Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PRINSIP DAN KONSEP WIRAUSAHA SOSIAL


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur dalam Mata Kuliah
KEWIRAUSAHAAN

OLEH
KELOMPOK 13

Rita Ariani : 3118032


Doni Septiana Edyansyah : 3118005

Dosen Pembimbing

ICE SUCI SRI RAHAYU, S.Pd, M.Pd.E

JURUSAN D3 PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT.


Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
dengan judul “Prinsip dan Konsep Wirausaha Sosial”.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapat masukan dan
bimbingan dari berbagai pihak sehingga makalah ini bisa selesai. Untuk itu pada
kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penyusun. Untuk
itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi lebih baik laginya makalah ini.
Akhir kata, penyusun berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bukittinggi, Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 1
C. Tujuan penulisan .......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 2
A. Prinsip Wirausaha Sosial ............................................................. 2
B. Pengertian Kewirausahaan Sosial ................................................. 6
C. Konsep Wirausaha Sosial ............................................................. 6
BAB III PENUTUP .................................................................................... 8
A. Kesimpulan ................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................... 8
DARTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa
Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda.
Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan . Kata entrepreneur berasal
dari bahasa Perancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pengambil risiko,
kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan
pencipta yang menjual hasil ciptaannya.
Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang
ada dalam diri Anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal
(baik) sehingga bisa meningkatkan taraf hidup Anda dimasa mendatang.
Indonesia entrepreneurial skill untuk bisa menekan sekecil mungkin
tingkat kemiskinan yang tinggi. Menngandalkan investor asing untuk membuka
lapangan kerja tidaklah cukup, menghimbau kepada perusahaan untuk tidak mem-
PHK karyawan atau buruhnya juga sulit diwujudkan. Salah satu cara atau jalan
terbaiknya adalah mengandalkan sector pendidikan utnuk mengubah pola piker
lulsannya dari berorientasi mencari kerja menjadi mencetak lapangan kerja sendiri
alias menjadi wirausahawan mandiri.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Prinsip Wirausaha Sosial?
2. Apa yang dimaksud dengan Kewirausahaan Sosial?
3. Bagaimana Konsep Wirausaha Sosial?

C.Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Prinsip Wirausaha Sosial
2. Mengetahui yang dimaksud dengan kewirausahaan sosial
3. Mengetahui Konsep Wirausaha Sosial

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip-Prinsip Kewirausahaan Sosial


1. Pengertian Prinsip
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia , Prinsip mempunyai arti
kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, Asas. Prinsip adalah
suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang
dijadikan oleh seseorang atau kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berfikir
atau bertindak.
Sebuah prinsip merupakan roh dari sebuah perkembangan ataupun
perubahan, dan merupakan akulasi dari pengalaman atau pemaknaan oleh sebuah
objek atau subyek tertentu.(id.m.wikepidia.org.09.45)
2.Prinsip-Prinsip Kewirausahaan Menurut Para Ahli Menurut Dhidiek. D.
Machyudin prinsip dalam berwirausaha adalah sebagai berikut:
1. Harus optimis
2. Ambisius
3. Dapat membaca peluang pasar
4. Sabar
5. Jangan putus asa
6. Jangan takut gagal
7.Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah kegagalan adalah kesuksesan
yang tertunda. Sedangkan khafidhul ulum mengemukakan prinsip kewirausahaan
sebagai berikut :
1. Passion (semangat)
2. Independan (mandiri)
3. Marketing sensitivity (kreatif dan inovatif)
4. Calculated risk taker (mengambil resiko penuh perhitungan )
5. Persisten (pantang menyerah)
6. High ethical standart (berdasarkan standar etika)

