Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

“Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar”

Dosen Pengampu:

Eka Filahanasari, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 2:

Anisatul Fitri 2103011110

Imelda 2103011123

Karlina 2103011124

Zuhrotul Azka 2103011128

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karna atas berkat rahmat dan hidayahnya
kepada kita semua karena hingga saat ini kita masih bisa merasakan nikmat yang telah dilimpahkan
sehingga kami diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Terima kasih juga kami
ucapakan kepada Ibu Eka Filahanasari, M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Ilmu Sosial
dan Budaya Dasar, kepada teman-teman atas bantuan dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikiran dalam menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW. Yang selalu kita harapkan
syafa’atnya dihari kiamat nanti.

Makalah ini kami buat untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman mengenai
Manusia dan Kebudayaan. Dengan segala keterbatasan yang ada dalam makalah ini penulis telah
berusaha dengan segala upaya untuk menyelesaikan makalah ini. Penulis menyampaikan rasa
terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini, dan tak lupa penulis
juga berterima kasih kepada Ibu Eka Filahanasari, M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar . Selain itu, kami juga berharap nantinya makalah ini dapat
bermanfaat dan digunakan dengan sebaik-baiknya serta dapat meningkatkan pengetahuan dan
wawasan kita semua.

Dharmasraya, 01 September 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang .................................................................................................................... .4


1.2.Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4
1.3.Tujuan Masalah .................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

Manusia dan Kebudayaan ............................................................................................................... 6

A. Pengertian Kebudayaan ..................................................................................................... 6


B. Keragaman Defenisi Kebudayaan ..................................................................................... 7
C. Karakteristik Kebudayaan.................................................................................................. 9
D. Usur – Unsur Kebudayaan ............................................................................................... 12

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan............................ ........................................................................................ 146

3.2. Saran............................ ................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA............................ ...................................................................................... 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia dalam hidup kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan, karena
manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Manusia hidup karena
adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang
manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan
demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam
kehidupannya tak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari
manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadangkala disadari atau tidak
manusia merusak kebudayaan.
Hubungan yang erat antara manusia (terutama masyarakat) dan kebudayaan lebih
jauh telah diungkapkan oleh Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski, yang
mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di
dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu.
(Selo Soemardjan,1964:115). Kemudian Herkovits memandang kebudayaan sebagai
sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang berturun-temurun dari generasi
ke generasi tetap hidup. Walaupun manusia yang menjadi anggota masyarakatnya sudah
berganti karena kelahiran dan kematian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan kebudayaan?
2. Apa saja fungsi kebudayaan?
3. Apa saja karakteristik kebudayaan?
4. Bagaimana unsur-unsur kebudayaan?

4
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kebudayaan
2. Untuk menhetahui fungsi kebudayaan
3. Untuk mengetahui karakteristik kebudayaan
4. Untuk mengetahui bagaimana unsur-unsur kebudayaan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebudayaan
Pengertian kebudayaan secara umum adalah bagian dari pola terpadu pengetahuan,
keyakinan, dan perilaku manusia. Pengertian kebudayaan secara umum juga mengarah pada
hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Ini bisa meliputi pandangan, sikap,
nilai, moral, tujuan, dan adat istiadat. Kebudayaan adalah pola perilaku yang ada dalam
kelompok sosial.
Pengertian kebudayaan secara umum menurut para ahli dapat kita jadikan acuan untuk
memahami pengertian kebudayaan lebih gamblang. Pengertian kebudayaan secara umum
menurut para ahli ini diambil dari para ahli yang berasal dari luar maupun dalam negeri. Para
ahli ini kebanyakan adalah seorang sosiolog, antropolog, maupun psikolog. Berikut pengertian
kebudayaan secara umum menurut para ahli:
1. Koentjaraningrat
Menurut Antopolog Indonesia Koentjaraningrat, Pengertian kebudayaan secara
umum adalah sebuah sistem gagasan dan rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan
oleh manusia yang di dalam kehidupannya yang bermasyarakat.
Selain itu Koentjaraningrat juga mendefinisikan budaya lewat asal kata budaya
dalam bahasa Inggris yaitu "colere" yang kemudian menjadi "culture" dan didefinisikan
sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
2. Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto merupakan seorang sosiolog. Ia menjelaskan pengertian
kebudayaan secara umum adalah sebagai sesuatu yang mencakup semua yang didapat atau
dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
3. Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi
Pengertian kebudayaan secara umum adalah semua hasil karya, rasa dan cipta
masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau
kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya
agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan masyarakat.

6
4. Edward B. Taylor
Pengertian kebudayaan secara umum adalah keseluruhan yang kompleks termasuk
di dalamnya pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat dan segala
kemampuan dan kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai seorang anggota
masyarakat.
5. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara menjelaskan pengertian kebudayaan secara umum adalah
sebagai buah budi manusia yang merupakan hasil perjuangan manusia terhadap dua
pengaruh kuat, yakni zaman dan alam. Hal itu merupakan bukti kejayaan hidup manusia
untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran guna mencapai keselamatan dan
kebahagiaan.
6. Louise Damen
Louise Damen menulis dalam bukunya Culture Learning: The Fifth Dimension in
the Language Classroom, bahwa pengertian kebudayaan secara umum adalah mempelajari
berbagi pola atau model manusia untuk hidup seperti pola hidup sehari-hari. Pola dan
model ini meliputi semua aspek interaksi sosial manusia. Budaya adalah mekanisme
adaptasi utama umat manusia.
7. Ralph Linton
Seorang antropolog Amerika di abad 20 an, Ralph Linton menjelaskan pengertian
kebudayaan secara umum dalam bukunya The Cultural Background of Personality.
Menurutnya pengertian kebudayaan secara umum adalah susunan perilaku yang dipelajari
dan hasil perilaku yang elemen komponennya dibagi dan ditularkan oleh anggota
masyarakat tertentu.
B. Keragamaan Defenisi Kebudayaan
Keragaman budaya adalah salah satu keunikan yang terdapat di muka bumi ini dengan
beragam suku bangsa yang ada di seluruh dunia, begitu pula dengan keragaman budaya
Indonesia. Kita sebagai warga negara Indonesia, tak dapat memungkiri bahwa keberadaan
negara Indonesia sendiri menghasilkan keragaman yang tidak terkira, mulai dari keragaman
ras, suku bangsa hingga Bahasa.

7
Dari berbagai keragaman itulah melahirkan bentuk keragaman budaya Indonesia yang
tak ada tandingannya, seperti rumah adat, upacara adat, pakaian adat tradisional, tarian adat
tradisional, alat musik dan lagu tradisional, senjata tradisional, bahkan beragam makanan khas.
Pada hakikatnya, keragaman budaya Indonesia datang dari berbagai kebudayaan-
kebudayaan lokal yang terus tumbuh dan berkembang di masyarakatnya. Adapun munculnya
keragaman budaya tersebut akibat dari pengaruh yang tampak dan merekah di masyarakat
sehingga menciptakan kebudayaan itu sendiri.
Seiring berjalannya waktu dari zaman ke zaman, perkembangan kebudayaan
mempunyai peran dan fungsi untuk meningkatkan semangat nasionalis. Hal itu karena budaya
lokal memuat nilai-nilai sosial yang perlu diterapkan oleh tiap masyarakat Indonesia itu
sendiri.
Seperti yang ditulis oleh Adimihardja di dalam bukunya yang berjudul Kebudayaan
dan Lingkungan, dirinya mengatakan bahwa kebudayaan Indonesia yang beragam itulah akan
menjadi suatu kebanggan tersendiri bagi masyarakatnya, tetapi juga menjadi tantangan untuk
membentengi dan mewarisi dari generasi ke generasi.
Masyarakat seringkali mengartikan kebudayaan sebagai kesenian. Padahal,
kebudayaan memiliki arti yang lebih luas dari kesenian. Kesenian hanyalah salah satu unsur
dari suatu kebudayaan. Dilansir dari buku Pengantar Antropologi (1991) karya
Koentjaraningrat, kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia dengan belajar. Sehingga
dapat dipahami bahwa kebudayaan ada di tengah-tengah masyarakat, muncul dalam tingkah
laku, dan dipelajari. Jadi, kebudayaan tidak muncul begitu saja, melainkan muncul karena
dipelajari. Kebudayaan memang harus dipelajari. Salah satu pembelajarannya melalui
enkulturasi, yaitu proses sosial budaya yang dipelajari dan ditransmisikan dari generasi ke
generasi.
Tidak bisa memungkiri bahwa kebudayaan memiliki peranan penting bagi manusia.
Kebudayaan berperan menguhubungkan manusia dengan alam sekitarnya dan dengan
masyarakat tempat manusia tersebut tinggal. Selain berperan penting bagi manusia,
kebudayaan juga memiliki unsur-unsur. Unsur-unsur tersebut bisa digunakan untuk
memudahkan pemahaman terhadap konsep kebudayaan. Unsur-unsur kebudayaan antara lain
sistem religi, sistem kemasyarakatan (organisasi sosial), sistem pengetahuan, bahasa, kesenian,

8
sistem mata pencarian hidup (sistem ekonomi), sistem peralatan hidup (teknologi). Cara hidup
sekelompok orang atau masyarakat dengan cara turun temurun dan dapat berkembang secara
dinamis, merupakan pengertian dari kebudayaan.
C. Karakteristik Kebudayaan
Kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar. Kebudayaan bisa dikatakan sebagai suatu sistem dalam masyarakat dimana terjadi
interaksi antar individu/kelompok dengan idnividu/kelompok lain sehingga menimbulkan
suatu pola tertentu, kemudian menjadi sebuah kesepakatan bersama (baik langsung ataupun
tidak langsung) yang akan dianggap sesuatu yang mempunyai nilai dalam kehidupan bersama.
Karakteristik kebudayaan sendiri merupakan sesuatu yang dapat dipelajari, dapat
ditukar dan dapat berubah, itu terjadi ‘hanya jika’ ada jaringan interaksi antar manusia atau
antar masyarakat dalam bentuk komunikasi antarpribadi maupun antarkelompok budaya yang
terus menerus.Mengutip dari apa yang telah disampaikan oleh Edward T. Hall, budaya
merupakan sebuah komunikasi, dan komunikasi adalah budaya. Jika kebudayaan diartikan
sebagai sebuah kompleksitas total dari seluruh pikiran, perasaan, dan perbuatan manusia,
maka untuk mendapatkannya dibutuhkan sebuah usaha yang selalu berurusan dengan orang
lain.
Edward T. Hall telah menegaskan bahwa hanya manusia yang memiliki kebudayaan,
sedangkan makhluk hidup selainnya seperti biantang dan tumbuhan tidak memiliki
kebudayaan. Karaktersitik dari kebudayaan membentuk perilaku-perilaku komunikasi yang
khusus, yang tampil dalam konsep subkultur. Subkultur sendiri merupakan kebudayaan yang
hanya berlaku bagi anggota sebuah komunitas dalam satu kebudayaan makro. misalnya para
homoseksual atau kaum lesbi mempunyai kebudayaan khusus, apakah itu dari segi pakaian,
makanan, istilah, atau bahasa yang digunakan sehari-hari.
Dalam mempelajari kebudayaan tedapat beberapa pendekatan: materi, behaviorisme
atau kebiasaan, dan idealisme. Pendekatan materi yaitu memandang kebudayaan sebagai
materi: pada produk yang dihasilkan sehingga bisa diobservasi. Pendekatan behavirosime
kebudayaan dipandang sebagai suatu pola tindakan dan perilaku atau sebagai suatu sistem
adaptif. Sedangakan pada pendekatan ideasional kebudayaan dipandang sebagai suatu ide,
yaitu keseluruhan pengetahuan yang memungkinkan prosuk dan perilaku ditampakkan.

9
Dalam memahami kebudayaan kita harus mengacu pada sejumlah karakteristik yang
dimiliki oleh kebudayaan, antara lain adalah bahwa kebudayaan itu dimiliki bersama,
diperoleh melalui belajar, bersifat simbolis, bersifat adaptif dan maladapti, bersifat relatif dan
universal. Dan dibawah ini merupakan penjelasan dari beberapa karakteristik kebudayaan:
1. Culture is an Adaptive Mechanism (Adaptif)
Artinya, suatu kebudayaan adalah mekanisme dalam mempertahankan pola
kehidupan manusia. Kebudayaan adalah suatu mekansime yang dapat menyesuaikan diri.
Kebudayaan adalah sebuah keberhasilan mekanisme bagi spesis manusia. Kebudayaan
memberikan kita sebuah keuntungan selektif yang besar dalam kompetisi bertahan hidup
terhadap bentuk kehidupan yang lain.
2. Culture is Learned (Dipelajari)
Artinya, bahwa kebudayaan didapat dari proses pembelajaran untuk berbudaya,
karena secara naluriah saja manusia akan hidup tanpa sebuah kebudayaan. Budaya
bukanlah suatu hal yang naluriah, dimana kita telah terprogram untuk mengetahui fakta-
fakta dari budaya tersebut. Oleh karena itu salah satu dari karakteristik budaya adalah
diperoleh dari hasil pembelajaran. Manusia lahir ke dunia dengan sifat dasar, yaitu ‘lapar’
dan ‘haus’. Akan tetapi manusia belum memiliki suatu bentuk pola naluriah untuk dapat
memuaskan sifat dasar itu.
Selain itu manusia saat lahir juga tidak dibekali pengetahuan tentang budaya
atau cultural knowledge. Tetapi manusia secara genetis terpengaruh untuk
belajar/mempelajari bahasa dan tanda-tanda kebudayaan lainnya (cultural traits). Seorang
bayi akan berada di suatu tempat (disini bisa diakatakan sebuah keluarga), dan mereka
tumbuh dan belajar tentang kebudayaan sebagai sesuatu yang mereka miliki.
3. Cultures Change (Berubah)
Artinya, bahwa kebudayaan berkembang sesuai dengan berjalanya waktu dan
dinamis setiap saat, tergantung waktu dan tempat berlangsungnya kebudayaan.
Kebudayaan bukan sesuatu yang terus-menerus tetap dan bertumpuk. Pada waktu yang
sama dimana suatu kebudayaan ada, terdapat tanda-tanda kebudayaan baru. Tanda-tanda
dari kebudayaan itu bisa sebagai tambahan (addition) atau pengurangan (subtraction).
Tanda-tanda ini menyebabkan perubahan kebudayaan. Hal ini disebabkan kebudayaan
berubah dan berkembang secara dinamis setiap saat: kebudayaan tidak statis. Berbagai

10
aspek kebudayaan beserta tanda-tandanya akan terjalin rapat menjadi suatu pola yang
sangat kompleks.
4. People usually are not aware of their culture (Tidak disadari oleh masyarakatnya)
Artinya, bahwa kebudayaan berkembang dan dinamis setiap saat, tergantung waktu
dan tempat berlangsungnya kebudayaan.Cara kita bergaul dan melakukan segala sesuatu
dalam keseharian kita terkesan berjalan dengan alami atau natural.
Kebanyakan dari kita sebagai manusia tidak sadar akan budaya. Hal itu disebabkan
oleh manusia yang pada dasarnya sangat dekat dengan kebudayaan itu dan mengetahuinya
dengan sangat baik. Manusia merasakan bahwa semuanya seolah-olah terjadi begitu saja
(mewarisi secara biologis). Dan biasanya manusia hanya akan sadar bahwa pola kelakuan
mereka bukanlah sesuatu yang individual ketika mereka mulai berinteraksi dengan
manusia dari kebudayaan lain.
5. We do not know all of our own country (Tidak diketahui secara keseluruhan)
Artinya, bahwa semua masyarakat tidak ada yang mengetahui secara keseluruhan
suatu kebudayaan yang ada dalam lingkup daerahnya, hanya saja yang diketahui berupa
fakta-fakta sosial.Tidak ada satupun orang yang bisa mengetahui budaya mereka secara
keseluruhan. Dalam masyarakat, terdapat pengetahuan tentang budaya yang terbatas
terhadap fakta-fakta kelas sosial, pekerjaan, agama, dan perkumpulan-perkumpulan lain.
Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa sejatinya kebudayaan tidak dapat diketahui secara
keseluruhan.
6. Culture gives us a range of permissible behavior patterns (memberikan dan
membatasi pola tingkah laku)
Artinya, bahwa kebudayaan memberikan jarak dalam interaksi dan membatasi pola
tingkah laku masyarakatnya.Kebudayaan umumnya memberikan jarak dalam cara
bagaimana laki-laki sebagai laki-laki, wanita sebagai wanita.
Kebudayaan juga memberikan gambaran bagaimana perbedaan aktivitas yang
seharusnya ada dan tidak ada, seperti bagaimana seorang suami bertindak sebagai suami,
bagaimana seorang istri bertindak sebagai seorang sebagai istri, dan sebagainya. Aturan ini
biasanya bersifat fleksibel atau tergantung dari masyarakat daerahnya, serta kadar dan
tingkatnya. Di negara Amerika Utara contohnya, kebudayaan mereka mengajarkan bahwa

11
seorang harus berpakaian sesuai dengan jenis kelamin mereka (gender). Akan tetapi
mereka boleh memakai pakaian dengan cara yang berbeda pada saat siutasi yang berbeda.

