DISUSUN OLEH:
KELAS : PBA II B
2020
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja karakteristik pewirausaha?
2. Bagaimana karakteristik berwirausaha yang dimiliki oleh beberapa
mahasiswa IAIN Palopo?
3. Siapakah mahasiswa calon pewirausaha terbaik berdasarkan hasil
penelitian survei?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui ciri/karakteristik pewirausaha
1
2. Mengetahui karakteristik berwirausaha yang dimiliki oleh beberapa
mahasiswa IAIN Palopo
3. Mengetahui siapakah mahasiswa calon pewirausaha terbaik dari
berdasarkan hasil penelitian survei.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Karakteristik Pewirausaha
1
Yuyus Suryana & Kartib Bayu, Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses,
(Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 52-53
3
4. Ingin bekerja pada situasi di mana dapat diperoleh pencapaian pribadi
(personal achievement).
5. Menunjukkan kinerja yang lebih baik dalam kondisi yang memberikan
umpan balik yang jelas positif.
6. Cenderung berpikir ke masa depan serta memiliki pemikiran jangka
panjang.
Ukuran N-Ach mampu mcnunjukkan seberapa besar jiwa entrepreneur
seseorang. Semakin besar/tinggi nilai N-Ach seseorang, semakin besar pula bakat
potensialnya untuk menjadi entrepreneur yang sukses.
Totok S. Wiryasaputra. (2004 : 3-4) menyatakan bahwa ada sepuluh sikap
dasar (karakter) wirausaha yaitu: 2
1. Visionary (visioner) yaitu mampu melihat jauh ke depan, selalu melakukan
yang terbaik pada masa kini, sambil membayangkan masa depan yang lebih
baik. Seorang wirausaha cenderung kreatif dan inovatif.
2. Positive (bersikap positif), yaitu membantu seorang wirausaha selalu
berpikir yang baik, tidak tergoda untuk memikirkan hal-hal yang bersifat
negatif, sehingga dia mampu mengubah tantangan menjadi peluang dan
selalu berpikir akan sesuatu yang lebih besar.
3. Contdent (percaya diri), sikap ini akan memandu seseorang dalam setiap
mengambil keputusan dan langkahnya. Sikap percaya diri tidak selalu
mengatakan “Ya” tetapi juga berani mengatakan “Tidak” jika memang
diperlukan.
4. Genuine (asli), seorang wirausaha harus mempunyai ide, pendapat dan
mungkin model sendiri. Bukan berarti harus menciptakan sesuatu yang
betul-betul baru, dapat saja dia menjual sebuah produk yang sama dengan
yang lain, namun dia harus memberi nilai tambah atau baru.
5. Goal Oriented (berpusat pada tujuan), selalu berorientasi pada tugas &
hasil. Seorang wirausaha ingin selalu berprestasi, berorientasi pada laba,
tekun, tabah, bekerja keras, dan disiplin untuk mencapai sesuatu yang telah
ditetapkan.
2
Ibid., hlm. 53-55
4
6. Persistent (tahan uji), harus maju terus, mempunyai tenaga, dan semangat
yang tinggi, pantang menyerah, tidak mudah putus asa, dan kalau jatuh
segera bangun kembali.
7. Ready to face a risk (siap menghadapi risiko), risiko yang paling berat
adalah bisnis gagal dan uang habis. Siap sedia untuk menghadapi risiko,
persaingan, harga turun-naik, kadang untung atau rugi, barang tidak laku
atau tak ada order. Harus dihadapi dengan penuh keyakinan. Dia membuat
perkiraan dan perencanaan yang matang, sehingga tantangan dan risiko
dapat diminimalisasi.
8. Creative (kreatif menangkap peluang), peluang selalu ada dan lewat di
depan kita. Sikap yang tajam tidak hanya mampu melihat peluang, tetapi
juga mampu menciptakan peluang.
9. Healthy Competitor (menjadi pesaing yang baik). Kalau berani memasuki
dunia usaha, harus berani memasuki dunia persaingan. Persaingan jangan
membuat stres, tetapi harus dipandang untuk membuat kita lebih maju dan
berpikir secara lebih baik. Sikap positif membantu untuk bertahan dan
unggul dalam persaingan.
10. Democratic leader (pemimpin yang demokratis), memiiki kepemipinan
yang demokrastis, mampu menjadi teladan dan inspirator bagi yang lain.
Mampu membuat orang lain bahagia, tanpa kehilangan arah, dan tujuan, dan
mampu bersama orang lain tanpa kehilangan identitas dirinya sendiri.
3
Ibid., hlm. 55
5
d. Search skill, yaitu kemampuan menemukan, berkreasi, dan berimajinasi.
e. Forseight, yaitu berpandangan jauh ke depan.
f. Computation skill, yaitu kemampuan berhitung dan memprediksi keadaan
masa yang akan datang.
g. Communication skill, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi, bergaul, dan
berhubungan dengan orang lain.
4
Ibid., hlm. 55-56
6
13. Developing others yaitu kesediaan mengembangkan teman kerja secara
sukarela.
5
Ibid., hlm. 56
7
1. Sifat Instrumental, sifat ini sebagai karakteristik wirausaha yang
menunjukkan bahwa dalam berbagai situasi selalu memanfaatkan segala
sesuatu yang ada di lingkungannya untuk mencapai tujuan pribadi dalam
berusaha. wirausaha selalu mencari segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan
untuk memperbaiki kinerjanya. Hubungan interpersonal, kehadiran tokoh
masyarakat, maupun pakar dalam bidang tertentu selalu dimanfaatkan untuk
membantu mencapai tujuan dalam berusaha. Dengan kata lain, segala
sesuatu yang ada di lingkungannya dipandang sebagai alat atau instrumen
tujuan pribadi.
2. Sifat prestatif, menunjukkan bahwa wirausaha dalam berbagai situasi selalu
tampil lebih baik, lebih efektif dibandingkan dengan hasil yang dicapai
sebelumnya. wirausaha selalu berbuat lebih baik, tidak pemah puas dengan
hasil yang dicapai sekarang dan selalu membuat target yang lebih baik dan
lebih tinggi dan sebelumnya.
3. Sifat keluwesan bergaul. ini menunjukkan bahwa wirausaha selalu berusaha
untuk cepat menyesuaikan diri dalam berbagai situasi hubungan
antarmanusia. Biasanya, selalu membina dan mencari kenalan baru serta
berusaha untuk dapat terlibat dalam kegiatan keseharian di samping
akomodatif untuk berdialog.
4. Sifat kerja keras, orang yang menunjukkan selalu terlibat dalam situasi
kerja, tidak mudah menyerah sebelum pekerjaan selesai. wirausaha
mengutamakan kerja dan mengisi waktu yang ada dengan perbuatan yang
nyata untuk mencapai tujuan. Keterlibatanya dalam kerja tidak semata-mata
demi hasil akhir apakah itu kegagalan atau keberhasilan, tetapi yang lebih
penting dia tidak berpangku tangan.
5. Sifat keyakinan diri, orang yang menunjukkan selalu percaya pada
kemampuan diri, tidak ragu dalam bertindak, bahkan memiliki
kecenderungan untuk melibatkan diri secara langsung dalam berbagai
situasi. Optimismenya menunjukkan adanya keyakinan bahwa tindakannya
akan membawa keberhasilan. Memiliki semangat tinggi dalam bekerja dan
6
Ibid., hlm. 57-59
8
berusaha serta mandiri menemukan alternatif jalan keluar dan masalah yang
dihadapi.
6. Sifat pengambil risiko, sifat orang yang menunjukkan bahwa wirausaha
selalu memperhitungkan keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan
kegiatan mencapai tujuan usaha. Biasanya akan melangkah bila
kemungkinan gagal tidak terlalu besar. Dengan kemampuan mengambil
risiko yang diperhitungkan wirausaha tidak takut menghadapi situasi yang
tidak menentu, yang tidak ada jaminan keberhasilan. Segala tindakannya
diperhitungkan dengan cermat, selalu membuat antisipasi atas kemungkinan
adanya hambatan yang dapat meninggalkan usahanya.
7. Sifat swakendali, yang menunjukan bahwa dalam menghadapi berbagai
situasi selalu mengacu pada kekuatan dan kelemahan pribadi, batas-batas
kemampuan dalam berusaha. Biasanya, selalu menyadari benar bahwa
melalui pengendalian diri kegiatan kegiatanya dapat lebih terarah pada
pencapaian tujuan. Dengan pengendalian diri ini menunjukkan bahwa
pribadi wirausahalah yang memutuskan kapan harus bekerja lebih keras,
berhenti meminta bantuan pada orang lain, dan mengubah strategi dalam
bekerja bila menghadapi hambatan.
8. Sifat inovatif, ialah sifat yang menunjukkan selalu mendekati masalah
dalam berusaha dengan cara baru yang lebih bermanfaat. Terbuka untuk
gagasan, pandangan, dan penemuan baru yang dapat dimanfaatkan demi
meningkatkan kinerja. Tidak terpaku pada masa lalu, tetapi selalu
berpandangan ke depan guna mencari cara-cara baru atau memperbaiki cara
yang biasa dilakukan orang lain guna meningkatkan kinerja. Yang
mempunyai kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara yang
khas, unik, dan hasil pemikiran. Yang termasuk dalam sifat inovatif ini
adalah kecenderungan untuk selalu meniru tetapi melalui penyempurnaan-
penyempurnaan tertentu (imitative inovatif). Itu pula sebabnya mengapa
wirausaha sering disebut sebagai pencipta perubahan (the change creator).
9. Sifat kemandirian, ini menunjukkan bahwa ia selalu bertanggung jawab atas
perbuatannya dengan tanggung jawab pribadi. Keberhasilan dan kegagalan
9
merupakan konsekuensi pribadi wirausaha. Ia mementingkan otonomi
dalam bertindak, pengambilan keputusan dan pemilihan berbagai kegiatan
dalam mencapai tujuan. Dia lebih senang bekerja sendiri, menentukan dan
memilih cara kerja yang sesuai dengan dirinya. Keuntungan pada orang lain
merupakan pertentangan dengan kata hatinya. Ia dapat saja bekerja dalam
kelompok selama mendapatkan kebebasan bertindak dan pengambilan
keputusan. Artinya wirausaha lebih senang memegang kendali kelompok
kerja, menentukan tujuan kelompok, serta memilih alternatif tindakan dalam
mencapai tujuan.
7
Ibid., hlm. 60-62
10
8. Destiny, ia bertanggung jawab terhadap tujuan yang hendak dicapai, serta
tidak tergantung terhadap orang lain dan memiliki kebebasan.
9. Dollars, motivasinya bukan memperoleh uang dan uang dianggap sebagai
ukuran kesuksesan setelah usahanya berhasil.
10. Distribute, seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnis
terhadap orang yang dapat dipercaya, kritis, dan mau diajak untuk meraih
kesuksesan dalam usahanya.
8
Ibid., hlm. 63-64
11
5. Toleransi terhadap ambiguitas. Entrepreneur yang baru memulai usaha baru
menghadapi kebutuhan untuk mengimbangkan pengeluaran untuk upah
karyawan dan keuntungan yang diterima, kemudian menerima hal-hal yang
berkaitan dengan pekerjaan yang berubah, pelanggan silih berganti termasuk
kemunduran-kemunduran sebagai bagian dan kehidupan mereka.
6. Mempersiapkan diri untuk mengantisipasi problem yang mungkin timbul,
mengonfirmasi akan peluang yang ada dan apa yang diperlukan untuk
meraih keberhasilan, menciptakan cara untuk berbagi risiko dengan rekanan,
pelanggan, investor, kreditor, dan dengan hati-hati mengendalikan peranan
pokok dalam melakukan operasi perusahaan mereka.
7. Meski kekuasaan dan status dapat diraih, tetapi tetap lebih memusatkan
perhatian pada peluang, pelanggan, pasar, dan persaingan.
8. Tidak terintimidasi dengan situasi sulit, dapat bersifat desisif (berani
mengambil keputusan) serta dapat menunjukkan kesabaran apabila
persfektif jangka panjang dianggap sebagai hal yang tepat.
9. Secara agresif mencari umpan balik yang memungkinkan mempercepat
kemajuan serta efektivitas. Membina hubungan dengan orang untuk
mendapatkan pelajaran yang bermanfaat.
10. Kemampuan menghadapi kegagalan secara efektif dengan dapat menerima
kegagalan dan memanfaatkannya sebagni suatu proses belajar.
Berdasarkan pendapatan para ahli di atas, hasil diskusi, dan beberapa hasil
penelitian yang telah dilakukan maka dapat dirangkum beberapa karakteristik
kewirausahaan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha yang dibagi ke dalam
Lima golongan besar yaitu: 9
1. Memiliki motivasi yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidup,
karakteristik ini terdiri atas:
a. Pekerja Keras (Hard worker).
b. Tidak Pernah Menyerah (Never Surrender).
c. Memiliki Semangat (Spirit).
9
Ibid., hlm. 64-65
12
d. Memiliki Komitmen (Comitted) yang tinggi.
2. Orientasi ke masa depan, karakteristik ihi terdin atas:
a. Visioner.
b. Berpikir Positif (Positive Thinking).
c. Memilki Pengetahuan (Knowledge) yang luas.
3. Memilki jiwa kepemimpinan yang unggul, karakterstik ini terdiri
atas:
a. Keberanian untuk Bertindak (Dare to Act).
b. Membangun Tim yang Baik (Good Team Leader).
c. Berpikir dan Berjiwa Besar.
d. Berani Mengambil Risiko.
e. Having Mentor.
f. Pikiran yang Terbuka (Open Minded).
g. Kepercayaan (Trusted).
4. Memilki jaringan usaha yang luas, karakteristik imi terdiri atas:
a. Jaringan Kerja (Net worker).
b. Teman (Friends).
c. Kerja sama (Cooperative).
5. Tanggap dan kreatif menghadapi perubahan, karakteristik ini terdiri atas:
a. Berpikir Kntis (Critie).
b. Menyenangkan.
c. Proaktif.
d. Kreatif.
e. Inovatif.
f. Efisien.
g. Produktif.
h. Orsinal.
13
BAB III
METODE SURVEI
B. Metode Survei
Survei ini menggunakan metode yang hampir mirip dengan mail-survey
yakni mengumpulkan tanggapan responden menggunakan email. Bedanya di sini
saya menggunakan whatsapp sebagai media pengumpulan survei. Kuisioner
menjadi instrumen utama dari penelitian survei ini. Di mana kuisioner ini berisi
26 poin karakteristik pewirausaha dengan beberapa pilihan jawaban yang akan
dipilih oleh para responden sesuai dengan intensitas atau karakter yang
dimilikinya. Kuisioner ini dikemas dalam format excel yang kemudian dibagikan
kepada beberapa calon responden khususnya kepada mahasiswa(i) IAIN Palopo
melalui whatsapp chat.
14
BAB IV
Identitas Responden 1 2 3 4 5
Anjeli Jayangti Amelia Amalia Nuraida
Nama : Mustafa Azzahra
MAN MAN SMAN 3 MAN MAN
Asal SMU : Palopo Palopo Palopo Palopo Palopo
Usia : 19 Thn 20 Thn 20 Thn 20 Thn 20 Thn
Prodi : BIG PGMI BIG PAI PBS
Per
Semester : IV IV IV IV VI
Karakter
Rata-
NO KARAKTERISTIK NILAI Total
Rata
Percaya diri atas
1 penampilan dan 3 4 4 3 3 17 3.4
kemampuan
2 Energik dalam beraktivitas 3 4 3 2 2 14 2.8
Cermat saat melihat dan
3
memilih
4 3 5 3 2 17 3.4
Mampu menerima resiko
4
kerugian
3 4 5 4 4 20 4
Kreatif dalam
5
mengorganisir kegiatan
3 3 4 2 2 14 2.8
Mau diatur atasan
6
(fleksibilitas)
3 5 3 4 5 20 4
Bereaksi positif terhadap
7
permasalahan
3 5 4 3 5 20 4
Mampu memimpin dan
8
mengarahkan bawahan
3 3 2 3 3 14 2.8
Mudah bergaul dengan
9
kalangan atas dan bawah
5 5 5 5 5 25 5
Mau menerima saran dari
10
bawahan
4 5 5 4 5 23 4.6
Mau menerima kritikan
11
dari bawahan
3 5 5 3 2 18 3.6
Memahami pemasaran
12
produk
4 5 4 4 3 20 4
15
Ulet dalam bekerja dan
13
berusaha
3 5 4 4 4 20 4
Kebulatan tekad untuk
14
mencapai cita-cita
4 5 4 5 5 23 4.6
Memiliki banyak akal saat
15
menghdapi masalah
5 4 5 3 3 20 4
Ingin memiliki bisnis
16
milyaran
4 3 3 5 5 20 4
Memiliki inisiatif pribadi
17 3 3 5 4 3 18 3.6
tanpa diperintah
Mampu mandiri tanpa
18
bantuan teman/kerabat
3 3 5 4 4 19 3.8
Mampu memprediksi masa
19
yang akan datang
4 3 5 3 2 17 3.4
Sebelum berkegiatan
20 selalu memikirkan untung 5 4 5 2 2 18 3.6
rugi
Cepat tanggap/paham
21 3 3 4 3 3 16 3.2
(Perseptif)
Optimis akan berhasil
22 dalam setiap 4 3 4 4 3 18 3.6
usaha/kegiatan
Tidak kaku (luwes) saat
23
bergaul
4 3 5 5 5 22 4.4
Mengetahui perkembangan
24
dan tren produk
3 3 4 4 4 18 3.6
Memahami teknologi
25
produksi sebuah produk
3 3 4 5 3 18 3.6
Memahami pemasaran
26 3 3 4 4 4 18 3.6
melalui internet
Total Per Responden 92 99 110 95 91 487 97.4
Rata-Rata Per Responden 3.5 3.8 4.2 3.7 3.5 18.7 3.7
16
9 (Poin ke-13) Ulet dalam bekerja dan berusaha 4
10 (Poin ke-15) Memiliki banyak akal saat menghadapi masalah 4
11 (Poin ke-16) Ingin memiliki bisnis milyaran 4
17
No. Karakteristik Rata-Rata
1 (Poin ke-18) Mampu mandiri tanpa bantuan teman/kerabat 3,8
2 (Poin ke-11) Mau menerima kritikan dari atasan 3,6
3 (Poin ke-17) Memiliki inisiatif pribadi tanpa diminta 3,6
4 (Poin ke- 20) Sebelum berkegiatan selalu memikirkan untung rugi 3,6
5 (Poin ke-22) Optimis akan berhasil dalam setiap usaha 3,6
6 (Poin ke-24) Mengetahui perkembangan dan tren produk 3,6
7 (Poin ke-25) Memahami teknologi produksi sebuah produk 3,6
8 (Poin ke-26) Memahami pemasaran melalui internet 3,6
9 (Poin ke-1) Percaya diri atas penampilan dan kemampuan 3,4
10 (Poin ke-3) Cermat saat melihat dan memilih 3,4
11 (Poin ke-19) Mampu memprediksi masa yang akan datang 3,4
12 (Poin ke-21) Cepat tanggap/paham (Perseptif) 3,2
18
Kepercayaan diri mahasiswapun sudah cukup baik. Bisa diasumsikan
mereka sudah mampu mengambil setiap keputusan dan menentukan langkahnya
walaupun masih perlu ditingkatkan. Karena pewirausaha dia tidak boleh ragu
dalam bertindak, bahkan perlu memiliki kecenderungan untuk melibatkan diri
secara langsung dalam berbagai situasi. Begitupun juga dalam hal kecermatan, di
mana rata-rata mahasiswa cukup memiliki sikap details yakni dalam
memerhatikan faktor kritis secara terperinci dan tidak mengabaikan hal-hal kecil
yang dapat menghambat usahanya. Merekapun juga bisa dinilai cepat tanggap
dalam memahami setiap permasalahan, dan hal ini juga merupakan salah satu
karakter penting yang perlu dimiliki oleh setiap pewirausaha.
Seorang pewirausaha menurut Meredith (2005), haruslah seorang yang
mampu melihat ke depan. Melihat ke depan berpikir dengan penuh perhitungan,
mencari pilihan dari berbagai alternatif permasalahan dan pemecahannya. Dan
berdasarkan hasil penelitian survei, karakter ini sudah cukup dimiliki oleh rata-
rata mahasiswa IAIN Palopo, hanya saja hal ini masih tetap perlu ditingkatkan.
19
Rata-rata mahasiswa ini juga masih kurang karakter jiwa kepemimpinannya.
Meskipun sebelumnya telah dijelaskan bahwa ada beberapa poin di mana mereka
memiliki karakter kepemimpinan yang cukup kuat tapi ternyata rata-rata dari
mereka belum mampu dalam memimpin dan mengarahkan bawahannya.
20
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian survei, dapat disimpulkan bahwa karakteristik
berwirausaha terkuat yang dimiliki oleh rata-rata mahasiswa IAIN Palopo ialah
keluwesan dalam bergaul, artinya mereka mampu cepat menyesuaikan diri dalam
berbagai situasi hubungan antarmanusia, memiliki sifat open minded, dalam hal
ini mereka senantiasa mau menerima saran dari bawahan serta memiliki tekad
yang bulat untuk meraih cita-cita. Adapun karakteristik yang terendah dimiliki
oleh rata-rata mahasiswa tersebut yakni tingkat energisitas rendah dalam
beraktivitas, kurangnya kreatifitas dalam mengorganisir berbagai kegiatan, serta
kurangnya jiwa kepemimpinan karena rata-rata mereka belum memiliki skill
untuk memimpin dan mengarahkan bawahan.
Mahasiswa yang menjadi calon pewirausaha terbaik di IAIN Palopo
berdasarkan hasil survei dimiliki oleh mahasiswi atas nama Amelia dari prodi
Pend. Bahasa Inggris dengan nilai total tertinggi 110, dan rata-rata 4,2. Mahasiswi
ini dinilai memiliki karakteristik yang kuat untuk menjadi seorang pewirausaha,
karena jika dibandingkan dengan mahasiswa lain, ia unggul dalam berbagai segi
karakteristik sebagai calon pewirausaha sukses. Sedangkan mahasiswa dengan
nilai total dan rata-rata terendah ialah responden ke-5 atas nama Nuraida dari
prodi Perbankan Syariah dengan nilai total 91 dan nilai rata-rata 3,5. Mahasiswi
ini dinilai memiliki karakteristik yang kurang kuat untuk menjadi seorang
pewirausaha sukses jika dibandingkan dengan mahasiswa lainnya.
B. Saran/Rekomendasi
Pendidikan kewirausahaan adalah suatu hal terpenting yang patut diberikan
kepada setiap mahasiswa. Menanamkan jiwa dan semangat kewirausahaan dapat
menumbuhkan karakter mahasiswa yang inovatif, kreatif, dan produktif, sehingga
hal ini harus terus ditingkatkan oleh setiap perguruan tinggi. Hal ini bertujuan agar
ke depannya perguruan tinggi khususnya IAIN Palopo dapat menghasilkan
21
lulusan yang siap secara mandiri memulai usahanya sendiri dan bukan hanya
menunggu diberi pekerjaan.
22
DAFTAR PUSTAKA
23