2
Apabila pendapat dhidiek D. Machayudin dan kafidhul ulum tersebut
digabungkan, maka paling tidak terdapat 13 prinsip dalam berwirausaha yaitu :
1) Jangan takut gagal
Banyak yang berpendapat bahwa untuk berwirausaha di anolakkan dengan
impian seseorang untuk dapat berenang. Walaupun teori mengenai berbagai gaya
berenang sudah dikuasai dengan baik dan literature sudah lengkap, tidak ada
gunanyakalau tidak diikutu dengan nyebur kedalam air (peraktek berenang).
Demikian halnya untuk berusaha, tidak ada gunanya berteori kalau tidak terjun
paying, sehinggamengalami(berpengalaman), dan sekali lagi jangan takut gagal,
sebab kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
2) Semangat
Dari nasehat Harvey mckey (pada nomor 1) hal yang menjadi penghargaan
terbesar bagi wirausahaan bukanlah tujuannya, melainkan lebih kepada proses dan
atau perjalanannya. Dari sarana ini, maka bersemangatlah dalam usaha anda, pasti
kedepannya akan berhasil.
3) Kreatif dan inovatif
Kreativitas dan inovasi adalah model utama bagi seorang wirausaha.
Seorang wirausaha tidak boleh berhenti berkreasi dan berinovasi dalam segala hal.
Berfikir kreatif merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan
ditingkatkan. Namun setiap orang memiliki kemampuan kretif berbeda. Selama
ini ada anggapan yang salah mengenai orang yang kreatif. ada yang mengatakan
hanya orang kjenius atau orang pintar saja yang memiliki kratifitas. Kreatifitas
bukanlah suatu bakat misterius yang diperuntukakkan bago sekelompok orang
tertentu.Menurut Munandar, bahwa kratifitas dapat terwujud dimana saja dan oleh
siapa saja tidak tergantung usia, jenis kelamin, keadaan sosial ekonomi, atau
tingkat pendidikan tertentu. Kreatifitas dimiliiki oleh semua orang dan dapat
ditingkatkan, oleh sebab itu harus dipupuk dan dikembangkan agar tidak
terpendam dan tidak dapat diwujudkan .
Proses berfikir kreatif dilakukan secara sistematis dan memaluli tahap-
tahapan berikut :
1. pengumpulan informasi

3
2. proses inkubasi
3. melahirkan ide
4. evaluasi dan tindak lanjut (menjadi wurausaha sukses.
Disamping kreatif, juga dituntut inovatif, berikut pola pikir inofatif :
1. Imajinatif
2. Spekulatif
3. Konseptual
4. Interpersonal
5. Impulsif
6. Belajar, mau bertanya
7. Mencari
8. Reseptif
4) Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko
Resiko selalu ada dimanapun berada. Sering kali kita menghindar dari resiko dari
yang satu, tetapi memenuhi resiko yang lainnya. Namun yang harus
dipertimbangkan adalah perhitungan dengan sebaik-baiknya sebelum memutuskan
sesuatu, terutama dalam bisnis yang tingkat resikonya tinggal.
Sering kali menjadi pertimbangan utama dalam berusaha terutama dalam
pengambilan keputusan bukan hanya pada seberapa besar manfaat atau
keuntungan yang akan di peroleh, tetapi pada seberapa besar kemungkinan kita
mampu menanggung resiko dan seberapa kita mampu menanggung kerugian atas
konsekuensi dari sebuah keputusan.
5) Sabar, ulet dan tekun.
Prinsip lain yang tidak kalah penting dalam berusaha dalah kesabaran dan
ketekunan meskipun harus menghadapi berbagai bentuk permasalahan, percobaan
dan kendala, bahkan diremekan oleh orang lain. Dengan kesabaran biasanya akan
memahami dengan baik bagaimana mengatasi permasalahan yang timbul,
sehingga mampu memecahkan dan menghadpinya dengan baik dan optimal.
6) Harus optimis.
Optimis adalah modal usaha yang cukup penting bagi usahawan, sebab kata
optimis merupakan sebuah prinsip yang dapat memotivasi kesadaran kita,

4
sehingga apapun usaha yang kita lakukan harus penuh optimis bahwa usaha yang
kita jalankan akan sukses. Dengan optimis, kita akan semangkin yakin bahwa
yang kita kerjakan akan berhasil dengan baik.
7) Ambisius.
Demikian juga prinsip ambisius, seorang wirausahawan harus berambisi, apapun
jenis usaha yang akan dikelola.
8) Pantang menyerah / jangan putus asa.
Prinsip pantang menyerah adalah bagian yang harus dilakukan kapanpun
waktunya. Entah dalam kondisi mendukung maupun kurang mendukung atau
bahkan usaha kita mengalami kemunduran, tetapi tidak boleh putus asa. Orang
yang tidak mudah putus asa akan lebih menarik dan dikagumi oleh orang-orang
sekitarnya.
9) Peka terhadap pasar atau baca peluang pasar.
Prinsip peka terhadap pasar atau dapat membaca peluang pasar adalah prinsip
mutlak yang harus dilakukan oleh wirausahawan, baik pasar ditingkat local,
regional, maupun internasional.
Peluang pasar sekecil apapun harus di identifikasi dengan baik sehingga dapat
mengambil peluang pasar tersebut dengan baik.
10) Berbisnis dengan standar etika
Prinsip bahwa setiap pebisnis harus senantiasa memegang standar etika yang
berlaku secara universal. Yang menjadi perhatian adalah apakah standar etika
yang berlaku disetiap Negara dikenali dengan baik dan disesuaikan dengan
budaya bangsa yang besangkutan. Indonesia memiliki undang-undang
perlindungan konsumen yang dapat dipakai sebagai salah satu pegangan dalam
etika berbisnis.
11) Mandiri
Prinsip kemandirian harus menjadi panduan dalam berwirausaha. Mandiri dalam
banyak hal adalah kunci penting agar kita dapat menghindari ketergantungan dari
pihak-pihak atau para pemangku kepentingan atas usaha kita.
12) Jujur.

