Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

Wirausaha Sosial
Dosen Pengampu : Dr. Asmar Yulastri, M.Pd.

Oleh :

Anggun Rahma Auwldhani 17043095

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
A. Konsep dan Prinsip Wirausaha Sosial
Kewirausahaan sosial adalah disipilin ilmu yang menggabungkan antara
kecerdasan berbisnis, inovasi, dan tekad untuk maju ke depan Wirausaha sosial
melihat masalah sebagai peluang untuk membentuk sebuah model bisnis baru
yang bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat sekitar. Hasil yang ingin dicapai
bukan keuntungan materi atau kepuasan pelanggan, melainkan bagaimana
gagasan yang diajukan dapat memberikan dampak baik bagi masyarakat. Mereka
seperti seseorang yang sedang menabung dalam jangka panjang karena usaha
mereka memerlukan waktu dan proses yang lama untuk dapat terlihat hasilnya.
Istilah Social Entrepreneur atau yang biasa kita kenal dengan kewirausahaan
sosial adalah istilah yang dikenalkan oleh Bill Drayton pada tahun 1972. Beliau
adalah pendiri Ashoka Foundation, salah satu yayasan terbesar yang mendukung
perkembangan wirausaha sosial di dunia.
Bill Drayton yang mendirikan Ashoka pada tahun 1980 karena terisnpirasi
oleh Mahatma Gandhi dan Civil Right Moevement. Bill Drayton sender
mendefinisikan wirausaha sosial sebagai berikut, "Social entrepreneurs are not
content just to give a fish or teach how to fish. They will not rest until they have
revolutionized the fishing industry". Dari Bill Drayton kita bisa belajar bahwa
wirausaha sosial berperan menyelesaikan permasalahan di masyarakat bukan
hanya dengan social charity, tapi jauh lebih dari itu.
Wirausaha sosial melakukan perubahan besar pada tatanan yang ada untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Terdapat banyak pengertian dan definisi
kewirausahaan yang sangat beragam dan kerap kali memiliki perbedaaan
perspektif dalam memahami wirausaha sosial. Ada yang melihatnya dari
perspektif bisnis, ada juga yang melihatnya dari perspektif sosial, ada yang
berusaha melihatnya secara berimbang. Berikut ini beberapa definisi dari
kewirausahaan sosial yang dapat menambah khazanah pengetahuan kita dalam
memahami keragaman pengertian kewirausahaan sosial dari sisi teoritis maupun
praktis, antara lain :
1) Wirausaha Sosial adalah orang yang menyadari di mana ada kesempatan
untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terpenuhi yang mana sistem
kesejahteraan negara tidak akan atau tidak mampu memenuhi kebutuhan
tersebut, dan orang yang bersama-sama mengumpulkan sumber daya yang
dibutuhkan (umumnya sumber daya manusia, uang, dan tempat) dan
menggunakannya "untuk membuat perbedaan" (Thompson et al., 2000)
2) Wirausaha Sosial berperan sebagai agen perubahan di sektor sosial dengan
cara sebagai berikut :
3) mengadopsi sebuah misi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai
sosial,
4) mengenali dan mengejar peluang baru tanpa henti untuk melayani misi
tersebut,
5) terlibat dalam proses inovasi, adaptasi, dan pembelajaran yang
berkelanjutan,
6) bertindak berani tanpa dibatasi oleh sumber daya yang ada saat ini,
7) menunjukkan rasa pertanggungjawaban yang tinggi terhadap konstituen
yang dilayani dari hasil yang dibuat (Dees, 1998).
8) Wirausaha sosial adalah seseorang yang mengambil risiko yang wajar atas
nama orang-orang yang dilayani oleh organisasinya (Brickerhoff, 2009).
9) Wirausaha sosial adalah pemecah jalan dengan ide baru yang kuat, ia
mengkombinasikan yang ada dalam angan - angan dan kreativitas
penyelesaian masalah di dunia nyata, memiliki watak etika yang kuat, dan
sepenuhnya dimiliki oleh visinya tentang perubahan (Bornstein, 1998).
10) Wirausaha Sosial adalah individu yang memiliki jiwa wirausaha, inovatif,
dan transformatif, serta memiliki karakter sebagai pemimpin, pencerita,
manajemen orang, visioner yang oportunis visioner, dan membangun
perkumpulan. Mereka mengenali masalah sosial dan mengorganisasi,
menciptakan, serta mengelola usaha untuk membuatperubahan sosial
(Leadbeater, 1997).
11) Kewirausahaan sosial meliputi kegiatan dan proses yang dilakukan untuk
menemukan, menentukan, dan mengeksploitasi peluang, sehingga dapat
meningkatkan kekayaan sosial dengan menciptakan usaha baru atau
mengelola organisasi yang ada secara inovatif (Zahra et al., 2008).
12) Kapan pun masyarakat terjebak atau memiliki kesempatan untuk meraih
peluang baru, perlu seorang wirausaha untuk melihat kesempatan tersebut,
mengubah visi tersebut menjadi ide yang realistis, serta menjadi
kenyataan, kemudian membentuk pola baru di seluruh masyarakat. Kita
membutuhkan pemimpin kewirausahaan dalam bidang pendidikan dan hak
asasi manusia seperti yang kita lakukan dalam komunikasi dan perhotelan.
Inilah karya wirausaha sosial. (Bill Drayton, Pendiri Ashoka: Innovators
for the Public).
13) Seseorang yang mengerti permasalahan sosial dan menggunakan
kemampuan kewirausahaan untuk melakukan perubahan sosial (social
change), terutama meliputi bidang kesejahteraan (welfare), pendidikan
(education), dan kesehatan (health care) (Santosa, 2007).
14) Wirausaha sosial adalah seseorang yang mengenali masalah sosial dan
menggunakan strategi kewirausahaan untuk memberanikan diri
menghadapi risiko sebagai pemimpin perubahan sosial ke arah positif.
15) Wirausaha sosial adalah aktivitas wirausaha yang menanamkan tujuan
sosial (Austin, Stevenson, & Wei-skillern, 2006).

B. Elemen Kewirausahaan Sosial


Kewirausahaan sosial yang memiliki 4 elemen utama, antara lain :
1) Social Value : Nilai sosial ini menekankan bahwa kewirausahaan sosial
memiliki peran dalam menciptakan kebermanfaatan sosial. Nilai sosial ini
merujuk pada permasalahan sosial yang diselesaikan, misalnya ekonomi,
lingkungan, kesehatan, dan pendidikan.
2) Civil Society : Kewirausahaan sosial membutuhkan peran masyarakat sipil
secara luas dalam mengoptimalkan modal sosial yang ada.
3) Innovation : Inovasi adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari
kewirausahaan sosial, dimana inovasi ini dapat berupa inovasi pada model
bisnis, inovasi pada proses produksi, inovasi pada pemasaran, dan inovasi
pada upaya penyelesaian masalah yang ada.
4) Economic Activity : Kewirausahaan sosial harus mampu membangun
keseimbangan antara aktivitas sosial dan aktivitas bisnis.

C. Karakteristik Kewirausahaan Sosial (Social Entrepreneur)


Terdapat beberapa pembelajaran tentang kewirausahawan sosial beserta
beberapa karakteristik yang dimiliki oleh para pengusaha sosial itu sendiri. Hal
tersebut dapat terlihat dari penelitian mengenai kewirausahaan sosial terbagi
menjadi beberapa grup sosial sesuai dengan karakteristiknya masing-masing.
Hal ini pada dasarnya terdiri dari hal-hal yang tidak umum untuk dilakukan
dalam kegiatan usaha yang biasanya berjalan secara rutin. Austin Stevenson dan
Wei-Skillern berpendapat bahwa pengusaha sosial dan tradisional berbeda dengan
pengusahanya sendiri, metode, situasi, dan peluang. Tujuan utama dari pengusaha
sosial adalah melayani kebutuhan dasar masyarakat, sementara pengusaha
tradisional adalah untuk meraih pasar yang besar kesenjangan dan memperoleh
keuntungan, dalam proses bertaraf minimum untuk kepentingan masyarakatnya.
Paul C. Light mengamati berbagai definisi yang ada pengusaha sosial dan
memberikan definisi yang luas yang menganggap bahwa pengusaha sosial adalah
individu, kelompok, jaringan, organisasi atau aliansi. Tapi berupaya secara
berkelanjutan melalui ide-ide yang berbeda untuk mengatasi masalahmasalah
sosial yang signifikan. Lynn Barendsen dan Howard Gardeber menjelaskan bahwa
Pemimpin yang baru sebagai pemimpin yang sadar akan kewajiban mereka.
Mereka memiliki kemampuan untuk melihat hal-hal yang sifatnya positif.
Gillian et al. berpendapat bahwa hanya keterampilan saja tidak membuat
kewirausahaan dapat dikatakan sebagai seorang pengusaha sosial.. Sebaliknya
seorang pengusaha sosial juga memerlukan persimpangan virtuousness,
kesempatan sosial, pengakuan, dapat menghakimi, bersifat toleransi, dan inovasi..
Robert Ronstadt kewirausahaan didefinisikan sebagai proses yang sifatnya
dinamis namun dapat menciptakan kekayaan yang sifatnya penting. Dalam
pandangan pengusaha, kekayaan diciptakan oleh orang-orang yang mengambil
risiko besar dalam hal waktu, karier, dan komitmen untuk memberikan nilai
dalam beberapa produk atau layanan.
