Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Dosen Pengampuh : Bapak Zulkarnain Sulaeman, S.KM., M.Kes

Di
S
U
S
U
N
Oleh :
PUTRI ASTIKA ALAMSYAH
(0910581221064)

KELAS 2B
PRODI ADMINISTRASI KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDENRENG RAPPANG
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................2
D. Manfaat..................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Lingkup Kajian Dan Tujuan ISBD.........................................................................3
B. Manusia Dan Kebudayaan......................................................................................5
C. Manusia Dan Peradaban.........................................................................................9
D. Manusia Sebagai Mahluk Individu Dan Mahluk Sosial........................................11
E. Manusia Keragaman Dan Kesederajatan..............................................................14
F. MANUSIA NILAI MORAL & HUKUM............................................................16
G. Manusia dan Pandangan Hidup........................................................................17
H. Manusia dan Tanggungjawab...........................................................................18
BAB III............................................................................................................................20
PENUTUP.......................................................................................................................20
A. Kesimpulan..........................................................................................................20
B. Saran....................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22

i
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Wa Ta’ala. Yang telah
memberikan kita begitu banyak nikmat, diantaranya nikmat imam, kesehatan,
kesempatan,cinta, serta kasih sayang yang berlimpah. Tidak lupa pula kita
kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan nabi besar kita Muhammad
shallallahu’ Alaihi Wasallam, nabi yang membawa kita dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini seperti sekarang ini dan
beliau yang telah memberikan begitu banyak motivasi serta menjadi Rahmatan
Lil’Alamin di muka bumi ini.
Alhamdulillah, Allah masih memberikan kekuatan serta kesabaran sehingga saya
dapat menyelesaikan sebuah makalah tentang “Ilmu Sosial Budaya Dasar” dengan
baik dan tepat pada waktunya. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin. Tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang sempurna. Saya
juga menyadari bahwa laporan ini tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh
karena itu, diharapkan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan
laporan ini. Terima kasih
Wassalamu’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Benteng, 23 Mei 2022

Putri Astika Alamsyah

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan,
karenamanusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri.
Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan
terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan
kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan
kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Hubungan yang erat antara manusia (terutama masyarakat) dan
kebudayaantelah lebih jauh diungkapkan oleh Melville J. Herkovits dan
bronislaw Malinowski, yang mengemukakan bahwa cultural determinism
berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu.(Soemardjan, Selo:
1964: 115). Kemudian Herkovits memandang kebudayaansebagai sesuatu
yang superorganic. Karena kebudayaan berturun temurun dari generasi ke
generasi tetap hidup. Walaupun manusia yang menjadi anggota
masyarakat sudah berganti karena kelahiran dan kematian.
Lebih jauh dapat dilihat dari definisi yang dikemukakan oleh E. B.
Tylor (1871)dalam bukunya Primitive Culture: kebudayaan adalah
kompleks yang mencakuppengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, dan lainkemampuan-kemampuan serta kebiasaan-
kebiasaan yang didapatkan oleh manusiasebagai anggota masyarakat.
Dengan lain perkataan, kebudayaan mencakup kesemuanya yang
didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola
perilaku normative. Oleh karena itu, manusia yang mempelajari
kebudayaan dari masyarakat, bisamembangun kebudayaan (konstruktif)
dan bisa juga merusaknya (destruktif).

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Pengertian Lingkup Kajian dan Tujuan ISBD
2. Menjelaskan Pengertian Manusia dan Kebudayaan
3. Menjelaskan Pengertian Manusia dan Peradaban
4. Menjelaskan Pengertian Manusia sebagai Mahluk Individu dan
Mahluk Sosial
5. Menjelaskan Pengertian Manusia Keragaman dan Kesederajatan
6. Menjelaskan Pengertian Manusia Nilai Moral dan Hukum
7. Menjelaskan Pengertian Manusia dan Pandangan Hidup
8. Menjelaskan Pengertian Manusia dan Tanggung Jawab

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Lingkup Kajian dan Tujuan ISBD
2. Untuk mengetahui Pengertian Manusia dan Kebudayaan
3. Untuk mengetahui Pengertian Manusia dan Peradaban
4. Untuk mengetahui Pengertian Manusia sebagai Mahluk Individu dan
Mahluk Sosial
5. Untuk mengetahui Pengertian Manusia Keragaman dan Kesederajatan
6. Untuk mengetahui Pengertian Manusia Nilai Moral dan Hukum
7. Untuk mengetahui Pengertian Manusia dan Pandangan Hidup
8. Untuk mengetahui Pengertian Manusia dan Tanggung Jawab

D. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan dapat menambah
khazanah keilmuan, wawasan pengetahuan, dan kontribusi bagi dunia
pendidikan pada umumnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lingkup Kajian Dan Tujuan ISBD
1. Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Pada umumnya Ilmu Budaya Dasar adalah suatu ilmu yang
mempelajari sebuah dasar dasar kebudayaan, namun jika untuk
mengingat terlalu sulit bisa di ambil intinya saja agar tidak terlalu
membebani pikiran otak. Budaya memang merupakan salah satu jiwa
dari nilai nilai yang ada di dalam masyarakat. Jadi pengertian
kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan
berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun
rohani.

2. Lingkup Kajian Sosial Budaya


a. Kelompok Ilmu Pengetahuan
Menurut Prof Dr. Harja Bahtiar dalam ilmu dan pengetahuan
dikelompokkan menjadi 3 yakni:
 Ilmu alamiah (Natural Science)
 Ilmu Sosial (Social Science)
 Ilmu Pengetahuan Budaya (The Humanities)
Ilmu sosial budaya dasar termasuk dalam ilmu sosial dan
kelompok pengetahuan budaya, maka metode pendekatannya
menggunakan pendekatan gabungan (Combined Approach) yaitu,
pendekatan terhadap manusia sebagai makhluk sosial dan interaksi
dalam kelompok sosialnya, disisi lain pendekatan kepada manusia
sebagai makhluk budaya dan kemanusiaan. Manusia sebagai
makhluk sosial (Zoon Politicon), artinya manusia sebagai individu
tidak akan mampu hidup sendiri, dan tidak dapat berkembang
apabila tidak hidup dengan individu manusia yang lain, dengan
kata lain manusia harus hidup bermasyarakat yaitu saling
berhubungan dan berinteraksi satu sama lain dalam kelompoknya,
maupun diluar kelompoknya.
b. Dua Unsur Utama
Ilmu sosial budaya dasar merupakan satu mata kuliah yang
termasuk mata kuliah umum yang diajarkan dilingkungan
perguruan tinggi. Unsur ini meliputi kajian berikut :
a) Bentuk kelompok sosial budaya
b) Kebudayaan dan peradaban

3
c) Sisten nilai budaya dan pandangan hidup
d) Perubahan sistem nilai budaya
e) Akibat perubahan sistem nilai budaya

3. Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar


Adapun tujuan dari ilmu sosial budaya ini adalah sebagai berikut:
 Tujuan Umum :
a. Pengembangan kepribadian manusia sebagai makhluk
sosial dan makhluk budaya.
b. Kemampuan menanggapi secara kritis dan berwawasan luas
masalah sosial budaya dan masalah lingkungan
sosial budaya.
c. Kemampuan menyelesaikan secara halus, aktif, dan
manusiawi masalah-masalah tersebut.
d. Manusia makhluk budaya (homo humanus) artinya manusia
itu makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna karena
sejaklahir sudah dibekali dengan unsur akal (ratio),
rasa (sense) dan karsa ( will,wish).
 Tujuan Khusus :
a. Mempertajam kepekaan terhadap sosial budaya
dan lingkungan social budaya terutama untuk
kepentingan profesi.
b. Memperluas pandangan tentang masalah sosial budaya dan
c. masalah kemanusiaan serta mengembangkan kemampuan
daya kritis terhadap kedua masalah tersebut.
d. Menghasilkan calon pemimpin bangsa dan negara yang
tidak bersifat kedaerahan dan tidak terkotak-kotak oleh
disiplin ilmu yang ketat dalam lingkungan sosial budaya.
e. Meningkatkan kesadaran terhadap nilai kamanusiaan
dan kehidupan manusiawi.
f. Membina negatif yang dapat merusak lingkungan sosial
budaya.

4. Pentingnya Pendekatan Interdisipler dalam ISBD


a. Interdisipliner
Pendekatan Interdisipliner adalah pendekatan dalam pemecahan
suatu masalah dengan menggunakan tinjauan berbagai sudut
pandang ilmu serumpun yang relevan atau tepat guna secara
terpadu. Dalam pemecahan masalahannya di bidang ekonomi
dengan interdisipliner hanya dengan satu ilmu saja yang serumpun.

4
b. Multidisipliner
Pendekatan Multidisipliner adalah pendekatan dalam
pemecahan suatu masalah dengan menggunakanberbagai sudut
pandang banyak ilmu yang relevan. Jadi dalam pemecahan masalah
ekonomi dengan menggunakan ilmuilmu lainnya yang relevan.
Dari sudut ilmu ekonomi, Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang
bagaimana langkahnya sumber-sumber dimanfaatkan untuk
memenuhi keinginan-keinginan manusia yang tidak terbatas.

B. Manusia Dan Kebudayaan


1. Manusia
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak
bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk
Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri
dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan
sehari hari dan juga dari kejadian–kejadian yang sudah diatur oleh Yang
Maha Kuasa.

2. Hakekat Manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling
sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan
raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan
menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk
kebaikan mereka masing–masing dan untuk orang di sekitar mereka.
Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Salah
satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup
berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.

3. Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata budh - budhi - budhaya
dalam bahasa sansekerta yang berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan
sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang
mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi dan daya. Budi
adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan
daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani, sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia
(supartono, 2001; Prasetya, 1998).
Kebudayaan dapat dinyatakan bahwa inti pengertian kebudayaan
mengandung beberapa ciri pokok, yaitu sebagai berikut :
a) Kebudayaan itu beraneka ragam.

5
b) Kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar.
c) Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen biologi, psikologi,
sosiologi, dan eksistensi manusia.
d) Kebudayaan itu berstruktur.
e) Kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek.
f) Kebudayaan itu dinamis.
g) Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relatif.

4. Perwujudan Kebudayan
Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-
benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan
hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.

