Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AISYAH RIANI MIRZA

NIM : 20043028
PRODI : AKUNTANSI (S1)
FAKULTAS : EKONOMI

TUGAS 6 AGAMA ISLAM

1. Jelaskan konsep dan ruang lingkup akidah Islam!


• Aqidah Islam itu ialah meyakini keesaan Allah diikuti dengan pokok-pokok keimanan
lainnya yang disebut dengan rukun iman. Aqidah Islam (al-„aqidah al-islamiyyah)
berpangkal dari pengakuan bahwa tidak ada tuhan selain Allah. Dengan kata lain, hanya
Allah yang boleh dipertuhan dan tidak menyembah kepada selainnya. Itulah yang
disebut dengan tauhid (peng-Esaan) tuhan.

Ruang lingkup Aqidah yaitu keyakinan kepada Enam Pokok-pokok Keimanan yakni
iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, hari kiamat dan takdir (qadha & qadar).
Inilah yang lazim disebut Rukun Iman (arkan al-iman). Keenam macam obyek pokok
keimanan ini wajib diyakini oleh setiap Muslim. Beriman kepada Allah berarti juga
mengimani/meyakini bahwa dia mengutus seorang Rasul-rasul-Nya dengan
menurunkan kitab suci sebagai sumber ajaran melalui malaikat-Nya.

2. Jelaskan tiga macam argumen tentang wujud Tuhan!


1. Argumen Ontologi
argument ini menyatakan bahwa semua yang berwujud (ada) dapat dikelompokkan
dalam dua kategori. Pertama, wujud yang bersifat mutlak (wajibul wujud), kedua
wujud yang bersifat relatif (mumkinul wujud). Wujud yang mutlak hanya satu,
keberadaanya tidak tergantung pada yang lainnya dan tidak diikat oleh ruang dan
waktu. Karena itu dia ada di mana-mana dan kapan saja. Keberadaanya menjadi
penyebab bagi adanya yang lain, namun ia tidak disebabkan oleh yang lain.
Sedangkan wujud yang besifat relatif itu keberadaannya tergantung kepada yang lain.
Keberadaannya diikat oleh ruang dan waktu, karena itu ia tidak bersifat kekal.

2. Argumen Cosmologi
Argumen ini menyatakan bahwa segala sesuatu di alam ini terjadi melalui proses
sebab dan akibat. Aristoteles menyebutnya dengan istilah penyebab pertama (prima
causa). Pemikiran tersebut juga diadobsi oleh Al-Farabi, seorang filosuf Muslim yang
menyebutnya dengan istilah al-muharrik al awwal (penggerak pertama). Penggerak
pertama tersebut mestilah maha sempurna dan tidak berhajat kepada yang lain. Dia
merupakan akal yang suci (divine, muqaddas). Itulah asal dari segala-galanya, yang
didalam bahasa agama-agama dikenal sebagai tuhan.

3. Argumen Moral
Dalam argument ini mengambil keterangan di dalam Al-quran tentang bukti bukti
keesaan Allah SWT, yaitu:
- Al-Qur'an menggunakan seluruh wujud sebagai bukti. Semua fenomena yang terjadi
di alam semesta merupakan saksi-saksi tentang keberadaan-Nya. Melalui cara ini Al-
Qur'an merangsang nalar manusia untuk memikirkanya hingga sampai kepada satu
kesimpulan dan keyakinan akan kemahakuasaan-Nya.
- Kedua, yaitu menjelaskan rasa yang terdapat dalam jiwa-jiwa manusia. Ada satu
teori di dalam antropologi agama menyebutkan bahwa awal rasa beragama di
kalangan suku-suku primitif adalah adanya rasa kagum dan takut terhadap gejala alam
yang dahsyat. Ketakutan itu mendorong mereka untuk mencari perlindungan sehingga
muncullah pikiran pikiran mereka tentang Yang Maha Kuasa.
- Ketiga, dialog Al-Qur'an yang banyak mengarah serta menyapa akal manusia
sehingga manusia dapat berfikir secara kritis, logis dan sistematis untuk meyakini
adanya Sang Maha Pencipta.

3. Jelaskan konsep tauhid dan aspek-aspek yang terdapat dalam bertauhid!


• Tauhid berasal dari kata wahhada artinya Meng esakan Tuhan. Tauhid menuntun agar
tercapai persamaan persepsi dan sebutan tentang Yang Mahaesa itu yakni Allah.
Tauhid berpangkal dari sebuah pengakuan bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah
yang dirumuskan dalam kalimat singkat dan jitu "la ilaha illahllah".

Aspek – aspek dalam bertauhid, yaitu :


1) Tauhid Rububiyah
Meyakini Allah sebagai satu - satunya tuhan yang mencipta dan memelihara
alam semesta. Aspek rububiyah ini penekanannya ialah kepada sentuhan-
sentuhan kesadaran bahwa hidup manusia selalu berada dalam pemeliharaan
Tuhan.

2) Konsep Uluhiyah
Adalah meyakini Allah sebagai satu-satunya yang wajib disembah. Aspek
uluhiyah ini penekanannya ialah kepada relasi antara hamba dengan
Tuhannya dalam bentuk doa-doa dan penyembahan

3) Tauhid Mulkiyah
Aspek mulkiyah ini penekanannya adalah kepada kesadaran bahwa kekuasaan
tertinggi dan bersifat mutlak hanya ada pada Tuhan, manusia tidak akan
mampu menentang kekuasaan-Nya.

4. Jelaskan konsep dan pembagian syirik beserta contohnya!


Penyimpangan terhadap tauhid atau aqidah yang salah disebut dengan perbuatan
syirik. Syirik adalah lawan dari tauhid. Tauhid berarti mengesakan Allah, sedangkan syirik
berarti memperserikatkan-Nya dengan yang lain.

• Secara garis besar syirik dapat dibedakan dalam dua kategori yaitu syirik besar (jali)
dan syrik kecil (khafi). Yang dikatakan syirik besar ialah mempecayai tuhan selain
Allah yang diikuti dengan pemujaan atau penyembahan kepadanya secara terang-
terangan. Seperti kaum penyembah berhala („ābidul watsani). syirik kecil ialah
keyakinan seorang muslim kepada selain Allah di samping meyakini Allah sebagai
Tuhan yang wajib disembah. Syirik seperti ini dapat juga terjadi di kalangan umat
Islam sendiri, mereka di samping percaya kepada Allah dan menyembah kepada-Nya,
juga mempercayai/meyakini benda-benda atau kekuatan-kekuatan gaib yang dianggap
berpengaruh atau dapat memberikan manfaat atau mudarat. Seperri kepercayaan
terhadap benda-benda atau tempat-tempat keramat dan ramalan-ramalan nasib.

Pembagian syirik beserta contohnya, yaitu:


a) Penyembahan yang semata-mata dihadapkan kepada selain Allah. Seperti
penyembahan kepada berhala (Q.S.Al-Anbiya`/21:52), pohon-pohon, bulan,
bintang dan matahari seperti yang terdapat di kalangan umat di masa N. Ibrahim
dan umat jahiliah sebelum Islam. Atau keyakinan orang-orang majusi kepada dua
kekuatan yang mereka sebut sebagai dewa (tuhan) cahaya yang diyakini sebagai
sumber dari segala kebaikan, dan dewa (tuhan) kegelapan yang diyakini sebagai
sumber dari segala kejahatan.
b) Menyekutukan Allah dengan selain-Nya. Misalnya, keyakinan orang-orang
Nasrani bahwa Isa Al-Masih adalah anak Tuhan (Allah), dan roh kudus yang
keduanya dianggap sebagai oknum Tuhan (Q.S.Al-Maidah/5:72-73).
c) Menjadikan pemimpin-pemimpin agama sebagai Tuhan. Sebagaimana dilakukan
oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani (Q.S.At-Taubah/9:31).
d) Menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhan (Q.S.Al-Furqan/25:43).
e) Keyakinan bahwa hidup di dunia hanya tergantung pada masa sebagaimana
keyakinan kaum dahriyyun/ atheis (Q.S.Al-Jatsiyah/45:24).
f) Sifat riya dalam beramal/ibadah

Anda mungkin juga menyukai