Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN NILAI BUDAYA

DOSEN PENGAMPU :

Lailatul Khusnul Rizki, SST.,M.P.H

DISUSUN OLEH :

1.Citra Anggraini (1230020004)


2.Annisa Cikal T (1230020018)
3.Intan Dwi Ayu P (1230020026)
4.Aliya (1230020032)
5.Siti Anisa Utami Putri Fadli (1230020033)

PRODI S1 KEBIDANAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA’ SURABAYA
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan nilai budaya
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Lailatul
Khusnul Rizki, SST.,M.P.H Pada Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan nilai budaya
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Lailatul Khusnul Rizki, SST.,M.P.H Selaku Dosen
mata kuliah Ilmu sosial dan budaya dasar yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya menyadari, bahwa makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 08 November 2021

(Tim Penyusun)

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Pembahasan................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................ 5
2.1 ................................................................................................................................................
2.2 ................................................................................................................................................
2.3 ................................................................................................................................................
2.4.................................................................................................................................................
BAB III PENUTUP....................................................................................................................
Kesimpulan...................................................................................................................................
Saran..............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai aspek sosial budaya yang beragam
banyaknya. Secara spesifik keadaan sosial budaya Indonesia sangat kompleks, mengingat
penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 200 juta jiwa dalam 30 kesatuan suku bangsa.
Indonesia memiliki 67 budaya induk yang tersebar dari barat sampai ke timur nusantara.
Selain itu Indonesia terdiri atas 6000 buah pulau yang terhuni dari jumlah keseluruhan sekitar
13.667 pulau. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa Indonesia adalah negara yang
kaya raya dengan sumber daya alam dan sumber daya budaya yang melimpah. Bangsa kita
merupakan bangsa yang serba multi, baik itu multibahasa, multibudaya, maupun multiagama.
Semua itu bila dikelola dengan baik dapat dijadikan sebagai potensi untuk memakmurkan
rakyat dan memajukan bangsa kita. Kebudayaan dalam perspektif klasik pernah didefinisikan
oleh Koentjaraningrat sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan identitas diri manusia yang diperoleh
dengan cara belajar.

Dalam pengertian tersebut, kebudayaan mencakup segala hal yang merupakan


keseluruhan hasil cipta, karsa, dan karya manusia, termasuk di dalamnya benda-benda hasil
kreativitas dan ciptaan manusia. Contohnya adalah tari daearah, lagu daerah, dan kesenian
daerah lainnya yang diperoleh dengan cara belajar. Namun dalam perspektif antropologi yang
lebih kontemporer, kebudayaan didefinisikan sebagai suatu sistem simbol dan makna dalam
sebuah masyarakat manusia yang di dalamnya terdapat norma-norma dan nilai-nilai tentang
hubungan sosial dan perilaku yang menjadi identitas dari masyarakat bersangkutan. Baik
perspektif klasik maupun kontenporer sama-sama mengakui bahwa kebudayaan adalah
identitas diri yang akan membedakan dengan bangsa-bangsa lain. Oleh sebab itu perlu
adanya suatu pelestarian secara turun-temurun sehingga cipta, karsa, dan karya manusia
tersebut tidak hilang.

1.2 Rumusan Masalah


1. a

2. b

3. c

4. d

1.3 Tujuan Pembahasan


1. a

2 b

3 c

4 D

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Budaya

Budaya adalah pengetahuan, cara hidup, kebiasaan, nilai dan norma serta perangkat
sosial yang dimiliki dan berkembang dalam sekelompok orang dan diwariskan dari generasi
ke generasi. Budaya ini dapat berupa materi abstrak, konkret maupun fisik. Secara langsung
maupun tidak langsung, budaya akan sangat berpengaruh pada kesehatan masyarakat yang
menganut suatu budaya. Hal ini dikarenakan budaya sangat berkaitan dengan pola-pola
hidup, pola pikir, kebiasaan dan pandangan dalam suatu masyarakat.

Indonesia yang yang terdiri dari beragam etnis tentu memiliki banyak budaya dalam
masyarakatnya. Terkadang, budaya suatu etnis dengan etnis yang lain dapat berbeda jauh.
Hal ini menyebabkan suatu budaya yang positif, dapat dianggap budaya negatif di etnis
lainnya. Sehingga tidaklah mengherankan jika permasalahan kesehatan di Indonesia begitu
kompleksnya.

