Anda di halaman 1dari 23

MATRIKS

KELOMPOK 1
ANGGOTA KELOMPOK :

01 Alcleandro Cahya N 05 Nasriani

02 Amelia Ramadhani 06 Nico Achmad R

03 Begti Rihasti 07 Rido Agustianur S

04 M. Abdul R.A
KONSEP
KONSEP
MATRIKS
MATRIKS
1. PENGERTIAN, NOTASI, DAN ORDO MATRIKS
Matriks adalah susunan yang di tulis menurut kolom dan baris serta diletakkan
dalam tanda kurung. Susunan bilangan membentuk persegi atau persegi panjang. Nama
matriks menggunakan hurus besar,misalnya matriks A
CONTOH :

0 4 8
𝐴= 7 3 2
5 1 6

Bilangan-bilangan dalam matriks disebut anggota atau elemen matriks. Matriks A mempunyai
3 baris dan 3 kolom sehingga matriks A matrisk berordo 3x3. Ordo adalah suatu yang
menyatakan akan banyaknya baris dan kolom.
BENTUK UMUM :

𝑎11 𝑎12 … 𝑎1𝑛


𝑎21 𝑎22 … 𝑎2𝑛
𝐴= … … … …
𝑎𝑚𝑖 𝑎𝑚2 … 𝑎𝑚𝑛
2. JENIS MATRIKS
Jenis Matriks dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan banyak baris atau kolom
dan berdasarkan pola elemen.
BERDASARKAN BANYAK BARIS DAN KOLOM
1. Matriks baris adalah matriks yang terdiri atas 1 baris.
2. Matriks kolom adalah matriks yang terdiri atas 1 kolom.
3. Matriks persegi panjang adalah matriks memiliki m baris dan n kolom (dengan m≠n).
4. Matriks persegi adalah matriks yang memiliki baris dan kolom sama banyak.

JENIS MATRIKS BERDASARKAN POLA ELEMEN


1. Matriks nol adalah matriks yang semua elemennya bernilai 0 (nol)
2. Matriks diagonal adalah matriks persegi dengan elemen pada diagonal utama tidak
semua bernilai nol, tetapi semua elemen lain bernilai nol.
3. Matriks identitas adalah matriks persegi dengan semua elemen diagonal utama berupa 1
bilangan, sedangkan semua elemen lain bernilai nol.
4. Matriks segitiga terdiri atas matriks segitiga bawah dan segitiga atas. Matriks segitiga
bawah adalah matriks persegi yang setiap elemen di atas diagonal utama bernilai nol (0)
sedangkan matriks segitiga atas adalah matriks persegi yang setiap elemen dibawah
diagonal utama bernilai nol (0)
3. TRANSPOS MATRIKS
Transpos matriks adalah matriks baru yang diperoleh dengan cara menukar elemen-
elemen baris menjadi elemen kolom atau sebaliknya. Misalkan diketahui matriks A berordo mxn
dengan semua anggota aij. Semua elemen anggota baris matriks A ditulis menjadi elemen-elemen
kolom matriks B. Akibatny, matriks b mempunyai anggota aij. Matriks b di sebut matriks A serta
dinotasiikan dengan AT

Contoh :

5 6
𝐴= 2 4
4 9

Jadi, Tranpos Matriks adalah

5 2 4
𝐴𝑇 =
6 4 9
4. KESAMAAN MATRIKS
Kesamaan dua matriks adalah dua matriks apabila mempunyai ordo sama dan
elemen elemen yang seletak nya bersesuaian dari ke dua matriks teraebut sama. Matriks A dan
Matriks B memiliki kesamaan dua matriks jika memenuhi persyaratan berikut:
1. Kedua Matriks memiliki ordo yang sama.
2. Setiap Elemen atau komponen yang seletak memiliki nilai yang sama besarnya

Contoh :
7 5𝑎 − 𝑏 7 10
Diketahui matriks 𝐴 = dan 𝐵 = , nilai a dan b jika Matriks A=B
2𝑎 + 3 14 5 14

7 5𝑎 − 𝑏 7 10
=
2𝑎 + 3 14 5 14
Maka diperoleh:
2a+3=5 5a-b=10
2a=5-3 5(1)-b=10
2a=2 5-b=10
a=1 -b=10-5
-b=5
b=-5
OPERASI
OPERASI
MATRIKS
MATRIKS
1. Penjumlahan Matriks
Penjumlahan matriks adalah operasi penjumlahan dua matriks dengan menjumlahkan komponen-
komponennya yang seletak. Dua matriks dapat dijumlahkan jika jumlah baris dan kolomnya sama. Matriks hasil
penjumlahannya juga akan memiliki ordo yang sama. Pada penjumlahan matriks berlaku sifat sifat berikut.
a. Sifat komutatif, yaitu A+B = B+Ab.
b. Sifat asosiatif, yaitu A+ (B+C) = (A+B) +Cc.
c. A+O =O+A=A dengan O adalah matriks nol. Matriks 0 disebut umur identitas penjumlahan matriks
d. A+(-A) = (-A) + A = O. Matriks -A disebut lawan matrik A. Elemen elemen matriks -A bernilai sama dengan elemen
elemen matriks A tetapi berlawanan tanda. Matriks -A disebut invers penjumlahan matriks A
e. (A+B)' = A' + B’

CONTOH :
7 1 5 2
A+B= +
4 8 8 3
7+5 1+2
=
4+8 8+3
12 3
=
12 11
2. Pengurangan Matriks
Matriks A dan matriks B dapat saling dikurangkan jika ordo kedua matriks sama. Pengurangan dilakukan
dengan mengurangkan elemen-elemen yang seletak.

𝑎 𝑏 𝑝 𝑞 𝑎−𝑝 𝑏−𝑞
- =
𝑐 𝑑 𝑟 𝑠 𝑐−𝑟 𝑑−𝑠

CONTOH :
2 3 3 1
Diketahui matriks 𝑃 = dan matriks 𝑄 = , Tentukan P-Q
6 9 7 5

JAWAB
2 3 3 1
P-Q= -
6 9 7 5
2−3 3−1
=
6−7 9−5
−1 2
=
−1 4
3. Perkalian skalar dengan matriks
Perkalian skalar dengan matriks berarti mengalikan semua elemen matriks dengan sebuah bilangan.
Bilangan itu biasanya dinotasikan dengan k. Untuk matriks A dan B yang berordo sama dan k1, k2 anggota bilangan real
maka berlaku sifat-sifat berikut:
1. Sifat distributive : (k1+k2)A=k1A+K2A
2. Sifat distributive : k1(A+B)=k1A+K2B
3. Sifat asosiatif : k1(k2A)=k1k2A

CONTOH :
4. Perkalian Dua matriks
Misalkan matriks A berordo m x n dan matriks B berordo n x p. Perkalian matriks A x B menghasilkan matriks
baru berordo m x p. Secara umum, perkalian matriks A x B berbeda dengan perkalian matriks B x A. Misalkan semua hasil
kali dan hasil penjumlahan terdefinisi untuk matriks A,B, dan C serta untuk k bilangan real. Pada operasi matriks berlaku
sifat” berikut
1. Sifat tidak komutatif :𝐴𝐵 ≠ 𝐵𝐴
2. Sifat asosiatif : A(BC) = (AB)C
3. Sifat distributif kiri :A(B+C)=AB+AC atau A(B-C)= AB-AC
4. Sifat distributif kanan : (B+C)A = BA=CA atau (B-C)=BA-CA
5. Sifat asosiatif : k(AB)= (kA)B = A(kB)
6. Pada matriks persegi terdapat suatu matriks identitas 1 sedemikian sehingga berlaku IA=AI=A
7. Jika AB = O belum tentu A=O atau B=O
8. Jika AB =AC belum tentu B=C
9. Jika AT dan BT berturutut-turut adalah transpos dari matriks A dan matriks B berlaku ; (AB)T =BTAT
4. Perkalian Dua matriks
CONTOH :
3 6 1 2
Diketahui matriks 𝑃 = dan matriks 𝑄 = , Tentukan P.Q
2 4 4 5

JAWAB
3 6 1 2
P.Q= .
2 4 4 5
3.1 + 6.4 3.2 + 6.5
=
2.1 + 4.4 2.2 + 4.5
3 + 24 6 + 30
=
2 + 16 4 + 20
27 36
=
18 24
5. Pemangkatan matriks
Operasi matriks tidak mengenal perpangkatan. Perpangkatan yang dimaksud dalam operasi matriks adalah
perkalian berulang suatu matriks dengan matriks itu sendiri. Syarat agar suatu matriks bisa dipangkatkan adalah, matriks
tersebut haruslah matriks persegi atau matriks bujur sangkar. Dengan demikian, perpangkatan suatu matriks persegi
adalah perkalian matriks persegi dengan dirinya sendiri sebanyak jumlah pangkatnya.
An = A. A. A. A. A.... A(sebanyak n faktor)

CONTOH :
1 0
Diketahui matriks A = maka A2
2 4

JAWAB :
A2= A.A
1 0 1 0
=
2 4 2 4
1.1 + 0.2 1.0 + 04
=
2.1 + 4.2 2.0 + 4.4
1 0
=
10 16
DETERMINAN
DETERMINAN DAN
DAN INVERS
INVERS
MATRIKS
MATRIKS
1. Determinan Matriks
Dalam bidang aljabar linear, determinan adalah nilai yang dapat dihitung dari unsur suatu matriks
persegi.Determinan matriks A ditulis dengan tanda det(A), det A, atau |A|. Determinan dapat dianggap sebagai faktor
penskalaan transformasi yang digambarkan oleh matriks

A. Apabila matriksnya berbetuk 2 × 2, rumus untuk mencari determinan adalah:

B. Apabila matriksnya berbentuk 3 × 3 matrix A, rumusnya adalah:


C. Jenis matriks berdasarkan nilai determinan
Misalnya diketahui matriks A. jika nilai det (A)=0, matriks A disebut matriks seingular. Jika det (A)≠
0, matriks A disebut matriks nonsingular

D. Sifat-sifat determinan matriks


Misalkan A dan B merupakan matriks persegi , berlaku sifat-sifat berikut:
1. det (A)= det(AT)
2. det (kA)=k2 det (A) untuk A2x2 dan det (kA)=K3 det (A) untuk A3x3
3. det (AB) =det (A) det (B)
4. det (An)= (det(A))n

CONTOH
16 6 6 −5
Diketahui matriks A= dan matriks 𝐵 = , Tntukan determinan A dan determinan B
12 4 10 −8
Jawab
det (A)=16x4 -6x12 det (B)=6x(-8)-(-5)x10
=64-72 =-48+50
=-8 =2
Jadi determinan A adalah -8 Jadi determinan B adalah 2
2. Invers matriks
1. Pengertian invers matriks
Invers matriks Invers matriks adalah kebalikan (invers) dari sebuah matriks yang apabila matriks tersebut
dikalikan dengan inversnya, akan menjadi matriks identitas

2. Rumus invers matriks


Rumus invers matriks 2x2

𝑎 𝑏
Invers matriks 𝐴
dirumuskan dengan
𝑐 𝑑
− 1 𝑑 −𝑏 1 𝑑 −𝑏
𝐴 1= =
det 𝐴 −𝑐 𝑎 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐 −𝑐 𝑎

Rumus invers matriks 3x3


𝑎 𝑏 𝑐
Jika 𝐴 = 𝑑 𝑒 𝑓 invers matriks Adalah
𝑔 ℎ 𝑖

−1 1
𝐴 = Adj A dengan
det 𝐴
det(A)= 𝐴 = 𝑎𝑒𝑖 + 𝑏𝑓𝑔 + 𝑐𝑑ℎ − 𝑐𝑒𝑔 − 𝑎𝑓ℎ − 𝑏𝑑𝑖

𝑒 𝑓 𝑏 𝑐 𝑏 𝑐

ℎ 𝑖 ℎ 𝑖 𝑒 𝑓
𝑑 𝑓 𝑎 𝑐 𝑎 𝑐
Adj 𝐴 = − 𝑔 𝑖 − 𝑑 𝑓
𝑔 𝑖
𝑑 𝑒 𝑎 𝑏 𝑎 𝑏

𝑔 ℎ 𝑔 ℎ 𝑑 𝑒

3. Sifat-sifat invers matriks


Jika A dan B merupakan matriks persegi yang berordo sama dan mempunyai invers . Berlaku sifat-sifat
berikut:
1. AA-1 = A-1A =I
2. (AB)-1=B-1A-1
3. (A-1)-1=A
4. (An)-1=(A-1)ndengan n=0,1,2,3…..
1 −
5. (kA)-1=𝑘 𝐴 1
6. (AT)-1=(A-1)T
7. (KA-1)n=kn(A-1)n
CONTOH :

7 −4 9 7
Diketahui matriks P= dan matriks 𝑄 = , Tentukan invers matriks Q dan invers matriks P
8 −5 5 4
Jawab:
7 −4
9 7 A. Diketahui matriks P=
A. Diketahui matriks Q = 8 −5
5 4 det (P)=7x(-5)-(-4)x8
det (Q)=9x4-7x5 =-35+32
=1 =-3
1 4 −7
Q-1=det(𝑄) P-1=
1 −5 4
−5 9 det(𝑃) −8 7
1 4 −7 4 −7
=1 = 5 4
−3
−5 9 −5 9 1 −5 4 3
4 −7 =− 3 = 8 7
Jadi invers matriks Q adalah Q-1= −8 7 −3
−5 9 3
5 4
−3
3
Jadi invers matriks Q adalah 8 7

3 3
LATIHAN
LATIHAN SOAL
SOAL
9 7
1. Diketahui matriks 𝑅 = , tentukan
8 2
a. Transpos matriks R
b. Determinan matriks R
c. transpos matriks

6 9 1 2 5
2. Diketahui matriks 𝑉 = 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑡𝑟𝑖𝑘𝑠 𝐿 = tentukan
9 4 6 9 4
a. Matriks N jika N=3V+L
b. Matriks R jika R=VLT

𝑥−𝑦 2𝑥 + 1 45 9 40 50
3. Nilai x yang memenuhi persamaan + = adalah
−3 5 4𝑦 − 3 𝑥+𝑦 94 50
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai