Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA LEGISLATIF

DALAM KEBIDANAN

NURLATHIFAH N. YUSUF,
S.ST.,M.KEB
Legislasi

Proses pembuatan Undang-undang atau


penyempurnaan perangkat hukum yang
sudah ada melalui serangkaian kegiatan
Sertifikasi (pengaturan kompetensi), Registrasi
(pengaturan kewenangan), dan Lisensi
(pengaturan penyelenggaraan kewenangan).
Tujuan Legislasi
Mempertahankan
kualitas
pelayanan

Meningkatkan Memberikan
profesionalisme. kewenangan

Menjamin
perlindungan
hukum.
Peran
legislasi
Latar Belakang Sistem Legislasi
Tenaga Bidan Indonesia

upaya pembangunan nasional yaitu pembangunan


UUD 1945 disegala bidang guna kepentingan keselamatan,


kebahagiaan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia
secara terarah, terpadu dan berkesinambungan.

Undang-undang Tujuan dan Pembangunan Kesehatan adalah meningkatkan


kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap


No. 36 Tahun 2009  warga Negara Indonesia melalui upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia
tentang  Kesehatan. yang berkualitas.

Arus ●
Mampu mempunyai daya saing adalah
bagaimana peningkatan kualitas sumber
globalisasi daya manusia.
Otonomi Bidan dalam Pelayanan
Kebidanan

Profesi yang berhubungan dengan


keselamatan jiwa manusia, adalah
pertanggungjawaban dan tanggung gugat
(accountability) atas semua tindakan yang
dilakukannya. Sehingga semua tindakan
yang dilakukan oleh bidan harus berbasis
kompetensi dan didasari suatu evidence
based. Accountability diperkuat dengan satu
landasan hukum yang mengatur batas-batas
wewenang profesi yang bersangkutan.
Dengan adanya legitimasi kewenangan bidan
yang lebih luas

Bidan memiliki hak otonomi dan mandiri


untuk bertindak secara profesional yang
dilandasi kemampuan berfikir logis dan
sistematis serta bertindak sesuai standar
profesi dan etika profesi.
Praktik kebidanan
ditingkatkan
mutunya melalui:
 Pendidikan
Lisensi dan pelatihan
berkelanjutan

Penelitian
Uji
dalam bidang
Kompetensi kebidanan

 Registr Pengembangan
ilmu dan
tekhnologi
asi dalam kebidanan

Sertifik Akredit
asi asi
TUGAS
Beberapa dasar dalam otonomi dan aspek legal yang mendasari dan terkait dengan pelayanan
kebidana antara lain sebagai berikut:
1. Kepmenkes Republik Indonesia 900/ Menkcs/SK/ VII/ 2002 Tentang registrasi dan praktik bidan.
2. Standar Pelayanan Kebidanan, 2001.
3. Kepmenkes Republik Indonesia Nomor 369/Menkes/SK/III/ 2007 Tentang Standar Prof esi Bidan.
4. UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
5. PP No 32/Tahun 1996 Tentang tenaga kesehatan.
6. Kepmenkes Republik Indonesia 1277/Menkes/SK/XI/2001 Tentang organisasi dan tata kerja
Depkes.
7. UU No 22/ 1999 Tentang Otonomi daerah.
8. UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
9. UU tentang aborsi, adopsi, bayi tabung, dan transplantasi.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 585/ Menkes/ Per/ IX/ 1989 Tentang
Persetujuan Tindakan Medik.
11. UU yang terkait dengan Hak reproduksi dan Keluarga Berencana;
12. UU No. 10/1992 Tentang pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera.
13. UU No. 23/2003 Tentang Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan di Dalam Rumah Tangga.

Anda mungkin juga menyukai