KELOMPOK 3
KELAS C
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena
rahmat dan kasih sayang_Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Ilmu
Budaya Dasar ini.
Makalah Ilmu Budaya Dasar yang diberi judul Peran Kebudayaan Dalam
Membentuk Kepribadian ini, kami susun sebagai pelengkap tugas dan mempunyai
tujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembacanya maupun
pihak yang terkait didalamnya serta dapat memberikan motivasi atau dorongan
agar memiliki kepribadian yang lebih baik di masa yang akan mendatang dan bisa
sebagai bahan acuan.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
A. Kebudayaan ........................................................................................ 4
B. Kepribadian ........................................................................................ 6
C. Hubungan Kepribadian dan Kebudayaan........................................... 7
D. Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan............................................. 9
E. Studi Kasus Kebudayaan dan Kepribadian ........................................ 11
BAB 3 PENUTUP......................................................................................... 19
A. Kesimpulan ........................................................................................ 19
B. Saran ................................................................................................... 19
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang
memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut
Soerjanto Poespowardojo 1993). Selain itu Budaya atau kebudayaan berasal
daribahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari
buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia.
1
2
dilaksanakan manusia dari sisi lain hubungan antara manusia dan kepribadian
adalah setiap kebudayaan yang berada di lingkungan manusia itu tinggal akan
membentuk kepribadian, dan biasanya faktor lingkungan dan kebudayaan yang
berada disekitarnya itu yang dapat membentuk suatu kepribadian sehingga di
setiap tempat atau lingkungan pasti setiap manusia mempunyai kepribadian yang
bermacam– macam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kebudayaan?
2. Apa pengertian dari kepribadian?
3. Bagaimana hubungan antara kepribadian dan kebudayaan?
4. Bagaimana hubungan antara manusia, masyarakat, dan kebudayaan?
5. Bagaimana studi kasus kebudayaan dan kepribadian di Indonesia?
C. Tujuan
Dalam makalah yang kami buat ini diharapkan dapat menambah wawasan
kami dan pembaca untuk dapat menentukan kepribadian yang baik dalam
ruang lingkup budaya di sekitarnya, antara lain :
1. Mengetahui peran budaya dalam pembentukan kepribadian yang baik
Dengan memahami makna dari kebudayaan dapat diambil sikap baiknya
yaitu kita bisa mengambil segi positif kebudayaan kita seperti gotong
royong, saling bantu, toleransi atau yang lainnya dari segi positifnya.
2. Mengetahui berbagai macam masalah tentang kebudayaan
Setiap kebudayaan pasti bermacam – macam dan mempunyai persoalan
tersendiri denagn memahaminya kita bisa memecahkan masalah tersebut
dengan cara yang lebih baik.
3. Dapat menambah pengetahuan tentang kebudayaan
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang, antara
lain:
a. Warisan Biologis (Heredity)
3
Sasaran yang ingin dicapai untuk seluruh masyarakat luas di tanah air
Indonesia tentang kebudayaan yang menjadi salah satu faktor dalam
membangun kepribadian seseorang. Dikarenakan masyarakat sekarang di
kalangan anak kecil, remaja dewasa, maupun orang tua sekarang kurang
memperhatikan kebudayaan timur yang menjunjung tinggi nilai kesopan
santunan dalam sehari – hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebudayaan
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya
manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
cara belajar. Adapun tindakan manusia yang didapat tidak dengan belajar seperti
tindakan naluri, beberapa refleks, beberapa tindakan manusia yang merupakan
kemampuan naluri yang terbawa dalam gen bersama kelahirannya (seperti makan,
minum, atau berjalan dengan kedua kakinya), juga dirombak olehnya menjadi
tindakan kebudayaan.
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah. Bentuk
jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Kebudayaan adalah “hal-hal yang
bersangkutan dengan akal”. Budaya adalah daya dan budi yang berupa cipta karsa
dan rasa. Sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa itu. Kata
culture merupakan kata yang sama artinya dengan kebudayaan. Berasal dari
bahasa latin colore yang berarti mengolah, mengerjakan,
Pada hakikatnya, kebudayaan adalah warisan sosial. Dalam arti bahwa
kebudayaan diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya melalui suatu proses
pembelajaran, baik secara formal maupun secara informal. Dari definisi-definisi
kebudayaan dapat dinyatakan bahwa inti pengertian kebudayaan mengandung
beberapa ciri pokok yaitu sebagai bahwa kebudayaan itu beraneka ragam,
kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar, kebudayaan itu terjabarkan dari
komponen biologi, psikologi, sosiologi dan eksistensi manusia, kebudayaan itu
berstruktur, kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek, kebudayaan itu dinamis
dan nilai-nilai dalam kebudayaan itu relatif.
Inti penting dari budaya adalah pandangan yang bertujuan untuk
mempermudah hidup dengan mengajarkan orang-orang bagaimana cara
beradaptasi dengan lingkungannya. Seperti yang Triandis tuliskan bahwa budaya
berperan untuk memperbaiki cara anggota kelompok suatu budaya beradaptasi
dengan ekologi tertentu dan hal ini melibatkan pengetahuan yang dibutuhkan
orang supaya mereka dapat berperan aktif dalam lingkungan sosialnya.
4
5
B. Kepribadian
Kepribadian ialah susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan
tingkah laku dan tindakan seseorang individu. dalam bahasa pupoler, istilah
kepribadian juga berarti ciri-ciri watak yang konsisten, sehingga seorang individu
memiliki suatu identitas yang khas. Misalnya dalam bahasa sehari-hari kita
mengatakan bahwa seseorang memiliki kepribadian maksudnya ialah bahwa
individu tersebut memiliki ciri watak yang diperlihatkan secara konsisten dan
konsekuen, yang menyebabkan ia memiliki identitas yang berbeda dari individu-
individu lainnya.
Personality atau kepribadian berasal dari kata Persona yang berarti topeng
yakni alat untuk menyembunyikan identitas diri. Bagi bangsa Romawi
Persona berarti Bagaimana seseorang tampak pada orang lain. Adapun pribadi
yang merupakan terjemahan dari bahasa Inggris person atau personal dalam
bahasa Latin yang berarti manusia sebagai perseorangan, diri manusia atau diri
orang sendiri.
Kepribadian mewujudkan perilaku manusia, perilaku manusia dapat
dibedakan dengan kepribadiannya karena kepribadian merupakan latar belakang
perilaku yang ada dalam diri seorang individu. Kepribadian dapat diberikan
batasan sebagaimana dikatakan oleh Theodere M Newcomb, yaitu kepribadian
merupakan organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang
terhadap perilaku. Kepribadian menunjuk pada sikap seseorang untuk berbuat,
mengetahui, berpikir dan bertindak apabila dia berhubungan dengan orang lain
atau menanggapi suatu keadaan.
7
membentuk kristal. Pada saat air dibacakan doa islam, kristal bersegi enam
dengan lima cabang daun muncul berkilauan. Temuan ini menjelaskan
kenapa air putih yang didoakan bisa menyembuhkan berbagai macam
penyakit. Meminum banyu baya tidak memiliki dampak negatif bagi ibu
hamil selama air yang dikonsumsi bersih dan terbebas dari kontaminasi
mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan waterborn disease.
3) Mengkonsumsi dan Mengoleskan Minyak Bangsul ke Perut Ibu
Hamil
Minyak bangsul merupakan minyak yang dipercaya dapat
melancarkan proses persalinan. Ibu hamil dengan usia kehamilan 7 bulan
akan meminum tiap pagi dan dioleskan di perut. Ibu hamil yang
mengkonsumsi minyak kelapa selama trimester ketiga kehamilan telah
mengurangi angka kematian janin. Mengkonsumsi minyak kelapa selama
kehamilan mungkin membantu melindungi anak dari efek stres sebelum
melahirkan, yang diyakini menyebabkan masalah perkembangan
neurologis setelah lahir.
4) Ibu Hamil memakai Cincin Benang
Setelah dinyatakan hamil, seorang ibu hamil pada suku Banjar
diwajibkan memakai cincin yang terbuat dari beberapa helai benang hitam
di ibu jari. Hal tersebut diyakini bahwa pemakaian benang yang dililitkan
dengan jumlah ganjil, 3, 5, 7, 9 dapat terhindar dari gangguan makhluk
halus seperti kuyang (makhluk halus dari Kalimantan). Prinsip pengobatan
jimat menurut Elmberg, adalah orang yang menggunakan benda-benda
kuat atau jimat untuk memberi perlindungan terhadap penyakit. Namun,
secara medis pemakaian cincin benang tidak memberikan pengaruh
terhadap kesehatan ibu hamil karena pemakaian cincin benang hanya
merupakan tradisi suku Banjar yang masih berlaku di Kecamatan
Martapura Timur. Kesehatan ibu hamil dipengaruhi oleh perilaku hidup
bersih dan sehat, makanan bergizi, dan pemeriksaan rutin ke tenaga
kesehatan.
13
b. Pantangan Perilaku
1) Kesulitan Saat Melahirkan
Pantangan perilaku ibu hamil tidak boleh duduk di depan pintu dan
meletakkan sisir di atas kepala karena dianggap akan sulit pada saat
melahirkan. Pantangan tersebut secara medis tidak berpengaruh dan tidak
ada hubungannya dengan kelancaran proses melahirkan.
2) Gangguan Makhluk Halus
Ibu hamil dilarang keluar rumah menjelang magrib dan keluar hutan.
Hal tersebut dipercaya bahwa ibu hamil memiliki bau yang harum
sehingga rawan terkena gangguan mahluk halus. Secara psikologis ibu
hamil mentalnya sensitif dan mudah takut sehingga pada malam hari tidak
14
di kecamatan Lereh percaya bahwa seorang ibu yang mandul adalah hasil
perbuatan orang lain yaitu dengan ilmu hitam yang berasal dari kutukan
oleh keluarga yang tidak menerima bagian harta maskawin.
e. Orang Jawa
Konsep sakit di Jawa mengarah pada masalah fungsional dan
disfungsional peran aktivitas sosial seseorang dalam masyarakat. Jadi
ketika seseorang itu sakit maka dia akan merasa terganggu dalam
menjalankan perannya. Dalam masyarakat Jawa, penyakit diare pada anak
dianggap bukan penyakit yang serius. Ini disebabkan karena mereka
menganggap hal tersebut merupakan salah satu tanda perkembangan anak
(bertambah akal dan keterampilannya), sehingga tidak muncul
kekhawatiran (Nildawati, 2020).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian dan
kebudayaan memiliki keterkaitan yang sangat erat. Kebudayaan menjadi faktor
yang sangat penting terbentuknya suatu kepribadian. Dunia Internasional dapat
mengenal Indonesia karena memiliki keaneka ragamann budaya yang cukup
banyak dan dalam setiap daerah memiliki ciri khas masing – masing serta
kepribadiannya.
Kebudayaan mencerminkan kepribadian bangsa kita dan kita wajib untuk
menjaganya jangan sampai rusak taupun hilang bahkan kita harus
melestarikannya. Selain itu kita dapat menjadikannya sumber kekuatan untuk
ketahanan budaya nasional bangsa Indonesia. Pemerintah dan masyarakat
mempunyai peran yang penting agar dapat terwujudnya suatu cirri khas jati diri
Bangsa Indonesia.
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Handayani S. 2010. Aspek Sosial Budaya Pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas
di Indonesia. INFOKES: Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika
Kesehatan. 1(2): 21-7.
Ratu MN. Firmansayah. Yulinda F. 2013. Hubungan Faktor Risiko Ibu Bersalin
Dengan Retensio Plasenta. Jambi Medical Journal. 1(1): 1-9.
Sulasman dan Setia Gumilar. 2013. Teori-teori Kebudayaan: Teori dan Aplikasi.
Bandung: Pustaka Seti
20
21