Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP ISBD

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

AKBAR TAHIR : 105821100722


NURHIJRIH AKIB : 105821102122
MUHAMMAD NAWAWI : 105821102622
REZA PRATAMA ADIPA : 105821102619

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga makalah

ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap

bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran

maupun materi. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan

dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa

pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa

masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan

dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 28 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL .......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................... 2
C. TUJUAN PENULISAN....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. HAKIKAT ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD) .......................... 3
B. RUANG LINGKUP ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD) ................. 4-5

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN ................................................................................................. 11
B. SARAN .............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 12


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) identik dengan Basic Humanities.Humanities
berasal dari kata latin Human yang berarti manusiawi,
yang berbudaya dan berbudi halus (refined) diharap seseorang mempelajari BasicHumani
ties tidaklah sama dengan the humanities (pengetahuan budaya) yangmenyangkut
keahlian filsafat dan seni.
Pendekatan dalam ilmu sosial budaya dasar akan memperluas pandangan bahwa
masalah sosial, kemanusiaan, dan budaya dapat didekati dari berbagaisudut pandang.
Dengan wawasan ini pula maka mahasiswa tidak jatuh dalamsifat pengotakan ilmu secara
ketat. Sebuah ilmu secara mandiri tidak cukupmampu mengkaji sebuah masalah
kemasyarakatan. Dewasa ini perkembangansebuah masalah semakin kompleks. Kajian
atas suatu masalah
membutuhkan berbagai sudut pandang keilmuan, demikian pula dengan solusi pemecaha
nnya.
Ilmu Sosial Budaya Dasar sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaandan
budaya, sekaligus pula member dasar pendekatan yang bersumber daridasar-dasar ilmu
sosial yang terintegrasi. Pendekatan yang mendalam bersifatsubject oriented di bebankan
pada ilmu sosial budaya dasar yang lebih bersifatteoritis, baik yang menyangkut ruang
lingkup, metode dan sistematikanya.
Paradigma keilmuan integratif-interkonegtif menyajikan kajian IlmuSosial dan
Budaya Dasar Islam (ISBD) dan agama islam sebagai hubunganentitas yang saling terkait
(interconnected entities). Konsep tersebutmemandang perlu menempatkan etika islam
yang bersumber dari nilai-nilai Al-Qur’an dan Al-Hadits untuk menjiwai seluruh
pembidangan ilmu sosial danhumaniora.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana Hakikat dan Ruang Lingkup Ilmu Sosial dan Budaya Dasar dalam
Pengembangan Kepribadian dan Pendidikan Umum ?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui tentang Hakikat dan Ruang Lingkup Ilmu Sosial danBudaya Dasar
dalam Pengembangan kepribadian dan pendidikan umum
BAB II
PEMBAHASAN
Hakikat dan Ruang Lingkup Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD)
Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian dan Pendidikan Umum