2.2 Pengertian Nilai

Nilai merupakan kumpulan sikap perasaan ataupun anggapan terhadap sesuatu hal
mengenai baik-buruk, benar-salah, patut-tidak patut, mulia-hina, maupun penting atau tidak
penting.Dalam kenyataannya orang dapat saja mengembangkan perasaannya sendiri yang
mungkin saja berbeda dengan perasaan sebagian besar warga masyarakat. Kenyataan ini
melahirkan adanyanilai individual, yakni nilai-nilai yang dianut oleh individu sebagai sebagai
orang perorangan yang mungkin saja selaras dengan nilai-nilai yang dianut oleh orang lain,
tetapi dapat pula berbeda atau bahkan bertentangan. Adapun nilai-nilai yang dianut oleh
sebagian warga masyarakat dinamakannilai sosial.Berikut dikemukakan beberapa definisi
yang dikemukakan oleh para ahli mengenai nilai sosial :

1. Kimball Young, nilai sosial adalah asumsi abstrak dan sering tidak disadari tentang apa
yang benar dan apa yang penting.

2. A. W. Green : nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai
emosi terhadap obyek.

3. Woods: nilai sosial merupakan petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama
yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.

· Jenis-jenis nilai

1. Nilai material, yakni meliputi berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang
berguna bagi jasmani manusia.

5
2. Nilai vital, yaitu meliputi bergai konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang
berguna bagi manusia dalam melaksanakan berbagai aktivitas.

3. Nilai kerohanian, yaitu meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala
sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan rohani manusia seperti :

a) Nilai kebenaran, yakni yang bersumber pada akal manusia (cipta)

b) Nilai keindahan, yakni nilai yang bersumber pada unsur perasaan(estetika)

c) Nilai moral, yakni yang bersumber pada unsur kehendak (karsa) dan

d) Nilai keagamaan, (religiusitas), yakni nilai yang bersumber pada revelasi (wahyu) dari
Tuhan.

· Ciri-ciri nilai social

a. Nilai merupakan konstruksi masyarakat yang tercipta melalui interaksi di antara para
anggota masyarakat. Nilai tercipta secara sosial bukan secara biologis ataupun bawaan lahir.

b. Nilai sosial diimbaskan. Nilai dapat diteruskan dan diimbaskan dari satu orang atau
kelompok ke orang atau kelompok lain melalui berbagai macam proses sosial seperti kontak
sosial, komunikasi interaksi, difusi, adaptasi, adopsi, akulturasi maupun asimilasi.

c. Nilai dipelajari. Nilai diperoleh, dicapai dan dijadikan milik diri melalui proses belajar,
yakni sosialisasi yang berlangsung sejak masa kanak-kanak dalam keluarga

d. Nilai memuaskan manusia dan mengambil bagian dalam usaha pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan sosial. Nilai yang disetujui dan yang telah diterima secara sosial itu menjadi dasar
bagi tindakan dan tingkah laku, baik secara pribadi, kelompok maupun masyarakat secara
keseluruhan.

5. Nilai merupakan asumsi-asumsi abstrak dimana terdapat konsensus sosial tentang harga
relatif dari obyek dalam masyarakat. Nilai-nilai sosial secara konseptual merupakan abstraksi
dari unsur-unsur nilai bermacam-macam obyek di dalam masyarakat.

6. Nilai-nilai cenderung berkaitan satu dengan yang lain dan membentuk pola-pola dan
sistem nilai dalam masyarakat. Dalam hal ini apabila tidak terjadi keharmonisan jalinan
integral dari nilai-nilai akan timbul problema sosial dalam masyarakat.

7. Sistem-sistem nilai beragam bentuknya antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan
yang lain, sesuai dengan penilian yang diperlihatkan oleh setiap kebudayaan terhadap bentuk-
bentuk kegiatan tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Dengan kata lain,
keanekaragaman kebudayaan dengan bentuk dan fungsi yang saling berbeda, menghasilkan
sistem nilai yang berbeda pula.

8. Nilai selalu memberikan pilihan dari sistem-sistem nilai yang ada, sesuai dengan tingkatan
kepentingannya.

6
9. Masing-masing nilai dapat mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap orang perorangan
dan masyarakat sebagai keseluruhan.

10. Nilai-nilai juga melibatkan emosi dan perasaan.

11. Nilai-nilai dapat mempengaruhi perkembangan pribadi dalam masyarakat secara positif
maupun negatif.

 Fungsi nilai sosial

Fungsi sosial antara lain sebagai berikut:

1. Sebagai faktor pendorong, hal ini berkaitan dengan nilai-nilai yang berhubungan
dengan cita-cita atau harapan.

2. Sebagai petunjuk arah: cara berpikir, berperasaan, dan bertindak, serta panduan
menentukan pilihan, sarana untuk menimbang penilaian masyarakat, penentu dalam
memenuhi peran sosial, dan pengumpulan orang dalam suatu kelompok sosial.

3. Nilai dapat berfungsi sebagai alat pengawas dengan daya tekan dan pengikat tertentu.
Nilai mendorong, menuntun, dan kadang-kadang menekan para individu untuk berbuat dan
bertindak sesuai dengan nilai yang bersangkutan.Nilai menimbulkan perasaan bersalah dan
menyiksa bagi pelanggarnya.

4. Nilai dapat berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan kelompok atau masyarakat.

5. Nilai dapat berfungsi sebagai benteng perlindungan atau penjaga stabilitas budaya
kelompok atau masyarakat.

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan nilai budaya


Menurut Munandar Sulaiman (1992), faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan perkembangan nilai budaya adalah :

1. Jarak komunikasi antara kelompok etnis.


Masih terdapat jarak komunikasi antara kelompok etnis, hal yang sering menimbulkan
konflik budaya seseorang yang bergerak dari satu kelompiok etnis ke kelompok etnis
yang lain. Contoh migdrasi ke kelompok etnis yang berbeda mungkin menimbulkan
pergeseran sistem nilai budaya yang sudah ada di daerah kelompok etnis penduduk asli,
misalnya menganggap rendah status etnis pendatang (negatif), tetapi mungkin juga etnis
pendatang menjadi penggerak pembangunan di daerah kelompok etnis penduduk asli
(positif).

2. Pelaksanaan pembangunan,
Pelaksanaan pembangunan yang terus menerus akan dapat merubah sistem nilai ke arah
yang positif dan negatif.
· Pergeseran sistem nilai yang mengarah ke perbaikan antara lain :

7
a. Pola hidup tradisional, dan bertaraf lokal yang berbau mistis, berubah menjadi pola
hidup modern bertaraf nasional-internasional yang berbasis ilmu pengetahuan dan
teklnologi.
b. Pola hidup sederhana yang hanya bergantung pada alam lingkungan, meningkat
menjadi pola hidup modern yang mampu menguasai alam lingkungan dengan dukungan
prasarana dan sarana serta teknologi.
c. Pola hidup makmur yang hanya kecukupan sandang, pangan, dan perumahan
meningkat menjadi pola hidup makmur dan juga sehat, teratur, bersih dan senang serta
aman sesuai dengan standar menurut ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. Kemampuan kerja yang hanya berbasis kekuatan fisik dan pengalaman, meningkat
menjadi kemampuan kerja berbasis keahlian, dan ketrampilan yang didukung teknologi.
· Pergeseran sitem nilai yang mengarah negatif antara lain :
a. Penggusuran hak milik seseorang untuk kepentingan pembangunan tanpa
prosedur hukum yang pasti dan tanpa ganti kerugian yang layak, bahkan tanpa ganti
kerugian sama sekali.
b. Mengurangi atau meniadakan arti kemanusiaan seseorang memandang manusia
sebagai obyek sasaran yang selalu dikenai penertiban, serta hak asasinya tidak dihargai.
c. Tindakan sewenang-wenang dan tidak ada kepastian hukum dalam hubungan
antara penguasa / pejabat / majikan dengan rakyat bawahan /buruh.

3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menimbulkan konflik dengan tata nilai
budaya yang sudah ada, perubahan kondisi kehidupan manusia, sehingga manusia
bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakan. Hal ini merupakan akibat sifat
ambivalen teknologi yang selain memiliki segi positif, juga memiliki segi negatif.Sebagai
dampak negatif teknologi, manusia menjadi resah. Keresahan manusia muncul akibat
adanya benturan nilai teknologi modern dengan nilai-nilai tradisional (konvensional).
Ilmu pengetahuan dan teklnologi berpihjak pada suatu kerangka budaya. Kontak budaya
yang ada dengan budaya asing menimbulkan perubahan orientasi budaya yang
mengakibatkan perubahan sistem nilai budaya.

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Daftar Pustaka

9
https://suwardilubis.blogspot.com/2016/01/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html
https://www.academia.edu/36631103/Makalah_Perkembangan_Nilai_Budaya

10

Anda mungkin juga menyukai