5
Menurut pytagoras kejujuran adalah mata uang yang akan laku di mana-mana.
Jadi, jujur kepada pemasok dan pelanggan, atau kepada seluruh pemangku
kepentingan perusahaan adalah prinsip dasar yang harus di nomor satukan dalam
berusaha.
13) Peduli lingkungan
Pengusaha harus peduli juga terhadap lingkungan sekitarnya, turut menjaga
kelastarian lingkungan dimana tempat usahanya berada.

B. Konsep Wirausaha Sosial


Kewirausahaan sosial telah menjadi perhatian publik selama dua dekade
terakhir. Kewirausahaan sosial atau Social Entrepreneurship merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari kewirausahaan, meskipun kewirausahaan sosial
menekankan pada tujuan yang lebih mulia, seperti menanggulangi masalah
kemiskinan. Kewirausahaan sosial dapat memberikan dampak positif dan
memberikan solusi sebagai langkah untuk memajukan Indonesia. Tidak semata
menyelesaikan persoalan ekonomi, kewirausahaan sosial juga sekaligus
menyelesaikan berbagai permasalahan sosial di tanah air.
Dengan banyaknya masalah sosial di Indonesia, pemerintah tidak dapat
menyelesaikannya sendirian namun membutuhkan pemuda-pemudi cerdas
Indonesia untuk menciptakan perubahan bagi tanah air. Untuk itu, kita sebagai
generasi muda perlu mendapatkan pemahaman mengenai bagaimana menjadi
seorang wirausaha sosial dengan mempelajari konsep dan model bisnisnya
terlebih dahulu. Terdapat lima kriteria dasar usaha sosial atau Social Enterprise
(SE) di Indonesia, diantaranya memiliki misi atau dampak sosial, manfaat
pemberdayaan, memiliki prinsip bisnis yang sesuai etika, reinvestasi untuk misi
sosial, dan orientasi berkelanjutan.
Selain itu, Social Enterprise (SE) di Indonesia juga dikenal memiliki
empat corak utama, yaitu (1) Community Based Social Enterprise (CBSE) yang
didirikan berdasarkan kebutuhan komunitas yang memiliki kesamaan masalah,
kondisi, minat (community of interest) atau kebutuhan masyarakat lokal yang
tinggal di lokasi geografis yang sama. Oleh karena itu, di CBSE, konsumen

