Anda di halaman 1dari 6

Nama: Pebriani

Nim: 19036030

TUGAS MATERI 4. STRATEGI KEWIRAUSAHAAN


1. Bagaimana strategi Kemampuan membaca pasar

Strategi pemasaran merupakan faktor penting bagi keberhasilan bisnis di


masa sekarang. Hal ini mengacu pada serangkaian upaya perusahaan seperti
promosi hasil produk yang dapat menarik calon pembeli, Kedua adalah harga
bersaing dan kualitas yang dapat memenuhi selera pembeli, Selanjutnya adalah
penyalurannya tepat waktu ditambah pelayanan memuaskan. Keenam hal tersebut
merupakan syarat yang harus dipenuhi secara konsisten sesuai standard operating
procedure (SOP). Strategi pemasaran merupakan pendekatan pokok yang akan
digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan lebih
dulu, di dalamnya tercantum keputusan-keputusan pokok mengenai target pasar,
penempatan produk di pasar, bauran pemasaran dan tingkat biaya pemasaran yang
diperlukan (Kotler, dalam Sri lestari (2012).

Dalam konteks pengembangan usaha, Knight (2000) menyebutkan bahwa


strategi pemasaran merupakan taktik yang dapat digunakan oleh sektor usaha
dalam mengembangkan kapasitas usahanya untuk menghadapi globalisasi.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa strategi pemasaran dapat berimplikasi
positif baik pada pengembangan usaha, maupun kinerja pemasaran secara
keseluruhan.

Ada beberapa hal yang dapat di lakukan untuk melakukan membaca pasar yaitu:

a. Melakukan pendekatan permintaan pasar tertentu adalah dengan


melakukan pendekatan permintaan. Metode ini menekankan mengenai
kebutuhan manusia yang hingga kini masih belum dapat terpenuhi
sepenuhnya atau mungkin ada yang telah terpenuhi tapi hasilnya kurang
memuaskan. Sebagai contoh, masyarakat yang berada dalam wilayah
pedesaan banyak yang pergi menuju kota hanya untuk membeli pakaian.
Bisa diartikan jika masyarakat desa mungkin tak memperoleh pakaian
yang sesuai dengan selera mereka di desa atau tidak dapat menemukannya
di wilayah mereka. Melalui pendekatan dan pengamatan ini, maka
diperoleh kesimpulan jika desa merupakan sebuah peluang usaha yang
bagus untuk membangun bisnis pakaian yang sesuai dengan selera mereka
sekaligus harganya pun berbeda dengan harga pakaian di kota. Anda bisa
mengetahui permintaan itu dari total kebutuhan, jumlah konsumen serta
target pasarnya.
b. Pendekatan penawaran. Ada pendekatan permintaan dan ada pula
pendekatan penawaran. Untuk pendekatan penawaran ini berawal dari
kemampuan yang dimiliki seorang wirausaha dalam memproduksi suatu
barang, memberikan pelayanan baik itu jasa maupun produk dan aktivitas
lainnya. Dari sinilah Anda akan mulai mencari pasar yang
membutuhkannya. Disini Anda harus memahami betul keinginan maupun
tren yang sedang berlaku di masyarakat. Sebelum melakukan sebuah
bisnis, maka sebaiknya Anda mengetahui apakah daya beli masyarakat
terhadap bisnis Anda akan sejalan? Apakah mereka mampu membelinya?
Bagaimana kualitas produk Anda dengan yang jenis produk sejenis? Apa
yang menjadi kelebihan dari bisnis Anda dan sebagainya. Hal itulah yang
harus Anda lakukan dan pahami dengan benar sehingga mampu dijadikan
sebagai acuan untuk mengembangkan usaha. Dengan melakukan
pendekatan ini, maka secara tidak langsung Anda akan mengetahui tingkat
pesaing lainnya.

c. Mengamati kebutuhan yang paling banyak diinginkan. Sebelum membuat


atau menciptakan sebuah produk, sebaiknya Anda harus mengetahui dan
melakukan pengamatan mengenai kebutuhan yang paling banyak
diperlukan oleh konsumen sekitar. Sebagai contoh kebutuhan sehari-hari
seperti sembako atau perlengkapan mandi. Tentunya ini yang menjadi
kebutuhan utama bagi masyarakat. Selain kebutuhan utama, masih ada
kebutuhan musiman sebagai contohnya kambing untuk idul adha atau
ketupat untuk lebaran.

d. Kapan mereka membutuhkan produk. Waktu dimana masyarakat


membutuhkan produk juga sangat penting karena jika Anda menjual
produk ketika waktunya tidak tepat, maka konsumen tidak akan tertarik
dan Anda pun tidak akan memperoleh keuntungan. Sebagai contoh Anda
menjual payung di musim panas. Meskipun ada beberapa orang
membelinya namun penjualannya tidak akan sebaik ketika musim hujan.

e. Sesuaikan produk dengan profesi konsumen. Dalam pendekatan ini, Anda


harus mengetahui terlebih dahulu profesi kebanyakan dari konsumen.
Sebagai contoh Anda berada di kawasan pertanian, maka Anda harus
menyediakan alat-alat yang mendukung pertanian. Dengan begitu,
keuntungan dan target pasar akan bisa diperoleh dengan cepat. Bila Anda
di daerah perairan, maka Anda dapat menyediakan layanan atau produk
yang berhubungan dengan nelayan dan sebagainya.

2. Bagaimana strategi menumbuhkan Kemampuan negoisasi / tawar


menawar dalam berwirausaha
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Negosiasi Mc Guire
(2004) mengatakan terdapat tiga faktor utama dalam kemampuan negosiasi yang
baik, yaitu:

a. Patience adalah negosiator yang baik menyadari bahwa negosiasi


membutuhkan proses, termasuk di dalamnya untuk menghilangkan sekat
diantara kedua pihak dan bukan merupakan hasil instan.
b. Self confidence, yaitu negosiator yang baik menyadari bahwa dengan
memiliki kepercayaan diri berarti memiliki pula keyakinan akan
kemampuannya untuk mencapai keberhasilan negosiasi.
c. Communication skill, yaitu negosiator yang baik menyadari bahwa dengan
melibatkan dua pihak, negosiasi membutuhkan kemampuan komunikasi
yang baik agar mampu menangkap pesan secara efektif.

Hal hal yang bisa menjadi penyebab tumbuhnya negosiasi di dalam diri
seseorang, Scott (1985) menyebutkan bahwa terampil, mempunyai motivasi, rasa
percaya diri akan kemampuan yang tinggi, kemampuan menyusun rencana,
bertindak dengan penuh integritas, mampu berfikir jernih, pendengar yang baik,
berempati dan keterampilan berkomunikasi, merupakan hal penting yang menjadi
penyebab tumbuhnya negosiasi didalam diri seseorang.

Cara untuk mencapai tujuan bernegosiasi sangat diperlukan strategi yang


tepat. Strategi negoisasi memiliki tiga jenis yaitu strategi kooperatif adalah kedua
belah pihak akan saling menguntungkan atau win-win solution, strategi kompetitif
adalah terjadinya kompetisi antara kedua belah pihak karena ingin saling menang,
dan strategi analitis adalah negosiasi sebagai pemecah masalah. Kamu dapat
melakukan 5 strategi negoisasi berikut:

1. Perhatikan Nada Bicaramu.

2. Hindari Kata-Kata yang Kurang

3. Lakukan Riset.

4. Jangan Terlalu ‘Personal’

5. Perhatikan Bahasa Tubuhmu.

3. Bagaimana strategi menentukan kapan dapat mengambil


keuntungan / tidak
a. Menambah produk dan layanan jasa
Ketika Anda berpikir untuk meningkatkan keuntungan
dengan menambah jumlah produk dan layanan, maka sebelumnya
Anda harus memahami produk dan layanan apa yang paling
banyak dibutuhkan oleh konsumen.
b. Melakukan penjualan yang lebih besar
Strategi dalam meningkatkan penjualan juga membutuhkan
kreativitas dan inovasi yang harus selalu diperbaharui untuk
menyesuaikan dengan perkembangan sosial masyarakat yang ada.
Sebagai salah satu contohnya, tidak ada salahnya Anda mencoba
strategi meningkatkan penjualan dengan cara melakukan promosi
yang efektif melalui internet.

c. Memperluas industri yang telah dikuasai


Cara meningkatkan pendapatan dan keuntungan dalam
berbisnis adalah mengembangkan industri yang telah dikuasai pada
bidang yang masih terkait dengan produk sebelumnya. Dengan
memilih bidang jasa, layanan ataupun produk yang masih
berkaitan, maka dapat meminimalisir tingkat resiko atau faktor
yang dapat menyebabkan gagal dalam berbisnis.

d. Target menjangkau konsumen yang baru


Setiap bidang bisnis selalu memiliki konsumen pasar atau
pelanggan tertentu berdasarkan demografi lokasi, usia, jenis
kelamin atau komunitas. Di luar hal tersebut, Anda perlu
memikirkan apakah masih ada konsumen lain yang mungkin dapat
ditargetkan untuk perluasan bisnis?

e. Mengambil peluang bisnis yang lain


Hal ini merupakan langkah paling tepat dan strategi jitu
dalam usaha untuk mengembangkan bisnis. Agar memperoleh
pendapatan dan keuntungan sebesar besarnya. Jika Anda tidak
memiliki kapasitas atau kurang menguasai bisnis baru, namun
memiliki modal yang cukup, maka Anda dapat merekrut seorang
ahli untuk diberikan tanggung jawab untuk menjalankannya.
Dengan demikian sudah bertambah satu langkah Anda untuk
mengembangkan jangkauan bisnis yang akan terus merambah di
segala bidang usaha.

