Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

KONSEP DASAR SOSIOLOGI PENDIDIKAN

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

VARA ISNANI PALUPI : ( 1902010042 )

FATIMAH NIAR : ( 1902010044 )

SAHRUL NASIR : ( 1902010073 )

FIRDA HANDAYANI : (19020100)

HARMITA : (1902010051)

WATI VERNANDA : (1902010045)

KELAS : PAI 5 B
MATA KULIAH : SOSIOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPUH : ASWANDI, S.Pd., M.Pd

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALOPO
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul
“KONSEP DASAR SOSIOLOGI PENDIDIKAN” serta tak lupa pula penulis
harutkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang sekarang ini yakni
zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Makalah ini di persiapkan dan di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
SOSIOLOGI PENDIDIKAN serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, di
dalam makalah ini penulis menyadari bahwa penulisannya masih sangat sederhana
dan jauh dari kata kesempurnaan. Namun, besar harapan penulis semoga makalah
yang di susun ini bisa bermanfaat. Makalah ini dapat terselesaikan atas usaha keras
penulis dan bantuan rekan- rekan dalam diskusi untuk mengisi kekurangannya.

Dalam pembuatan makalah ini penulis sangat menyadari bahwa baik dalam
penyampaian maupun penulisan masih banyak kekurangannya untuk itu saran dan
kritik dari berbagai pihak sangat penulis harapkan untuk penunjang dalam pembuatan
makalah penulis berikutnya.

Palopo, 17 september 2021


DAFTAR ISI

Sampul......................................................................................................... 1

Kata pengantar........................................................................................... 2

Daftar isi...................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 4

A. Latar belakang............................................................................... 4
B. Rumusan masalah.......................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 6

A. Pengertian sosiologi pendidikan................................................... 7


B. Tujuan mempelajari sosiologi pendidikan.................................. 15
C. Objek sosiologi pendidikan...........................................................
D. Ruang lingkup sosiologi pendidikan............................................

BAB III PENUTUP.................................................................................... 23

A. Kesimpulan..................................................................................... 23
B. Saran............................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sosiologi pendidikan merupakan suatu ilmu yang membicarakan


bagaimana proses interaksi social yang dilakukan oleh seorang individu untuk
mempengaruhi individu lain untuk mencari pengalaman baru serta
mengorganisasikannya dalam kehidupan masyarakat.

Saat ini perubahan social yang cepat telah terjadi dalam masyarakat,
perubahan tersebut terjadi di berbagai bidang kehidupan, dan merupakan masalah
bagi semua institusi social, seperti: industry, agama, perekonomian, keluraga,
perkumpulan- perkumpulan dan pendidikan. Masalah social dalam masyarakat itu
juga dirasakan oleh dunia pendidikan. Masalah pendidikan dalam keluarga,
pendidikan disekolah, dan pendidikan dalam masyarakat merupakan refleksi masalah-
masalah social dalam masyarakat.

Gejala- gejala seperti penderitaan rakyat, kegelisahan social, dan


desintegrasi social (konflik) antar ras konflik politik, konflik antar golongan agama
dan sebagainya merupakan gejala umum yang terdapat dalam berbagai masyarakat.
Krisis yang kita alami sekarang adalah krisis dalam hubungan antar manusia, tata
social, dan krisis dalam hal kepercayaan.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan maslah dari pembahasan makalah ini,yaitu :

1. Apakah pengertian sosiologi pendidikan?


2. Apa sajakah tujuan sosiologi pendidikan?
3. Seperti apa objek sosiologi pendidikan?
4. Seperti apakah ruang lingkup sosiologi pendidikan?

C. TUJUAN PENULISAN

Secara umum tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas dari
dosen Aswandi, S.Pd., M.Pd. dan adapun secara khusus yaitu :

1. Untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman penulis dan


pembaca mengenai konsep dasar sosiologi pendidikan.
2. Untuk memberikan serta menambah informasi dan pengetahuan
bagi penulis dan pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP DASAR SOSIOLOGI PENDIDIKAN

A. PENGERTIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Secara etimologis (asal- usul kata), “sosiologi pendidikan” berasal dari


kata ‘sosiologi’ dan ‘pendidikan’ ‘sosiologi’ berasal dari bahasa latin dan yunani,
yakni kata ‘socius’ dan ‘logos’. ‘socius’ (yunani) yang berarti ‘kawan’, ‘berkawan’,
ataupun ‘bermasyarakat’, sedangkan ‘ logos’ berarti ‘ilmu’ atau bisa juga ‘berbicara
tentang sesuatu’. Dengan demikian secara harfiah istilah “sosiologi” dapat diartikan
ilmu tentang masyarakat. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara
manusia dalam kelompok- kelompok dan struktur sosialnya.1

Sementara istilah pendidikan, secara etimologis mempunyai padanan kata


education dalam bahasa inggris, dan al- tarbiyah, al-ta ‘lim, al-ta’dib, dan al riyadah,
dalam bahasa arab. Walau setiap term tersebut mempunyai makna yang berbeda,
karena perbedaan teks dan konteks kalimatnya, namun dalam beberapa hal, term-
term tersebut mempunyai kesamaan makna. Dalam definisi ini buku ini di ambil sisi
kesamaannya. Pengertian ‘pendidikan’, secara sederhana, adalah proses pengubahan
sikap dan perilaku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia
melalui pengajaran dan pelatihan.2

Secara terminologis, menurut Muhammad athiyah al- Abrasyi,


mendefinisikan pendidikan (tarbiyah) sebagai upaya mempersiapkan individu untuk
1
Made Pidarta, landasan kependidikan (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), 145
2
Damsar, pengantar sosiologi pendidikan (jakarta: Prenada, 2011),8.
kehidupan yang lebih sempurna, kebahagiaan hidup, cinta tanah air, kekuatan raga,
kesempurnaan etika, sistematik dalam berpikir tajam, berperasaan, giat dalam
berkreasi, toleransi pada yang lain, berkompetensi dalam mengungkapkan bahasa
tulis dan bahasa lisan dan terampil berkreativitas. 3Sementara azyumardi azra
menganggap pendidikan sebagai suatu proses penyiapan generasi muda untuk
menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan
efisien.4 Pengertian lain, pendidikan dipahami sebagai usaha manusia optimistic
mendasar yang dikenali dari aspiirasi untuk kemajuan dan kesejahteraan. Pendidikan
di anggap sebagai tempat anak-anak bisa berkembang sesuai kebutuhan dan potensi
unik mereka. Selain itu juga sebagai salah satu arti terbaik dalam mencapai
kesetaraan social yang lebih tinggi.5 Banyak orang mengatakan bahwa tujuan
pendidikan adalah mengembangkan setiap orang hingga potensi tertinggi mereka dan
member kesempatan untuk mencapai segalanya dalam kehidupan sesuai kemampuan
alami mereka.

Dari penjelasan tentang asal-usul kata sosiologi pendidikan di atas, kini


saatnya memahami apa arti sebenarnya dari sosiologi pendidikan itu? Secara singkat,
yang menjadi masalah sentral sosiologi pendidikan adalah aspek-aspek sosiologi
dalam pendidikan. Sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang digunakan untuk
memecahkan maslah-masalah yang dihadapi oleh pendidikan yang sangat
fundamental.

       


           

3
Muhammad Athiyah al- Abrasyi, Ruh al- Tarbiyah wa Ta’lim (Saudi Arabiah: Dar Al-Ahya),h.7.
4
Azyumardi Azra, pendidikan islam: tradisi dan modernisasi menuju millennium baru, (Jakarta : Logos Wacana
Ilmu, 2000), h.3.
5
M. Sargent, The New Sociology for Australians (3rd Ed) (Melbourne: Longman Chesire, 1994)
             


120. orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama
mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya
jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi
menjadi pelindung dan penolong bagimu.

Secara terminologis (istilah), menurut zainuddin Maliki, sosiologi


pendidikan adalah kajian bagaimana institusi dan kekuatan social mempengaruhi
proses dan outcome pendidikan dan begitu pula sebaliknya. 6 Menurut definisi ini
terdapat hubungan timbale balik antara pendidikan dan perkembangan social.
Pendidikan akan melahirkan perubahan social, begitu juga perubahan social
mempengaruhi arah pendidikan, sehingga antara pendidikan dan perubahan social
terdapat hubungan simbiosis- mutualisme.

Menurut S. Nasution, sosiologi pendidikan adalah ilmu yang berusaha


untuk mengethui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan
kepribadian individu agar lebih baik.7 Definisi ini menginginkan pendidikan sebagai
aktivitas social agar dapat mencetak generasi yang memiliki kepribadian, karakter,
dan moral yang baik.

Abdullah idi mendefinisikan sosiologi pendidikan adalah ilmu yang


mendeskripsikan dan menjelaskan tentang lembaga-lembaga, kelompok- kelompok
social, proses social, dimana terdapat suatu hubungan social (social relationship) yang
dengan interaksi social itu individu memperoleh dan mengorganisasikan
pengalamannya. 8

6
Zainuddin Maliki, Sosiologi Pendidikan (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2008),5.
7
S.Nasution, Sosiologi pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2010),2.
8
Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan : Individu, masyarakat, dan pendidikan ( Jakarta: Rajawali Press, 2011)20.
Sosiologi pendidikan merupakan gabungan dari kata sosiologi dan
pendidikan. Menurut brinkerhoft dan white, sosiologi artinya sebuah ilmu studi
sistematik tentang interaksi social manusia. Sedangkan arti kata pendidikan menurut
KBBI adalah suatu proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dari
dua pengertian tersebut dapat di artikan bahwa sosiologi pendidikan adalah sebuah
ilmu yang mengkaji dan mempelajari hubungan antara masyarakat yang mana terjadi
interaksi social dengan pendidikan di dalamnya. Dalam hubungan antara sosiologi
dan pendidikan ini dapat dilihat bagaimana pendidikan itu sendiri yang
mempengaruhi masyarakat.9

Menurut ahli sosiologi, Dr. Elwood mengatakan bahwa sosiologi


pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang proses belajar serta
juga mempelajari antara orang yang satu dengan orang yang lainnya. Dalam studi
sosiologi pendidikan mencakup pengertian individu dengan lingkungan sekitarnya,
sebab antara seorang individu tidak dapat berdiri sendiri – sendiri dengan lingkungan
sosialnya. Sosiologi pendidikan tidak hanya memiliki sasaran khusus terhadap
lembaga – lembaga pendidikan formal saja seperti sekolah melainkan juga harus
meliputi lembaga – lembaga lainnya seperti keluarga, kelompok bermain, lembaga
keagamaan dan lainnya.10

Sosiologi pendidikan dapat di definisikan dengan 2 cara. Pertama,


sosiologi pendidikan di definisikan sebagai suatu kajian yang mempelajari hubungan
antara masyarakat, yang di dalamnya terjadi interaksi social, dengan pendidikan.
Dalam hubungan tersebut, dapat dilihat bagaimana masyarakat mempengaruhi
pendidikan. Juga sebaliknya, bagaimana pendidikan mempengaruhi masyarakat.

Adapun definisi sosiologi pendidikan menurut para ahli, antara lain :


9
Suardi, Moh (2016), hlm. 11
10
Ahmadi, Abu (1983), hlm.16
a. F. G. Robbins, sosiologi pendidikan adalah cabang ilmu social yang
mempelajari tentang struktur dan dinamika dalam proses pendidikan

Dengan pemahaman konsep masyarakat seperti di atas, maka sosiologi


pendidikan mengkaji masyarakat, yang di dalamnya terdapat proses dan pola interaksi
social, dalam hubungan dengan pendidikan. Hubungan dilihat dalam sisi saling
pengaruh mempengaruhi. Masyarakat sebagai realitas eksternal- objektif akan
menuntun individu dalam melakukan kegiatan pendidikan seperti apa saja isi dari
pendidikan, bagaimana mendidiknya, siapa yang mendidik dan di didik, dan di mana
pendidikan di lakukan. Tuntunan tersebut biasanya berasal dari budaya, termasuk di
dalamnya hukum, ideology dan agama.11

      


        
             
        

37. Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya
dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk
untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari
mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah".
Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

Demikian juga dengan pendidikan, kalau pendidikan dipahami dalam arti


luas, yakni sebagai proses belajar, mengenal, dan mengetahui maka pendidikan telah
ada sejak zaman nabi adam juga ketika Allah swt mengajari adam untuk mengenal
nama- nama seluruh benda yang ada di sekitarnya, dapat dikatakan bahwa peristiwa
tersebut sebagai aktivitas pendidikan (Qs. Al-Baqarah: 31): ‘’ dan dia ajarkan kepada

11
Prof. Dr.Damsar, Pengantar sosiologi Pendidikan
adam nama-nama (benda) semuanya kemudian dia perlihatkan kepada para malaikat
seraya berfirman, ‘ sebutkan kepadaku nama semua (benda) ini, jika kamu yang
benar!

      


       


31. dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda
itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"

B. TUJUAN MEMPELAJARI SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Tujuan dari mempelajari sosiologi pendidikan adalah untuk menganalisis


proses sosialisasi anak, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Beberapa
para ahli sosiologi pendidikan beranggapan bahwa seluruh proses sosiologi anak –
anak merupakan pusat perhatian bidang studi ini. Dalam hal ini sosiologi pendidikan
melihat proses bagaimana kelompok – kelompok social mempengaruhi kelakuam
imdividu. Sejatinya, pendidikan sudah dimulai semenjak seorang individu pertama
kali berinteraksi dengan lingkungan dengan lingkungan eksternal di luar dirinya,
yakni keluarga. Keluarga mempunyai fungsi utama dalam pembentukan pribadi
seseorang, keluarga memiliki funsi pengantar pada masyarakat besar. Sebagsai
penghubung pribadi dengan struktur social yang lebih besar.12

Layaknya sebagai suatu disiplin ilmu pengetahuan, sosiologi pendidikan


juga memiliki tujuan. Beberapa ahli seperti francis bacon mengemukakan bahwa
sosiologi pendidikan memperhatikan pengaruh keseluruhan lingkungan budaya

12
Goode, William J.(1983), hlm. 3
sebagai tempat dan cara individu memperoleh dan mengorganisasi pengalamannya.
Sedangkan George S. Harrington mengatakan bahwa tujuan sosiologi pendidikan
adalah :

1. Memahami peran guru dalam masyarakat dan sekolah sebagai instrument


kemajuan social dan factor social mempengaruhi sekolah.
2. Untuk memahami ideology demokrasi, budaya kita dan tren ekonomi dan
social dalam hubungan formal dan lembaga pendidikan informal.
3. Untuk memahami kekuatan social dan pengaruhnya terhadap individu
4. Mensosialisasikan kurikulum, dan
5. Menggunakan teknik penelitian dan berpikir kritis untuk mencapai tujuan ini.

Tujuan sosiologi pendidikan diatas, bahwa masyarakat sangat


menggantungkan harapan besar terhadap proses dan interaksi yang terjadi dalam
dunia pendidikan. Pendidikan merupakan instrument peningkatan kemajuan
masyarakat, perkembangan ideology, budaya dan ekonomi. Sehingga pendidikan
merupakan sebuah kekuatan social sekaligus dapat digunakan untuk melakukan
penelitian dan kritik terhadap upaya – upaya pencapaian sesuatu di masyarakat.

Tujuan sosiologi pendidikan pada dasarnya adalah untuk mempercepat dan


meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dalam membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan
bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu dan cakap,
(BAB II pasal 3 ayat 1-6).

Sementara menurut S.Nasution, dikemukakan bahwa tujuan sosiologi


pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis proses sosialisasi anak,
baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat. Dalam hal ini harus
diperhatikan pengaruh lingkungan dan kebudayaan masyarakat terhadap
perkembangan kepribadian anak.
2. Sosiologi pendidikan bertujuan menganilisis perkembangan dan kemajuan
social. Pendidikan memberikan kemungkinan yang besar bagi kemajuan
masyarakat, karena dengan memiliki ijazah yang semakin tinggi akan lebih
mampu menduduki jabatan yang lebih tinggi pula. Di samping itu dengan
pengetahuan dan keterampilan yang banyak dapat mengembangkan aktivitas
serta kreativitas social.
3. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis status pendidikan dalam
masyarakat. Berdirinya lembaga pendidikan dalam masyarakat sering
disesuaikan dengan tingkatan daerah dimana lembaga pendidikan itu berada.
4. Sosiologi pendidikan bertujuan menganilisis tenaga kependidikan dalam
kegiatan social. Peranan aktivitas tenaga kependidikan dalam kegiatan social.
Peranan aktivitas tenaga kependidikan dalam berpartisipasi dalam kegiatan
social kemasyarakatan. Menjadi motor penggerak dari peningkatan taraf hidup
social.
5. Sosiologi pendidikan bertujuan membantu menentukan tujuan pendidikan.
Sejumlah pakar berpendapat bahwa tujuan pendidikan nasional harus bertolak
pada filsafat hidup bangsa tersebut. Seperti di Indonesia, pancasila sebagai
filsafat hidup dan kepribadian bangsa Indonesia harus menjadi dasar untuk
menentukan tujuan pendidikan nasional serta tujuan pendidikan lainnya.
6. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis partisipasi orang – orang
terdidik dalam kegiatan social. Peranan dan aktivitas warga yang
berpendidikan sering menjadi ukuran tentang maju dan berkembangnya
kehidupan masyarakat. Menjadi motor penggerak dari peningkatan taraf hidup
social.
7. Memberikan kepada tenaga kependidikan latihan – latihan yang efektif dalam
bidang sosiologi sehingga dapat memberikan konstribusi secara cepat dan
tepat terhadap masalah pendidikan. Sosiologi pendidikan sesungguhnya tidak
hanya membahas hal – hal yang berkenaan dengan proses belajar saja, akan
tetapi juga segala sesuatu dalam bidang pendidikan yang dapat di analisis
sosiologis.

Dengan demikian sosiologi pendidikan bermanfaat besar bagi para


pendidik, selain berharga untuk menganalisis pendidikan juga bermanfaat untuk
memahami hubungan antar manusia di sekolah serta struktur masyarakat. Sosiologi
pendidikan tidak hanya mempelajari masalah – masalah social dalam pendidikan saja,
melainkan hal – hal pokok lain seperti tujuan pendidikan, kurikulum, strategi belajar,
sarana belajar, dan sebagainya.

Kemudian jika di pahami dari beberapa tujuan sosiologi pendidikan di ats,


maka untuk Indonesia, antara lain; (1) berusaha memahami peranan sosiologi
daripada kegiatan sekolah terhadap masyarakat, terutama apabila sekolah ditinjau dari
segi kegiatan intelektual. Dengan begitu sekolah harus bisa menjadi suri teladan
didalam masyarakat sekitarnya dan lebih luas lagi, atau dengan singkat mengadakan
sosialisasi inte;lektual untuk memajukan kehgidupan didalam masyarakat; (2) untuk
memahami seberapa jauhkah guru dapat membina kegiatan social anak didiknya
untuk mengembangkan kepribadian anak; (3) untuk mengetahui pembinaan ideology
pancasila dan kebudayaan nasional Indonesia di lingkungan pendidikan dan
pengajaran; (4) untuk mengadakan integrasi kurikulum pendidikan dengan
masyarakat sekitarnya agar pendidikan mempunyai kegunaan praktis di dalam
masyarakat dan Negara seluruhnya; (5) untuk menyelidiki factor – factor kekuatan
masyarakat yang bisa menstimulus pertumbuhan dan perkembangan kepribadian
anak; (6) member sumbangan yang positif terhadap perkembangan ilmu pendidikan;
(7) member pegangan terhadap penggunaan prinsip – prinsip sosiologi untuk
mengadakan sosiologi perilaku dan kepribadian anak didik.

Sampai saat ini pendidikan dianggap sebagai sarana yang efektif dalam
menyadarkan manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota komunitas dan
masyarakat. Pada satu sisi, pendidikan akan mengembangkan kecerdasan dan
penguasaan ilmu pengetahuan, pada sisi lain, agama semakin dapat diinternalisasikan
dalam diri pemeluknya jika diberikan melalui pendidikan.

Dengan demikian, sosiologi pendidikan bertujuan dan berusaha


memecahkan masalah – masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan
sosiologis. Adapun secara universal, tujuan dan fungsi pendidikan adalah
memanusiakan manusia yang bertujuan menganalisis perkembangan dan kemajuan
social. Sejumlah pakar beranggapan bahwa pendidikan memberikan kemungkinan
besar bagi kemajuan masyarakat.

Konsep tentang tujuan sosiologi pendidikan di atas menunjukkan bahwa


aktivitas masyarakat dalam pendidikan merupakan sebuah proses sehingga
pendidikan dapat dijadikan instrument oleh individu untuk berinteraksi secara tepat di
komunitas dan masyarakat.

Ada beberapa konsep tentang pentingnya mempelajari sosiologi


pendidikan, di antaranya, menurut zainuddin maliki, tujuan mempelajari sosiologi
pendidikan adalah untuk:

1. Menganalisis proses sosialisasi


2. Menganalisis kedudukan pendidikan dalam masyarakat
3. Menganalisis interaksi social di sekolah dan antara sekolah dengan
masyarakat.
4. Membantu memecahkan masalah- masalah social pendidikan
5. Menganalisis tujuan pendidikan secara obyektif
6. Mempelajari kelakuan social serta prinsip- prinsip untuk mengontrolnya.

Sementara menurut Nasution, ada beberapa konsep tentang tujuan


sosiologi pendidikan,antara lain sebagai berikut:

1. proses sosiologi
2. Analisis kedudukan pendidikan dalam masyarakat
3. Analisis Analisis interaksi social di sekolah dan antara sekolah dengan
masyarakat
4. Alat kemajuan dan perkembangan social
5. Dasar untuk menentukan tujuan pendidikan
6. Sosiologi terapan, dan
7. Latihan bagi petugas pendidikan.

Sedangkan menurut Ary Gunawan, tujuan sosiologi pendidikan sebagai


berikut:

1. Menganalisis proses sosialisasi anak, baik dalam keluarga, sekolah maupun


masyarakat. Pengaruh lingkungan dan kebudayaan masyarakat terhadap
perkembangan pribadi anak perlu di perhatikan.
2. Menganalisis perkembangan dan kemajuan social. Banyak pakar atau orang
yang beranggapan bahwa pendidikan memberikan peran yang sangat besar
bagi kemajuan masyarakat. Sebab, dengan memiliki ijazah yang tinggi,
seseorang akan lebih mampu menduduki jabatan yang lebih tinggi serta
penghasilan yang lebih banyak.
3. Menganalisis status pendidikan di dalam masyarakat. Berdirinya suatu
lembaga pendidikan dalam masyarakat sering disesuaikan dengan tingkat
daerah tempat lembaga pendidikan berada.
4. Menganalisis partisipasi orang- orang terdidik dalam kegiatan social. Peran
atau aktivitas warga yang berpendidikan sering menjadi ukuran tingkat
kemajuan suatu masyarakat. Orang- orang berpendidikan mudah untuk
berperan dalam masyarakat.
5. Menentukan tujuan pendidikan. Sejumlah pakar berpendapat bahwa tujuan
pendidikan nasional harus bertolak dan di pulangkan pada filsafat hidup
bangsa tersebut.
6. Memberikan latihan-latihan yang efektif dalam bidang sosiologi kepada guru
atau orang yang terlibat dalam pendidikan sehingga memberikan kontribusi
yang tepat terhadap proses pendidikan.

Konsep tentang tujuan sosiologi pendidikan di atas menunjukkan bahwa


aktivitas masyarakat dalam pendidikan merupakan sebuah proses sehingga
pendidikan dapat dijadikan instrument oleh individu untuk dapat berinteraksi secara
tepat di komunitas dan masyarakatnya.13

C. OBJEK SOSIOLOGI

Objek sosiologi pendidikan dapat dibagi menjadi dua, yakni objek material
dan objek formal:

1. Objek material

Objek material sosiologi pendidikan adalah segala sesuatu yang menjadi


masalah, segala sesuatu yang di maslahkan sosiologi pendidikan. Yang di
permaslahkan sosiologi pendidikan adalah masyarakat, tingkah laku manusia, dan
13
Dr.Zaitun,M,Ag. Sosiologi Pendidikan (Teori dan Aplikasinya)
institusi pendidikan. Ketiga maslah pokok sosiologi pendidikan ini apabila di
jabarkan lebih detail menyangkut persoalan seputar kelompok social, struktur social,
kelas, sekolah, guru, anak didik, keluarga, stratifikasi social, perubahan social, dan
sebagainya, masing- masing terangkum dalam wilayah suatu system social. Tiap- tiap
system social merupakan kesatuan integral yang mendapat pengaruh dari : (1) system
social yang lain; (2) lingkungan alam; (3) sifat-sifat fisik manusia, dan (4) karakter
mental penghuninya.14

2. Objek formal

Objek formal sosiologi pendidikan adalah sudut pandang untuk


mendapatkan penjelasan dari perspektif sosiologi dan ilmu pendidikan tentang segala
sesuatu yang di permasalahkan objek material, yakni masyarakat, tingkah laku
manusia, dan institusi pendidikan. Sehingga objek formal sosiologi pendidikan adalah
bagaimana hubungan perilaku manusia dan institusi pendidikan serta proses yang
timbul dari hubungan antara kedua masalah tersebut dalam membentuk perilaku
manusia didalam masyarakat.

Sebagaimana halnya dengan ilmu – ilmu social lainnya, objek sosiologi


adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia. Proses yang
timbul dari hubungan manusia dengan masyarakat. Manusia senantiasa mempunyai
naluri yang kuat untuk hidup bersama dengan sesamanya, manusia tidak akan
mungkin hidup sendiri karena manusia disamping makhluk individu sekaligus juga
makhluk social. Sebagai makhluk social , manusia mempunyai naluri yang disebut
gregariousness. Pada hubungan antara manusia dengan sesamanya agaknya yang
penting adalah reaksi yang timbul sebagai akibat adanya hubungan atau interaksi
tersebut.

14
Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan, op.cit.25
Oleh karenanya hal yang tidak terpisahkan dengan manusia adalah perilaku
atau tingkah laku manusia dalam kelompok. Sudut pandangannya adalah memandang
hakikat masyarakat, kebudayaan, dan individu secara ilmiah. Sedangkan susunan
pengetahuan dalam sosiologi terdiri atas konsep – konsep dan prinsip- prinsip
mengenai kehidupan kelompok social, kebudayaan, dan perkembangan pribadi. Salah
satu hal yang mendapat perhatian sosiologi yakni penelitian mengenai tata social,
tingkah laku social, yaitu tingkah laku manusia dalam institusi social.

Tingkah laku itu hanya dapat dimengerti dari tujuan, cita- cita, atau nilai-
nilai yang ingin dicapai. Tingkah laku social itu membangun kepribadian manusia,
yaitu melalui peranan- peranan yang dilakukannya dalam kehidupan kelompoknya.
Peranan itu menghasilkan kebudayaan, yang sering sekali disebut juga sebagai
warisan social manusia. Tingkah laku social manusia merupakan unsur dalam proses
kelompok, yaitu proses yang mempunyai bentuk konflik, kerjasama, dan sosialisasi.
Kristalisasi proses kelompok itu, karena pengaruh kebudayaan membentuk struktur
kelompok, yaitu susunan kepentingan ( interest), peraturan, dan harapan yang
mengikat anggota – anggota masyarakat. Untuk bertindak sebagai kesatuan.
Disamping itu, sosiologi juga menaruh perhatian pada pemahaman dan pengawasan
tingkah laku social manusia.

Tingkah laku social, nilai- nilai, kepribadian, kebudayaan, proses


kelompok, struktur kelompok, pemahaman tingkah laku social, mempunyai sangkut
paut satu sama lain dan membentuk kesatuan organic yang disebut system social.
Kelas sebagai wadah pembelajaran, sekolah, keluarga, masyarakat desa, dan
perkumpulan yang masing- masing disebut sebagai system social. Masing- masing
system social itu merupakan kesatuan yang bersifat interaktif. Tiap- tiap system
social itu dipengaruhi oleh system social lain, lingkungan alam, sifat- sifat fisik
manusia, dan sifat-sifat psikis manusia di dalamnya.15

15
Dr. Zaitun,M.Ag. Sosiologi Pendidikan (Teori dan Aplikasinya).
D. RUANG LINGKUP SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi pendidikan mengkaji lebih mendalam


pada bidangnya dengan cara bervariasi. Antara ahli sosiologi pendidikan yang satu
dengan yang lain berbeda –beda. Pokok bahasan utama dalam sosiologi pendidikan
adalah institusi pendidikan formal, dan institusi pendidikan formal terpenting dalam
masyarakat adalah sekolah yang menawarkan pendidikan formal mulai jenjang
prasekolah sampai dengan jenjang pendidikan tinggi, baik yang bersifat umum
maupun khusus. Disamping pendidikan formal yang menjadi pokok bahsan utama
sosiologi pendidikan, pendidikan non formal dan informal pun tidak luput dari
perhatian para ahli sosiologi.

Menurut katamto sunarto, guru besar pada FISIP universitas Indonesia,


para ahli sosiologi pendidikan membagi tiga pokok bahasan sosiologi pendidikan,
yaitu :

1. Sosiologi pendidikan makro, yang mempelajari hubungan antara pendidikan


dan institusi lain dalam masyarakat: misalnya hubungan pendidikan dengan
agama, sampai sejauh mana lembaga pendidikan dapat memberikan pengaruh
terhadap anak didik dalam menjalankan ajaran agamanya dengan baik.
Hubungan pendidikan dan politik; sampai sejauh mana sekolah menjalankan
perannya dalam proses sosialisasi politik. Hubungan antara pendidikan dan
ekonomi; sampai sejauh mana system pendidikan formal berperan dalam
mempersiapkan tenaga kerja di sector formal yang telah siap pakai, atau
sejauh mana orang yang menikmati fasilitas pendidikan formal yang di biayai
negara memang merupakan orang yang membayar pajak secara setara.
2. Sosiologi pendidikan meso, yang mempelajari hubungan- hubungan dalam
suatu organisasi pendidikan. Pada sosiologi pendidikan meso ini sekolah di
pandang sebagai suatu organisasi yang menjalankan aturan- aturan tertentu
sehingga dapat mencapai suatu tujuan. Disini di bahas tentang struktur
organisasi sekolah, peran dan fungsinya dalam organisasi sekolah, serta
hubungan organisasi sekolah dengan struktur organisasi masyarakat yang lain.
3. Sosiologi pendidikan mikro, yang membahas interaksi social yang
berlangsung dalam institusi pendidikan, misalnya pengelompokkan yang
terbentuk di kalangan mereka, system status, interaksi di dalam kelas, baik
sesama siswa maupun siswa dengan guru.16

Sementara itu ruang lingkup sosiologi pendidikan yang lebih lingkup di


kemukakan oleh sanapiah faisal dan nur yasik. Mereka memandang ruang lingkup
sosiologi pendidikan itu haruslah membahas maslah- maslah:

1. Analisis terhadap pendidikan selaku alat kemajuan social


2. Sosiologi pendidikan sebagai pemberi tujuan bagi pendidikan
3. Aplikasi pendidikan bagi pendidikan
4. Proses pendidikan merupakan proses sosialisasi
5. Peranan pendidikan dalam masyarakat
6. Pola interaksi social disekolah dan antara sekolah dengan masyarakat
7. Ikhtisar mengenai berbagai pendekatan terhadap sosiologi pendidikan.17

Masalah- masalah pokok yang diselidiki sosiologi pendidikan antara lain


meliputi:

1. Hubungan system pendidikan dengan aspek- aspek lain dalam masyarakat


sebagai berikut:
a. Fungsi pendidikan dalam kebudayaan
b. Hubungan antara system pendidikan dengan proses control social dan system
kekuasaan (politik)
16
Katamto Sunarto, Pengantar Sosiologi (Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI, 1993).2
17
Sanapiah Faisal Dan Nur Yasik sosiologi pendidikan (Surabaya: usaha nasional, 1987) 48-54
c. Fungsi system pendidikan dalam proses perubahan social dan cultural atau
usaha untuk mempertahankan status quo
d. Hubungan pendidikan dengan system tingkat atau status social
e. Fungsi system pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial, cultural
dan sebagainya.
2. Hubungan antar manusia di dalam sekolaha.
a. Hakikat kebudayaan sekolah sejauh ada perbedaan dengan kebudayaan diluar
sekolah.
b. Pola interaksi social atau struktur masyarakat sekolah, antara lain meliputi
hubungan antara unsur-unsur di sekolah, kepemimpinan, hubungan
kekuasaan, stratifikasi social dan pola interaksi informal.
3. Pengaruh sekolah terhadap kelakuan dan kepribadian semua pihak di sekolah

Peranan social guru- guru

a. Hakikat kepribadian guru terhadap perilaku anak


b. Fungsi sekolah dalam proses sosialisasi peserta didik.
4. Sekolah dalam masyarakat
a. Pengaruh masyarakat terhadap kebijakan sekolah
b. Analisis proses pendidikan yang terdapat pada system social dalam
masyarakat luar sekolah
c. Hubungan antara sekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan.
d. Factor- factor demografi dan ekologi daalam masyarakat yang bertalian
dengan organisasi sekolah, yang perlu untuk memahami system pendidikan
dalam masyarakat serta integrasinya di dalam keseluruhan kehidupan
masyarakat.18

18
Dr. Zaitun, M. Ag. Sosiologi Pendidikan (Teori dan Aplikasinya)
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Menurut ahli sosiologi, Dr. Elwood mengatakan bahwa sosiologi


pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang proses belajar serta
juga mempelajari antara orang yang satu dengan orang yang lainnya. Dalam studi
sosiologi pendidikan mencakup pengertian individu dengan lingkungan sekitarnya,
sebab antara seorang individu tidak dapat berdiri sendiri – sendiri dengan lingkungan
sosialnya. Sosiologi pendidikan tidak hanya memiliki sasaran khusus terhadap
lembaga – lembaga pendidikan formal saja seperti sekolah melainkan juga harus
meliputi lembaga – lembaga lainnya seperti keluarga, kelompok bermain, lembaga
keagamaan dan lainnya

Sementara menurut S.Nasution, dikemukakan bahwa tujuan sosiologi


pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis proses sosialisasi anak,


baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat. Dalam hal ini harus
diperhatikan pengaruh lingkungan dan kebudayaan masyarakat terhadap
perkembangan kepribadian anak.
b. Sosiologi pendidikan bertujuan menganilisis perkembangan dan kemajuan
social. Pendidikan memberikan kemungkinan yang besar bagi kemajuan
masyarakat, karena dengan memiliki ijazah yang semakin tinggi akan lebih
mampu menduduki jabatan yang lebih tinggi pula. Di samping itu dengan
pengetahuan dan keterampilan yang banyak dapat mengembangkan aktivitas
serta kreativitas social.
c. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis status pendidikan dalam
masyarakat. Berdirinya lembaga pendidikan dalam masyarakat sering
disesuaikan dengan tingkatan daerah dimana lembaga pendidikan itu berada.
d. Sosiologi pendidikan bertujuan menganilisis tenaga kependidikan dalam
kegiatan social. Peranan aktivitas tenaga kependidikan dalam kegiatan social.
Peranan aktivitas tenaga kependidikan dalam berpartisipasi dalam kegiatan
social kemasyarakatan. Menjadi motor penggerak dari peningkatan taraf hidup
social.
e. Sosiologi pendidikan bertujuan membantu menentukan tujuan pendidikan.
Sejumlah pakar berpendapat bahwa tujuan pendidikan nasional harus bertolak
pada filsafat hidup bangsa tersebut. Seperti di Indonesia, pancasila sebagai
filsafat hidup dan kepribadian bangsa Indonesia harus menjadi dasar untuk
menentukan tujuan pendidikan nasional serta tujuan pendidikan lainnya.
f. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis partisipasi orang – orang
terdidik dalam kegiatan social. Peranan dan aktivitas warga yang
berpendidikan sering menjadi ukuran tentang maju dan berkembangnya
kehidupan masyarakat. Menjadi motor penggerak dari peningkatan taraf hidup
social.
g. Memberikan kepada tenaga kependidikan latihan – latihan yang efektif dalam
bidang sosiologi sehingga dapat memberikan konstribusi secara cepat dan
tepat terhadap masalah pendidikan. Sosiologi pendidikan sesungguhnya tidak
hanya membahas hal – hal yang berkenaan dengan proses belajar saja, akan
tetapi juga segala sesuatu dalam bidang pendidikan yang dapat di analisis
sosiologis.

Dengan demikian sosiologi pendidikan bermanfaat besar bagi para


pendidik, selain berharga untuk menganalisis pendidikan juga bermanfaat untuk
memahami hubungan antar manusia di sekolah serta struktur masyarakat. Sosiologi
pendidikan tidak hanya mempelajari masalah – masalah social dalam pendidikan saja,
melainkan hal – hal pokok lain seperti tujuan pendidikan, kurikulum, strategi belajar,
sarana belajar, dan sebagainya.

Kemudian jika di pahami dari beberapa tujuan sosiologi pendidikan di ats,


maka untuk Indonesia, antara lain; (1) berusaha memahami peranan sosiologi
daripada kegiatan sekolah terhadap masyarakat, terutama apabila sekolah ditinjau dari
segi kegiatan intelektual. Dengan begitu sekolah harus bisa menjadi suri teladan
didalam masyarakat sekitarnya dan lebih luas lagi, atau dengan singkat mengadakan
sosialisasi inte;lektual untuk memajukan kehgidupan didalam masyarakat; (2) untuk
memahami seberapa jauhkah guru dapat membina kegiatan social anak didiknya
untuk mengembangkan kepribadian anak; (3) untuk mengetahui pembinaan ideology
pancasila dan kebudayaan nasional Indonesia di lingkungan pendidikan dan
pengajaran; (4) untuk mengadakan integrasi kurikulum pendidikan dengan
masyarakat sekitarnya agar pendidikan mempunyai kegunaan praktis di dalam
masyarakat dan Negara seluruhnya; (5) untuk menyelidiki factor – factor kekuatan
masyarakat yang bisa menstimulus pertumbuhan dan perkembangan kepribadian
anak; (6) member sumbangan yang positif terhadap perkembangan ilmu pendidikan;
(7) member pegangan terhadap penggunaan prinsip – prinsip sosiologi untuk
mengadakan sosiologi perilaku dan kepribadian anak didik.
Objek sosiologi pendidikan dapat dibagi menjadi dua, yakni objek material
dan objek formal:

3. Objek material

Objek material sosiologi pendidikan adalah segala sesuatu yang menjadi


masalah, segala sesuatu yang di maslahkan sosiologi pendidikan. Yang di
permaslahkan sosiologi pendidikan adalah masyarakat, tingkah laku manusia, dan
institusi pendidikan. Ketiga maslah pokok sosiologi pendidikan ini apabila di
jabarkan lebih detail menyangkut persoalan seputar kelompok social, struktur social,
kelas, sekolah, guru, anak didik, keluarga, stratifikasi social, perubahan social, dan
sebagainya, masing- masing terangkum dalam wilayah suatu system social. Tiap- tiap
system social merupakan kesatuan integral yang mendapat pengaruh dari : (1) system
social yang lain; (2) lingkungan alam; (3) sifat-sifat fisik manusia, dan (4) karakter
mental penghuninya.

4. Objek formal

Objek formal sosiologi pendidikan adalah sudut pandang untuk


mendapatkan penjelasan dari perspektif sosiologi dan ilmu pendidikan tentang segala
sesuatu yang di permasalahkan objek material, yakni masyarakat, tingkah laku
manusia, dan institusi pendidikan. Sehingga objek formal sosiologi pendidikan adalah
bagaimana hubungan perilaku manusia dan institusi pendidikan serta proses yang
timbul dari hubungan antara kedua masalah tersebut dalam membentuk perilaku
manusia didalam masyarakat.

Sementara itu ruang lingkup sosiologi pendidikan yang lebih lingkup di


kemukakan oleh sanapiah faisal dan nur yasik. Mereka memandang ruang lingkup
sosiologi pendidikan itu haruslah membahas masalah- masalah:
a. Analisis terhadap pendidikan selaku alat kemajuan social
b. Sosiologi pendidikan sebagai pemberi tujuan bagi pendidikan
c. Aplikasi pendidikan bagi pendidikan
d. Proses pendidikan merupakan proses sosialisasi
e. Peranan pendidikan dalam masyarakat
f. Pola interaksi social disekolah dan antara sekolah dengan masyarakat
g. Ikhtisar mengenai berbagai pendekatan terhadap sosiologi pendidikan.

B. SARAN

Penulis menyarankan, agar pembaca lebih dapat memahami konsep


dasar sosiologi pendidikan serta mengaplikasikannya dalam kehidupan
bermasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Made Pidarta, landasan kependidikan (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), 145

Damsar, pengantar sosiologi pendidikan (jakarta: Prenada, 2011),8.

Muhammad Athiyah al- Abrasyi, Ruh al- Tarbiyah wa Ta’lim (Saudi Arabiah: Dar Al-
Ahya),h.7.

Azyumardi Azra, pendidikan islam: tradisi dan modernisasi menuju millennium baru, (Jakarta :
Logos Wacana Ilmu, 2000), h.3.

M. Sargent, The New Sociology for Australians (3rd Ed) (Melbourne: Longman Chesire,
1994)

Zainuddin Maliki, Sosiologi Pendidikan (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,


2008),5.

S.Nasution, Sosiologi pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2010),2.

Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan : Individu, masyarakat, dan pendidikan ( Jakarta: Rajawali
Press, 2011)20.

Suardi. Moh(2016), hlm.11

Ahmadi, Abu (1983), hlm.16


Prof. Dr.Damsar, Pengantar sosiologi Pendidikan

Goode, William J.(1983), hlm. 3

Dr.Zaitun,M,Ag. Sosiologi Pendidikan (Teori dan Aplikasinya)

Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan, op.cit.25

Katamto Sunarto, Pengantar Sosiologi (Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI, 1993).2

Anda mungkin juga menyukai