6
adalah beneficiaries atau peneriman manfaat karena kegiatannya bersifat
pemberdayaan diri sendiri secara berkelompok (self-empowerment). (2) Not-for-
profit Social Enterprise (NFPSE) yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat
atau people empowerment dalam ruang lingkup yang lebih luas. Jadi, individu
penerima manfaat adalah orang yang berbeda dengan individu konsumen
(beneficiaries ≠ consumers). (3) Hybrid Social Enterprise (HSE) ini pada
umumnya memiliki target yang berorientasi kesinambungan dan
pengembangan (sustainable development). Sumber dana cenderung seimbang
antara dana sosial, semikomersial, dan bahkan komersial. (4) Profit for Benefit
Social Enterprise (PFBSE), yang memiliki target organisasi paling luas karena
selain menargetkan continuity dan development, PFBSE juga menargetkan
pertumbuhan skala atau unit bisnisnya (growth). Sifatnya sepenuhnya mandiri dan
menghilangkan ketergantungan terhadap individu atau lembaga penyandang dana.
Seorang wirausaha sosial juga harus dapat mengenal dan memahami
pentingya empat prinsip bisnis (ERAT), yaitu Ethical (menjalankan bisnis sesuai
etika, nilai/norma yang berlaku), Responsible (bertanggung jawab terhadap
seluruh pemangku kepentingan), Accountable (tata kelola pelaporan yang
baik), dan Transparent (keterbukaan kejelasan informasi). Pemahaman akan
sumber daya yang akan disasar juga merupakan faktor penting. Seorang wirausaha
sosial tidak hanya mempunyai sumber daya yang bersifat tangible atau berwujud
(sumber daya manusia dan sumber daya capital), tetapi juga memiliki sumber
daya intangible (tidak berwujud). Sumber daya intangible adalah nilai (value) dan
modal sosial (trust). Value berfungsi sebagai ‘pagar’ untuk tetap konsisten
berjuang demi nilai sosial tanpa tergiur keuntungan semata. Sedangkan modal
sosial (trust), dapat menciptakan perubahan struktural yang besar bagi masyarakat
dengan memengaruhi banyak orang untuk mengubah cara hidup mereka.
Memanfaatkan prinsip bisnis atau kewirausahaan untuk mengatasi masalah
sosial adalah suatu konsep yang realistis. Hal ini telah dibuktikan oleh beberapa
wirausaha sosial Indonesia yang melihat masalah sosial Indonesia sebagai peluang
untuk perubahan dan dapat diimplementasikan. Beberapa wirausaha sosial sukses
yang menginspirasi antara lain Bambang Ismawan (Bina Swadaya), Mursida

7
Rambe (BMT Beringharjo), Goris Mustaqim (Asgar Muda), Helianti Hilman (PT
Kampung Kearifan Indonesia), dan Asep Supriadin (Koperasi Putera Mekar).
Corak kegiatan bisnis yang dilakukan memang beragam, namun semuanya
memiliki kesamaan karakter. Mereka memiliki empati yang besar, super kreatif,
berdaya juang tinggi, dan merupakan pribadi yang menyenangkan sehingga
banyak orang yang ingin mendukung dan membantu mewujudkan cita-cita
mereka. Perlu diingat, selama ada panggilan dan kemauan, siapa pun bisa menjadi
wirausaha sosial.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewirausahaan sosial telah menjadi perhatian publik selama dua dekade
terakhir. Kewirausahaan sosial atau Social Entrepreneurship merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari kewirausahaan, meskipun kewirausahaan sosial
menekankan pada tujuan yang lebih mulia, seperti menanggulangi masalah
kemiskinan. Kewirausahaan sosial dapat memberikan dampak positif dan
memberikan solusi sebagai langkah untuk memajukan Indonesia. Tidak semata
menyelesaikan persoalan ekonomi, kewirausahaan sosial juga sekaligus
menyelesaikan berbagai permasalahan sosial di tanah air.
Memanfaatkan prinsip bisnis atau kewirausahaan untuk mengatasi masalah
sosial adalah suatu konsep yang realistis. Hal ini telah dibuktikan oleh beberapa
wirausaha sosial Indonesia yang melihat masalah sosial Indonesia sebagai peluang
untuk perubahan dan dapat diimplementasikan.

B. Saran
Disarankan mahasiswa yang mengkaji tentang Konsep dan Prinsip
Wirausaha Sosial yang dikemukakan di atas, agar menjadi seorang wirausahawan
yang handal di bidang wirausaha, seperti yang diharapkan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Yuyus suryana dan Kartib Bayu. 2011. Kewirausahaan. Jakarta: Prenada


Media Group.
Dr.Suryana, M.Si., Kewirausahaan pedoman praktis: Kiat dan Proses
Menuju Sukses. Salemba Empat.2006
Sunaryo, Sudaryono.2011. Kewirausahaan. Yogyakarta:CV ANDI
OFFSET
www.kamusbesar.com/14652/ide
bisnisrumahan19.blogspot.com
Hendro. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta : Penerbit Erlangga. 2011.
Kasali Rhenald. Modul Kewirausahaan. Jakarta Selatan : PT Mizan
Publika. 2010.
Justin G Longecker, Kewirausahaan, Manajemen Usaha Kecil. Yogyakarta
: Salemba Empat. 2000.
Mas’ud Machfoedz, Kewirausahaan, Suatu Pendekatan Kontemporer,
Yogyakarta : UPP AMP YKPN. 2004.

10

Anda mungkin juga menyukai