5. Subtansi (isi) Utama


Ada enam isi atau substansi utama budaya, yaitu sebagai
berikut:
a) Sistem Pengetahuan
Melalui sistem pengetahuan, manusia mampu beradaptasi untuk
menyesuaikan hidupnya dengan alam sekitarnya. Melalui sistem
pengetahuan juga manusia mampu meningkatkan produktivitas
kebutuhan hidupnya.
b) Sistem Nilai Budaya
Menurut Koentjaraningrat, sistem nilai budaya terdiri atas konsep-
konsep yang hidup dalam pikiran sebagian besar warga
masyarakat. Oleh karena itu, suatu sistem nilai budaya biasanya
berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia.
c) Pandangan hidup
Pandangan hidup adalah konsep yang dimiliki seseorang atau
golongan masyarakat yang bermaksud menanggapi atau
menerangkan suatu masalah tertentu.
d) Etos Budaya
Menurut Koentjaraningrat, etos adalah watak khas dari suatu
kebudayaan yang tampak (dari luar).
e) Sistem Kepercayaan
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik
manusia dalam menguasai dalam menguasai dan mengungkap
rahasia-rahasia alam sangat terbatas.

6
6. Sifat-Sifat Budaya
Budaya memiliki sifat universal, artinya terdapat sifat-sifat umum yang
melakat pada setiap budaya, kapan pun dan di mana pun budaya itu
berada.Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut.
a) Budaya adalah Milik Bersama
William A. Haviland mendefenisikan budaya sebagai seperangkat
peraturan atau norma yang dimiliki bersama oleh anggota
masyarakatnya. Apabila peraturan atau norma tersebut
dilaksanakan atau dipatuhi, akan melahirkan perilaku yang oleh
anggotanya dipandang layak dan diterima. Adapun masyarakat
didefenisikan sebagai sekelompok orang yang mendiami suatu
daerah tertentu, yang secara bersama-sama memiliki tadisi budaya
yang sama.
b) Budaya Berkaitan dengan Situasi Masyarakatnya
Budaya mempunai kecenderungan untuk bertahan terhadap
perubahan apabila unsur-unsur budaya yang bersangkutan masih
sesuai fungsinya dengan kepentingan kehidupan masyarakatnya.
Budaya pun mempunyai kecenderungan untuk berubah apabila
unsur-unsurnya sudah tidak sesuai lagi dengan fungsinya.
c) Budaya Berfungsi untuk Membantu Manusia
Bronislaw Malinowski, seorang antropologi kelahiran Polandia
menyatakan bahwa manusia mempunyai kebutuhan bersama, baik
yang besifat biologis maupun psikologis. Sudah merupakan tugas
budaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.
d) Budaya Diteruskan dan Diwariskan Melalui Proses Belajar
Semua budaya diteruskan dan diwariskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya melalui proses belajar, bukan diwariskan
secara biologis. Artinya, seorang anak tidak akan secara otomatis
pandai bicara, terampil bermain dengan sesama anak sebayanya,
atau patuh akan segala tradisi yang terdapat pada lingkungan sosial
budayanya.

7. Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan


Setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada kemampuan
beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas. Akan tetapi berbeda
dengan kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan
lingkungannya secara aktif. Karena kemampuannya beradaptasi secara
aktif itu pula, manusia berhasil menempatkan diri sebagai makhluk yang

7
tertinggi derajatnya di muka bumi dan paling luas persebarannya
memenuhi dunia.
Suatu masyarakat akan terus berupaya mengadakan proses
modernisasi pada berbagai bidang kehidupan, apakah aspek ekonomis,
birokrasi, pertahanan keamanan, dan bidang iptek, namun demikian,
tidaklah luput dari perhatian masyarakat tersebut untuk berupaya
menelusuri, mengeksplorasi, dan menggali serta menemukan unsur-unsur
atau nilai-nilai kepribadian atau jati diri sebagai masyarakat yang
bermartabat.

8. Proses Perkembangan Kebudayaan


Kebudayaan yang dimiliki oleh suatu bangsa merupakan
keseluruhan hasil cipta, karsa, dan karya manusia. Proses perkembangan
budaya dapat terjadi melalui penetrasi. Penetrasi kebudayaan adalah
masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi
kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:
1) Penetrasi Damai, merupakan proses masuknya sebuah
kebudayaan dengan jalan damai.
2) Penetrasi kekerasan (penetration violante), masuknya sebuah
kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak.

9. Kebudayaan
a) Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan
sistem kepercayaan.
b) Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi atau
sudut pandang.
c) Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau
kejiwaan.
d) Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan
masyarakat luar.
e) Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal- hal
baru.
f) Sikap etnosentrisme.
g) Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan, sering
disalah gunakan oleh manusia.
h) Pewarisan kebudayaan.
i) Perubahan kebudayaan.
j) Penyebaran kebudayaan.

10. Perubahan Kebudayaan

8
Perubahan kebudayaan adalah suatu penerimaan cara-cara baru
atau suatu perbaikan dari cara cara masyarakat dalam memenuhi
kebutuhannya. Jadi, perubahan kebudayaan terjadi sesuai dengan
perkembangan masyarakat pendukungnya. Bentuk-bentuk perubahan
kebudayaan antara lain :
a) Perubahan yang terjadi secara lambat atau dalam istilah lainnya
terkenal dengan sebutan Evolusi.
b) Perubahan yang terjadi secara cepat atau dalam istilah
ilmiahnya disebut Revolusi.
c) Perubahan-perubahan yang memiliki pengaruh kecil.
d) Perubahan yang pengaruhnya besar.
e) Perubahan yang direncanakan atau dikehendaki
f) Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak
direncanakan.

C. Manusia Dan Peradaban


1. Pengertian
Peradaban adalah suatu bentuk masyarakat atau kelompok budaya
yang kompleks, dicirikan oleh ketergantungannya pada pertanian,
perdagangan jarak jauh, pemerintahan berbentuk negara, adanya
spesialisasi pekerjaan, kependudukan, dan stratifikasi kelas.

2. Hakikat Manusia
Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan
oleh Allah swt. Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu
konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka dumi ini.
Dikitab suci menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah. Jadi hakekat
manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri sebagai makhluk
yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

3. Peradaban Perubahan Sosial


Pengertian dan cakupan perubahan sosial
Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di setiap
masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat
akan menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang ada di
dalam masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang
tidak sesuai fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.
Cara yang paling sederhana untuk memahami terjadinya perubahan
sosial dan budaya adalah membuat rekapitulasi dari semu perubahan

9
yang terjadi dalam masyarakat sebelumnya. Perubahan yang terjadi dalam
masyarakat dapat dianalisis dari berbagai segi:
a. Kearah mana perubahan dalam masyarakat bergerak
(direction of change) bahwa perubahan tersebut meninggalkan
factor yang diubah.
b. Bagaimana bentuk dari perubahan-perubahan sosial dan
kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat.

4. Teori-teori Menganai Pembangunan Keterbelakangan dan


Ketergantungan
 Teori Despendensi (Ketergantungan)
Pada umumnya, memberikan gambaran melalui analisis
dialektesis yaitu suatu analisis yang menganggap bahwa gejala- gejala
sosial yang dapat diamati sehari-hari pasti mempunyai penyebab tertentu.
Teori perubahan menurut sosial Moore :
1) Evolusi rektilineal yang sangat sederhana.
2) Evolusi melalui tahap-tahap.
3) Evolusi yang terjadi dalam tahap kelajuan yang tidak serasi.
4) Evolusi bercabang yang mewujudkan perubahan.
5) Evolusi menurut siklus-siklus tertentu dengan kemunduran jangka
pendek.
6) Siklus-siklus yang tidak mempunyai kecenderungan.
7) Pertemuan logistis yang digambarkan oleh populasi.
8) Pertumbuhann logistis terbalik yang tergambar dan angka motivasi.
9) Pertumbuhan eksponariasial yang tergambar memulai tanda- tanda.
10) Primitivisme.
a. Penyebab Perubahan
Prof. Dr. Soerjono Soekanto menyebutkan adanya factor intern
dan ekstern yang menyebabkan perubahan sosial dalam
masyarakat, yaitu:
1. Faktor intern
o Bertambahnya dan berkurangnya penduduk.
o Berkurannya penduduk mungkin dapat disebabkan
karena perpindahan penduduk dari desa ke kota,
atau dari satu daerah ke daerah lain, misalnya
trasmigrasi.
2. Faktor ekstern
o Faktor alam yang ada disekitar masyarakat yang
berubah

10
o Pengaruh kebudayaan lain dengan melalui adanya
kontak kebudayaan antara dua masyarakat atau
lebih yang memiliki kebudayaan yang berbeda.

5. Peradaban Indonesia di Tengah Modernisasi dan Global


Modernisasi Masyarakat Indonesia
a. Modernisasi di Bidang Tehnologi dan Ekonomi
Modernisasi teknologi di Indonesia dapat kita lihat dalam
perkembangan pemakaian ternologi, dari semua bersifat sederhana
menjadi bersifat kompleks teknologi dalam setiap sektor
kegiatan ekonomi produksi masyarakat Indonesia.
b. Modernisasai di Bidang Sosial
Modernisasi di bidang sosial mencakup perubahan cara berfikir
dan berperilaku, yang lebih rasional, efisien, individu dan pragmatis
untuk mencapai tujuan yang telah direncankan secara sistematis.
c. Modernisasi di Bidang Politik Gejala
Modernisasi di bidang poitik di Indonesia dapat dari munculnya
birokrasi dan administrasi pemerintahan yang baru dan pembentukan
lembaga-lembaga politik modern.
d. Kebudayaan Politik Rasionalisasi
Kebudayaan politik adalah perubahan pandang tetang fungsi dan
cara kerja lembaga politik, khususnya tentnag shah tidaknya
kekuasaan, yang semakin lama semakin bersifat rasional dan
fungsional.
e. Modernisasi di Bidang Agama dan Kepercayaan
Modernisasi di bidang agama dan kepercayaan merupakan bagian dari
modernisasi masyarakat tehadap hidup dan kepercayaan mereka.

D. Manusia Sebagai Mahluk Individu Dan Mahluk Sosial


1. Individu dan Masyarakat
a. Manusia sebagai makhluk individu
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan
rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang
dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur–unsur tersebut
menyatu dalam dirinya. Jadi pengertian manusia sebagai makhluk
individu mengandung arti bahwa unsur yang ada dalam diri
individu tidak terbagi, merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan.
b. Manusia sebagai makhluk social

11
Makhluk social dikatakan sebagai makhluk social, juga
dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan
dengan orang lain. Ada kebutuhan social untuk hidup berkelompok
dengan orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk mencari kawan
atau teman. Kebutuhan untuk berteman dengan orang lain, sering kali
didasari atas kesamaan ciri atau kepentingan nya masing-masing.
Manusia dikatakan sebagai makhluk social, karena beberapa alasan
yaitu:
a. Manusia tunduk pada peraturan, norma social.
b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang
lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang
lain.
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup ditengah-
tengah manusia.

2. Pengertian Masyarakat dan Ciri-cirinya


Istilah masyarakat dalam bahasa ingrisnya society, sedangkan istilah
komunitas dalam bahasa ingrisnya community. Dalam konteks keseharian,
sering kali terjadi kesalahan pemahaman antara society dan community.
Dua istlah tersebut sering ditafsirkan secara sama, padahal sangat berbeda
artinya. Society atau masyarakat berbeda dengan komunitas atau
masyarakat setempat.
Ciri atau unsur masyarakat menurut Krech :
1. Kumpulan orang
2. Sudah terbentuk dengan lama
3. Sudah memiliki system social atau struktur social tersendiri
4. Memiliki kepercayaan, sikap, dan perilaku yang dimiliki
bersama
 Pengertian masyarakat setempat atau komunitas dan ciri- cirinya
Masyarakat setempat adalah suatu wilayah kehidupan social yang
ditandai oleh suatu derajat hubungan social yang tertentu. Dasar–
dasar dari masyarakat setempat adalah lokalitas dan perasaan
masyarakat setempat.
Unsur pertama dari komunitas adalah adanya wilayah atau
lokalitas. Suatu komunitas pasti mempunyai lokalitas atau tempat
tinggal tertentu.Meskipun sekelompok mereka adalah pengembara,
tetapi pada suatu saat tertentu mereka menempati wilayah tertentu.

12
Unsur kedua dari komunitas adalah perasaan saling ketergantungan
atau saling membutuhkan. Perasaan anggota masyarakat setempat
dengan anggota lainnya didasari adanya persamaan tempat tinggal.
Perasaan bersama antara anggota masyarakat setempat tersebut di
atas disebut community sentiment dan memiliki unsur sebagai berikut.
1. Seperasaan
2. Sepenanggungan, dan
3. Saling memerlukan

3. Masyarakat Kota dan Desa


Desa dan kota memiliki perbedaan fisik maupun secara social.
Sebuah desa sering kali ditandai dengan kehidupan yang tenang, jauh dari
hikuk pikuk keramaian, penduduknya ramah tamah, saling mengenal satu
sama lain, mata pencarian penduduknya kebanyakan sebagai petani, atau
nelayan.
Orang didesa mempunyai hubungan yang lebih erat dan mendalam
anara sesama warganya. System kehidupan biasanya berkelompok, atas
dasar kekeluargaan. Penduduk masyarakat desa pada umumnya hidup dari
pertanian atau nelayan, meskipun pekerjaan yang lainpun ada seperti
tukang kayu, atau tukang batu.
Sebuah kota sering kali ditandai dengan kehidupan yang ramai,
wilayahnya yang luas, banyak penduduknya, hubungan yang tidak erat
satu sama lain, dan mata pencarian penduduknya bermacam-macam.

4. Intraksi Sosial dan Pelapisan Sosial


Interaksi social
Interaksi adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi saling
mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Menurut Gillin and Gillin,
interaksi social adalah hubungan- hubungan anatara orang individual,
antara kelompok- kelompok, dan orang perorangan dengan kelompok.
a. Interaksi social sebagai factor utama dalam kehidupan
Adapun factor-factor yang mendasari berlangsungnya interaksi social,
yaitu:
1. Factor imitasi
2. Factor sugisti
3. Factor identifikasi
4. Factor simpati
b. Syarat–syarat terjadinya interaksi social
1. Adanya kontak social
2. Adanya komunikasi

13
Bentuk–bentuk interaksi social Menurut Gillin and Gillin ada dua
macam proses social yang timbul sebagai akibat adanya interaksi
social yaitu:
1. Bentuk interaksi asosiatif
o Kerja sama
o Akomodasi
2. Bentuk interaksi disosiatif
o Persaingan (competition)
o Kontravensi (contravention)
o Pertentangan (conflict)

5. Stratifikasi Sosial dan Pelapisan Masyarakat


Berkaitan dengan penempatan individu dalam kelompok social, maka
individu memiliki kemampuan untuk :
1. Menempatkan diri
2. Ditempatkan oleh orang lain dalam suatu lapisan social
ekonomi tertentu Penempatan seseorang dalam lapisan social
ekonomi tertentu merupakan pembahasan stratifikasi social.
Dalam kaitannya dengan stratifikasi social Max Webber menjelaskan
stratifikasi social ada tiga demensi yaitu:
1. Demensi kekayaan
2. Demensi kekuasaan
3. Demensi prestise

E. Manusia Keragaman Dan Kesederajatan


1. Makna Keragaman dan Kesederajatan
a. Makna Keragaman
Keragaman berasal dari kata ragam. Dalam kamus besar
bahasa indonesia ragam berarti : Tingkah, laku, ulah, Macam, jenis,
Lagu, musik langgam, warna, corak, ragi.
Sedangkan keragaman sendiri berarti :
a. Perihal berjenis-jenis atau beragam-ragam,
b. Keadaan beragam-ragam. Ragam juga dapat diartikan
bersatu hati, rukun sehingga keragaman berarti kerukunan.
c. Makna Kesederajatan
Kesederajatan berasal dari kata derajat. Dalam kamus besar bahasa
indonesia derajat berarti:
a. Tingkatan, martabat, pangkat,
b. Gelar yang diberikan oleh perguruan tinggi kepada
mahasiswa yang telah lulus ujian.