Secara umum, ISBD (Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Dasar) termasukkelompok
pengetahuan, yakni mempelajari mengenai pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang konsep-konsep hubungan antar manusia (sosial) dan budaya yg
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah kemanusiaan, sosial,dan budaya.
Ilmu sosial budaya dasar merupakan sebagai integarasi dari ISD dan IBDyang
memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budayakepada mahasiswa
sehinggan mampu mengkaji masalah sosial, kemanusian, dan budaya.
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar adalah cabang ilmu pengetahuan yangmerupakan integrasi
dari dua ilmu lainnya, yaitu ilmu sosial yang juga merupakansosiologi (sosio: sosial, logos: ilmu)
dan ilmu budaya yang merupakan salah satucabang dari ilmu sosial. Pengertian lebih lanjut
tentang ilmu sosial adalah cabangilmu pengetahuan yang menggunakan berbagai disiplin ilmu
untuk menanggapimasalah-masalah sosial, sedangkan ilmu budaya adalah ilmu yang termasuk
dalam pengetahuan budaya, mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya.
Secara umum dapat dikatakan ilmu sosial budaya dasar merupakan pengetahuan
yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertianumum tentang konsep-
konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaan.
 Manusia juga harus bersosialisasi dengan lingkungan, yang
merupakan pendidikan awal dalam suatu interkasi sosial. Hal ini menjadikan manusia harusmem
punyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan. Karena dengan ilmutersebut manusia
dapat membedakan antara yang hak dan yang bukan hak, antara kewajiban dan yang bukan
kewajiban. Sehingga norma-norma dalam lingkungan berjalan dengan harmonis dan seimbang.
Agar norma-norma tersebut berjalanharuslah manusia di didik dengan berkesinambungan dari
“dalam ayunan hingga ia wafat”, agar hasil dari pendidikan “yakni kebudayaan” dapat
diimplementasikan dimasyarakat.
A. Hakikat Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD)
Menghadapi masalah-masalah dalam penyelenggaraan TridharmaPerguruan Tinggi,
demikian pula untuk memenuhi tuntutan masyarakat dannegara, maka diselenggarakan
program-program pendidikan umum.
Tujuan Pendidikan umum di perguruan tinggi ialah:
1. Sebagian usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu
berperan sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta agama.
2. Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan-
kenyataan sosial yang timbul di dalam masyarakat.
3. Memberi pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikirsecara
interdisipliner, dan mampu memahami pikiran para ahli berbagai ilmu pengetahuan,
sehingga dengan demikian memudahkan mereka berkomunikasi.
Jadi, pendidikan umum yang menitikberatkan pada usaha untukmengembangkan
kepribadian mahasiswa, pada dasarnya berbeda dengan matakuliah-mata kuliah bantu
yang bertujuan untuk menopang keahlian mahasiswadalam disiplin ilmunya. Demikian
pula berbeda dengan pendidikan keahlianyang bertujuan untuk mengembangkan keahlian
mahasiswa dalam bidang ataudisiplin ilmunya.
 Program studi General Education di Amerika telah dikolaborasi para
ahli pendidikan di Indonesia menjadi sebuah studi atau mata kuliah MKDU
(istilahdulu). Mata Kuliah Dasar Umum pada dasarnya adalah untuk membantu
perkembangan pendidikan bagi mahasiswa, agar memperoleh ciri-cirikepribadian yang
diharapkan dari setiap anggota terpelajar Indonesia, sehinggatidak saja
golongan terpelajar itu mendapat pengetahuan keterampilan,
tetapi juga memberikan kepribadian yang khas, sesuai dengan nilai-nilai hukum bangsa s
endiri. Pendidikan ini bersifat intelektual dan yang bersifat kejiwaanguna mendidik
kepribadian sebagai keseluruhan agar kaum terpelajar menjadiahli ilmu pengetahuan
(ilmuwan) yang dapat mengembangkan nusa, bangsa,negara dan pribadi sesuai dengan
Pancasila (Raker Rektor se-Indonesia, 1980).
Mata Kuliah Dasar Umum pada Perguruan Tinggi dikelompokkan menjadi2
bagian. Pada kelompok pertama, diharapkan dapat memberi dasa
pedoman- pedoman untuk bertindak warga negara yang terpelajar, yang meliputi
matakuliah :
1 Agama
2 Pancasila
3 Kewiraan
Ketiga mata kuliah kelompok pertama tersebut merupakan mata kuliahintra
kurikuler yang diwajibkan kepada semua mahasiswa yang dinilai dan ikutmenentukan
kenaikan tingkat, jenjang pendidikan dan ujian-ujian.
Pada kelompok kedua, diharapkan dapat membantu kepekaan
mahasiswa berkenaan dengan lingkungan alamiah, lingkungan sosial dan meliputi
matakuliah :
1. Ilmu Sosial Dasar (ISD)
2. Ilmu Budaya Dasar (IBD)
3. Ilmu Alamiah Dasar (IAD).
Ketiga mata kuliah tersebut di atas diwujudkan bagi semua mahasiswadengan
ketentuan bahwa mahasiswa bidang pengetahuan keahlian berada didalam ruang lingkup
perhatian salah satu mata kuliah dasar tersebut tidakdiwajibkan mengikuti mata kuliah
yang bersangkutan
ISBD bukanlah suatu disiplin ilmu tersendiri, melainkan lebih merupakankajian
yang interdisipliner. Mata kuliah ini merupakan sumber nilai
dan pedoman bagi penyelenggaran program studi guna mengantarkan mahasiswamemant
apkan kepribadian, kepekaan sosial, kemampuan hidup bermasyarakat, pengetahuan
tentang pelestarian, pemanfaat sumber daya alam dan lingkunganhidup, dan mempunyai
wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuanteknologi dan seni.
ISBD memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentangkonsep-
konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial budaya.Standar
kompetensi yang ingin dicapai adalah agar mahasiswa dapat menjadiilmuwan dan
profesional yang berpikir kritis, kreatif, sistemik dan
ilimiah, berwawasan luas, etis, memiliki kepekaan dan empati sosial, bersikapdemokratis,
berkeadaban serta dapat ikut berperan mencari solusi pemecahanmasalah sosial dan
budaya secara arif.
Secara garis besar ilmu dan pengetahuan dapat dikelompokkan menjaditiga
macam, yaitu :
a. Ilmu Alamiah (Natural Science) Natural : alamiah
Contoh : matematika, ilmu fisika, ilmu kimia, biologi, astronomi, dll.
b. Ilmu Sosial (Sosial Science)
Contoh : Ilmu sejarah, ilmu ekonomi, ilmu hukum, ilmu sosiologi, dll.
c. HumonioraContoh : ilmu agama, kesenian, bahasa, budaya, dll.

Adapun visi, misi, dan tujuan Mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat-Ilmu


Sosial Budaya Dasar (MBB-ISBD), antara lain:
a. Visi ISBDBerkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang
kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan
manusia yangdilandasi nilai-nilai estetika, etika dan moral dalam
kehidupan bermasyarakat.
b. Misi ISBDMemberikan landasan dan wawasan yang luas
serta menimbulkan sikapkritis, peka dan arif pada mahasiswa untuk
memahami keragaman dan kesederajatan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat selaku individu danmakhluk sosial yang beradab serta
bertanggung jawab terhadap sumber dayadan lingkungannya.
c. Tujuan ISBD
1) Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan
tentangkeanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu
dan makhluksosial dalam kehidupan masyarakat.
2) Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami
keragamandan kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika,
etika dan moraldalam kehidupan bermasyarakat.
3) Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas
sertakeyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup
bermasyakat,selaku individu dan makhluk sosial yang beradab dalam
mempraktikkan pegetahuan akademik dan keahliannya.
Salah satu syarat dalam kehidupan manusia yang teramat penting
adalahkeyakinan, yang oleh sebagian orang dianggap menjelma sebagai
agama. Agamaini bertujuan untuk mencapai kedamaian rohani dan kesejahteraan
jasmani. Danuntuk mencapai kedamaian ini harus diikuti dengan syarat yaitu percaya
denganadanya Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan dan memelihara semua yangada
di dunia ini. Kepercayaan manusai kepada Yang Berkuasa itu berkembangsesuai dengan
perkembangan pikiran dan peradaban manusia itu sendiri, untukmenampung dan
memberikan jawaban atas kegelisahan dan keragu-raguan yangmencemaskan dan
menakutkan.
Agama dalam kaitannya dengan masyarakat, mempunyai dampak
positif berupa daya penyatu (sentripetal), dan dampak negatif berupa daya pemecah(sentr
ifugal). Agama yang mempunyai sistem kepercayaan dimulai
dengan penciptaan pandangan dunia baru yang didalamnya konsepsi lama dan pelembaga
annya bisa kehilangan dasar adanya. Meskipun ajaran pokok dalam suatu agama bisa
bersifat universal, namun mula-mula ditujukan kepadasekelompok orang yang sedikit-
banyak homogen. Agama menjadi dasarsolidaritas kelompok baru yang tertentu.
 Agama dan integrasi sosial terwujud dalam ajaran tidak dibenarkanmemaksakan
keyakinan dan kepercayaannya kepada orang lain yang berbedakeyakinannya.
Keberadaan agama tetap harus dilihat peranan positifnya dalammembangun masyarakat,
sebab agama dihadirkan kepada umat manusia sebagai petunjuk.
 Kata peradaban seringkali dikaitkan dengan kebudayaan, bahkan
banyak penulis barat yang mengidentikan “kebudayaan” dan “peradaban” islam.
Seringkali peradaban islam dihubungkan dengan peradaban Arab, meskipunsebenarnya
antara Arab dan Islam tetap bisa dibedakan. Adapun yangmembedakan antara
kebudayaan tersebut adalah dengan adanya
peningkatan peradaban pada masa jahiliyah yang berasal dari kebodohan. Hal ini padaakh
irnya berubah ketika islam datang yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAWdi Arab.
Sehingga pada masanya kemudian islam berkembang menjadi
suatu peradaban yang menyatu dengan bangsa Arab, bahkan berkembang pesat ke belaha
n bagian dunia lainnya. Islam tidak hanya sekedar agama yang sempurnamelainkan
sumber peradaban islam. Peradaban merupakan kebudayaan yang berhubungan dengan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimana kebudayaantersebut tidak hanya
berpengaruh di daerah asalnya, tapi juga mempengaruhidaerah-daerah lain yang
menjadikan kebudayaan tersebut berkembang.
 Paradigma keilmuan integratif-interkonegtif menyajikan kajian IlmuSosial dan
Budaya Dasar Islam (ISBD) dan agama islam sebagai hubunganentitas yang saling
terkait (interconnected entities). Konsep tersebut memandang perlu menempatkan
etika islam yang bersumber dari nilai-nilai Al-Qur’an dan Al-Hadits untuk menjiwai
seluruh pembidangan ilmu sosial dan humaniora.Paradigma keilmuan integratif-
interkonektif berkarakteristik universal dan tidak dikotomis. Secara epistimologis, konsep
tersebut berangkat atau sesuai dengannilai-nilai dan etika islam. Ilmu yang berangkat dari
nilai-nilai dan etika islam pada dasaranya bersifat objektif. Dengan kata lain,
terjadi proses objektivikasidari etika islam menjadi ilmu ke-islaman yang dapat
bermanfaat bagi seluruh manusia (rahmatan lil alamin) tanpa membedakan golongan, ras,
suku, bangsa maupun agama.
 Jika ditelaah secara historis, bidang-bidang keilmuan sesungguhnya pernah dikaji
dan dikembangkan oleh para ilmuwan muslim pada era klasik danabad pertengahan,
meskipun kemudian kurang memperoleh perhatian darigenerasi muslim berikutnya.
Dengan demikian, seluruh bidang keilmuwan itudapat dikatakan ilmu-ilmu ke-islaman,
selama secara ontologis, epistimologis,dan aksiologi, berangkat dari atau sesuai dengan
nilai-nilai dan etika meskipun mengklaim dirinya sebagai value free, namun
kenyataannya penuh denganmuatan kepentingan. Realitas inilah yang menyebabkan
munculnya kritik dari berbagai pihak terhadap ilmu-
ilmu sekuler yang dianggap ikut mendorong proses dehumanisasi.

B. Ruang Lingkup Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD)

Ilmu Sosial Dasar (ISD) memberikan dasar-dasar pengetahuan kepadamahasiswa


yang akan cepat tanggapan serta mampu menghadapi danmenanggulangi masalah-
masalah dalam kehidupan masyarakat (masalah sosial).Dengan mengetahui dan
mengorientasikan diri didalamnya, paling tidak ia harusmampu mengetahui ke arah mana
pemecahan jalan keluar suatu permasalahanyang dihadapi.
Karena bagaimana pun juga pada saat ini masalah-masalah sosial
telah berkembang sedemikian kompleksnya. Mulai dari lingkup lokal, regional,nasional,
maupun internasional.
Ruang lingkup materi yang disajikan dalam ISD meliputi :
1. Individu, keluarga dan masyarakat
2. Masyarakat desa dan masyarakat kota
3. Masalah penduduk
4. Pelapisan sosial
5. Pemuda dan sosialisasi
6. Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan.
Sedangkan ruang lingkup ISD dapat dijelaskan dengan bertitik tolak darikerangka
tujuan, ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD),meliputi:
1. Berbagai aspek kehidupan yang mengungkapkan masalah kemanusiaan
dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan
budaya (thehumanities), baik dari segi keahlian (disiplin) didalam
pengetahuan budaya,maupun gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan
budaya.
2. Hakikat manusia yang satu atau universal, tetapi beragam
perwujudannyadalam kebudayaan setiap zaman dan tempat. Dalam
menghadapi lingkunganalam, sosial, dan budaya, manusia tidak hanya
mewujudkan kesamaan-kesamaannya, tetapi juga ketidak seragaman,
sebagaimana ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran,
perasaan, dan tingkah laku.
Ketika materi ISD dan IBD digabung menjadi ISBD maka sesuai dengankonsep
kurikulum berbasis kompetensi memuat sejumlah substansi kajian yangmengarah pada
tercapainya kompetensi dasar. Artinya, bahwa pemberiansubstansi kajian atau ruang
lingkup kajian ISBD yang ada kepada mahasiswadiharapkan dapat mencapai kompetensi
dasar mata kuliah yang dimaksud.
Adapun substansi kajian ISBD berdasarkan ketentuan dalam SuratKeputusan
Dirjen Dikti No. 30/Kep/2003 tentang rambu-rambu PelakasanaanKelompok Mata
Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat di Perguruan TinggiIndonesia, mencakup pokok-
pokok kajian sebagai berikut:
1. Pengantar ISBD
2. Manusia sebagai makhluk Budaya
3. Manusia dan Peradaban
4. Manusia sebagai makhluk individu dan sosial
5. Manusia, Keragaman dan Kesetaraan
6. Manusia, Nilai, Moral dan Hukum
7. Manusia, Sains, Teknologi dan Seni8.
8. Manusia dan Lingkungan
Menyimak isi kajian di atas, maka kajian ISBD mencakup masalah sosialdan
masalah budaya serta keberadaan manusia sebagai subjek bagi masalah-masalah tersebut.
Baik dihadapkan pada masalah sosial maupun budaya,diharapkan manusia dapat
meningkatkan wawasannya, kepekaannya, serta berempati terhadap masalah maupun
pemecahannya.
 ISBD merupakan sebagai program umum yang bersifat mengantarmahasiswa
yamg memiliki kemampuan personal. Kemampuan personalmerupakan kaitan dengan
kemampuan individu untuk menempatkan diri sebagaianggota masuyarakat yang tidak
terpisahkan dari masyarakat itu sendiri.Program pendidikan umum yaitu untuk
memperluas cakrawala perhatiandan pengetahuan para mahasiswa sehinggan tidak
terbatas pada bidang pengetahuan keahlian serta golongan asal masing-masing.
Hommes mengemukakan bahwa, informasi IPTEK yang bersumber darisesuatu
masyarakat lain tak dapat kepas dari landasan budaya masyarakat yangmembentuk
informasi tersebut. Karenanya, di tiap informasi IPTEK selaluterkandung isyarat-isyarat
budaya masyarakat asalnya. Selanjutnyadikemukakan juga bahwa, karena perbedaan-
perbedaan tata nilai budaya darimasyarakat pengguna dan masyarakat asal teknologinya,
isyarat-isyarat tersebutdapat diartikan lain oleh masyarakat penerimanya.
Disinilah peran manusia sebagai makhluk yang diberi kelebihan dalamsegala hal,
untuk dapat memanfaatkan segala fasilitas yang disediakan olehAllah SWT melalui alam
ini. Sehingga dengan alam tersebut manusia dapatmembentuk suatu kebudayaan yang
bermartabat dan bernilai tinggi.
Namun perlu digarisbawahi bahwa setiap kebudayaan akan bernilai tatkala manusia
sebagai masyarakat mampu melaksanakan norma-norma yang ada sesuai dengantata
aturan agama.
Hubungan Ilmu Sosial Budaya Dasar dalam kehidupan sehari-hari:
1. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan
diluarlingkungannya.
2. Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasakan sudahdapat
diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolaknilai-nilai yang
tidak dapat dibenarkan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara umum, ISBD (Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Dasar)
termasukkelompok pengetahuan, yakni mempelajari mengenai pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang konsep-konsep hubungan antar manusia (sosial)
dan budaya yg dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah kemanusiaan,sosi
al, dan budaya. ISBD memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umumtentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala
sosial budaya.
Paradigma keilmuan integratif-interkonegtif menyajikan kajian IlmuSosial
dan Budaya Dasar Islam (ISBD) dan agama islam sebagai hubunganentitas yang
saling terkait (interconnected entities). Konsep tersebut
memandang perlu menempatkan etika islam yang bersumber dari nilai-
nilai AlQur’an dan Al-Hadits untuk menjiwai seluruh pembidangan ilmu sosial
dan humaniora.
Jika ditelaah secara historis, bidang-bidang keilmuan
sesungguhnya pernah dikaji dan dikembangkan oleh para ilmuwan muslim pada
era klasik danabad pertengahan, meskipun kemudian kurang memperoleh
perhatian darigenerasi muslim berikutnya.
Ruang lingkup materi yang disajikan dalam ISD meliputi :
1. Individu, keluarga dan masyarakat
2. Masyarakat desa dan masyarakat kota
3. Masalah penduduk
4. Pelapisan sosial
5. Pemuda dan sosialisasi
6. Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan.
Ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar (IBD), meliputi:
1. Berbagai aspek kehidupan yang mengungkapkan masalah kemanusiaan
dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya
(thehumanities), baik dari segi keahlian (disiplin) didalam pengetahuan
budaya,maupun gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
2. Hakikat manusia yang satu atau universal, tetapi beragam
perwujudannyadalam kebudayaan setiap zaman dan tempat. Dalam
menghadapi lingkunganalam, sosial, dan budaya, manusia tidak hanya
mewujudkan kesamaan-kesamaannya, tetapi juga ketidak seragaman,
sebagaimana ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran,
perasaan, dan tingkah laku.
Ketika materi ISD dan IBD digabung menjadi ISBD maka sesuai
dengankonsep kurikulum berbasis kompetensi memuat sejumlah substansi
kajian yangmengarah pada tercapainya kompetensi dasar.
Adapun substansi kajian ISBD berdasarkan ketentuan dalam
SuratKeputusan Dirjen Dikti No. 30/Kep/2003 tentang rambu-rambu
PelakasanaanKelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat di
Perguruan TinggiIndonesia, mencakup pokok-pokok kajian sebagai berikut:
1. Pengantar ISBD
2. Manusia sebagai makhluk Budaya
3. Manusia dan Peradaban
4. Manusia sebagai makhluk individu dan sosial
5. Manusia, Keragaman dan Kesetaraan
6. Manusia, Nilai, Moral dan Hukum
7. Manusia, Sains, Teknologi dan Seni
8. Manusia dan Lingkungan
Hommes mengemukakan bahwa, informasi IPTEK yang bersumber
darisesuatu masyarakat lain tak dapat lepas dari landasan budaya masyarakat
yangmembentuk informasi tersebut. Karenanya, di tiap informasi IPTEK
selaluterkandung isyarat-isyarat budaya masyarakat asalnya.
Selanjutnyadikemukakan juga bahwa, karena perbedaan-perbedaan tata nilai
budaya darimasyarakat pengguna dan masyarakat asal teknologinya, isyarat-
isyarat tersebutdapat diartikan lain oleh masyarakat penerimanya.
Disinilah peran manusia sebagai makhluk yang diberi kelebihan
dalamsegala hal, untuk dapat memanfaatkan segala fasilitas yang disediakan
oleh Allah SWT melalui alam ini. Sehingga dengan alam tersebut manusia
dapatmembentuk suatu kebudayaan yang bermartabat dan bernilai tinggi.
Namun perlu digarisbawahi bahwa setiap kebudayaan akan bernilai tatkala ma
nusiasebagai masyarakat mampu melaksanakan norma-norma yang ada
sesuai dengantata aturan agama.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
terdapatkekurangan. Oleh karena itu, penulis membutuhkan kritik dan saran
yangmembangun dari berbagai pihak. Penulis harap makalah ini dapat
menjadi penambah wawasan kita mengenai informasi tentang Ilmu Sosial Budaya
Dasarterutama yang berhubungan dengan nilai nilai keislaman.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyono. 2018. Buku Ajar Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar. Semarang: STIKES
Widya Husada.
Mustopo, M. Habib. 1989. Ilmu Budaya Dasar. Kumpulan Essay-Manusia dan Budaya.
Surabaya: Usaha Nasional.
Rahman, Hardianto dan Ismail. 2017. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Islam. Sinjai: CV.
Latinulu.
Soelaeman, M. Munandar. 1992. Ilmu Sosial Dasar (Teori dan Konsep Ilmu Sosial).
Bandung: PT. Eresco.
Umanailo, Muhammad Chairul Basrun. 2016. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Namlea: Fam
Publishing.
Widaghdo, Djoko, dkk. 2001. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai