Anda di halaman 1dari 9

Matematika Ekonomi

KONSEP MATRIKS

Learning Outcome (Capaian Pembelajaran)


Mahasiswa mampu memahami mengenai matriks dan memahami
bagaimana pengoperasian penjumlahan, pengurangan dan perkalian
matrik dan menghitung determinan matriks bujursangkar.

Softskill/Karakter : Memahami Materi dan mampu membuat gambar


dari fungsi kuadrat dengan baik dan benar
Materi:
1.1 Pengertian Matriks
1.2 Penjumlahan dan Pengurangan Matriks
1.3 Perkalian Matriks
1.4 Mencari Determinan dari Matrik Bujursangkar

I. Matriks dan Vektor

Matriks adalah kumpulan bilangan yang disajikan secara teratur dalam baris

dan kolom yang membentuk suatu persegi panjang, serta termuat di antara

sepasang tanda kurung. Secara umum matriks dituliskan sebagai:

�11 �12 �13


A= �21 �22 �23
�31 �32 �33

Penulisan matriks dapat menggunakan tanda kurung biasa atau kurung suki.

Bilangna-bilangan yang terkandung di dalam suatu matriks dinamakan ordo

Jajaran horozontal ordo matriks dinamakan baris sedangkan jajaran vertika

matriks dinamakan kolom.

Ordo suatu matriks secara umum dilambangkan dengan notasi aij dimana i

menunjukkan baris sedangkan j menunjukkan kolom. Sehingga aij berarti ordo

matriks A pada baris ke i dan kolom ke j.

Yeniwati,SE,ME 1
Matematika Ekonomi

Setiap matriks terdiri dari satu atau sejumlah baris dan satu atau sejumlah kolom,

tetapi jumlah baris dan jumlah kolom suatu matriks tidak harus sama. Matriks

yang terdiri dari m baris dan n kolom dinamakan matirks berukuran m x n atau

matriks berordo m x n. Dengan demikian banyakanya baris dan kolom

melambangkan ukuran atau ordo dari matriks yang bersangkutan. Matriks yang

jumlah baris dan kolomnya sama (m =n) dinamakan matriks bujursangkar

(square matrix).

Matriks tidak mempunyai nilai numerik. Artinya meskipun matriks merupakan

suatu kumpulan bilangan, tetapi ia sendiri tidak melambangkan suatu bilangan,

tetapi ia sendiri tidak melambangkan suatu bilangan. Hal ini berbeda dengan

determinan, yang bersifat numerik.

Vektor adalah bentuk matriks khusus yang hanya mempunyai satu baris atau

satu kolom. Dalam hal ini dibedakan dua macam vektor yaitu vektor baris dan

vektor kolom.

Vektor baris adalah matriks sebaris atau mataraiks berbaris tunggal. Sedangkan

vektor kolom adalah matriks sekolom atau amtriks berkolom tunggal.

Suatu vektor biasanya dilambangkan dengan sebuah huruf kecil bercetak tebal

atau huruf kecil biasa beranak panah diatasnya. Selain itu bisa pula

dilambangkan dengan huruf besar mengingat vektor pada dasarnya juga

merupakan sebuah matriks, yakni matriks berordo m x 1 (vektor kolom) atau

berordo 1 x n (vektor baris).

Contoh vektor baris:

�= 2 4 3

Yeniwati,SE,ME 2
Matematika Ekonomi

Contoh vektor kolom:

−2
�= 6
8

Unsur suatu vektor dilambangkan dengan huruf kecil sesuai dengan nama

vektornya dan diikuti oleh indeks kolom atau indeks barisnya. Dengan demikian

a..j berarti menunjukkan unsur vektor baris a kolom ke j sedangakan ai..

menunjukkan unsur dari vektor kolom a baris ke i.

Dua buah matriks dikatakan sama misal A = B apabila kedua ordonya sama dan

semua unsur yang terkandung di dalamnya sama . Jika A tidak sama dengan

matriks B ditulis A≠ B.

II. Penjumlahan dan Pengurangan Matriks

Dua matriks hanya dapat dijumlahkan atau dikurangkan apabila keduanya

berordo sama. Jumlah selisih dua matriks A = [aij] dan B =[bij] adalah matriks

baru C =[cij] yang berordo sama, yang unsur-unsurnya merupakan jumlah atau

selisih unsur-unsur A dan B.

A ± B + C dimana cij = aij ± bij

Contoh:

2 −3 5 1 6 2 3 3 7
8 2 4 + 0 4 6 = 8 6 10
−1 5 3 5 4 3 4 9 6

Yeniwati,SE,ME 3
Matematika Ekonomi

2 −3 5 1 6 2 1 −9 3
8 2 4 − 0 4 6 = 8 −2 −2
−1 5 3 5 4 3 −6 1 0

Karena penjulahan antar bilangan bersifat komutatif dan asosiatif. Dan karena

matriks adalah kumpulan bilangan, maka untuk penjumlahan antar matriks

berlaku juga kaidah komutatif dan akidah asosiatif.

Kaidah Komutatif :A+B =B+A


Kaidah Asosiatif : A + ( B + C) = (A + B) + C = A + B + C

III. Perkalian Matriks

Dua buah matriks hanya dapat dikalikan apabila jumlah kolom matriks yang

dikalikan sama dengan jumlah baris dari matriks pengalinya. Hasil kali dua

buah matriks A mxn dengan B nxp adalah sebuah matriks baru C mxp yang unsur-

unsurnya merupakan perkalian silang unsur-unsur baris matriks A dengan

unsur-unsur kolom matriks B.

A mxn X B nxp = C mxp

Bila, matriks A dan B seperti diberikan di bawah ini, maka A.B adalah sebagai

berikut :

Yeniwati,SE,ME 4
Matematika Ekonomi

Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa ordo hasil kali dua buah matriks

bergantung pada banyak baris matriks pertama dan banyak kolom matriks

kedua.

Amxn . Bnxk = Cmxk

Contoh:

A2x3 dikali dengan B3x3 akan menghasilkan matriks C2X3

A3X4 dikali dengan B4x2 akan menghasilkan matriks C3X2

A3X1 dikali dengan B1x3 akan menghasilkan matriks C3X3

A1X3 dikali dengan B3X1 akan menghasilkan matriks C1X1

Contoh

Matriks A dan B masing-masing seperti di bawah ini. Tentukan A.B dan B.A

Pembahasan :

A2X2 dikali dengan B2X2 akan menghasilkan matriks 2x2.

Yeniwati,SE,ME 5
Matematika Ekonomi

B2X2 dikali dengan A2X2 akan menghasilkan matriks 2x2.

Dari hasil yang diperoleh dapat kita lihat bahwa AB ≠ BA

Contoh 2

2 −3 5
�2�3 =
8 2 4

3 5
�3 � 2 = 6 −7
2 9

Maka A 2x3 X B 3x2 = C 2x2

�11 �12
�21 �22

−2 76
���� �� = � =
44 62

Contoh 3:

Tentukan hasil dari A.B :

Yeniwati,SE,ME 6
Matematika Ekonomi

Pembahasan :
A4X3 dikali dengan B3X2 akan menghasilkan matriks ordo 4x2

Untuk perkalian antar matriks berlaku kaidah asosiatif dan kaidah distributif

tetapi tidak berlaku kaidah komutatif.

Kaidah Asosiatif : A (BC) = (AB) C = ABC


Kaidah Distributif : A ( B + C) = AB + AC
(A + B ) C = AC + BC

IV. Determinan Matriks

Determinan dari sebuah matriks adalah unsur-unsur sebuah matriks

bujursangkar dalam bentuk determinan, yaitu di antara sepasang garis tegak

atat ll. Determinan dari matriks A biasanya dituliskan dengan notasi I A I atau

DA.

Yeniwati,SE,ME 7
Matematika Ekonomi

Determinan berbeda dari matriks dalam tiga hal:

1. Bahwa determinan unsur-unsurnya diapit dengan sepasang garis tegak,

sedangkan matriks unsur-unsurnya diapit dengan tanda kurung.

2. Determinan senantiasa berbentuk bujursangkar (jumlah baris – jumlah

kolom, m= n) sedangkan matriks tidak harus demikian.

3. Determinan mempunyai nilai numerik tetapi tidak demikan halnya dengan

matriks.

Pencarian nilai numerik dari suatu determinan dapat dilakukan dengan

cara mengalikan unsur-unsurnya seara diagonal.

�11 �12
Matriks A = � �22
21

�11 �12
Determinannya: � = �21 �22
�11 �12
Nilai numeriknya : � = �21 �22 = a11a22 – a21a12

Contoh 1:

Matriks

2 3
4 5

Determinananya

2 3
= 2.5 – 4.3 = -2
4 5

Contoh 2:

Matriks

Yeniwati,SE,ME 8
Matematika Ekonomi

1 2 3
4 5 6
7 8 9

Determinannya

1 2 3
4 5 6 = (1.5.9 + 2.6.7 + 3.8.4) - ( 7.5.3+4.2.9+1.6.8) = 0
7 8 9

KESIMPULAN

Matriks adalah kumpulan bilangan yang disajikan secara teratur dalam baris

dan kolom yang membentuk suatu persegi panjang, serta termuat di antara sepasang

tanda kurung. Dalam penjumlahan matriks baris dan kolom pada matriks pertama

harus sama dengan jumlah dan kolom matriks kedua. Hasil kali dua buah matriks A

mxn dengan B nxp adalah sebuah matriks baru C mxp yang unsur-unsurnya merupakan

perkalian silang unsur-unsur baris matriks A dengan unsur-unsur kolom matriks B.

Determinan matariks hanyaa dapat dihitung pada matriks bujursangkar.

Latihan

1. Hitunglah determinan matriks dibawah ini!

5 6 9
2 7 2
−4 4 7

Yeniwati,SE,ME 9

Anda mungkin juga menyukai