Disusun Oleh:
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-
Nya kepada kita semua, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan
yang diharapkan. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi agung
Muhammad SAW, yang telah membimbing dari jalan kegelapan ke jalan terang-benderang yakni
Ad-dinul Islam wa iman.
Makalah ini disusun dengan harapan agar pembaca dapat mengetahui dan memahami
mengenai landasan epistemologis ilmu yang kami susun berdasarkan dari berbagai informasi dan
referensi. Semoga makalah ini bisa memberikan wawasan dan menyumbang pikiran bagi
pembaca khususnya mahasiswa IAIN Salatiga. Penyusun sadar bahwa makalah ini memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan
tugas yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………………………………...........
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..
A. Latar
Belakang……………………………………………………………………………...
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………………………………..
C.
Tujuan………………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………...
A.
Kesimpulan…………………………………………………………………………………
B.
Saran…………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
2. Apa yang dimaksud dengan strategi, metode dan teknik dalam proses belajar mengajar?
3. Sebutkan macam-macam strategi, metode dan teknik apa saja yang digunakan dalam proses
belajar mengajar?
2. Dapat menjelaskan strategi, metode, dan teknik dalam proses belajar mengajar.
3. Dapat menyebutkan macam-macam strategi, metode, dan teknik yang digunakan dalam
proses belajar mengajar.
Secara etimologi istilah etika berasal dari kata Latin “Ethicos” yang berarti kebiasaan.
Dengan demikian menurut pengertian yang asli, yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan
kebiasaan masyarakat.[2] Dalam kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa etika
adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; nilai mengenai nilai benar dan
salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Kata etika pun dapat diartikan dengan adab
dalam bahasa Arabyaitu aduba, ya’dabu, adaban, yang mempunyai arti bersopan santun, beradab.
[3]
Definisi belajar secara umum dapat dikatakan sebagai aktivitas pencarian ilmu, atau
dengan kata lain merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang dimana aktivitas itu
membuatnya memperoleh ilmu. Sedangkan mengajar secara harfiah diartikan kepada
memberikan pelajaran. Artinya, mengajar sebagai suatu pekerjaan melibatkan berbagai hal, yaitu
guru -sebagai pengajar-, materi pelajaran, dan pelajaran.[4] Dari uraian di atas, dapat ditarik
benang merah bahwa etika belajar mengajar adalah bagaimana interaksi seorang guru dan peserta
didik selama proses belajar mengajar.
Istilah strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategos yang artinya suatu usaha untuk
mencapai kemenangan dalam suatu peperangan. Awalnya digunakan dalam lingkungan militer
namun istilah strategi digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama
termasuk diadopsi dalam konteks pembelajaran yang dikenal dengan istilah strategi
pembelajaran. Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus
pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana
agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar
mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegitan guru dan anak didik dalam
perwujudan kegitan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Atau bisa
dikatakan strategi belajar mengajar merupakan suatu serangkaian rencana kegiatan yang
termasuk dalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan
dalam suatu pembelajaran. Adapun pengertian strategi pembelajaran menurut para ahli yaitu
sebagai berikut :
1. Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien.
3. Dick dan Carey (2005:7), Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen dari suatu set
materi termasuk aktivitas sebelum pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang merupakan
prosedur pembelajaran yang digunakan kegiatan selanjutnya.
5. J.R David (1996), Strategi Pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Dari beberapa pengertian ahli diatas dapat disimpukan bahwa strategi dalam proses belajar
mengajar merupakan suatu rencana yang dipersiapkan secara saksama untuk mencapai tujuan-
tujuan yang hendak dicapai dan telah ditargetkan dalam proses belajar.
Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi
dari setiap usaha, yaitu :
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran
(target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang
memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif
untuk mencapai sasaran.
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud
agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
Strategi Pembelajaran Inquiry (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan
pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawabannya
dari suatu masalah yang ditanyakan.
Dilihat dari aspek psikologi belajar SPBM bersandarkan kepada psikologi kognitif yang
berangkat dari asumsi bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya
pengalaman.belajar bukan semata-mata proses menghafal sejumlah fakta,tetapi suatu proses
interkasi secara sadar antara individu dengan lingkungannya
Contextual teaching and learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari.
Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa
dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Ada empat unsur penting dalam SPK, yaitu :
Strategi pembelajaran afektif memang berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan
keterampilan. Afektif berhubungan dengan nilai (value), yang sulit diukur, oleh sebab itu
menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam diri siswa. Dalam batas tertentu
memang afeksi dapat muncul dalam kejadian behavioral, akan tetapi penilaiannya untuk sampai
pada kesimpulan yang bisa dipertanggung jawabkan membutuhkan ketelitian dan observasi yang
terus menerus, dan hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan. Apabila menilaiperubahan sikap
sebagai akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah kita tidak bisa
menyimpulkan bahwa sikap anak itu baik, misalnya dilihat dari kebiasaan berbahasa atau sopan
santun yang bersangkutan, sebagai akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru.
Mungkin sikap itu terbentuk oleh kebiasaan dalam keluarga dan lingkungan keluarga.
Strategi Pembelajaran afektif pada umumnya menghadapkan siswa pada situasi yang
mengandung konflik atau situasi yang problematis. Melalui situasi ini diharapkan siswa dapat
mengambil keputusan berdasarkan nilai yang dianggapnya baik.
D. Etika dan Metode dalam Pembelajaran
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Ketika turun kepada Rasulullah SAW ayat Al-Qur’an (al
Baqarah (2): 284). Kepunyaan Allahlah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di Bumi.
Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu
menyembunyikannya,niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang
perbuatanmu itu. Para sahabat merasa sangat cemas karenanya. Maka mereka pergi menghadap
kepada Rasulullah SAW kemudian berlutut dihadapan beliau seraya berkata: “Iya Rasulullah,
kami telah dibebani tugas tugas yang kami mampu melaksanakannya, yaitu shalat, puasa, jihad,
dan sedekah(zakat).” Lalu ayat ini diturunkan kepada engkau, sedangkan kami tidak mampu
melaksanakannya”. RasulullahSAW bersabda :”Apakah kamu ingin berkata seperti yang
dikatakan dua ahli kitab sebelum kamu (Yahudi dan Nasrani) yaitu perkataan : Kami mendengar
dan kami durhaka (tidak taat)? Akan tetapi katakanlah: Kami mendengar dan kami taat,
ampunilah dosa kami wahai Tuhan kami dan kepada engkaulah tempat kembali kami”. Setelah
mereka membacanya, mulut mereka tidak berbicara apa apa lagi. Lalu Allah menurunkan ayat
berikutnya al Baqarah(2): 285:
“Dari Ubai bin Ka’ab berkata: Rasulullah SAW telah membacakan kepadaku suatu surat.
Kemudian ketika aku duduk di masjid dan mendengarnya seorang laki-laki membacanya berbeda
dengan bacaanku, maka aku katakana kepadanya: Siapa yang mengajarkan engkau surat ini? Ia
menjawab: “Rasulullah SAW” Aku berkata: Kalau begitu jangan berbeda dengan bacaanku,
sehingga kami dating kepada Rasulullah. Aku dating dan bertanya: Ya Rasulullah! Orang ini
berbeda bacaannya dengan bacaanku pada surat yang engkau ajarkan kepadaku. Maka Rasul
bersabda: “Hai Ubai baca!” Aku pun membacanya. Beliau memujiku: “Bagus kamu” Kemudian
beliau bersabda kepada seorang laki-laki tersebut: “Baca!” Ia membaca yang berbeda dengan
bacaanku. Beliau juga memujinya: “Bagus kamu” Kemudian beliau bersabda: “Hai Ubai!
Sesungguhnya Al-Quran diturunkan atas tujuh huruf semuanya benar dan cukup.” (HR. an
Nasa’i).
3. Belajar Bersama
Dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id al- Khudriy r.a. bahwa mereka menyaksikan Rasulullah SAW
bersabda: “Tidak duduk suatu kaum berdzikir kepada Allah melainkan mereka dikepung oleh
para malaikat, maka diliputi rahmat dan turunlah ketenangan atas mereka dan disebut-sebut
didepan malaikat yang berada di sisi-Nya.”(HR. Muslim), dalam satu riwayat (bagi Muslim juga
dari Abu Hurairah): “Tidak berkumpul suatu kaum di suatu rumah dari rumah-rumah Allah,
mereka membaca kitab Allah dan mempelajari antara mereka. Melainkan turun atas mereka
ketenangan, diliputi rahmat, dikepung malaikat, dan dan disebut-sebut di hadapan makhluk
(malaikat) di sisi-Nya.”
4. Tekun Belajar
Dari Ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya perumpamaan pemilik
(menguasai) Al-Qur’an itu adalah seperti menguasai seekor unta yang terikat, bila ia
memerhatikannya maka ia akan tetap tertahan dan bila ia membiarkannya, maka lepaslah ia.”
(HR. Mutafaq alaih)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; nilai mengenai nilai
benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Definisi belajar secara umum
dapat dikatakan sebagai aktivitas pencarian ilmu, atau dengan kata lain merupakan aktivitas yang
dilakukan seseorang dimana aktivitas itu membuatnya memperoleh ilmu. Sedangkan strategi
belajar mengajar merupakan suatu serangkaian rencana kegiatan yang termasuk dalamnya
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu
pembelajaran.
Adapun pengertian strategi pembelajaran menurut para ahli yaitu sebagai berikut : Kemp (Wina
Senjaya, 2008);J. R David, Wina Senjaya (2008) ;Dick dan Carey (2005:7);Suparman
(1997:157); dan . J.R David (1996). Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003)
mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu : 1. Mengidentifikasi dan
menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai,
dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif
untuk mencapai sasaran.
B. Saran
Sebagai seorang calon guru, kita harus mempelajari bahkan terlebih menguasai strategi, metode,
dan teknik dalam proses belajar mengajar agar suatu kelak jika kita mengajar kita tidak akan
bingung dalam memilih strategi dan metode apa yang akan digunakan dalam menyajikan materi.
Disamping itu proses belajar mengajar akan berlangsung dengan efektif jika kita menguasai
strategi, metode dan teknik yang tepat dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
http://ndriap.blogspot.com/2016/06/etika-dan-metode-belajar.html?m=1
http://marethretha.blogspot.com/2017/02/makalah-strategi-teknik-dan-metode.html?
m=1
https://makalahnih.blogspot.com/2014/07/tafsir-maudlui-tentang-etika-belajar.html