7. Cultures no longer exist in isolation (Tidak bertahan lama disuatu daerah terpencil)
Artinya kebudayaan tidak akan bertahan lama dalam suatu wilayah atau daerah
terpencil. Apabila suatu kebudayaan baru memasuki wilayah tersebut, maka secara alamiah
masyarakat disana akan berkembang dan mulai beradaotasi dengan kebudayaan-
kebudayaan baru. Hal ini akan menyebabkan suatu budaya sulit bertahan (asli) di suatu
tempat karena akan dipengaruhi oleh budaya-buadaya dari daerah lain disekitarnya.
8. Culture is shared (Dibagikan)
Artinya, bahwa suatu kebudayaan merupakan kumpulan prinsip dan keyakinan
baik, sehingga manusia tersebut akan berusaha melestarikan dengan cara menyebarkan ke
manusia lain. Suatu kebudayaan dimiliki secara bersama-sama oleh sekelompok orang.
Berdasarkan wilayah, kondisi iklim, dan warisan sejarah, mereka tumbuh dan berkembang
di dalamnya. Setiap masyarakat memiliki suatu nilai dan keyakinan, dimana kumpulan-
kumpulan prinsip/asas/dasar nilai dan keyakinan ini akan membentuk kebudayaan mereka.
Kebudayaan bisa saja menjadi kepunyaan dari komunitas tunggal, tapi tidak akan pernah
menjadi kepunyaan dari seseorang yang tunggal (individu).
D. Unsur – Unsur Kebudayaan
1. Unsur-Unsur Budaya Berupa Bahasa
Unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat pertama adalah bahasa. Bahasa
merupakan unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat berupa alat bagi manusia dalam
memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi dengan sesamanya.
Kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman
tentang fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik. Hal ini membuat unsur-unsur
budaya menurut Koentjaraningrat seperti bahasa kemudian akan diwariskan kepada
generasi penerusnya dengan menggunakan bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki
kedudukan yang penting dalam analisis kebudayaan manusia.
2. Unsur-Unsur Budaya Berupa Pengetahuan
Unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat kedua adalah pengetahuan. Sistem
pengetahuan yang menjadi bagian dari unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat

12
berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi, karena sistem pengetahuan bersifat
abstrak dan berwujud di dalam ide manusia.
Sistem pengetahuan yang menjadi unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat
sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur
yang digunakan dalam kehidupannya. Namun, yang menjadi kajian dalam antropologi
sesuai unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat adalah bagaimana pengetahuan
manusia digunakan untuk mempertahankan hidupnya.
Setiap unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat, selalu memiliki pengetahuan
tentang segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Pengetahuan yang menjadi unsur-unsur
budaya menurut Koentjaraningrat tersebut yaitu alam sekitar, antara lain:
a. Tumbuhan yang tumbuh di sekitar daerah tempat tinggalnya
b. Binatang yang hidup di daerah tempat tinggalnya
c. Zat-zat, bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya
d. Tubuh manusia
e. Sifat-sifat dan tingkah laku manusia
f. Ruang dan waktu
3. Unsur-Unsur Budaya Berupa Organisasi Sosial
Unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat ketiga adalah organisasi sosial.
Kehidupan dalam setiap kelompok masyarakat diatur oleh adat istiadat dan aturan
mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup.
Kesatuan sosial yang paling dasar dan menjadi unsur-unsur budaya menurut
Koentjaraningrat adalah kerabat, keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain.
Kemudian, unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat ini membuat manusia akan
digolongkan ke dalam tingkatan-tingkatan lokalitas geografis untuk membentuk organisasi
sosial.
Kekerabatan yang menjadi bagian unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat
juga berkaitan dengan perkawinan. Perkawinan merupakan inti atau dasar dalam
pembentukan suatu komunitas atau organisasi sosial.
4. Unsur-Unsur Budaya Berupa Peralatan Hidup dan Teknologi
Unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat keempat adalah peralatan hidup dan
teknologi. Manusia selalu berusaha mempertahankan hidupnya, sehingga mereka akan

13
selalu terdorong untuk membuat peralatan atau benda-benda untuk mendukung tujuan
tersebut.
Inilah mengapa peralatan hidup dan teknologi termasuk unsur-unsur budaya
menurut Koentjaraningrat. Pada masyarakat tradisional, terdapat delapan macam sistem
peralatan dan unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat fisik yang digunakan oleh
kelompok manusia yang hidup berpindah-pindah atau masyarakat pertanian, yaitu alat-alat
produktif:
a. Senjata
b. Wadah
c. Alat untuk menyalakan api
d. Makanan, minuman, bahan pembangkit gairah, dan jamu-jamuan
e. Pakaian dan perhiasan
f. Tempat berlindung dan perumahan
g. Alat-alat transportasi
5. Unsur-Unsur Budaya Berupa Ekonomi
Unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat kelima adalah ekonomi atau mata
pencaharian. Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi yang menjadi unsur-unsur budaya
menurut Koentjaraningrat dalam suatu masyarakat menjadi fokus penting dalam kajian
etnografi.
Dalam penelitian etnografi dalam unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat
mengenai sistem mata pencaharian, mengkaji bagaimana suatu kelompok masyarakat
mencukupi kebutuhan hidupnya melalui mata pencaharian atau sistem perekonomian
mereka. Sistem ekonomi yang menjadi unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat pada
masyarakat tradisional yaitu Berburu dan meramu, antara lain:
a. Beternak
b. Bercocok tanam di lading
c. Menangkap ikan
d. Bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi
Lima sistem mata pencaharian yang menjadi unsur-unsur budaya menurut
Koentjaraningrat tersebut merupakan jenis mata pencaharian manusia yang paling tua dan
banyak dilakukan oleh sebagian besar masyarakat pada masa lampau.

14
6. Unsur-Unsur Budaya Berupa Religi
Unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat keenam adalah unsur religi. Kajian
antropologi dalam memahami unsur unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat berupa
religi sebagai tidak dapat dipisahkan dari emosi keagamaan.
Emosi keagamaan yang menjadi unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat
merupakan perasaan dalam diri manusia yang mendorong mereka untuk melakukan
tindakan-tindakan yang bersifat religius. Emosi ini memunculkan konsepsi benda-benda
yang dianggap sakral dalam kehidupan manusia.
Dalam unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat berupa sistem religi masih
ada tiga unsur lain yang perlu dipahami selain emosi keagamaan, yakni sistem keyakinan,
sistem upacara keagamaan, dan umat yang menganut religi itu.
7. Unsur-Unsur Budaya Berupa Kesenian
Unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat ketujuh adalah kesenian. Para ahli
antropologi mulai memperhatikan unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat berupa
kesenian setelah melakukan penelitian etnografi mengenai aktivitas kesenian suatu
masyarakat tradisional.
Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian unsur-unsur budaya menurut
Koentjaraningrat tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur
seni, seperti patung, ukiran, dan hiasan. Berdasarkan jenisnya, seni rupa terdiri atas seni
patung, relief, ukiran, dan lukisan.
Seni musik terdiri atas seni vokal dan instrumental. Seni sastra terdiri atas prosa
dan puisi. Kemudian terdapat seni gerak dan seni tari, yaitu seni yang dapat ditangkap
melalui indera pendengaran maupun penglihatan.
Dalam kajian antropologi kontemporer terdapat kajian visual culture yang menjadi
unsur-unsur budaya menurut Koentjaraningrat, yakni analisis kebudayaan yang khusus
mengkaji seni film dan foto. Dua media seni tersebut berusaha menampilkan kehidupan
manusia beserta kebudayaannya dari sisi visual berupa film dokumenter atau karya-karya
foto.

15
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran,
pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi
dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun
negatif.Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.budaya bersifat kompleks, abstrak,
dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.
Secara sederhana hubungan manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku
kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam
ilmu sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal yang berarti
walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia
menciptakan kebudayaan setelah kebudayaan mengatur kehidupan manusia yang sesuai
dengannya.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini penulis berharap dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi pembaca. Penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kata sempurna, baik secara materi maupun susunan, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, agar dapat menyempurnakan makalah ini menjadi
lebih baik.

16
DAFTAR PUSTAKA

Elly M, Setiadi dan Effendi, Ridwan.2006. Ilmu Sosial Budaya Dasar.

Bandung: KENCANA

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/25/155742069/kebudayaan-definisi-dan-
sifatnya

https://www.liputan6.com/hot/read/4691948/7-unsur-unsur-budaya-menurut-
koentjaraningrat-pahami-wujudnya

https://www.kompas.com/skola/read/2023/01/24/220000369/7-unsur-kebudayaan-
menurut-koentjaraningrat

17

Anda mungkin juga menyukai