4. Bagaimana strategi mengetahui dan menemukan sumber-sumber


potensi
Menurut Thang et al. (2009) dan Muller dan Goic (2002), potensi
kewirausahaan
dipresentasikan oleh segmen penduduk yang tidak hanya mempersepsikan bahwa
peluang ada di lingkungannya, namun juga memiliki karakteristik personal untuk
mendirikan usaha baru. Teori yang digunakan sebagai pedoman untuk mengkaji
hubungan antara karakteristik personal dan potensi kewirausahaan adalah teori
atribusi. Pendekatan atribusi digunakan untuk menganalisis, mengapa beberapa
orang menjadi berpotensi sebagai wirausaha (Raab et al., 2002).
Potensi utama dalam membangun dan mengembangkan kewirausahaan
yang berhasil bermula dari pendidikan dan pengalaman bisnis kecil-kecilan yang
dimilik ioleh seseorang (Alma,2008). Dorongan membentuk wirausaha juga
datang dari temen pergaulan, lingkungan keluarga, masyarakat, sahabat dimana
mereka dapat berdiskusi tentang ide dan masalah yang dihadapi serta cara
mengatasinya. Menurut Zimmerer dan Scarborough (2002), mengatakan
membuka dan menjalankan sebuah bisnis tidak memberi jaminan bahwa
pengusaha akan menghasilkan cukup uang untuk hidup, tapi kesuksesan bisnis
datang dari peluang untuk menggunakan potensi diri sepenuhnya. menanggulangi
kemiskinan. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk merangsang pertumbuhan jiwa
wirausaha bisa dilakukan dengan cara menggalakkan arti pentingnya wirausaha
dan menghilangkan mitos yang berkembang di mahasiswa dan masyarakat bahwa
memiliki jiwa tinggi dalam hal wirausaha bukan hanya untuk dijadikan penghuni
di kepala namun juga harus dikembangkan dan diaplikasikan. Mengembangkan
apa yang tersimpan di otak dengan mencari informasi merupakan hal yang paling
utama. Informasi-informasi yang berguna bisa dipelajari untuk melihat peluang
bisnis yang bisa diterapkan. Selain karaketristik kewirausahaan, faktor-faktor
kontekstual juga seringkali digunakan sebagai ukuran potensi kewirausahaan.
Luthje & Franke (2003) menyatakan bahwa salah satu faktor kontekstual yang
turut berperan dalam propensitas menangkap peluang berwirausaha adalah
ketersediaan dana untuk memulai usaha. Ketersediaan dana ini berhubungan
dengan parental role modeling, dimana latar belakang keluarga (orang tua) turut
berperan dalam propensitas kewirausahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2008, Kewirausahaan. Alfabeta, Bandung.

Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Kotler, P dan Keller, K. L,.(2012). Marketing Management.12th Edition. Pearson


Prentice Hall. Alih Bahasa H. Teguh , R. A. Rusli dan B.
Knight, G. (2000). Entrepreneurship and marketing strategy: The SME under
globalization. Journal of international marketing, 8(2), 12-32.

Luthje, C., and Franke, N. 2003. The ‘making’ of an entrepreneur: testing a model
of entrepreneurial intent among engineering students at MIT. Research
& Development Management, 33(2): 135-147.

McGuire, R. 2004. Negotiation : An In Important Life Skill. Jurnal The Pharmaceutical.


Vol.273 (23-25)

Muller, S.L., and Goic, S. 2002. Entrepreneurial potential in transition economies:


a view for tomorrow leaders. Journal of Occupational Entrepreneurship,
7(4): 399-414.

Scout, B. 1985. Strategi Dan Teknik Organisasi. Diterjemahkan : Asparyogi. Jakarta: PT


Pustaka Binaman Pressindo.

Raab, G., Stedham, Y., and Neuer, M. 2002. Journal of Business and
Management, 2 (1): 71-88.

Zimmerere, Thomas W dan Scarborough, Norman M, 2002. Pengantar


Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil. PT. Prenhallindo. Jakarta.

https://koinworks.com/blog/5-cara-menganalisis-potensi-pasar/

https://www.jurnal.id/id/blog/strategi-meningkatkan-keuntungan-perusahaan/

Anda mungkin juga menyukai