Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

RUANG LINGKUP KAJIAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Dosen Pengampuh :

Ardiansyah D. kandupi, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Nurul Ni’mahtul Izza : A42120001

Albar Rahman : A42120101

Sulkifli : A42120081

Akbar Purnama Hidayat : A42120181

Aprianto Peu : A42120216

Ruchli Aimar : A42120021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN RESKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa

pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah

ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda

tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di

akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat

sehatnya,baik itu berupa sehatfisik maupun akal pikiran,sehingga penulis mampu

untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah

”RUANG LINGKUP KAJIAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna

dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. untuk

itu,penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah in,

supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.

kemudian apa bila terdapat kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang

sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan trimakasih kepada smua pihak khususnya kepada

dosen ARDIANSYAH D. KANDUPI, S.Pd.,M.Pd di mata kuliah kami yang telah

membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat, Terimahkasih.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

KATA PENGANTAR............................................................................................ ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 2

1.3 Tujuan Masalah......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Ruang Lingkup Kajian Ilmu Sosial Budaya Dasar....................................3

2.2 Ilmu Sosial Buadaya Dasar Sebagai Komponen Matakuliah Umum........5

2.3 Masalah Sosial dan Pendekatan Ilmu Sosial..............................................6

2.4 ISBD Sebagai Problem Solving.................................................................9

BAB III PENUTUP................................................................................................11

3.1 Kesimpulan..............................................................................................11

3.2 Saran.........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu budaya adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang

paling mendasar dalam kehidupan manusia sebagai makhluk berbudaya. Dan

masalah-masalah yang menyertai, sering disebut sebagai humanities yang

merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang

konsep-konsep yang dapat digunakan untuk masalah-masalah dan kebudayaan.

Manusia dalam kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan, karena manusia

adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Manusia hidup karena

adanya kebudayaan, sementara itu kenudayaan akan terus hidup dan berkembang

manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan

demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Pemahaman yang secara mendalam dapat diperoleh peserta didik dengan

adanya deskripsi yang jelas mengenai aspek-aspek pokok dan unsur-unsur yang

penting dalam mata kuliah tersebut. Antara lain adalah mengenai pengertian ilmu

sosial dan budaya dasar, baik ditinjau dari sudut pandang etimologi, maupun

termilogi. Selanjutnya adalah bagaimana latar belakang ilmu sosial dan budaya

dasar tersebut mejadi bagian dari mata kuliah yang wajib ditempuh peserta didik,

serta mengenai ruang lingkup pembahasan dari ilmu sosial dan budaya dasar itu

sendiri. Sehingga pada penerapannya peserta didik mampu menganalisa gejala-

gejala sosial budaya dalam realita kehidupan bermasyarakat serta mampu

memberikan konstribusi beripa ide maupun solusi bagi permasalah sosial,

1
terutama dalam rangka pembangunan negara baik melalui sektor sosial, budaya

maupun ekonomi, hukung dan seektor pembangunan lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana ruang lingkup kajian isbd?

1.3 Tujuan Masalah

Untuk mengetahui ruang lingkup isbd

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ruang Lingkup Kajian Ilmu Sosial Budaya Dasar

ISBD bukanlah  disiplin ilmu yang berdiri sendiri,melainkan suatu

tangkaian pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam

kehiduan manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya, dan masalah-masalah

yang terwujud daripadanya. Selain itu mata kulaih ini pada prinsipnya sebagai

pengantar dasar menuju pengenalan teori ilmu-ilmu sosial dan kebudayaan

sehingga diharapkan mahasiswa dapat memiliki wawasan keilmuan yang bersifat

multi-disipliner tentang keragaman, kesetaraan, dan kemartabatan manusia dalam

kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Para sarjana dan tenaga ahli lulusan perguruan tinggi diharapkan

mempunyai tiga kemampuan pokok yang sangat penting sebagai bekal terjun ke

masyarakat, kemampuan itu adalah :

1. Kemampuan akademik : kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah

baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, berfikir logis, kritis,

sistematis, analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk

mengidentifikasidan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu

meanawarkan alternatif pemecahannya.

2. Kemampuan personal : para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan

sehingga mampu menunjukan sikap, tingkah laku dan tindakan yang

mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai

keagamaan, kemasyarakatan dan kenegaraan serta memiliki pandangan yang

3
luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh

masyarakat Indonesia.

3. Kemampuan profesional : kemampuan dalam bidang profesi sesuai keahlian

bersangkutan, para ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan

yang tinggi dalam bidang profesinya.

Berdasarkan ketentuan dalam SK Dirjen Dikti No.30/Dikti/Kep/2003

Tentang Tambu-rambu pelaksanaan Kelompok Matakuliah Berkehidupan

Bermasyarakat di Perguruan Tinggi Indonesia, substansi kajian ISBD sebagai

berikut :

a. Pengantar ISBD

b. Manusia sebagai makhluk budaya

c. Manusia dan peradaban

d. Manusia sebagai makhluk individu dan sosial

e. Manusia, keragaman dan kesetaraan

f. Moralitas dan hukum

g. Manusia, sains, dan teknologi

h. Manusia dan lingkungan

Sedangkan menurut ketentuan baru, yaitu SK Dirjen Dikti No.44/ 2006

Tentang rambu-rambu pelaksanaan Kelompok matakuliah Berkehidupan

Bermasyarakat di Perguruan Tinggi, substansi kajian ISBD meliputi hal-hal

berikut ini: Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kajian

ISBD mencakup masalah sosial dan masalah budaya serta keberadaan manusia

sebagai subjek bagi masalah tersebut. Manusia diharapkan dapat mememiliki

4
wawasan sosial, menumbuhkan kepekaan dan empati pada masalah sosial serta

mencari pemecahannya.

Hubungan yang erat antara manusia (terutama masyarakat) dan kebudayaan

telah lebih jauh diungkapkan oleh Melville J. Herkovits dan bronislaw

Malinowski, yang mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala

sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan

yang dimiliki oleh masyarakat itu. (Soemardjan, Selo: 1964: 115). Kemudian

Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic. Karena

kebudayaan berturun temurun dari generasi ke generasi tetap hidup. Walaupun

manusia yang menjadi anggota masyarakat sudah berganti karena kelahiran dan

kematian.

Lebih jauh dapat dilihat dari definisi yang dikemukakan oleh E. B. Tylor

(1871) dalam bukunya Primitive Culture: kebudayaan adalah kompleks yang

mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan

lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh

manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan lain perkataan, kebudayaan

mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai

anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari

pola-pola perilaku normative. Oleh karena itu, manusia yang mempelajari

kebudayaan dari masyarakat, bisa membangun kebudayaan (konstruktif) dan bisa

juga merusaknya (destruktif).

2.2 Ilmu Sosial Budaya Dasar Sebagai Komponen Matakuliah Umum

Kemampuan personal adalah ditanamkan kepada para mahasiswa sebagai

calon tenaga ahli melalui program pendidikan umum. pendidikan umum

5
merupakan studi kajian yang membekali pesrta didik berupa kemampuan dasar

tentang pemahaman, penghayatan,dan pengalaman nilai-nilai dasar kemanusiaan,

sebagai makhluk tuhan, sebagai pribadi, anggota keluarga, masyarakat, warga

Negara, dan sebagai bagian dari alam.

ISBD mengambil peran sebagai program pendidikan umum yang bersifat

mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan personal. menempatkan diri

sebagai anggota masyarakat yang tidak terpisahkan dari masyarakat serta

kemampuan untuk memiliki tanggung jawab social kemasyarakatan. tanggung

jawab itu diwujudkan dengan keikutsertaan dalam memecahkan masalah social

dimasyarakatnya sesuai dengan ilmu yang dimilikinya.

Program pendidikan umum berusaha untuk memperluas cakrawala perhatian

dan pengetahuan para mahasiswa sehingga tidak terbatas pada bidang

pengetahuan keahlian serta golongan asal masing-masing; membantu mahasiswa

menemukan diri sendiri dan menempatkan diri dalam perkembangan masyarakat

dan kebudayaan yang sedang berlangsung, menghadapkannya dengan masalah-

masalah susila serta masalah yang diwujudkan oleh kenyataan-kenyataan

kehidupan sosialm ekonomi, dan politik yang secara sadar ataupun tidak sadar

senantiasa dihadapinya; memberikan pengertian pada mereka mengenai hubungan

dan keterkaitan dari ilmu pengetahuan. singkatnya, program pendidikan umum

diharapkann dapat menjadikan mahasiswa lebih peka dan lebih terbuka, disertai

rasa tanggung jawab yang lebih kuat.

2.3 Masalah Sosial dan Pendekatan Ilmu Sosial

ISBD sebagai integrasi dari ISD dan IBD memberikan dasar-dasar

pengetahuan social dan konsep-konsep budaya kepada para mahasiswa sehingga

6
mampu mengkaji masalah social, kemanusiaan, dan budaya. selanjutnya,

diharapkan mahasiswa peka,tanggap,kritis, serta berempati atas solusi pemecahan

masalah social dan budaya secara arif.

Seperangkat konsep dasar ilmu social dan budaya tersebut secara

interdisiplin digunakan sebagai alat bagi pendekatan dan pemecahan masalah

yang timbul dan berkembang dalam masyarakat. dengan demikian ISBD

memberikan alternative sudut pandang atas pemecahan masalah social budaya

dimasyarakay. bardasarkan pemahaman yang diperoleh dari kajian ISBD,

mahasiswa dapat mengorientasikan diri untuk selanjutnya mampu mengetahui kea

rah mana pemecahan masalah harus dilakukan.

Pendekatan dalam ISBD lebih bersifat interdisiplin atau multidisiplin,

khususnya ilmu-ilmu social dalam menghadapi masalah social. pendekatan dalam

ISBD bersumber dari dasar-dasar ilmu social dan budaya yang bersifat

terintegrasi.ISBD digunakan untuk mencari pemecahan masalah kemasyarakatan

melalui pendekatan interdisipliner atau multidisipliner ilmu-ilmu social dan

budaya. sedangkan pendekatan dalam ilmu social lebih bersifat subjek oriented,

artinya berdasarkan sudut pandang dari ilmu social tersebut. misalnya, ilmu

ekonomi melihat suatu masalah melalui prespektif ekonomi serta pemecahan

masalah pun dari sudut pandang ekonomi pula.

Pendekatan dalam ISBD akan memperluas pandangan bahwa masalah

social, kemanusiaan, dan budaya dapat didekati dari berbagai sudut pandang.

dengan wawasan ini pula maka mahasiswa tidak jatuh dalam sifat pengotakan

ilmu secara ketat. sebuah ilmu secara mandiri tidak cukup mampu mengkaji

sebuah masalah kemasyarakatan. dewasa ini perkembangan sebuah masalah

7
semakin kompleks. kajian atas suatu masalah membutuhkan berbagai sudut

pandang keilmuan, demikian pula dengan solusi pemecahannya.

ISBD sebagai kajian masalah social, kemanusiaan dan budaya, sekaligus

pula member dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmu social yang

terintegrasi. pendekatan yang mendalam bersifat subject oriented di bebankan

pada ilmu social dan budaya yang lebih bersifat teoritis , baik yang menyangkut

ruang lingkup, metode dan sistematikanya.

Demikian pula halnya dengan pendekatan dalam ilmu-ilmu alam atau yang

bersifat eksakta. pendekatan dalam ilmu-ilmu alam dalam mengkaji gejala

alamiah juga bersifat subject oriented. mahasiswa yang menekini ilmu-ilmu

eksakta akan mengkaji gejala alam menurut sudut pandang ilmu mereka. dengan

diberikan kajian ISBD diharapkan dapat member wawasan akan pentingnya

pendekatan social dan budaya dalam menangani masalah alam. misalnya,seorang

sarjana teknik sipil dalam upayanya membuat jembatan harus mempertimbangkan

aspek social dan budaya masyarakat dan sekitarnya. ia semata-mata tidak boleh

hanya mempertimbangkan masalah teknis. harus dipahami bahwa manusia tidak

lepas dari gejala alam dan kehidupan lingkungan. alam dan manusia akan saling

mempengaruhi. namun,sebagai subjek kehidupan, manusia perlu memperlakukan

alam secara baik sehingga akan memberikan manfaat bagi kesejahteraan

hidupnya.

Berdasarkan hal tersebut beberapa perguruan tinggi memberlakukan ISBD

sebagai mata kuliah wajib bagi mahasiswa dari program ilmu alam atau eksakta.

hal ini dimaksudkan agar pendekatan social dan budaya senantiasa

dipertimbangkan dan melandasi setiap upaya mencari solusi atas pemecahan dari

8
masalah alam yang mereka hadapi. dengan demikian manusia sebagai calon

ilmuwan dan professional harapan bangsa mampu bertindak secara arif dan

bijaksana.

2.4 ISBD Sebagai Problem Solving

ISBD sebagai perpaduan dari ISD dan IBD memberikan pengetahuan dasar

mengenai konsep budaya dan sosial kepada mahasiswa sehingga mampu untuk

menganalisa masalah sosial, kemanusiaan serta masalah budaya dilingkungan

sekitar. Berikutnya dari adanya keilmuan ini diharapkan mahasiswa dapat

memiliki sikap peka, tanggap dan berpikir kritis akan keadaan lingkungan sekitar

serta menemukan pemecahan akan masalah sosial yang dihadapi. Materi ilmu

sosial dan ilmu budaya yang diperoleh dapat digunakan sebagai pendekatan dan

pemecahan bagi masalah yang timbul dalam masyarakat. Berdasarkan

pemahaman dari apa yang diperoleh mahasiswa dari materi ini, mahasiswa dapat

memfokuskan diri untuk mengetahui bagaimana suatu permasalahan sosial dapat

atau harus dilakukan. Pendekatan dalam ilmu sosial dan budaya dasar membantu

memperluas pandangan bahwa masalah sosial, kemanusiaan dan budaya dapat

dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan wawasan ini juga mahasiswa akan

mampu melihat masalah sosial dalam konteks yang lebih luas dan tidak terikat

pada satu sudut pandang. Karena dewasa ini, masalah sosial yang berkembang

semakan kompleks dan komprehensif. Sehingga, kajian akan suatu permasalahan

sosial membutuhkan berbagai sudut pandang keilmuan dan begitu pun dengan

solusi pemecahannya.

Materi ISBD diberikan pada semua mahasiswa baik ilmu eksakta maupun

non-eksakta. Pentingnya materi ini diberikan karena mahasiswa yang menekuni

9
ilmu eksakta akan mengkaji gejala alam melalui sudut pandadang ilmu mereka.

Misalnya seorang arsitek dalam membuat rancangan bangunan maka harus

mempertimbangkan aspek sosial danb budaya masyarakat di sekitarnya. Tidak

hanya mempertimbangkan aspek teknis namun juga aspek sosial dan budaya yang

dapat diterima oleh lingkungan sekitarnya.Berdasarkan pada hal tersebut,

beberapa perguruan tinggi memasukkan materi ISBD ini sebagai matakuliah

wajib bagi mahasiswa dari program ilmu eksakta atau ilmu alam. Hal ini

bertujuan agar pendekatan sosial dan budaya senantiasa melandasi setia pemikiran

dan menjadi hal yang selalu dipertimbangkan dalam bertindak. Dengan demikian

mahasiswa dapat tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara

akademis namun juga cerdas secara sosial serta arif dan bijaksana dalam

bertindak.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ilmu sosial budaya dasar adalah sebuah kumpulan dari konsep-konsep dan

prinsip-prinsip dasar yang diambil dari berbagai disiplin ilmu sosial dan budaya

(sosiologi, antropologi dll) dan bukan sebuah ilmu karena tidak mempunyai

metodologi pengembangan.

ISBD dijadikan sebagai salah satu bagian MBB setelah munculnya kritik

dari kalangan cendekiawan terhadap sistem pendidikan di perguruan tinggi kita

yang merupakan sistem pendidikan warisan kolonial. Yaitu sistem pendidikan

yang hanya mencetak pekerja-pekerja atau tukang yang hanya mahir dalam

pekerjaannya namun tidak cakap dalam menghadapi permasalahan sosial dan

budaya yang merupakan bagian dari kehidupan bermasyarakat.

Pembahasan dari ISBD tak lepas dari prinsip-prinsip dasar dari ilmu budaya

dan sosial. Dengan harapan bahwa para mahasiswa minimal mempunyai 3 jenis

kemampuan yaitu : kemampuan akademik, kemampuan personal, dan kemampuan

profesional.

3.2 Saran

Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan apa yang dipaparkan pada

materi diatas mengenai ruang lingkup kajian ilmu sosial budaya dasar.

11
12
DAFTAR PUSTAKA

Dr s. H. Nurochim, M.M., et al., Ilmu Sosial & Budaya Dasar, Cet.I, KPMG,

Jakarta, 2010

Drs. H.Mustofa,Ahmad,  Ilmu Budaya Dasar, Cet II, CV Pustaka Setia, Bandung,

1999

Prof. DR. Rumin, Tumanggor, M.A et al., Ilmu Sosial dan Budaya Dasar,

Jakarta : Charisma Putra Utama, 2010

Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel, Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya

dasar. Surabaya : IAIN Sunan Ampel Press, 2012

http://asbarsalim009.blogspot.com/2014/04/mata-kuliah-ilmu-sosial-dan-

budaya.html

http://brianpurbaaji.blogspot.com/2012/10/hakikat-ilmu-budaya-dasar-tujuan-

dan.html

Arifin, Zainal. 2012. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Makassar : Penerbit Anugrah

Mandiri

13
14

Anda mungkin juga menyukai