14
Sederajat berarti sama tingkatannya (pangkatnya, kedudukannya) dan
kesederajatan berarti perihal kesamaan tingkatan.

2. Unsur-unsur Keragaman dalam Masyarakat indonesia


a) Suku, Bangsa, dan Ras Suku bangsa yang menempati wilayah
Indonesia dari sabang sapai marauke sangat beragam.
b) Agama dan Keyakinan Agama mengandung arti ikatan yang harus
dipegang dan dipatuhi manusia.
c) Ideologi dan Politik Idiologi adalah suatu istilah umum bagi
sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku
dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan
dan kepercayaan yang fundamental.
d) Adat dan Kesopanan. Tata kerama yang dianggap ari bahasa jawa
yang berarti adaptasi sopan santun, basa-basi pada dasarnya ialah
segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap
sesuai kaedah atau norma tertentu.
e) Kesenjangan Ekonomi
f) Kesenjangan Sosial. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat
yang majemuk dengan bermacam tingkat, pangkat, dan starta
social yang hierarkis.

3. Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama,


Bermasyarakat dan Kehidupan Global.
Pengaruh keragaman diantaranya :
a) Segmentasi (pembagian) kedalam kelompok-kelompok yang
memiliki kebudayaan yang berbeda.
b) Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-
lembaga yang bersifat non komplemeter(tidak saling melengkapi).
c) Kurang mengembangkan konsesus(kesepakatan) diantara para
anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat
dasar.
d) Sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang berbeda.
e) Secara relatif intergrasi(pembauran) sosial tumbuh diatas paksaan
dan saling ketergantungan didalam bidang ekonomi.
f) Dominasi (penguasaan) politik oleh suatu kelompok
g) Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar
kemungkinan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan
persatuan dan kesatuan bangsa seperti :
 Disharmonisasi (tidak bahagia)
 Perilaku diskriminatif.

15
 Eksklusivisme (paham yang mempunyai kecenderungan untuk
memisahkan diri dari masyarakat)
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang
diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu :
 Semangat Religius
 Semangat Nasionalisme
 Semangat Pluralisme
 Semangat humanism
 Membangun suatu pola komunikasi

4. Problematika Diskriminasi
Kesederajatan versus Diskriminasi
Diskriminasi sebagai Realitas yang Problematika
Persaingan, Tekanan atau Intimidasi dan Ketidakberdayaan sebagai
faktor terjadinya diskriminasi sosial.
Diskriminasi adalah tindakan yang melakukan pembedaan terhadap
seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama,suku, etnis,
klompok, golongan, setatus, dan kelas social ekonomi, jenis kelamin,
kondisi fisik tubuh, usia, orientasi seksual, pandangan idiologi, dan politik
serta batas Negara, dan kebangsaan seseorang.

F. MANUSIA NILAI MORAL & HUKUM


1. Hakikat Nilai Moral dalam Kehidupan
a) Nilai
Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada
suatu benda untuk memuaskan manusia. Nilai pada hakikatnya
adalah sifat dan kualitas yang melekat pada suatu obyeknya.
Dengan demikian, maka nilai itu adalah suatu kenyataan yang
tersembunyi dibalik kenyataan- kenyataan lainnya. Menilai berarti
menimbang, suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan
sesuatu dengan sesuatu yang lain kemudian untuk selanjutnya
diambil keputusan.
b) Moral
Moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan
kesusilaan, tabiat atau kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal
yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan
manusia. Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-
kaidah dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya, dianggap
sesuai dan bertindak benar secara moral.

16
c) Pengertian Hukum
Keseluruhan kaidah dalam masyarakat pada intinya adalah
mengatur masyarakat agar mengikuti pola perilaku yang disepakati
oleh system social dan budaya yang berlaku pada masyarakat
tersebut.

2. Problema Pembinaan Nilai Moral


Terbentuknya nilai dari hubungan yang bersifat
ketergantungan sikap manusia terhadap nilai dari suatu maka manusia
akan berbuat sesuatu yang merupakan modal dasar dalam menjalin
kehidupan manusia. Dengan menilai dapat menentukan moral
seseorang, apakah baik buruknya sepanjang niali itu dalam arti positif
berarti perubahan bermoral , begitu juga sebaliknya jika nilai itu dalam
arti negatif berarti perbuatan yang amoral. Perbuatan yang bersifat
amoral inilah yang dijadikan problema dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.

3. Manusia dan Hukum


Di dunia ini manusialah yang bekuasa. Yang mengeksploitasi dan
mengeksplorasi dunia ini adalah manusia. Karena kekuasaannya itulah
maka manusia merupakan pusat atau titik sentral dari keseluruhan kegiatan
kehidupan manusia di dunia ini. Dengan demikian manusia merupakan
subjek dan bukan objek. Sebagai subjek manusia mempunyai kepentingan
di dunia ini, mempunyai tuntutan yang diharapkan untuk dipenuhi atau
dilaksanakan, mempunyai kebutuhan hidup.

4. Hubungan Manusia dan Hukum


Manusia dan hukum adalah dua entitas yang tidak bisa dipisahkan.
Bahkan dalam ilmu hukum, terdapat adagium yang terkenal yang
berbunyi: “Ubi societas ibi jus” (di mana ada masyarakat di situ ada
hukumnya). Artinya bahwa dalam setiap pembentukan suatu bangunan
struktur sosial yang bernama masyarakat, maka selalu akan dibutuhkan
bahan yang bersifat sebagai semen perekat atas berbagai komponen
pembentuk dari masyarakat itu, dan yang berfungsi sebagai semen perekat
tersebut adalah hukum.

G. Manusia dan Pandangan Hidup


1. Tipe Pandangan Hidup
Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk
membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini

17
sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara.
Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta
akan kebenaran, sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja.
Hal inilah yang mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki
oleh semua orang dan semua golongan.
Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid (1985)
berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya
bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat
positif. Pandangan hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang
biasanya digunakan sebagai pendukung suatu organisasi disebut
ideology. Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan,
tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan
hidupnya menuju tujuan akhir.

2. Unsur-unsur Pandangan Hidup


a. Cita-cita: adalah apa yang diinginkan yang mugkin dapat
dicapai dengan usaha atau perjuangan. Untuk mencapai cita- cita
tergantung tiga faktor :
1) Faktor manusia : yang ditentukan oleh kualitas manusianya.
2) Faktor kondisi : mempengaruhi tercapainya cita-cita yang
umumnya disebut yang menguntungkan/memperlancar dan
menghambat.
3) Faktor tingginya cita-cita
b. Kebajikan : perbuatan yang mendatangkan kebaikan yang
sesuai dengan norma-norma agama dan etika/moral.
c. Usaha/perjuangan : adalah krja keras untuk mewujudkan cita-
cita, kerja keras dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun
dengan tenaga/jasmani atau kedua-duanya.
d. Keyakinan dan Kepercayaan : menjadi dasar pandangan hidup
yang berdasarkan dari akar atau kekuasaan tuhan, ada tiga aliran
filasafat yaitu :
1) Aliran Naturalisme: hidup manusia itu dihubungkan
dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi,
kekuatan gaib itu dari natur dan dari tuhan.
2) Aliran Gabungan : dasar aliran ini adalah kekuatan gaib yang
berasal dari tuhan sebagai dasar keyakinan sedang kan akal
adakah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya

18
sesuatu yang dinali berdasarkan akal, baik sebagai logika
berpikir maupun rasa/hati nurani/ apabila dasar keyakinan itu
kekuatan gaib dari tuhan sosialisme-religius, kebijakan yang
dapat diterima hati nurani, semuanya itu berkat karunia
tuhan.

H. Manusia dan Tanggungjawab


1. Tanggung Jawab dan Alasannya
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai wujudan kesadaran akan
kewajibannya.
Tanggung jawab juga berkaitan dengan kewajiban. Kewajiban
adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban
merupakan bandingan terhadap hak dan dapat juga tidak mengacu
kepada hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung
jawab terhadap kewajibannya. Kewajiban dibagi menjadi 2 macam,
yaitu :
a. Kewajiban Terbatas diberlakukan kepada setiap orang. Contohnya
undang-undang larangan membunuh, mencuri yang disampingnya
dapat diadakan hukuman- hukuman.
b. Kewajiban tidak Terbatas diberlakukan kepada semua orang.
Tanggung jawab terhadap kewajiban ini nilainya lebih tinggi,
sebab dijalankan oleh suara hati, seperti keadilan dan kebajikan.

2. Kewajiban dan Tanggung Jawab


Kewajiban adalah segala sesuatu yang tidak dapat ditinggalkan dan
harus dilakukan. Kewajiban dasar warga negara diatur dalam UUD dan
pasal yaitu :
a) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan
(Pembukaan UUD 1945, alinea I)
b) Menghargai nilai-nilai persatuan, kemerdekaan dan kedaulatan
bangsa (Pembukaan UUD 1945, alinea II)
c) Menjunjung tinggi dan setia kepada konstitusi negara dan dasar
negara (Pembukaan UUD 1945, alinea IV)
d) Setia membayar pajak untuk negara (Pasal 23 ayat 2)
e) Wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan dengan
tidak ada kecualinya (Pasal 27 ayat 1)

19
f) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
(Pasal 30 ayat 1)

3. Pengabdian dan Pengorbanan


Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat
ataupun tenaga, sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang,
hormat, atau suatu ikatan, dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian bermacam-macam bentuknya. Yang paling dasar adalah
pengabdian kepada keluarga, kepada Tuhan, dan kepada negara.
Pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian,
dengan penuh rasa ikhlas dan tidak mengandung pamrih.
Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Jika
ada pengabdian, maka ada pengorbanan. Pengabdian lebih banyak
menunjuk kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak
menunjuk kepada pemberian sesuatu.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada umumnya Ilmu Budaya Dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari
sebuah dasar dasar kebudayaan, namun jika untuk mengingat terlalu sulit bisa di
ambil intinya saja agar tidak terlalu membebani pikiran otak. Budaya memang
merupakan salah satu jiwa dari nilai nilai yang ada di dalam masyarakat.
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling
sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga
yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu.
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang saling terkait satu sama
lain. Manusia merupakan makhluk hidup yang paling sempurna yang diciptakan
Tuhan, dibandingkan dengan hewan/binatang dan tumbuhan. Di sisi lain, manusia
adalah makhluk sosial, di mana manusia itu hidup berdampingan dan saling
membutuhkan (manusia tidak dapat hidup sendiri). Manusia memiliki
kebudayaannya masing-masing. Karena kebudayaan itu diciptakan dengan akal
budi (pikiran) manusia itu sendiri berdasarkan sejarah hidupnya yang biasanya
diwariskan secara turun-temurun.
Manusia sebagai makhluk individu mengandung arti bahwa unsur yang
ada dalam diri individu tidak terbagi, merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan. Jadi individu hanya sebutan yang tepat bagi manusia yang memiliki
keutuhan jasmani dan rohaninya, keutuhan fisik dan psikisnya, keutuhan raga dan
jiwanya. Sedangkan manusia sebagai makhluk sosial memiliki arti bahwa manusia

20
membutuhkan manusia lain. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia
tidak dapat menjalankan hidupnya sendiri. Bahkan dalam memenuhi
kebutuhannya, manusia memerlukan manusia lain untuk membantunya.
Manusia, nilai, moral dan hukum adalah suatu hal yang saling berkaitan
dan saling menunjang. Sebagai warga negara kita perlu mempelajari, menghayati
dan melaksanakan dengan ikhlas mengenai nilai, moral dan hukum agar terjadi
keselarasan dan harmoni kehidupan. Sebagai manusia kita juga harus memilki
pandangan hidup kita agar dapat memandang kehidupan karena setiap orang
memiliki pandangan hidup yang berdeda-beda dan melahirkan suatu paham.
Dalam setiap perbuatan, manusia harus memahami etika yang berlaku dalam
masyarakat. Sehingga kehidupan dalam masyarakat menjadi tenang dan tentram.
Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah suatu
keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani
menanggung resiko atas segala hal yang menjadi tanggung jawabnya. Jujur
terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan
mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan selalu
berusaha memenuhi kewajibannya melalui seluruh potensi dirinya dan mau
berkorban untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
yangdiharapkan, karena masih terbatasnya pengetahuan penulis. Olehnya
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Makalah
ini perlu dikaji ulang agar dapat sempurna dan makalah ini harus digunakan
sebagaimana mestinya.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan
menambah wawasan kita tentang Ilmu Sosial Budaya Dasar serta
perkembangannya dari waktu ke waktu, lebih jauhnya penyusun berharap dengan
memahami kebudayaan kita semua dapat menyikapi segala kemajuan dan
perkembangannya sehingga dapat berdampak positif bagi kehidupan kita semua.

21
DAFTAR PUSTAKA
Azhim, Ali Abdul. Epistemologi dan Aksiologi Ilmu Perspektif Al Qur‘an.
Bandung: CV Rosda. 1989.
Azwar, Saifuddin. Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. 2004.
Bagus, Lorens. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia. 2002.
Edisi revisi ― ilmu sosial budaya dasar‖ prof. Abdulkadir muhammad, S.H.
Elly M. Setiady, M.Si. dkk 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Jakarta: Kencana Prenada Media. Moh.
Gibbon, 1909, Decline and Fall of the Roman Empire, 2nd Edition, Vol. 4 ed. By
JB Bury (London, 1909), pp. Oleh JB Bury , hlm.
Herimanto dan Winarno, 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Bumi
Aksara.
Huntington, Samuel P.,1996, The Clash of Civilizations abd the Remaking of
World Order, (Simon & Schuster)
Setiadi.Elly dkk 2007.Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Kencana: Jakarta.
Sumber:http://evaarwina.blogspot.com/2012/01/pengertian-hakekat-manusia.html
Setiadi,Elly.2012.Ilmu Sosial & Budaya
Dasar, (cet. 2), Jakarta:Kencana Tim Dosen ISBD, 2012, Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar, Medan : UPT – MKU Universitas Negeri Medan

22
http://www.action.org/publications/randl/rl_articel_483.ph
http://arhaadesin.blogspot.com/2012/06/perbedaan-pengabdian- dan
pengorbanan.html
http://meiliaupstar.blogspot.com/2012/01/pengertian pengorbanan-dan
pengabdian.html
http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian kebudayaan.html#pengertian
http://id.wikipedia.org/wiki/Skala_Kardashev
http://joanatalumewo.blogspot.com/2013/05/perkembangan- budaya-di-indonesia
dan.html (diakses pada 09 November 2014, pukul 08.30).
http://jumali27jm.blogspot.com/2012/01/makna-tanggung- jawab.html

23

Anda mungkin juga menyukai