DISUSUN OLEH:
KELAS: PBA II B
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan
masalah dan upaya memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari (applying
creativity and Innovation to solve the problem and exploit opportunities that
people/ace everyday).
Wirausahawan yang sukses memiliki kemampuan berpikir kreatif dan
inovatif untuk menghasilkan ide-ide, pemikiran dan gagasan-gagasan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda sebagai keunggulan daya saing yang
dijadikan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi pelanggan. Esensi
kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah produk melalui proses kombinasi
antara sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
Kewirausahaan memiliki hakikat merujuk pada sifat, watak dan ciri-ciri
yang melekat pada seseorang yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan
gagasan inovatif ke dalam dunia usaha yang nyata dan dapat mengembangkannya.
Oleh sebab itu, kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai kemampuan kreatif dan
inovatif untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and
different) yang dapat dijadikan scbagai dasar, sumber daya, tenaga penggerak,
tujuan, siasat, kiat, proses, dan perjuangan untuk menghadapi tantangan hidup.
B. Rumusan Masalah
1. Uraikan secara singkat materi mengenai karakteristik berwirausaha yang
dimiliki mahasiswa IAIN Palopo, menentukan peluang usaha, motivasi
berwirausaha, komunikasi interpersonal, kepemimpinan, dan kreativitas
dan inovasi dalam berwirausaha.
2. Bagaimana kaitan materi yang telah diberikan dengan hasil studi kasus
tentang bisnis kreatif oleh pewirausaha muda di lapangan pancasila
Palopo?
1
C. Tujuan Makalah
1. Mampu menguraikan secara singkat materi yang telah diberikan yakni
mengenai karakteristik berwirausaha yang dimiliki mahasiswa IAIN
Palopo, menentukan peluang usaha, motivasi berwirausaha, komunikasi
interpersonal, kepemimpinan, dan kreativitas dan inovasi dalam
berwirausaha.
2. Memahami kaitan materi tersebut dengan hasil studi kasus tentang bisnis
kreatif oleh pewirausaha muda di lapangan pancasila Palopo.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Teman (Friends).
c. Kerja sama (Cooperative).
5. Tanggap dan kreatif menghadapi perubahan, karakteristik ini terdiri atas:
a. Berpikir Kritis (Critie). e. Inovatif.
b. Menyenangkan. f. Efisien.
c. Proaktif. g. Produktif.
d. Kreatif. h. Orsinal.
4
1. Pendekatan in-side-out (dari dalam ke luar) bahwa keberhasilan akan dapat
diraih dengan memenuhi kebutuhan yang ada saat ini.
2. Pendekatan out-side-in (dari luar ke dalam) bahwa keberhasilan akan
dapatdiraih dengan menciptakan kebutuhan.
3. Motivasi Berwirausaha
Motivasi merupakan kunci yang membuka potensi manusia. Selain untuk
membuka potensi manusia, motivasi juga merupakan salah satu faktor penting
yang dapat mendorong keberanian seseorang untuk menjalankan aktivitas
kewirausahannya. Motivasi sangat dibutuhkan dalam kewirausahaan agar dapat
mengidentifikasi peluang usaha yang kemudian didayagunakan untuk
menciptakan peluang kerja baru. Dalam hal ini bukan hanya adanya rasa percaya
diri dalam menjalankan suatu usaha, namun kemampuan yang dimiliki dalam
mengakses sebuah informasi dapat membantu jalannya sebuah peluang
kewirausahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berwirausaha:
a. Faktor internal
1. Kebutuhan Berprestasi.
2. Kebutuhan akan Kebebasan.
3. Nilai-nilai Pribadi.
4. Pengalaman.
b. Faktor eksternal, meliputi:
1. Panutan atau rujukan seseorang.
2. Keluarga.
3. Sosial
4. Lingkungan
5
interpersonal yang efektif mempunyai banyak unsur, tetapi hubungan
interpersonal barangkali yang paling penting. Untuk menumbuhkan dan
meningkatkan hubungan interpersonal, kita perlu meningkatkan kualitas
komunikasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal.
1. Percaya (trust)
Bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan, tidak
akan dikhianati, maka orang itu akan lebih mudah membuka dirinya. Percaya pada
orang lain akan tumbuh bila ada faktor-faktor sebagai berikut :
a. Karakteristik dan maksud orang lain. Artinya orang tersebut memiliki
kemampuan, keterampilan, pengalaman dalam bidang tertentu. Orang itu
memiliki sifat-sifat bisa diduga, diandalkan, jujur, dan konsisten
b. Kualitas komunikasi dan sifatnya menggambarkan adanya keterbukaan. Bila
maksud dan tujuan sudah jelas, harapan sudah dinyatakan, maka sikap
percaya akan muncul.
2. Perilaku suportif
Perilaku suportif akan meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa ciri
perilaku suportif yaitu:
a. Evaluasi dan diskripsi, maksudnya, kita tidak perlu memberikan kecemasan
atas kelemahan dan kekurangan
b. Orientasi masalah, mengkomunikasikan keinginan untuk kerja sama,
mencari pemecahan masalah, mengajak orang lain bersama-sama
menetapkan tujuan dan menentukan cara mencapai tujuan
c. Spontanitas, sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang
pendendam
d. Empati, menganggap orang lain sebagai persona.
e. Persamaan, tidak mempertegas perbedaan, komunikasi tidak melihat
perbedaan walaupun status berbeda, penghargaan dan rasa hormat terhadap
perbedaan pandangan dan keyakinan
f. Profesionalisme, kesediaan untuk menunjau kembali pendapat sendiri.
3. Sikap terbuka
6
Kemampuan menilai secara obyektif, kemampuan membedakan dengan
mudah, kemampuan melihat nuansa, orientasi ke isi, pencarian informasi dari
berbagai sumber, kesediaan mengubah keyakinannya, profesional, dll.
5. Kepemimpinan
Kepemimpinan dibutuhkan dalam kewirausahaan agar pelaksanaan dalam
berwirausaha dapat terorganisir dengan baik. Karena hakikatnya kepemimpinan
merupakan proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu
tujuan tertentu, sehingga dengan adanya kepemimpinan suatu usaha akan
terorganisir dan mencapai tujuan. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika
percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan
keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan. Para wirausaha memiliki
gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan gaya kepemimpinan
mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam memajukan
perusahaannya.
Kualifikasi kepemimpinan seorang manajer yang memungkinkan
menjalankan fungsinya dalam menghadapi keadaan dan perubahan zaman, adalah
perihal seperti:
1. Watak dan akhlak terpuji
Dengan watak dan akhlak terpuji seorang pemimpin dan diikuti oleh seluruh
anggota organisasi maka organisasi akan berjalan harmonis dan bersinergi satu
dengan lainnya. Sehingga dalam pencapaian tujuan organisasi dapat dicapai
dengan lebih mudah.
2. Prakarsa tinggi
Dengan prakarsa tinggi akan muncul ide-ide yang cemerlang untuk
perkembangan organisasi, ditambah peran sebagai memicu bahwa semua aktivitas
organisasi dimulai oleh pemimpin dalam pelaksanaannya kemudian dilanjutkan
dan diselesaikan oleh anggota organisasi lainnya.
3. Melayani bawahan
Melayani bawahan merujuk pada mempercayai bawahan, mendengarkan ide
dan keluhan mereka, mengapresiasi ide dan memberi solusi keluhan bawahan,
7
serta menambah dan mengembangkan keterampilan bawahan, kemudian
membantu perkembangan karier para bawahan.
4. Paham kondisi lingkungan
Pemimpin yang baik tidak hanya mengetahui apa yang sementara terjadi di
lingkungan sekitarnya, tetapi harus memahami bagaimana dan mengapa hal
tersebut bisa terjadi di lingkungan sekitarnya. Sehingga seorang pemimpin
mampu menganalisis perubahan dan perbedaan lingkungan tersebut, dan
memanfaatkan data untuk para bawahan dan organisasi tempatnya beraktivitas.
5. Cerdas
Seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan yang tinggi, karena dituntut
untuk mempelajari dan mendalami suatu ilmu pengetahuan. Melalui pengetahuan
dan kecerdasan yang tinggi, pemimpin dapat memahami permasalahan di
organisasinya & menganalisis solusi tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.
6. Orientasi ke masa depan (Visioner)
Pemimpin adalah seorang visioner yaitu memiliki citacita dan berwawasan
ke masa depan. Sehingga pemimpin yang baik harus mampu memprediksi hal-hal
yang dapat terjadi di masa yang akan datang dan mampu membuat rencana yang
cemerlang atas pediksinya tersebut.
7. Terbuka dan tegas
Pemimpin haruslah terbuka terhadap para bawahannya, sehingga ia dapat
memperoleh banyak masukan informasi dan ide dalam organisasinya. Masukan
tersebut dapat membuat cakrawala berpikir semakin luas, sehingga dapat tegas
dalam perbaikan uraian kerja dan struktur organisasi, yang menyebabkan
efektivitas dan efesiensi dapat ditingkatkan demi pencapaian tujuan organisasi.
8. Berkomunikasi efektif
Pemimpin paling tidak menghabiskan waktu 80% dari hari kerja untuk
berkomunikasi dengan orang lain dan 20% waktu lainnya dihabiskan manajer
untuk melakukan tugas administratif. Sehingga pemimpin dituntut untuk mampu
berkomunikasi secara efektif, melalui sebagai pembicara yang efektif dan
pendengar yang baik. Melalui komunikasi yang efektif ini pemimpin dapat
8
memadukan antara keinginan para bawahan dan tujuan organisasi, sehingga
harmonisasi antara anggota dan organisasi dapat tercapai.
9
2. Penyelidikan (Investigation). Dalam penyelidikan diperlukan individu yang
dapat mengembangkan pemahaman mendalam tentang masalah atau
keputusan. Untuk menciptakan konsep dan ide-ide baru tentang suatu
bidang, seseorang pertama-tama harus mempelajari masalah dan memahami
komponen-komponen dasarnya.
3. Transformasi (Transformation). Tahap tranformasi menyangkut persamaan
dan perbedaan pandangan di antara informasi yang terkumpul. Dalam tahap
ini diperlukan dua tipe berpikir, yaitu berpikir konvergen dan divergen.
Berpikir konvergen adalah kemampuan untuk melihat persamaan dan
hubungan diantara beragam data dan kejadian. Sedangkan berpikir divergen
adalah kemampuan melihat perbedaan antara data dan kejadian yang
beraneka ragam.
4. Penetasan (Incubation). Penetasan merupakan penyiapan pikiran bawah
sadar untuk merenungkan informasi yang terkumpul.
5. Penerangan (Illumination). Penerangan akan muncul pada tahap penetasan,
yaitu ketika terdapat pemecahan spontan yang menyebabkan adanya titik
terang. Pada tahap ini, semua tahap sebelumnya muncul secara bersama dan
menghasilkan ide-ide kreatif serta inovatif.
6. Pengujian (Verification). Pengujian menyangkut validasi keakuratan
manfaat ide-ide yang muncul yang dapat dilakukan pada masa percobaan,
proses simulasi, tes pemasaran, pembangunan proyek percobaan,
pembangunan prototipe dan aktifitas lain yang dirancang untuk
membuktikan ide-ide baru yang akan diimplementasikan.
7. Implementasi (Implementation). Implementasi adalah transformasi ide ke
dalam praktik bisnis.
10
dalam bergaul, artinya mereka mampu cepat menyesuaikan diri dalam berbagai
situasi hubungan antarmanusia, memiliki sikap produktif dan kreatifitas yang kuat
dan mampu membuat inovasi produk yang unik dan menarik konsumen. Selain
itu, mereka pun memiliki semangat dan motivasi yang cukup tinggi dalam meraih
tujuan masing-masing. Salah satu karakter kuat dalam berwirausaha yang juga
mereka miliki ialah kepercayaan diri yang kuat dalam berbisnis dan dalam
mengembangkan skill, serta sikap solidaritas dan kerja sama mereka yang terjalin
dengan baik.
3. Motivasi Berwirausaha
Salah satu karakter kuat dalam berwirausaha yang mereka miliki ialah
semangat dan motivasi yang cukup tinggi, mungkin juga hal ini didukung karena
rata-rata mereka masih berjiwa muda artinya mereka berada dalam fase semangat-
semangatnya dalam meraih apa yang mereka inginkan. Mungkin juga ada
beberapa faktor yang menumbuhkan gairah semangat bekerja pada diri mereka
seperti dari faktor lingkungan, keinginan untuk sukses secara mandiri, faktor
keluarga, mungkin dari mereka ada yang berasal dari keluarga tidak mampu
sehingga hal tersebut mendorong mereka agar bisa berpenghasilan sendiri dan
11
membantu kebutuhan keluarga. Kita juga bisa melihat di sana banyak pebisnis
yang tidak jalan sendiri melainkan dilakukan secara berkelompok dan saling bantu
membantu, artinya dalam hal ini terdapat faktor sosial yang mendorong motivasi
masing-masing pewirausaha. Karena kita telah ketahui dorongan dari orang
terdekat seperti teman, itu cukup berpengaruh terhadap semangat berwirausaha,
dengan itu kita dapat berdiskusi bebas, dibandingkan dengan orang lain, teman
biasa memberikan dorongan, pengertian, bahkan bantuan.
5. Kepemimpinan
Para pewirausaha muda di lapangan Pancasila Palopo memiliki gaya
kepemimpinan masing-masing sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam
memajukan bisnisnya. Mereka terlihat mampu berkomunikasi secara efektif serta
menjalin hubungan yang harmonis dengan anggotanya. Setiap mereka memiliki
ide-ide cemerlang dalam mengembangkan bisnisnya dan mampu memahami
kondisi lingkungan di tempat ia berbisnis.
12
bisnisnya beda dari yang lain. Mulai dari inovasinya membuat suatu produk
makanan/minuman kekinian yang bahkan mungkin belum ada sebelumnya dan
menjadikannya suatu produk yang unik dan unggul sehingga banyak menarik
konsumen, kemudian cara mereka dalam memamerkan produknya yang beragam
seperti dengan membuat nama produk sekreatif mungkin dan mendesain
gerobaknya semenarik mungkin. Ini menunjukkan bahwa mereka punya cara-cara
baru dalam berinovasi yang diimplemantasikan dari hasil berfikir kreatif. Inilah
yang disebut berpikir out of the box.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewirausahaan merupakan kegiatan memulai dan menjalankan usaha dan
mengembangkannya dengan menanggung sendiri resiko usaha yang
dikembangkannya. Menurut seorang yang berpengalaman dalam berwirausaha
dan telah sukses dalam usahanya banyak yang berkata kalau “Wirausaha itu
dimulai dari kecil (start small)”, mereka menjadikan pengalaman mereka sebagai
bukti sehingga memang benar jika kita ingin berwirausaha maka mulailah dari
kecil, baik itu dalam artian usaha yang dikembangkan kecil, maupun memulai
usaha itu sejak kecil. Selain itu keuntungan yang kita dapat jika kita sudah
berwirausaha selagi masih muda maka dalam usia dewasa nanti kita sudah tinggal
memetik hasil dari usaha yang kita kembangkan di masa muda. Semakin cepat
kita memulai usaha, semakin cepat juga kesuksesan menghampiri kita.
Membuat usaha di usia muda bukanlah hal yang baru di kalangan pebisinis.
Saat ini sudah banyak kaum muda yang sukses dengan membangun bisnisnya.
Mulai dari bisnis kuliner, hingga berbisnis properti dan memiliki pserusahaan
sendiri. Contohnya seperti yang dilakukan oleh para pewirausaha muda di
lapangan Pancasila Palopo. Mereka sangat terampil dalam membuat suatu bisnis
kreatif dan punya keunikan tersendiri. Mereka memiliki jiwa-jiwa wirausaha yang
kuat dalam diri mereka dan saya bangga atas kreativitas pebisnis-pebisnis muda
ini yang telah mampu berfikir out of the box, menciptakan suatu inovasi dan
pembaharuan dalam dunia bisnis kuliner, dan utamanya karena mereka telah
mampu memanfaatkan masa mudanya dengan baik.
B. Saran
Pendidikan kewirausahaan adalah suatu hal terpenting yang patut diberikan
kepada setiap orang utamanya bagi pelajar dan generasi muda. Menanamkan jiwa
dan semangat kewirausahaan dapat menumbuhkan karakter seseorang yang
14
inovatif, kreatif, dan produktif, sehingga hal ini harus terus ditingkatkan oleh
setiap lembaga pendidikan.
Demikianlah makalah ini saya buat, saya menyadari masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu saya mohon maaf atas segala
kekurangan maupun kelebihan dan apabila terdapat kesalahan sungguh itu
datangnya dari saya dan kebenaran datangnya hanya dari Allaah subhanahu wa
ta’alaa. Tidak lupa pula saya mohon kritik dan saran dari pembaca untuk
kesempurnaan makalah ini. Terima kasih.
15
DAFTAR PUSTAKA
16