Anda di halaman 1dari 53

3

MATRIX

Transpose Similarity of TwoMatrixes

Kinds Operation

2
Definition
, Determinant
andInverse
Notation,
Order

Kompetensi Dasar

- Menjelaskan definisi dan jenis-jenis matriks.

- Menjelaskan matriks dan kesamaan matriks dengan menggunakan


masalah kontekstual dan melakukan operasi pada matriks yang
meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar, dan perkalian,
serta transpose.

- Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan


matriks dan operasinya.

Tujuan Pembelajaran

• Siswa dapat memahami definisi dan jenis-jenis matriks

• Siswa dapat memahami transpose dan kesamaan dua matriks

• Siswa dapat menghitung hasil operasi penjumlahan, pengurangan,


dan perkalian pada matriks
4

1.Definition, Notation,Order
Pengertian, Notasi, Ordo
DEFINITIONOFMATRIX
5

▸ Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang terdiri atas


baris-baris dan kolom-kolom. Susunan bilangan itu
diletakkan dalam kurung biasa “( )” atau kurung siku “[ ]”.

𝑎11 𝑎12 … 𝑎1𝑛


← baris ke − 1
𝑎21 𝑎22 … 𝑎2𝑛 ← baris ke − 2
𝐴= ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 … 𝑎 𝑚𝑛 ← baris ke − m ▸ Masing-masing bilangan
↑ ↑ ↑ dalam matriks disebut
kolom kolom kolom
ke − 1 ke − 2 ke − n entri atau elemen.
“Notation (Notasi)
Matrix: 𝐴 = 𝑎 𝑖𝑗 dengan i = 1,2, … , m dan
j = 1,2, … , n .
Order (Ordo)
Ordo matriks sebagai banyak baris x
banyak kolom
Ordo A: 𝑚 × 𝑛

Matriks 1 x 1 adalah suatu bilangan skalar.


7

2.Kinds ofMatrix
Jenis-jenis Matriks
8

1.Row Matrix (Matriks Baris)

Matriks baris adalah matriks yang hanya


terdiri dari satu baris.

𝐴1×2 = 3 5
𝐵1×3 = 1 −9 25
𝐶1×4 = −1 0 7 15
9

2.Coloumn Matrix (MatriksKolom)


Matriks Kolom adalah matriks yang hanya
terdiri dari satu kolom.

5
𝑅2×1 =
−7
9
𝑆3×1 = 5
1
10

3.Rectangle Matrix (Matriks PersegiPanjang)


Matriks persegi panjang adalah matriks yangbanyak
barisnya tidak sama dengan banyak kolomnya.
Matriks seperti ini memiliki ordo m x n.

56 23
𝑇2×3 = 46 43 22 ,
𝑈3×2 = 64 53
19 14 12
12 32
11

4.Square Matrix (MatriksPersegi)


Matriks persegi adalah matriks yang jumlah baris dan
jumlah kolom sama. Matriks ini memiliki ordo n x n.

1 3 4 Diagonal samping
A= 2 2 2
3 3 3
Diagonal utama
12

5.Triangle Matrix (MatriksSegitiga)


Matriks segitiga merupakan suatu matriks persegi
berordo n x n dengan entri-entri matriks di bawah
atau di atas diagonal utama semuanya bernilai nol.

−2 3 7 12 13 0 0 0
𝐹= 0 5 −8 4 , 𝐺= 5 1 0 0
0 0 2 6 4 8 3 0
0 0 0 13 2 −4 2 5
F is upper triangle matrix and G is bottomtriangle matrix
13

6. Diagonal Matrix (MatriksDiagonal)


Matriks diagonal merupakan suatu matriks persegi
dengan pola “semua entrinya bernilai nol, kecuali entri
diagonal utamanya tidak semua nol”.

12 0 0 0
0 6 0 0
𝐹=
0 0 2 0
0 0 0 1
14

7.Identity Matrix (MatriksIdentitas)

Matriks identitas adalah matriks persegi yang


elemen diagonal utamanya 1 dan elemen
lainnya 0
1 0 0 0
1 0 0
1 0 0 1 0 0
𝐼2 = , 𝐼3 = 0 1 0 , 𝐼4 =
0 1 0 0 1 0
0 0 1
0 0 0 1
15

7.Zero Matrix (MatriksNol)

Matriks nol adalah matriks yangsemua


elemennya nol.

0 0
0 0 0
0 0
16

3.Transpose Matrix
Transpose Matriks

Transpose matriks 𝐴 adalah matriks 𝐴 𝑇 ,
kolom-kolomnya adalah baris-baris dari A,
baris-barisnya adalah kolom-kolom dari A.
𝐴𝑇 𝑖𝑗 = 𝐴 𝑗𝑖
Jika 𝐴 adalah matriks m x n, makamatriks
transpose 𝐴𝑇 berukuran n x m.
18

next
Contoh:
1
𝐴1×3 = 1 2 3 ⟹ 𝐴𝑇1×3 = 2
3
4 6
𝑇 4 7 2
𝐵= 7 9 ⇒𝐵 =
6 9 5
2 5
19

4.Properties of TransposeMatrix
Sifat-sifat Transpose Matriks
20

1. 𝐴𝑇 𝑇 =𝐴
Transpose dari 𝐴 transpose adalah 𝐴 = 𝐴𝑇 𝑇= 𝐴

𝐴 → 𝐴 𝑇 𝐴 𝑇 𝑇
→ =𝐴
Example:
4 5 4 5
4 2 6
2 3 → → 2 3
5 3 −9
6 −9 6 −9
21

2. 𝐴 + 𝐵 𝑇 = 𝐴𝑇 + 𝐵 𝑇

𝐴+𝐵 𝑇 = 𝐴 𝑇 + 𝐵 𝑇

Example:
𝑇 𝑇 𝑇
4 6 2 8 4 6 2 8
+ = +
3 1 5 2 3 1 5 2
22

3. 𝑘𝐴 𝑇 = k A 𝑇untuk skalark

𝑘𝐴 𝑇 = 𝑘𝐴 𝑇

Example:
𝑇 𝑇
4 6 4 6
𝑘 =𝑘
3 1 3 1
23

4. 𝐴𝐵 𝑇 = 𝐵𝑇 A𝑇

𝐴𝐵 𝑇 = 𝐵 𝑇 𝐴 𝑇

Example:
𝑇 𝑇 𝑇
16 20 −2 6 1 2
=
30 46 9 7 3 4
5.Similarity of TwoMatrixes
Kesamaan Dua Matriks
25

SIMILARITYOF TWOMATRIXES
Dua matriks dikatakan sama jika ukuran sama
dan setiap entri yang bersesuaiansama

2 5 2 5
𝐴= 4 2 𝐵= 4 2 𝐴= 𝐵
2 2
1 3 1 3
𝐸= 1 𝐹= 𝑥
3 3
2 5 2 5
𝐶= 4 2 𝐷= 3 2 𝐶 ≠𝐷 𝐸 = 𝐹 jika 𝑥 = 1
1 3 1 3
6. Operation ofMatrix
Operasi Matriks
27

Addition and Substraction of TwoMatrixes

Example:
4 𝐵= 6 7
𝐴 = 12
8 9 1 10

𝐴 + 𝐵 = 12 + 6 4 + 7 = 18 11
8+1 9 + 10 9 19

𝐴 − 𝐵 = 12 − 6 4−7 6 −3
=
8−1 9 − 10 7 −1
“ Apa syarat agar dua matriks dapat
dijumlahkan?
Ordo dua matriks tersebut sama.

Matriks A dan B memiliki ukuran yang sama,


A + B didefinisikan: 𝐴 + 𝐵 𝑖𝑗 = 𝐴 𝑖𝑗 + 𝐵 𝑖𝑗 = 𝑎𝑖𝑗 + 𝑏𝑖𝑗
29
Scalar Multiplication (PerkalianSkalar)
𝑘 𝑎𝑖𝑗 = (𝑘𝑎𝑖𝑗)
Cara mengalikannya yakni masing-masing elemen matriks
harus dikalikan dengan faktor tersebut.
Example:

2 5 4𝐴 = 4 × 3 4×2 4 × 5 = 12 8 20
𝐴= 3
6 1 7 4×6 4×1 4×7 24 4 28

📖 Note:
Pada himpunan 𝑚 × 𝑛, perkalian matriks dengan scalar
bersifat tertutup (menghasilkan matriks dengan ordo yang
sama)
30

Multiplication of Matrixes(Perkalian Matriks)


Dua matriks dapat dikalikan satu 𝐴 𝐵 𝐴𝐵
sama lain jika jumlah kolom dalam →
matriks pertama sama dengan
𝑚×𝑟 𝑟×𝑛 𝑚×𝑛
jumlah baris pada matrikskedua

𝑎11 𝑎12 𝑎13 𝑏1


Sebagai contoh: Jika 𝐴 = 𝑎
21 𝑎22 𝑎23 𝑑𝑎𝑛 𝐵 = 𝑏2
𝑏3

𝑎11 𝑎12 𝑎13 𝑏1


𝑎11𝑏1 + 𝑎12𝑏2 + 𝑎13𝑏3
maka 𝐴𝐵 = 𝑎
21 𝑎22 𝑎23 × 𝑏2 = 𝑎 𝑏 +𝑎 𝑏 + 𝑎 𝑏
21 1 22 2 23 3
𝑏3

Apakah berlaku sifat komutatif
pada perkalian matriks?
32
Example
Diketahui:

𝐴= 2 6 dan B = 9 3 . Tentukan AB dan BA untuk mengetahui


5 1 4 2
apakah berlaku sifat komutatif pada perkalian matriks!
Jawab:
2×9 + (6 × 4) 2×3 + (6 × 2)
 𝐴𝐵 = = 42 18
5×9 + (1 × 4) 5×3 + (1 × 2) 49 17
9×2 + (3 × 5) 9×6 + (3 × 1)
 𝐵𝐴 = = 33 57
4×2 + (2 × 5) 4×6 + (2 × 1) 18 26
𝐴𝐵 ≠ 𝐵𝐴, hal ini menunjukkan bahwa tidak berlaku sifat
komutatif pada perkalian matriks.
33

7.Determinant of aSquareMatrix
Determinan suatu Matriks Persegi
34

Determinant Matrix ordo 2x2


Nilai determinan suatu matriks ordo 2 x 2 adalah hasil
kali elemen-elemen diagonal utama dikurangi hasil kali
elemen pada diagonal kedua.

𝑎 𝑏
Misalkan diketahui matriks 𝐴 berordo 2 x 2, 𝐴 =
𝑐 𝑑
Determinan 𝐴 adalah det 𝐴 = 𝑎 𝑏 = 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐
𝑐 𝑑
35

Determinant Matrix ordo 2x2


Example: Tentukan determinan dari setiap matriks berikut.
−6 2 −6 2
a. 𝐴 = b. B =
−1 5 −1 5

Answer:
2 3 4
a. det 𝐴 = 𝐴 = −6 b. det 𝐵 = 𝐵 =
−2 5
−1 5
= −6 5 − (2)(−1) = 3 5 − (4)(−2)
= −30 + 2 = 15 + 8
det 𝐴 = −28 det 𝐴 = 23
36

The Solution of LES2V withDeterminant


Penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel
dengan menggunakan determinan atau aturan Cramer.
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑚
Diberikan SPLDV
𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 = 𝑛
Maka dengan aturan Cramer, diperoleh:
𝑚 𝑏 𝑎 𝑚
𝑛 𝑑 𝑐 𝑛 , dengan 𝑎 𝑏
𝑥= 𝑎 𝑏 dan 𝑦 = 𝑎 𝑏 ≠0
𝑐 𝑑
𝑐 𝑑 𝑐 𝑑
37

The Solution of LES2V withDeterminant


Example: Gunakan aturan Cramer untuk menentukan himpunan
penyelesaian sistem persamaan linear
3𝑥 − 4𝑦 = −5
2𝑥 + 𝑦 = 4
Answer: dengan aturan Cramer, diperoleh
−5 −4 3 −5
−5 ∙1−4∙(−4)
𝑥= 4 1
3 −4 = = 11 = 1 𝑦 = 2
3
4
−4
= 3∙4−2∙(−5) = 22 = 2
3∙1−2∙(−4) 11 3∙1−2∙(−4) 11
2 1 2 1
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(1,2)}.
38

Determinant Matrix Ordo 3 x3


𝑎 𝑏 𝑐
Misalkan 𝐴 = 𝑑 𝑒 𝑓
𝑔 ℎ 𝑖
Dengan Cara Sarrus, determinan 𝐴 adalah sebagai berikut.
𝑎 𝑏 𝑐 𝑎 𝑏
|𝐴| = 𝑑 𝑒 𝑓 𝑑 𝑒
𝑔 ℎ 𝑖 𝑔 ℎ
− − −+ + +
= 𝑎𝑒𝑖 + 𝑏𝑓𝑔 + 𝑐𝑑ℎ − 𝑐𝑒𝑔 − 𝑎𝑓ℎ − 𝑏𝑑𝑖
= 𝑎𝑒𝑖 + 𝑏𝑓𝑔 + 𝑐𝑑ℎ − (𝑐𝑒𝑔 + 𝑎𝑓ℎ + 𝑏𝑑𝑖)
39

Determinat Matrix Ordo 3 x3


1 3 −2
Example: Hitunglah determinan berikut 4 −1 −3 !
2 5 2
Answer: Langkah 1. Perpindahan dua kolom pertama ke sebelah kanan
1 3 −2 1 3
4 −1 −3 4 −1
2 5 2 2 5
1 3 −2 1 3
Langkah 2. Perkalian keenam diagonal 4 −1 −3 4 −1
−2 −5 −+2 +
2 5
+
= −2 + −18 + −40 − 4 − −15 − 24
= −2 − 18 − 40 − 4 + 15 − 24 = −73
40

Determinant Matrix Ordo 3 x3


Cara ekspansi dengan minor kofaktor
Jika A adalah sebuah matriks persegi berordo 𝑛 × 𝑛, maka minor entri 𝑎 𝑖𝑗
yang dinotasikan dengan 𝑀𝑖𝑗, didefinisikan sebagai determinan dari
submatriks A berordo (𝑛 − 1) × (𝑛 − 1) setelah baris ke-i dan kolom ke-j
dihilangkan. Sedangkan kofaktor dari 𝑎 𝑖𝑗 dilambangkan 𝐶𝑖𝑗 = (−1)𝑖+𝑗𝑀𝑖𝑗.
𝑎11 𝑎12 𝑎13
Misalkan matriks 𝐴 = 𝑎21 𝑎22 𝑎23 minor elemen 𝑎11 adalahdeterminan
𝑎31 𝑎32 𝑎33
𝑎11 𝑎12 𝑎13
𝑎21 𝑎22 𝑎23 sehingga 𝑀11 = 𝑎22 𝑎23
𝑎32 𝑎33
𝑎31 𝑎32 𝑎33
41

Example
Tentukan minor dan kofaktor dari entri 𝑎11 dan 𝑎23 dari matriks
2 −3 1
𝐴 = 0 −1 −2
4 5 −4
Answer:
 𝑀11 = −1 5 −4
−2 = 4 − −10 = 14

 𝑀23 = 42 −3 5
= 10 − (−12) = 22
 𝐶11 = (−1)1+1𝑀11 = 14
 𝐶23 = (−1)2+3𝑀23 = −22
42
Example
2 −4 3
Hitunglah: 𝐴 = −1 5 −2
7 −8 1
Answer:
Kita akan menggunakan ekspansi-minor pada kolom ke-3,
diperoleh:
5 −4 + 3 2 −4
𝐴 = +3 −1 − (−2) 2
7 −8 7 −8 −1 5
= 3 8 − 35 + 2 −16 + 28 + (10 − 4)
= 3 −27 + 2 12 + (6)
= −81 + 24 + 6
∴ 𝐴 = −51
43

The Solution of LES3V withDeterminant


𝑎11𝑥 + 𝑎12𝑦 + 𝑎13𝑧 = 𝑏1
Perhatikan SPLTV berikut 𝑎21𝑥 + 𝑎22𝑦 + 𝑎23𝑧 = 𝑏2
𝑎31𝑥 + 𝑎32𝑦 + 𝑎33𝑧 = 𝑏3
𝑎11 𝑎12 𝑎13 𝑥 𝑏1
Model matematika SPLTV berbentuk matriks: 𝑎21 𝑎22 𝑎23 𝑦 = 𝑏2
𝑎31 𝑎32 𝑎33 𝑧 𝑏3
Ketentuan determinan matriks:
𝑏1 𝑎12 𝑎13 𝑎11 𝑏1 𝑎13 𝑎11 𝑎12 𝑏1 𝑎11 𝑎12 𝑎13
𝐷𝑥 = 𝑏2 𝑎22 𝑎23 , 𝐷𝑦 = 𝑎21 𝑏2 𝑎23 , 𝐷𝑧 = 𝑎21 𝑎22 𝑏2 , dan 𝐷 = 𝑎21 𝑎22 𝑎23
𝑏3 𝑎32 𝑎33 𝑎31 𝑏3 𝑎33 𝑎31 𝑎32 𝑏3 𝑎31 𝑎32 𝑎33
Nilai 𝑥, 𝑦, dan 𝑧 ditentukan oleh: 𝑥 = 𝐷𝑥 , 𝑦 = 𝐷𝑥, dan z = 𝐷𝑧
𝐷 𝐷 𝐷
Penyelesaiannya adalah (𝑥, 𝑦, 𝑧) dan HP = { 𝑥, 𝑦, 𝑧 }
44

The Solution of LES3V withDeterminant


Example:
Gunakan aturan Cramer untuk mencari solusi (𝑥, 𝑦, 𝑧) berikut.
𝑥 + 𝑦 − 𝑧 =5
2𝑥 − 3𝑦 + 6𝑧 = −6
𝑥 + 4𝑦 − 3𝑧 = 9
Answer: Penyelesaian dengan aturan Cramer:
𝐷𝑦
𝑥 = 𝐷𝑥 = −42 = 3, 𝑦 = = 0
= 0, 𝑧 = 𝐷𝑧 = 28
= −2
𝐷 −14 𝐷 −14 𝐷 −14
Jadi, penyelesainnya adalah (3,0, −2) dan HP = {(3,0, −2)}
45

The Solution of LES3V withDeterminant


Answer: Dari SPLTV, kita akan menghitung dahulu 𝐷, 𝐷𝑥, 𝐷𝑦, dan 𝐷𝑧.
1 1 −1 1 1
𝐷 = 2 −3 6 2 −3 = 9 + 6 − 8 − 3 − 24 + 6 = −14
1 4 −3 1 4
5 1 −1 5 1
𝐷𝑥 = −6 −3 6 −6 −3 = 45 + 54 + 24 − 27 − 120 − 18 = −42
9 4 −3 9 4
1 5 −1 1 5
𝐷𝑦 = 2 −6 6 2 −6 = 18 + 30 − 18 − 6 − 54 + 30 = 0
1 9 −3 1 9
1 1 5 1 1
𝐷𝑧 = 2 −3 −6 2 −3 = −27 − 6 + 40 + 15 + 24 − 18 = 28
1 4 9 1 4
46

8.Inverse of aSquareMatrix
Invers suatu Matriks Persegi
47

Inverse Matrix 2x2


𝐵 adalah invers dari matriks 𝐴, jika 𝐴𝐵 = 𝐵𝐴
= 𝐼 matriks identitas, ditulis 𝐵 = 𝐴 −1
𝐴 𝐴−1 = 𝐴−1 𝐴 = [𝐼]
𝑎 𝑏 −1 1 𝑑 −𝑏
Jika 𝐴 = , maka 𝐴 =
𝑐 𝑑 𝑎 𝑑 −𝑏 −𝑐 𝑎
Dengan |𝐴| = 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐 ≠ 0
48

MatrixEquation
Persamaan matriks sama seperti persamaan bentuk aljabar.
Bentuk umum persamaan matriks adalah sebagai berikut:
(i) 𝐴 ∙ 𝑋 = 𝐵 ⇒ 𝐴−1𝐴 ∙ 𝑋 = 𝐴−1 ∙ 𝐵
𝐼 ∙ 𝑋 = 𝐴−1 ∙ 𝐵
𝑋 = 𝐴−1 ∙ 𝐵
(ii) 𝑋 ∙ 𝐴 = 𝐵 ⇒ 𝑋 ∙ 𝐴 ∙ 𝐴−1 = 𝐵 ∙ 𝐴−1
𝑋 ∙ 𝐼 = 𝐵 ∙ 𝐴−1
𝑋 = 𝐵 ∙ 𝐴−1
49

Example
−2 5
Tentukan invers dari matriks 𝐴 = dan
−7 17
𝐵 = −5 10
2 −4
Answer:
1 𝑑 −𝑏 1 17 −5 = 17 −5
𝐴= = −2 ∙17− −7 ∙5
|𝐴| −𝑐 𝑎 7 −2 7 −2
det 𝐵 = −5 ∙ −4 − −2 ∙ −10 = 20 − 20 = 0,
sehingga matriks B tidak memiliki invers.
50

Inverse Matrix 3 x3
1
𝐴−1 = 𝐴𝑑𝑗(𝐴) Untuk mencari adjoin sebuah
𝐴
matriks yaitu:
▹ Kita bentuk matriks Ckofaktor
▹ Kita tulis transpos C, yakni 𝐶 𝑇

Example:
4 4 −2
𝐵= 5 5 −4
−5 4 3
51
Answer:
4 4 −2
𝐵 = 5 5 −4 𝐵−1 = 1 𝐴𝑑𝑗(𝐵)
𝐵
−5 4 3

4 4 −2 4 4
𝐵 = 5 5 −4 5 5
−5 4 3 −5 4 Dengan cara ekspansi minor
− − − + + + kofaktor diperoleh:
= 60 + 80 + −40 − 50 − −64 − 60
= 60 + 80 − 40 − 50 + 64 − 60 31 −20 −6
= 54 Adj 𝐵 = 5 2 −6
45 −36 0
52 1
𝐵−1 = 𝐴𝑑𝑗 𝐵
𝐵

31 −20 −6
= 1 ∙ 5 2 −6
54
45 −36 0
31
− 20
54
− 6 31
− 10
27
−1
54 54 54 9
5 2 5
= 54
−6 =
1
−1
54 54 54 27 9
45 5 2
− 36 0 6
− 0
54 54 3
53

THANKS!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai