsdmk.kemkes.go.id diakses pada tanggal 14


Oktober 2022, pukul 17.00).

- http://repository.unika.ac.id diakses pada tanggal 14


Oktober 2022, pukul 19.00).

- http://eprints.umpo.ac.id diakses pada tanggal 14


Oktober 2022, pukul 22.00).

Anda mungkin juga menyukai