3 Matriks Elementer
Definisi : jika diberikan matriks-matriks A = [𝑎𝑖𝑗 ] dan 𝐵 [𝑏𝑖𝑗 ] yang masing-masing berukuran
m x n, maka A + B = [𝑎𝑖𝑗 + 𝑏𝑖𝑗 ]
Hasil jumlah dua matriks berukuran m x n tersebut berupa matriks berukuran m x n dengan
entri-entrinya merupakan penjumlahan entri-entri matriks A dan B yang bersesuaian.
Contoh:
Diberikan matriks-matriks A dan B yang masing-masing berukuran 2x4
0 1 2 −3 4 −2 1 −3
𝐴= ,𝐵 =
4 −2 1 −3 3 −4 8 −1
Contoh soal:
1 4 0 2
𝐴= 𝐵= maka
4 5 4 3
1 4 0 2 1−0 4−2 1 2
𝐴−𝐵 = – = =
4 5 4 3 4−4 5−3 0 2
Matriks dan Operasi Matriks
Perkalian Skalar
Definisi : jika diberikan matriks-matriks A = [𝑎𝑖𝑗 ] berukuran mxn dan bilangan real k,
maka
kA = [𝑘𝐴𝑖𝑗 ]: dengan kata lain, hasil kali matriks A dan skalar k berupa matriks yang
entri-entrinya k dikali entri-entri pada matriks A.
Contoh: diberikan skalar 2 dan matriks A maka
0 1 2 −3
𝐴=
4 −2 1 −3
Hasil kali A dan k adalah
Definisi: perkalian matriks adalah proses mengalikan setiap elemen baris pada
matriks pertama dengan elemen kolom pada matriks kedua. Hasilnya kemudian
dijumlahkan untuk memperoleh hasil akhir perkalian matriks. Syarat utama
perkalian matriks adalah jumlah kolom pada matriks pertama harus sama dengan
jumlah baris pada matriks kedua.
Contoh
1. matriks 3x2 dikalikan dengan matriks 2x3, maka hasilnya adalah matriks berukuran
3x3
2. apabila matriks 2x3 dikalikan dengan matriks 3x3, maka hasilnya adalah matriks
berukuran 2x3
𝑎 𝑏 𝑝 𝑞 𝑎𝑝 + 𝑏𝑟 𝑎𝑞 + 𝑏𝑠
𝑥 =
𝑐 𝑑 𝑟 𝑠 𝑐𝑝 + 𝑑𝑟 𝑐𝑞 + 𝑑𝑠
Matriks dan Operasi Matriks
Perkalian Matriks
Contoh soal
3 2 4 8 3𝑥4 + 2𝑥6 3𝑥8 + 2𝑥1
𝑥 =
5 1 6 1 5𝑥4 + 1𝑥6 5𝑥8 + 1𝑥1
12 + 12 24 + 2
=
20 + 6 40 + 1
24 26
=
26 41
Matriks dan Operasi Matriks
Transpos Matriks
Jika diberikan A yaitu matriks berukuran m x n, maka dapat
diperoleh matriks lain, sebut saja B, yang berukuran n x m dengan
cara mengubah baris ke-i matriks A menjadi kolom ke-i matriks B. Misalkan A dan B adalah
Matriks B ini dinamakan transpos matriks A, yang dinotasikan matriks-matriks yang
dengan 𝐴𝑡 maka 𝐴𝑡 = [𝑎𝑖𝑗 ] ordenya sama, k adalah
Contoh. Diberikan matriks A
5 −3 1 0 suatu bilangan real. Maka:
A = 9 7 12 14 (a) 𝐴𝑡 𝑡 = A
−7 2 6 8
Maka transpos matriks tersebut adalah:
(b) 𝐴 + 𝐵 𝑡 = 𝐴𝑡 + 𝐵𝑡
5 9 −7 (c) 𝑘𝐴 𝑡 = 𝑘𝐴𝑡
𝐴𝑡 = −3 7 2
1 12 6
0 14 8
Aturan-Aturan Ilmu Hitung Matriks
1 Matriks Bujur Sangkar
2 Matriks Diagonal
Suatu matriks dimana jumlah baris = jumlah Matriks bujur sangkar dimana elemen-elemen
kolom. pada diagonal utamanya tidak semua elemennya
𝑎11 𝑎12 … 𝑎1𝑛
nol, sedangkan ubsur-unsur yang lain adalah nol.
A= 𝑎21 𝑎22 … 𝑎2𝑛 5 0 0 2 0 0
… … … … Contoh: 0 2 0 , 0 0 0
A: matriks bujur sangkar berukuran n x n
0 0 3 0 0 0
Diagonal utama A: a11, a12, ..., ann.
4 3
Contoh: A2x2 =
2 1
4 Matriks Simetris
1 0 1 0
→ OBE : Mengalikan baris 2 dengan -3
0 1 0 −3
Matriks Elementer
Teorema
Misalkan E adalah matriks elementer yang dibentuk dengan
melakukan sebuah OBE tertentu pada Inxn .
Jika OBE yang sama dikenakan pada sebarang matriks Amxn maka
hasilnya sama dengan hasil kali EA.
Matriks Elementer
Contoh penerapan teorema
Misalkan didefinisikan matriks A dan E sebagai berikut
2 −4 7 1
𝐴= 3 −1 0 1
−3 2 5 0
1 0 3
𝐸= 0 1 0 OBE : 3b3 + b1 → b1
0 0 1
1 0 3 2 −4 7 1
𝐸𝐴 = 0 1 0 3 −1 0 1
0 0 1 −3 2 5 0
1.2 + 0.3 + 3. −3 1. −4 + 0. −1 + 3.2 1.7 + 0.0 + 3.5 1.1 + 0.1 + 3.0 −7 2 22 1
𝐸𝐴 = 0.2 + 1.3 + 0. −3 0. −4 + 1. −1 + 0.2 0.7 + 1.0 + 0.5 0.1 + 1.1 + 0.0 = 3 −1 0 1
0.2 + 0.3 + 1. −3 0. −4 + 0. −1 + 1.2 0.7 + 0.0 + 1.5 0.1 + 0.1 + 1.0 −3 2 5 0
Matriks Elementer
Kesimpulan yang kita peroleh adalah bahwa jika kita mengenakan OBE: 3b3 + b1 → b1
Pada matriks A maka hasilnya akan sama dengan hasil kali EA. Jadi 𝐴 3b3 + b1 → b1 𝐸𝐴
bernilai benar.
Metode untuk Mencari Invers Matriks
a. Mencari Invers dari Suatu Matriks
𝑎 𝑏
Matriks A = mempunyai invers jika 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐 ≠ 0, yaitu :
𝑐 𝑑
𝑑 𝑏
1 1 𝑑 −𝑏 𝑎𝑑−𝑏𝑐
− 𝑎𝑑−𝑏𝑐
𝐴−1 = 𝑑𝑒𝑡 𝑎𝑑𝑗 𝐴 = 𝑎𝑑−𝑏𝑐 = 𝑐 𝑎
𝐴 −𝑐 𝑎 − 𝑎𝑑−𝑏𝑐 𝑎𝑑−𝑏𝑐
Contoh :
5 6
Invers Matriks A = adalah
2 4
1 4 −6 1 4 −6 1 4 −6
𝐴−1 = 5.4−2.6 = 20−12 =8
−2 5 −2 5 −2 5
1 4 −6
𝐴−1 =
8 −2 5
Metode untuk Mencari Invers Matriks
b. Mencari Invers dari Adjoin Matriks
−18 2 4
Sehingga diperoleh matriks kofaktor dari A adalah −11 14 5
−10 −4 −8
dan adjoin dari A (transpose matriks kofaktor) adalah
−18 −11 −10
adj.(A) = 2 14 −4
4 5 −8
Metode untuk Mencari Invers Matriks
Maka invers nya adalah
−18 −11 −10
1
A-1 = − 46 . 2 14 −4
4 5 −8
9 11 5
23 46 23
−1 −7 2
A-1 = 19 23 23
−2 −5 4
23 46 23
Metode untuk Mencari Invers Matriks
c. Mencari Invers dengan Menggunakan Operasi Baris Elementer
Seperti yang kita ketahui : A . A−1 = I
Untuk matriks bujur sangkar secara umum, invers dari matriks tersebut dapat dicari dengan
menggunakan Operasi Baris Elementer (OBE). Misal A adalah matriks bujur sangkar sebarang.
Sehingga dapat dinyatakan sebagai berikut.
𝐴 ∶ 𝐼 𝑂𝐵𝐸 𝐼 ∶ 𝐴−1
1 2 3
Contoh : Tentukan invers dari A = 0 1 0
2 1 1
Untuk mencari invers, sebelumnya matriks A dan matriks I digabungkan menjadi
𝐴 ∶ 𝐼 . Selanjutnya dilakukan OBE sedemikian sehingga matriks A menjadi matriks I dan
matriks I menjadi matriks 𝐴−1 atau 𝐼 ∶ 𝐴−1
Metode untuk Mencari Invers Matriks
1 2 3 : 1 0 0
𝐴∶𝐼 = 0 1 0 : 0 1 0
2 1 1 : 0 0 1 B3 – 2B1
1 2 3 : 1 0 0 -2B2 + B1
𝐴∶𝐼 = 0 1 0 : 0 1 0
0 −3 −5 : −2 0 1 B3 + 3B2
1 0 3 : 1 −2 0
𝐴∶𝐼 = 0 1 0 : 0 1 0
1
0 0 −5 : −2 3 1 B3(− 5)
Metode untuk Mencari Invers Matriks
1 0 3 : 1 0 0 B1 - 3B3
0 : 0 1 0
𝐴∶𝐼 = 0 1 2 3 1
0 0 1 : − −
5 5 5
1 1 3
1 0 0 : −5 − 5 5
𝐴∶𝐼 = 0 1 0 : 0 1 0 = 𝐼 ∶ 𝐴−1
2 3 1
0 0 1 : 5 −5 −5
Teorema:
Jika A dan B matriks tak singular berukuran sama, maka AB mempunyai invers dan berlaku
(𝐴𝐵)−1 = 𝐵 −1 𝐴−1 .
Persamaan dan Keterbalikan
Teorema 1: Setiap sistem linear memiliki nol, satu, atau banyak solusi tak terbatas. Tidak ada
kemungkinan lain.
Bukti : Jika AX=B adalah sistem persamaan linear, maka salah satu dari hal berikut ini benar: (a)
sistem tidak memiliki solusi, (b) sistem memiliki tepat satu solusi, atau (c) sistem memiliki lebih dari
satu solusi. Buktinya akan lengkap jika kita dapat menunjukkan bahwa sistem memiliki banyak solusi
tak terbatas dalam kasus (c).
Asumsikan bahwa 𝐴X= B memiliki lebih dari satu solusi, dan misalkan x0 = x1 − x2, di mana x1 dan x2 adalah dua
solusi yang berbeda. Karena x1 dan x2 berbeda, matriks x0 tidak nol; bahkan,
𝐴x0 = 𝐴(x1 −x2) = 𝐴x1−𝐴x2 = B−B=0
Jika sekarang kita misalkan 𝑘 suatu skalar, maka
𝐴(x1 +𝑘x0) = 𝐴x1 +𝐴(𝑘x0) =𝐴x1 + 𝑘(𝐴x0) =B+𝑘.0=B
Tetapi ini mengatakan bahwa x1 + 𝑘x0 adalah solusi dari 𝐴X = B. Karena x0 tidak nol dan ada banyak pilihan
untuk k, sistem AX=B memiliki banyak solusi tanpa batas.
Persamaan dan Keterbalikan
Bukti
Teorema 2 Karena A (𝐴−1 𝐵) = 𝐵 , jika diambil X = 𝐴−1 𝐵 maka
Jika A adalah matriks nonsingular
X sebuah penyelesaian dari AX = B. Misal X𝑜 adalah
berukuran n x n, maka AX=B
memiliki tepat satu solusi, yaitu sembarang solusi yang lain. Kita akan menunjukkan
X = 𝐴−1 𝐵, untuk setiap matriks B bahwa X𝑜 juga merupakan solusi dari AX = B. karena
yang berukuran n x 1. X𝑜 adalah sembarang solusi, maka berlaku 𝐴𝑋𝑜 =
𝐵. Dengan mengalikan kedua ruas dengan
𝐴−1 , diperoleh X𝑜 = 𝐴−1 𝐵. Dengan demikian AX=B
hanya memiliki satu solusi yaitu 𝑋= 𝐴−1 𝐵 .
Persamaan dan Keterbalikan
Sifat-sifat Matriks yang dapat dibalik
Teorema: Misalkan A adalah matriks bujur sangkar, kita dapat mencari matriks B
sehingga memenuhi AB=BA=1. Maka A dapat dibalik (invertible) dan B dinamakan
invers dari A.
TEOREMA Ekuivalen :
Jika A adalah matriks 𝑛 × 𝑛 maka pernyataan berikut ini ekuivalen, yaitu
semua benar atau semua salah.
(a) A dapat dibalik.
(b) AX = 0 hanya memiliki satu solusi trivial.
(c) A ekuivalen baris terhadap In.
(d) AX=B konsisten untuk tiap tiap matriks B yang berukuran nx1
Latihan Soal
1 2 3 2
1. Tentukan invers dari matriks A = , matriks B = , dan matriks AB =
1 3 2 2
7 6
9 8
2.