Anda di halaman 1dari 2

HAL 214-215

Sejalan dengan hal tersebut teknik pemeriksaan merupakan cara pembuktian data dari
metode pemeriksaan. Teknik pemeriksaan dalam pemeriksaan pajak dengan teknik pemeriksaan
yang dilakukan akuntan publik tidak terdapat pada pemeriksaan yang mendasar.
Perbedaan antara pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik dan pemeriksaan
pajak, yaitu pemeriksaan pajak lebih memfokuskan pemeriksaan secara mendalam terhadap
bidang-bidang yang diragukan kebenarannya dan pemeriksaan pajak mempunyai kewenangan
untuk mencari dan mengalihkan pendapatan yang tersembunyi di luar pembukuan.

Pelaksaan Pemeriksaan
1. Dalam melakukan Pemeriksaan Lapangan, wewenang Pemeriksaan Pajak adalah sebagai
berikut.
a. Memeriksa dan/atau meminjam buku-buku, catatan-catatan, dan dokumen-dokumen
pendukung lainnya termasuk keluaran atau media komputer dan perangkat elektronik
pengolah data lainnya.
b. Meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dan Wajib Pajak yang diperiksa.
c. Memasuki tempat atau ruangan yang diduga merupakan tempat menyimpan
dokumen, uang, barang, yang dapat memberi petunjuk tentang keadaan usaha Wajib
Pajak dan/atau tempat-tempat lain yang dianggap penting serta melakukan
pemeriksaan di tempat-tempat tersebut.
d. Melakukan penyelenggaraan tempat atau ruangan tersebut pada huruf c, apabila
Wajib Pajak atau wakil atau kuasanya tidak memberikan kesempatan untuk
memasuki tempat atau ruangan dimaksud, atau tidak ada di tempat pada saat
pemeriksaan dilakukan.
e. Meminta keterangan dan/atau data yang diperlukan dari pihak ketiga yang
mempunyai hubungan dengan Wajib Pajak yang diperiksa.
2. Dalam melakukan Pemeriksaan Kantor, wewenang Pemeriksa Pajak adalah sebagai
berikut.
a. Memeriksa dan/atau meminjam buku-buku dan catatan-catatan Wajib Pajak.
b. Meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari Wajib Pajak.
c. Meminta keterangan dan/atau data yang diperlukan dari pihak ketiga yang
mempunyai hubungan dengan Wajib Pajak yang diperiksa.
Atas peminjaman buku-buku dan lain-lain diberikan tanda bukti peminjaman
yang menyebutkan secara terperinci dan jelas mengenai jenis serta jumlahnya.
3. Apabila pada saat dilakukan Pemeriksaan Lapangan, Wajib Pajak atau kuasanya tidak
ada di tempat, maka pemeriksaan tetap dapat dilaksanakan sepanjang ada pihak yang
dapat dan mempunyai kewenangan untuk bertindka selaku yang mewakili Wajib Pajak,
terbatas untuk hal yang ada dalam kewenangannya, dan selanjutnya pemeriksaan ditunda
untuk dilanjutkan pada kesempatan berikutnya.
4. Untuk keperluan pengamanan pemeriksaan, maka sebelum Pemeriksaan Lapangan
ditunda, Pemeriksaan Pajak dapat melakukan penyelengan.
5. Apabila pada saat Pemeriksaan Lapangan Lapangan dilanjutkan setelah dilakukan, Wajib
Pajak atau kuasanya tidak juga ada di tempat, maka pemeriksaan tetap dilaksanakan
dengan terlebih dahulu meminta pegawai Wajib Pajak yang bersangkutan untuk mewakili
Wajib Pajak guna membantu kelancaran pemeriksaan.
6. Jika pegawai Wajib Pajak yang diminta mewakili Wajib Pajak menolak untuk membantu
kelancaran pemeriksaan maka pegawai tersebut harus menandatangani Surat Pernyataan
Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan.
7. Jika terjadi penolakan untuk menandatangani Surat Pernyataan Penolakan Membantu
Kelancaran Pemeriksaan yang ditandatangani oleh Pemeriksa Pajak.
8. Jika Wajib Pajak atau kuasanya tidak memenuhi kewajiban berikut ini:
a. Memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi
dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh,
kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak.
b. Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruang yang dipandang perlu
dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan.
c. Memberikan keterangan yang diperlukan. Oleh karena itu, Wajib Pajak atau kuasanya
harus menandatangani Surat Pernyataan Penolakan Pemeriksaan.
9. Jika terjadi penolakan untuk menandatangani Surat Pernyataan Penolakan Pemeriksaan
sebagaimana dimaksud dalam nomor 8 maka Pemeriksa Pajak membuat Berita Acara
Penolakan Pemeriksaan yang ditandatangani oleh Pemeriksa Pajak.
10. Surat Pernyataan Penolakan Pemeriksaan atau Berita Acara Penolakan Pemeriksaan
sebagaimana dapat dijadikan dasar untuk penetapan besarnya pajak terutang secara
jabatan atau dilakukan penyidikan.

Laporan Pemeriksaan Pajak


Hal-hal yang berkaitan dengan Laporan Pemeriksaan Pajak antara lain sebagai berikut.
1. Laporan Pemeriksaan Pajak digunakan sebagai dasar penerbitan surat ketetapan pajak
dan Surat Tagihan Pajak atau untuk tujuan lain dalam rangka pelaksanaan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
2. Penghitungan besarnya pajak yang terutang menurut Laporan Pemeriksaan Pajak yang
digunakan sebagai dasar penerbitan surat ketetapan pajak dan Surat Tagihan Pajak
sebagaimana nomor 1 yang berbeda dengan Surat Pemberitahuan, diberitahukan kepada
Wajib Pajak.
3. Dalam rangka Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan, Pemeriksa Pajak wajib
memberitahukan secara tertulis kepada Wajib Pajak tentang hasil pemeriksaan berupa
hal-hal yang berbeda antara Surat Pemberitahuan dengan hasil pemeriksaan untuk
ditanggapi Wajib Pajak.
4. Atas pemberitahuan tersebut Wajib Pajak wajib menyampaikan tanggapan secara tertulis.
5. Berdasakan tanggapan tertulis dari Wajib Pajak, Pemeriksa Pajak mengundang Wajib
Pajak untuk menghadiri Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan.

Anda mungkin juga menyukai