Nilai diinfuskan dengan mengamankan dan mengalokasikan keterampilan
yang diperlukan dan sumber daya. Sarah H Alvord membuat analisis komparatif
dari tujuh kasus kewirausahaan sosial yang secara luas telah diakui sebagai
sesuatu yang dianggap sukses. Mereka mengenali perbedaan-perbedaan dalam
bentuk tujuh organisasi yang memperkenalkan inovasi. Thomson mendefinisikan
pengusaha sosial sebagai orang-orang dengan sikap pengusaha bisnis, tetapi
beroperasi di masyarakat. Mereka bertindak lebih sebagai pengasuh dari
masyarakat dan bukan sebagai pengusaha yang dengan mudah menghasilkan
uang. Gregory Dees mengidentifikasikan pengusaha sosial sebagai pengusaha
yang langka. Dia menggambarkan satu set ciri-ciri luar biasa pengusaha sosial
dengan menekankan bahwa masyarakat harus mendorong dan memberi balasan
kepada orang dengan kemampuan yang sifatnya unik.
Hal ini tentunya sangat bergantung kepada bagaimana isi dari gagasan yang
kita tawarkan, pada dasarnya agar gagasan serta ide yang kita tawarkan bisa
diterima oleh masyarakat kita harus memiliki misi sosial di dalamnya semata-
mata hanya untuk membuat masyrakat dapat terbebaskan dari permasalahan yang
terjadi. Dalam pelaksanaan pengimplementasian gagasan tersebut pastinya kita
akan mendapatkan banyak sekali permasalahan, seorang jiwa wirausaha sosial
(social entrepreneur) harus mempunyai kemampuan pengelolaan risiko (risk
management) agar dapat menuntaskan apa yang menjadi idenya
tersebut.Kemampuan mengelola risiko ini merupakan suatu hal yang penting agar
kita dapat memastikan bahwa program yang ditawarkan berjalan secara
berkelanjutan.
D. Tiga Kunci Akselerasi Kewirausahaan Sosial

1. Authentic
Saat kita memulai mengembangkan wirausaha sosial, setiap dari
kita memiliki pilihan. Saya selalu katakan dan ingatkan akan pentingnya
passion dan nilai. Passion dan value ini yang menjadikan kita memiliki
karakter yang authentic. Saya percaya bahwa otentik adalah unsur kunci
dalam menjalankan bisnis yang sukses dan memimpin tim yang hebat.
Kelima tips ini akan membantu Anda menjadi pengusaha yang otentik :
1) Mencintai apa yang dikerjakan
2) Mempekerjakan orang - orang yang otentik
3) Mengakui kelemahan anda
4) Berbicara dengan setiap orang
5) Membuat hubungan otentik dengan pelanggan
Jika Anda ingin menjadi lebih otentik, mulailah dengan mengetahui
diri Anda sendiri. Ini berarti Anda harus mencari ke dalam dan
berhubungan dengan perasaan, kebutuhan, dan nilai Anda yang
sebenarnya. Ini penting, karena ketika Anda benar-benar mencintai apa
yang Anda, Anda akan menciptakan koneksi yang berkelanjutan
(sustainable connections) dengan investor, relasi, dan pelanggan.
Jika Anda sedang bingung untuk memulai usaha yang otentik,
tanyakan pada diri Anda, apa yang Anda suka? Apa yang Anda ahli? Apa
yang bermakna? Kita butuh kejujuran, kepedulian, dan keberanian untuk
memilih bidang yang kita tekuni. Jangan peduli apa kata orang lain, ini
hidup Anda, bukan hidup mereka.

2. Boost
Dalam bisnis, kecepatan untuk mengembangkan produk, layanan, dan
bisnis adalah indikator bisnis yang penting. Ada beberapa strategi untuk
mempercepat pengembangan produk, layanan, dan atau wirausaha sosial
kita, antara lain :
1) Dapatkan ide yang tepat (Right)
2) Menyeimbangkan rencana dengan sumber daya (balance)
3) Memetakan rencana pengembangan proyek (project development)
4) Memanajemen risiko (risk management)
3. Creativity
Kreativitas menjadi hal yang sangat penting dalam wirausaha
sosial. Tanpa kreativitas kita akan melakukan apa yang wirausaha lain
biasa lakukan dan kita berada dalam kerumunan yang melelahkan.
Kreativitas menjadikan perusahaan kita pergi dari kerumunan untuk
bersaing dengan lebih sedikit orang yang sama-sama punya kreativitas.
Bagaimana cara kreativitas itu mempercepat perkembangan
kewirausahaan sosial? Kreativitas mengarahkan pada percepatan dengan
cara :
1) Menciptakan ide-ide baru untuk keunggulan kompetitif.
2) Memikirkan cara-cara baru untuk mengembangkan produk Anda
dan meningkatkan bisnis.
3) Memikirkan hal yang tidak terpikirkan.
4) Menemukan pola serupa di bidang yang lain,
5) Mengembangkan ceruk baru melalui kreativitas dan
kewirausahaan.
6) Menciptakan ide-ide baru untuk keunggulan kompetitif.
7) Memikirkan cara-cara baru untuk mengembangkan produk Anda
dan meningkatkan bisnis.
8) Memikirkan hal yang tidak terpikirkan.
9) Menemukan pola serupa di bidang yang lain,
10) Mengembangkan ceruk baru melalui kreativitas dan
kewirausahaan.

E. Mengapa Pentingnya Wirausaha Sosial

1. Mampu menciptakan lapangan pekerjaan


Salah satu keuntungan terbaik yang bisa di ciptakan untuk
masyarakat ialah untuk lapangan pekerjaan. Membuka lapangan pekerjaan
tentu saja menjadi salah satu usaha terbaik yang selalu di nantikan
masyarakat. Berbagai kegiatan usaha yang di jalankan namun mampu
untuk memberikan lapangan pekerjaan termasuk dalam
bentuk Kewirausahaan Sosial yang memberikan manfaat sangat banyak.
2. Mengurangi pengangguran
Di indonesia sendiri pengangguran sudah semakin banyak,
banyaknya penduduk yang mana juga terus meningkat tentu saja membuat
banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi pekerja terbaik. Namun
tidak semua orang mampu untuk melakukan pekerjaan, berbagai halangan
tentu saja ada. Namun ketika anda sendiri mampu
membuka Kewirausahaan Sosial maka risiko pengangguran yang ada
sedikit berkurang. Apalagi dengan kewirausahaan yang memiliki kapasitas
pegawai banyak, tentu semakin banyak orang yang tidak lagi menjadi
pengangguran.
3. Meningkatkan pendapatan masyarakat
Mungkin banyak masyarakat yang sudah memiliki pekerjaan,
namun terkadang pendapatan yang di miliki kurang mencukupi kebutuhan
hidup. Namun adanya peluang pekerjaan dari Kewirausahaan
Sosial sangat mampu sekali menanggulangi permasalahan tersebut. Akan
tetapi semua kembali dengan bentuk usaha yang di jalankan. Tidak
mungkin bukan ketika usaha yang di jalankan hanya dalam bentuk
sederhana namun memberikan upah yang lebih. Dengan begitu upah kerja
pun sangat di sesuaikan dengan bentuk usaha yang di jalankan.
4. Mampu mengombinasikan faktor produksi
Alam, tenaga kerja, modal dan keahlian adalah bagian yang begitu
penting ketika menjalankan Kewirausahaan Sosial. Memiliki sebuah
keahlian namun tidak menjadi pekerja tentu tidak ada gunanya bukan?
Lalu bagaimana dengan wirausaha yang berdiri juga sesuai dengan
keahlian? Tentu saja ini bisa menjadi pilihan terbaik untuk di kembangkan
dan di jalankan.
Namun perlu juga di ketahui jika anda menjadi pendiri wirausaha
anda juga perlu memastikan jika tenaga kerja yang akan anda rekrut sudah
kompeten, atau memiliki rasa ingin bisa. Sehingga usaha yang anda
jalankan tidak lagi sia-sia dan memberikan hasil terbaik sesuai dengan
yang anda sudah rencanakan sejak awal mendirikan wirausaha tersebut.
5. Menjalankan peran dan memajukan bangsa
Salah satu bentuk terbaik yang bisa di dapatkan
dalam Kewirausahaan Sosial ialah mampu untuk memajukan bangsa
dengan memberikan sumbangan-sumbangan. Baik dengan bidang
pendidikan, budaya, kesehatan, dan lain sebagainya yang memberikan
manfaat terbaik. Apalagi saat ini problem di indonesia yang sering terjadi
adalah pendidikan, kesehatan dan pengangguran, maka dengan mendirikan
kewirausahaan tentu memberikan manfaat yang sangat banyak untuk
bangsa indonesia.
F. Paradigma Sosial Apa yang Anda Lihat di Lingkungan Anda Berada,
yang Berpotensi Memiliki Nilai Ekonomis

Seperti yang kita ketahui, sampah plastic merupakan jenis sampah yang
sangat sulit untuk terurai, bahkan dibutuhkan waktu ratusan tahun untuk
menguraikannya didalam tanah. Maka dari itu, mau tidak mau kita harus dapat
mendaur ulang kembali sampah plastik tersebut. Namun, seperti yang kita
lihat, tidak semua sampah plastik diambil oleh para pemulung karena
dianggap tidak memiliki nilai ekonomis. Sedangkan untuk sampah plastic
yang sudah mereka ambil biasanya akan didaur ulang menjadi plastic lagi
dengan kualitas yang lebih rendah. Dengan demikian harus ada alternative lain
untuk mengolah semua jenis sampah plastic yang ada.

Salah satu alternatifnya adalah dengan Wirausaha Sosial. Wirausaha sosial


merupakan kegiatan bisnis sosial yang berfokus pada pengembangan potensi
ekonomi masyarakat. Karena berbasis di masyarakat, maka wirausaha sosial
juga dapat disebut sebagai salah satu langkah pemberdayaan masyarakat.
Dalam kegiatan wirausaha sosial ini masyarakat diharapkan mampu
mengembangkan semua potensi yang dimilikinya menjadi sebuah kegiatan
yang bermanfaat.

Pengusaha sosial (socialentrepreneur) atau disebut dengan wirausaha


sosial dapat disebut sebagai individu yang visioner yang mampu memberikan
solusi kreatif untuk memecahkan beberapa permasalahan sosial yang terjadi di
sekitar kita. Mereka memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi masalah,
mengembangkan cara untuk mengubah sistem, dan menyebarluaskan
gagasannya sehingga dapat menggerakkan seluruh masyarakat untuk bekerja
sama mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi.

Pendidikan pemberdayaan diberikan dengan mengubah atau memperbaiki


tatanan sosial dimasyarakat agar memiliki nilai yang lebih baik. Dengan
adanya perubahan perilaku masyarakat maka diharapkan akan terwujud
masyarakat yang mampu memberdayakan dirinya sendiri, slah satunya melalui
program- program di Bank Sampah.

Bank Sampah Bank sampah adalah salah satu strategi penerapan 3R


(Reduce, Reuse, Recycle) dalam pengelolaan sampah pada sumbernya di
tingkat masyarakat. Pengelolaan sampah dengan sistem tabungan sampah di
bank sampah menekankan pentingnya warga memilah sampah seperti yang
dikembangkan dalam pengelolaan sampah dengan sistem mandiri dan
produktif.
G. Upaya Apa yang Akan Anda Lakukan Untuk Mengaktifkan
Paradigma Tersebut Menjadi Fungsi Ekonomis Bagi Masyarakat
Melalui Wirausaha Sosial

Bank sampah merupakan media pengendali sampah dengan berbasis pada


pembuangan, pengelolaan dan pemanfaatan sampah yang dapat membelajarkan
masyarakat dalam perilakunya untuk mengurangi dan mengolah sampahnya
dengan sistem 3R yaitu Reduce, Reuse dan Recycle dalam kehidupan sehari- hari.
Seperti pada bank pada umumnya, bank sampah juga menyediakan tabungan hasil
penjualan sampahnya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Selain berfokus
pada bidang ekonomi, sebenarnya basic utama bank sampah adalah pendidikan,
dimana masyarakat dididik untuk mengolah sampahnya dengan benar sejak dini.

Pelaksanaan bank sampah pada prinsipnya adalah salah satu rekayasa sosial
(social engineering) untuk mengajak masyarakat memilah sampah. Melalui bank
sampah, ditemukan satu solusi inovatif untuk ‘memaksa’ masyarakat memilah
sampah. Dengan menyamakan sampah serupa uang atau barang berharga yang
dapat ditabung, masyarakat akhirnya terdidik untuk menghargai sampah sesuai
jenis dan nilainya sehingga mereka mau memilah sampah.

Disini, kegiatan wirausaha sosial yang dijalankan juga berfokus pada


pengolahan sampah, sehingga tidak dibutuhkan modal yang terlalu besar.
Pelaksanaan Program- program pengolahan sampah tersebut tak lepas dari
partisipasi aktif antara pengelola dan masyarakat dalam mengembangkan bisnis
sosial ini, sehingga masyarakat juga dibelajarkan untuk berwirausaha mandiri.
Secara tidak langsung program- program ini juga menciptakan kegiatan
kewirausahaan sosial yang dapat memberi pembelajaran dan pendapatan secara
ekonomi masyarakatnya.

Bank sampah memiliki mekanisme pengelolaan yang jelas dan terstruktur.


Dalam proses pelaksanaannya pengelola harus menjalankan bank sampah sesuai
dengan pedoman pengelolaan yang sudah disusun dan disepakati sejak awal
pendirian bank sampah. Hal ini dimaksudkan agar bank sampah berjalan sesuai
dengan aturan dan mampu mencapai tujuannya.

Pada proses pelaksanaanya, mekanisme menabung sampah di bank sampah


sama seperti proses menabung uang pada umumnya. Bedanya jika menabung
uang, nasabah datang membawa uang kemudian dicatat kedalam buku rekening.
Namun, dalam menabung sampah, warga hanya perlu datang membawa
sampahnya kemudian ditimbang dan dihitung nilainya baru kemudian dicatat
dalam buku rekening.

Pengelolaan sampah dengan menabung sampah di bank sampah memiliki


dampak bagi masyarakat. Sistem menabung di bank sampah mempunyai nilai
negatif yang sedikit apabila dibandingkan dengan sistem konvensional dan sistem
kumpul-angkut-buang. Sistem pengelolaan sampah dengan menabung sampah di
bank sampah merupakan salah satu alternatif terbaik dalam pengelolaan sampah
dan menjadi membantu masyarakat maupun pemerintah dalam menangani
sampah.

Dampak pengelolaan sampah dengan tabungan sampah di bank sampah bagi


masyarakat dapat ditinjau dari tiga aspek berikut ini:

1) Ditinjau dari aspek kesehatan


a. Dapat menciptakan rumah menjadi bersih, sehat dan bebas dari sampah;
b. Mengurangi kebiasaan pembakaran sampah sehingga dapat mengurangi
terjadinya pencemaran udara yang bisa menimbukan gangguan kesehatan;
c. Mengurangi pencemaran air terutama air sumur gali dari sampah-sampah
anorganik yang biasanya ditimbun warga;
d. Mengurangi resiko gangguan kesehatan pemulung yang ada di TPA.
e.
2) Ditinjau dari aspek pendidikan
a. Sampah yang dikumpulkan sudah terpilah antara sampah organik dan
anorganik sehingga dengan sistem ini ada upaya edukasi warga untuk
memilah sampah dan mereka peduli terhadap lingkungan;
b. Menabung sampah dapat membiasakan anak-anak untuk menabung,
sehingga mereka memahami betul arti pentingnya menabung ketika
mereka beranjak dewasa. Mereka belajar memaknai sampah yang mereka
hasilkan.
3) Ditinjau dari aspek sosial ekonomi
a. Dapat menambah penghasilan keluarga dari tabungan sampah;
b. Dapat mengakrabkan hubungan antar anggota masyarakat

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan


mengelola sampah dengan menabung sampah di bank sampah dapat memberikan
dampak bagi masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi di mana
masyarakat mendapatkan nilai edukasi dari memilah sampah, kebersihan dan
kesehatan lingkungan di sekitar mereka serta menambah penghasilan masyarakat
dari menabung sampah dan mengakrabkan hubungan antar anggota masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai