Anda di halaman 1dari 14

MATRIKS

Vina Vijaya Kusuma,M.Pd


Matriks adalah susunan skalar elemen-elemen dalam bentuk baris
dan kolom. Matriks A yang berukuran dari m baris dan n kolom
(mxn) adalah:

A=

Entri disebut elemen matriks pada baris ke-i dan kolom


ke-j. Jika m = n, maka matriks tersebut dinamakan juga
matriks bujursangkar (square matriks).
MATRIKS KHUSUS
1. Matriks Diagonal
2. Matiks Identitas
3. Matriks Segitiga Atas/Bawah
4. Matriks Transpose
5. Matriks Setangkup
6. Matriks 0/1 (zero-one)
1. MATRIKS DIAGONAL
Matriks diagonal adalah matriks bujur sangkar dengan
untuk . Dengan kata lain seluruh elemen yang tidak terdapat
pada posisi bernilai 0.

2. Matriks Identitas
Matriks Identitas dilambangkan dengan dengan I, adalah
matriks diagonal dengan semua elemen diagonal = 1
3. Matriks Segitiga
Atas/Bawah 4. Matriks Transpose

Matriks segitiga Matriks transpose adalah matriks


atas/bawah adalah matriks yang diperoleh dengan
mempertukarkan baris-baris dan
jika elemen-elemen di atas kolom-kolom. Misal A =
/ di bawah diagonal berukuran m x n, maka transpose
bernilai 0, yaitu dari matriks A, ditulis AT adalah
matriks n x m yang dalam hal ini
jika i < j (i > j) jika AT = , maka
untuk i = 1,2,..., n dan j = 1,2,...,m.

A= =
5. Matriks Setangkup
A adalah matriks setangkup atau simetri jika AT = A, yaitu jika
untuk setiap i dan j. Dengan kata lain pada matriks setangkup elemen di
bawah diagonal adalah hasil pencerminan dari elemen di atas diagonal
terhadap sumbu diagonal matriks.

6. Matriks 0/1 (zero-one)


Matriks 0/1 adalah matriks yang setiap elemennya bernilai 0 atau 1.
OPERASI ARITMATIKA MATRIKS

1. Penjumlahan Dua Buah Matriks


Dua buah matriks dapat dijumlahkan jika ukuran
keduanya sama. Misalkan dan yang
masing-masing berukuran m x n. Jumlah A dan B
dilambangkan dengan A + B, menghasilkan matriks
yang berukuran m x n, yang dalam hal ini
untuk setiap i dan j.
1 3 4 5 5 8
+ =
2 5 2 1 4 6
OPERASI ARITMATIKA MATRIKS
2. Perkalian Dua Buah Matriks
Dua buah matriks dapat dikalikan jika jumlah kolom matriks
pertama sama dengan jumlah baris matriks kedua. Misalkan
adalah matriks m x n dan adalah matriks n x p.
Maka, perkalian A dan B, dilambangkan dengan AB,
menghasilkan matriks yang berukuran m x p, yang
dalam hal ini

Sifat-sifat operasi perkalian matriks:


•Perkalian matriks tidak komutatif, yaitu
•Hukum asosiatif berlaku pada operasi matriks (AB)C = A(BC)
•Hukum distributif berlaku pada operasi matriks
A (B+C) = AB + AC
(B+C)A = BA + CA
•Perkalian mtriks dengan matrisk identitas tidak mengubah matriks,
yaitu AI = IA =A
•Perpangkatan matriks didefinisikan sebagai berikut : ,
(k kali)
•A adalah matriks ortogonal jika AA = A A = I
T T
OPERASI ARITMATIKA MATRIKS
3. Perkalian Matriks dengan sebuah Skalar
Misalkan k adalah sebuah skalar. Perkalian
matriks A dengan skalar k adalah mengalikan
setiap elemen matriks dengan k.
Contoh perkalian Matriks:

1
1 3
1
2 1. 2 + 3.5 1.2 + 3.4
2 = 1
2 6 5 4 2. 2 + 6.5 2.2 + 6.4

1
= 2 + 15 2 + 12
1 + 30 4 + 24

31
= 2 14
31 28
 Tentukan nilai x dan y dari persamaan
−1 3 𝑥 5
𝑦 = .
4 2 −6
 Penyelesaian :
−𝑥 + 3𝑦 = 5
4𝑥 + 2𝑦 = −6
−𝑥 + 3𝑦 = 5 x4 −4𝑥 + 12𝑦 = 20
4𝑥 + 2𝑦 = −6 x1 4𝑥 + 2𝑦 = −6 +
14𝑦 = 14
𝑦=1
4𝑥 + 2𝑦 = −6
4𝑥 + 2(1) = −6
4𝑥 = −8
𝑥 = −2 nilai x,y adalah -2,1
 Determinan matriks

Determinan adalah nilai yang dapat dihitung dari


suatu matriks persegi.

oInvers Matriks
𝑎 𝑏
Misalkan 𝐴 = dengan 𝑎𝑑 − 𝑐𝑏 ≠ 0
𝑐 𝑑
−1
1 𝑑 −𝑏
𝐴 =
𝑑𝑒𝑡𝐴 −𝑐 𝑎
•Tentukan determinan dan invers dari matriks A
2 4
= .
5 1
Penyelesaian :
2 4
det 𝐴 = = 2 × 1 − 4 × 5 = 2 − 20 = −18
5 1
−1
1 1 −4
𝐴 =
−18 −5 2

1 2

= 18 9
5 1

18 9
1 2 −6 −5
 Misalkan 𝐴 = dan 𝐵 = maka
−1
3 4 5 4
𝐴𝐵 = …

 Penyelesaian :
1. (−6) + 2.5 1. (−5) + 2.4
𝐴𝐵 =
3. (−6) + 4.5 3. (−5) + 4.4
4 3
𝐴𝐵 =
2 1
−1
1 1 −3
𝐴𝐵 =
4.1 − 2.3 −2 4

−1
1 1 −3
𝐴𝐵 =
−2 −2 4

1 3
𝐴𝐵−1 = −2 2
1 −2

Anda mungkin juga menyukai