Wirausaha Sosial
Dosen Pengampu : Dr. Asmar Yulastri, M.Pd.
Oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
A. Konsep dan Prinsip Wirausaha Sosial
Kewirausahaan sosial adalah disipilin ilmu yang menggabungkan antara
kecerdasan berbisnis, inovasi, dan tekad untuk maju ke depan Wirausaha sosial
melihat masalah sebagai peluang untuk membentuk sebuah model bisnis baru
yang bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat sekitar. Hasil yang ingin dicapai
bukan keuntungan materi atau kepuasan pelanggan, melainkan bagaimana
gagasan yang diajukan dapat memberikan dampak baik bagi masyarakat. Mereka
seperti seseorang yang sedang menabung dalam jangka panjang karena usaha
mereka memerlukan waktu dan proses yang lama untuk dapat terlihat hasilnya.
Istilah Social Entrepreneur atau yang biasa kita kenal dengan kewirausahaan
sosial adalah istilah yang dikenalkan oleh Bill Drayton pada tahun 1972. Beliau
adalah pendiri Ashoka Foundation, salah satu yayasan terbesar yang mendukung
perkembangan wirausaha sosial di dunia.
Bill Drayton yang mendirikan Ashoka pada tahun 1980 karena terisnpirasi
oleh Mahatma Gandhi dan Civil Right Moevement. Bill Drayton sender
mendefinisikan wirausaha sosial sebagai berikut, "Social entrepreneurs are not
content just to give a fish or teach how to fish. They will not rest until they have
revolutionized the fishing industry". Dari Bill Drayton kita bisa belajar bahwa
wirausaha sosial berperan menyelesaikan permasalahan di masyarakat bukan
hanya dengan social charity, tapi jauh lebih dari itu.
Wirausaha sosial melakukan perubahan besar pada tatanan yang ada untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Terdapat banyak pengertian dan definisi
kewirausahaan yang sangat beragam dan kerap kali memiliki perbedaaan
perspektif dalam memahami wirausaha sosial. Ada yang melihatnya dari
perspektif bisnis, ada juga yang melihatnya dari perspektif sosial, ada yang
berusaha melihatnya secara berimbang. Berikut ini beberapa definisi dari
kewirausahaan sosial yang dapat menambah khazanah pengetahuan kita dalam
memahami keragaman pengertian kewirausahaan sosial dari sisi teoritis maupun
praktis, antara lain :
1) Wirausaha Sosial adalah orang yang menyadari di mana ada kesempatan
untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terpenuhi yang mana sistem
kesejahteraan negara tidak akan atau tidak mampu memenuhi kebutuhan
tersebut, dan orang yang bersama-sama mengumpulkan sumber daya yang
dibutuhkan (umumnya sumber daya manusia, uang, dan tempat) dan
menggunakannya "untuk membuat perbedaan" (Thompson et al., 2000)
2) Wirausaha Sosial berperan sebagai agen perubahan di sektor sosial dengan
cara sebagai berikut :
3) mengadopsi sebuah misi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai
sosial,
4) mengenali dan mengejar peluang baru tanpa henti untuk melayani misi
tersebut,
5) terlibat dalam proses inovasi, adaptasi, dan pembelajaran yang
berkelanjutan,
6) bertindak berani tanpa dibatasi oleh sumber daya yang ada saat ini,
7) menunjukkan rasa pertanggungjawaban yang tinggi terhadap konstituen
yang dilayani dari hasil yang dibuat (Dees, 1998).
8) Wirausaha sosial adalah seseorang yang mengambil risiko yang wajar atas
nama orang-orang yang dilayani oleh organisasinya (Brickerhoff, 2009).
9) Wirausaha sosial adalah pemecah jalan dengan ide baru yang kuat, ia
mengkombinasikan yang ada dalam angan - angan dan kreativitas
penyelesaian masalah di dunia nyata, memiliki watak etika yang kuat, dan
sepenuhnya dimiliki oleh visinya tentang perubahan (Bornstein, 1998).
10) Wirausaha Sosial adalah individu yang memiliki jiwa wirausaha, inovatif,
dan transformatif, serta memiliki karakter sebagai pemimpin, pencerita,
manajemen orang, visioner yang oportunis visioner, dan membangun
perkumpulan. Mereka mengenali masalah sosial dan mengorganisasi,
menciptakan, serta mengelola usaha untuk membuatperubahan sosial
(Leadbeater, 1997).
11) Kewirausahaan sosial meliputi kegiatan dan proses yang dilakukan untuk
menemukan, menentukan, dan mengeksploitasi peluang, sehingga dapat
meningkatkan kekayaan sosial dengan menciptakan usaha baru atau
mengelola organisasi yang ada secara inovatif (Zahra et al., 2008).
12) Kapan pun masyarakat terjebak atau memiliki kesempatan untuk meraih
peluang baru, perlu seorang wirausaha untuk melihat kesempatan tersebut,
mengubah visi tersebut menjadi ide yang realistis, serta menjadi
kenyataan, kemudian membentuk pola baru di seluruh masyarakat. Kita
membutuhkan pemimpin kewirausahaan dalam bidang pendidikan dan hak
asasi manusia seperti yang kita lakukan dalam komunikasi dan perhotelan.
Inilah karya wirausaha sosial. (Bill Drayton, Pendiri Ashoka: Innovators
for the Public).
13) Seseorang yang mengerti permasalahan sosial dan menggunakan
kemampuan kewirausahaan untuk melakukan perubahan sosial (social
change), terutama meliputi bidang kesejahteraan (welfare), pendidikan
(education), dan kesehatan (health care) (Santosa, 2007).
14) Wirausaha sosial adalah seseorang yang mengenali masalah sosial dan
menggunakan strategi kewirausahaan untuk memberanikan diri
menghadapi risiko sebagai pemimpin perubahan sosial ke arah positif.
15) Wirausaha sosial adalah aktivitas wirausaha yang menanamkan tujuan
sosial (Austin, Stevenson, & Wei-skillern, 2006).
1. Authentic
Saat kita memulai mengembangkan wirausaha sosial, setiap dari
kita memiliki pilihan. Saya selalu katakan dan ingatkan akan pentingnya
passion dan nilai. Passion dan value ini yang menjadikan kita memiliki
karakter yang authentic. Saya percaya bahwa otentik adalah unsur kunci
dalam menjalankan bisnis yang sukses dan memimpin tim yang hebat.
Kelima tips ini akan membantu Anda menjadi pengusaha yang otentik :
1) Mencintai apa yang dikerjakan
2) Mempekerjakan orang - orang yang otentik
3) Mengakui kelemahan anda
4) Berbicara dengan setiap orang
5) Membuat hubungan otentik dengan pelanggan
Jika Anda ingin menjadi lebih otentik, mulailah dengan mengetahui
diri Anda sendiri. Ini berarti Anda harus mencari ke dalam dan
berhubungan dengan perasaan, kebutuhan, dan nilai Anda yang
sebenarnya. Ini penting, karena ketika Anda benar-benar mencintai apa
yang Anda, Anda akan menciptakan koneksi yang berkelanjutan
(sustainable connections) dengan investor, relasi, dan pelanggan.
Jika Anda sedang bingung untuk memulai usaha yang otentik,
tanyakan pada diri Anda, apa yang Anda suka? Apa yang Anda ahli? Apa
yang bermakna? Kita butuh kejujuran, kepedulian, dan keberanian untuk
memilih bidang yang kita tekuni. Jangan peduli apa kata orang lain, ini
hidup Anda, bukan hidup mereka.
2. Boost
Dalam bisnis, kecepatan untuk mengembangkan produk, layanan, dan
bisnis adalah indikator bisnis yang penting. Ada beberapa strategi untuk
mempercepat pengembangan produk, layanan, dan atau wirausaha sosial
kita, antara lain :
1) Dapatkan ide yang tepat (Right)
2) Menyeimbangkan rencana dengan sumber daya (balance)
3) Memetakan rencana pengembangan proyek (project development)
4) Memanajemen risiko (risk management)
3. Creativity
Kreativitas menjadi hal yang sangat penting dalam wirausaha
sosial. Tanpa kreativitas kita akan melakukan apa yang wirausaha lain
biasa lakukan dan kita berada dalam kerumunan yang melelahkan.
Kreativitas menjadikan perusahaan kita pergi dari kerumunan untuk
bersaing dengan lebih sedikit orang yang sama-sama punya kreativitas.
Bagaimana cara kreativitas itu mempercepat perkembangan
kewirausahaan sosial? Kreativitas mengarahkan pada percepatan dengan
cara :
1) Menciptakan ide-ide baru untuk keunggulan kompetitif.
2) Memikirkan cara-cara baru untuk mengembangkan produk Anda
dan meningkatkan bisnis.
3) Memikirkan hal yang tidak terpikirkan.
4) Menemukan pola serupa di bidang yang lain,
5) Mengembangkan ceruk baru melalui kreativitas dan
kewirausahaan.
6) Menciptakan ide-ide baru untuk keunggulan kompetitif.
7) Memikirkan cara-cara baru untuk mengembangkan produk Anda
dan meningkatkan bisnis.
8) Memikirkan hal yang tidak terpikirkan.
9) Menemukan pola serupa di bidang yang lain,
10) Mengembangkan ceruk baru melalui kreativitas dan
kewirausahaan.
Seperti yang kita ketahui, sampah plastic merupakan jenis sampah yang
sangat sulit untuk terurai, bahkan dibutuhkan waktu ratusan tahun untuk
menguraikannya didalam tanah. Maka dari itu, mau tidak mau kita harus dapat
mendaur ulang kembali sampah plastik tersebut. Namun, seperti yang kita
lihat, tidak semua sampah plastik diambil oleh para pemulung karena
dianggap tidak memiliki nilai ekonomis. Sedangkan untuk sampah plastic
yang sudah mereka ambil biasanya akan didaur ulang menjadi plastic lagi
dengan kualitas yang lebih rendah. Dengan demikian harus ada alternative lain
untuk mengolah semua jenis sampah plastic yang ada.
Pelaksanaan bank sampah pada prinsipnya adalah salah satu rekayasa sosial
(social engineering) untuk mengajak masyarakat memilah sampah. Melalui bank
sampah, ditemukan satu solusi inovatif untuk ‘memaksa’ masyarakat memilah
sampah. Dengan menyamakan sampah serupa uang atau barang berharga yang
dapat ditabung, masyarakat akhirnya terdidik untuk menghargai sampah sesuai
jenis dan nilainya sehingga mereka mau memilah sampah.