Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR KEGIATAN PEMBELAJARAN (LKP)

LEMBAR KEGIATAN KE : 1
NO WA/ EMAIL GURU MAPEL : 081375285244 / lysnawatinazara22@gmail.com

A. MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

B. TOPIK/KD : MATRIKS
3.15 Menerapkan operasi matriks dalam menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan matriks
4.15 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matriks

C. TUJUAN : Diharapkan siswa dapat:


- menentukan nilai variabel dari suatu kesamaan matriks
- menyelesaikan transpos suatu matriks
- menghitung operasi penjumlahan dan pengurangan matriks
- menentukan operasi perkalian matriks

D. TANGGAL : DISERAHKAN KEPADA SISWA : 6 April 2020


DITERIMA KEMBALI DARI SISWA : 9 April 2020

E. RINGKASAN MATERI :
MATRIKS

 PENGERTIAN, NOTASI & ORDO SUATU MATRIKS

Matriks adalah susunan bilangan yang diatur menurut aturan baris dan kolom dalam suatu jajaran
berbentuk persegi atau persegi panjang. Susunan bilangan itu diletakkan di dalam kurung biasa “( )” atau
kurung siku “[ ]”.
Biasanya pelabelan atau notasi suatu matriks dinyatakan dengan huruf kapital, misalnya A, B, C, …, dan
seterusnya.
Ordo (ukuran) suatu matriks ditentukan oleh banyaknya baris dan banyak kolom dari matriks itu. Jika matriks
A terdiri atas m baris dan n kolom, maka matriks A dikatakan berordo mxn dan ditulis Am × n.
Bentuk umum matriks:

[ ]
a 11 a12 a 13 ∙∙ ∙ a1 n
a 21 a22 a 23 ∙∙ ∙ a2 n → baris ke−1
Am × n= a 31 a32 a33 → baris ke−2
∙∙ ∙ a3 n
→ baris ke−3
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ¿→ ¿ baris ke−m
am 1 a m 2 am 3 ∙∙ ∙ amn

kolom ke−n
kolom ke−3
kolom ke−2
kolom ke−1

Berdasarkan banyak baris dan kolom, matriks dapat dibedakan menjadi:


a. Matriks baris adalah matriks yang hanya terdiri atas satu baris.
Contoh:
A=[ 1 0 −2 ], B=[ 3 −15 −7 ]

b. Matriks kolom adalah matriks yang hanya terdiri atas satu kolom.

1
Contoh:

[]
−1
2
[]
P= , Q= 2
3
0

c. Matriks persegi adalah matriks dengan banyak baris sama dengan banyak kolom.
Contoh:

[ ]
1 2 −5
[ ]
C= −3 2 , D= 3 0 −3
1 0
2 −1 4

 Transpos Matriks

Transpos matriks A adalah sebuah matriks baru yang disusun dengan cara menuliskan baris pertama
matriks A menjadi kolom pertama matriks baru, baris kedua matriks A menjadi kolom kedua matriks baru,
dan seterusnya. Transpos matriks A dilambangkan dengan: At atau A ' (dibaca: A transpos atau A aksen).
Contoh:
'
Jika A= [ 3 0 ] maka transpos matriks A adalah A = A =
t
[ 30]
Jika P= ( 14 −32 ) maka transpos matriks P adalah P =P =( 12 −34 )
' t

 Kesamaan Dua Matriks

Matriks A dan matriks B dikatakan sama (A=B), jika dan hanya jika:
a. Ordo matriks A sama dengan ordo matriks B
b. Semua elemen yang seletak (bersesuaian) pada matriks A dan matriks B mempunyai nilai yang sama.
Contoh:

[ ] [ ]
2 3 a 6 2 3
1. Diketahui K= 5 4 b dan L= 5 4 2a .
8 3 c 11 8 4 b 11
Jika K= L,maka tentukanlah nilai c .
Pembahasan:

[ ][ ]
a 2 3 6 2 3
5 4 b = 5 4 2a
8 3 c 11 8 4 b 11
Dengan memperhatikan elemen yang seletak, maka diperoleh:
a=6
b=2 a ↔ b=2(6)=12
3 c=4 b ↔ 3 c=4 (12 ) =48
48
c= =16
3
Jadi c=16

2. Jika (5 p+q
4
)5 =(47
2 2
q+3 )
maka tentukanlah nilai p dan q.

Pembahasan:

(5 p+q
4
)5 =(47
2 2
q+3 )
Diperoleh: 5 p+q=7dan q+ 3=5
q+ 3=5 ↔ q=2
5 p+q=7 ↔5 p+2=7

2
↔ 5 p=5
↔ p=1
Jadi p=1 dan q=2

 PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATRIKS

Penjumlahan dan pengurangan dua matriks dapat dilakukan jika kedua matriks tersebut berordo
sama, dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan setiap elemen kedua matriks yang seletak.
Contoh:

1. Jika A= [ 13 24 ] , B=[ 20 31] dan C= [−15 20] , maka tentukanlah hasil dari A+ B−C .

Pembahasan:

A+ B−C= [ 13 24]+[ 20 31]−[−15 20 ]


[ 4 5]
¿ −2 3

 PERKALIAN SUATU BILANGAN REAL TERHADAP MATRIKS

Apabila A adalah sebuah matriks dan k adalah suatu bilangan real, maka kA adalah matriks yang
diperoleh dari hasil perkalian k dengan elemen-elemen matriks A .
Contoh:

[] [ ][]
0 2 ×0 0
1. 2 3 = 2 ×3 = 6
1 2 ×1 2

2. −4 [ −2 1 ] =[ (−4 ) × (−2 ) (−4 ) × 1 ]=[ 8 −4 ]

[ ][ ]
1 1 1 1
×3 ×6 ×1 1 2

[ ]
3 3 3 3
3 6 1 A ∙ B =C
1 1 m × p p1×n m× n
1 −1
3. −1 −3 9 = ×(−1) ×(−3) ×9 = −1 3
3 3 3 3 3
0 2 3
1 1 1 2
×0 ×2 ×3 0 1
3 3 3 3

 PERKALIAN DUA MATRIKS

Dua matriks misalkan A dan B dapat dikalikan apabila banyak kolom matriks pertama (A)= banyak
baris matriks ke dua (B).
Jika A matriks berordo (m × p) dan B matriks berordo ( p ×n), maka hasil perkalian matriks A dengan
matriks B adalah matriks baru misal C yang berordo (m ×n).

Misalkan A=[ ac bd ] B=[ ge hf ]


dan maka :

[ c d ][ g h] [ ce+ dg cf +dh ]
AB= a b e f = ae +bg af +bh

Contoh:

3
1. Jika matriks A= [ 10 23] dan B= [ 45 −1
−2 ]
, tentukanlah hasil perkalian matriks AB.

Pembahasan:

[ ][
AB= 1 2 4 −1
0 3 5 −2 ]
¿
[ (1 ×4 )+(2 ×5) (1 × (−1 ) )+(2 × (−2 ))
(0 × 4)+(3 ×5) (0 × (−1 ) )+(3 × (−2 )) ]
¿[ 4+10
0+15 0−6 ]
−1−4

[ 15 −6 ]
AB= 14 −5

[ ]
1 2
2. Diketahui matriks A= 3 4 , B=
5 6
2 3 4
1 2 0
dan C=
1 2
0 1 [ ] [ ]
. Tentukanlah hasil perkalian matriks:

a. AB c. AC e. BC
b. BA d. CA
Pembahasan:

[ ][ [ ][ ]
1 2 1.2+2.1 1.3+2.2 1.4+2.0 4 7 4
a. AB= 3 4
5 6
. 2 3 4=
1 2 0 ]
3.2+ 4.1 3.3+ 4.2 3.4 +4.0
5.2+6.1 5.3+6.2 5.4+6.0
= 10 17 12
16 27 20

][ ][
1 2
b. BA= [ 2 3 4
1 2 0
. 3 4=
5 6
2.1+3.3+ 4.5 2.2+3.4+ 4.6 31 40
1.1+2.3+0.5 1.2+2.4 +0.6
=
6 10 ][ ]
[ ][ ] [ ][ ]
1 2 1.1+2.0 1.2+2.1 1 4
1 2
c. AC= 3 4 . =¿ 3.1+ 4.0 3.2+ 4.1 = 3 10
0 1
5 6 5.1+6.0 5.2+6.1 5 16

[ ][ ]
1 2
CA= 1 2 .
d. 3 4
0 1
5 6
¿ tidak terdefinisi , karena banyak kolom matriksC ≠banyak baris matriks A

e. BC= [
2 3 4 1 2
1 2 0 0 1
. ][ ]
¿ tidak terdefinisi , karena banyak kolom matriks B ≠ banyak baris matriksC

F. SOAL/TUGAS
Petunjuk :
a. Tulislah dan pelajarilah ringkasan materi MATRIKS di atas pada buku Catatanmu.
b. Selesaikanlah soal-soal berikut dengan tepat dan benar!

1. Diketahui A= [ 2 a+1
1 4 a−b ]
−3
B=[
1 7 ]
5 −3
dan. Jika A=B , maka tentukanlah nilai b .

2. Diketahui A=
[ 2ab 34c] B=[ 14 156 ] A=B
dan . Jika t
maka tentukanlah nilai a , b dan c .

[ ] [ ] [ ]
−1 2 9 0 −2 −4 3 2 0
3. Jika matriks A= 4 −1 3 , B= 2 1 1 dan C= 1 5 2 , maka tentukanlah hasil dari
2 −3 −2 0 1 2 4 2 0
A+ B−2C .

4. Diketahui matriks A=
1 0
2 1
, B=
2
x[ ] [ 51] , dan C=[ 27 115 ] . Jika A+ B=C ,maka tentukanlah nilai x .

4
[ ]
1 −5
5. Jika matriks ¿ −2
3
4 , dan B=
6
[2 −3 1
−4 0 4 ]
, maka tentukanlah hasil dari A × B .

LEMBAR KEGIATAN PEMBELAJARAN (LKP)

LEMBAR KEGIATAN KE : 2
NO WA/ EMAIL GURU MAPEL : 081375285244 / lysnawatinazara22@gmail.com

A. MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

B. TOPIK/KD : MATRIKS
3.16 Menentukan nilai determinan, dan invers pada ordo 2x2 dan nilai
determinan pada ordo 3x3
4.16 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan determinan, dan invers
pada ordo 2x2 serta nilai determinan pada ordo 3x3

C. TUJUAN : Diharapkan siswa dapat:


- menentukan nilai determinan matriks ordo 2x2
- menentukan invers matriks ordo 2x2
- menyelesaikan persamaan matriks
- menyelesaikan SPLDV dengan menggunakan matriks
- menentukan nilai determinan matriks ordo 3x3

D. TANGGAL : DISERAHKAN KEPADA SISWA : 6 April 2020


DITERIMA KEMBALI DARI SISWA : 18 April 2020

E. RINGKASAN MATERI :
MATRIKS

 DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS ORDO 2 ×2

a. Determinan Matriks Ordo 2 ×2

5
Determinan dari suatu matriks A dilambangkan sebagai det ( A) atau | A| . Misalkan A adalah suatu
matriks persegi berordo 2x2 dalam bentuk:

[ ]
A= a b , dengan ad=diagonal utama dan bc=diagonal sekunder
c d

Determinan dari matriks A adalah


|ac bd|=(a . d−b . c)
det ( A )=

Contoh:
Tentukan nilai determinan dari matriks :

1) A= [ 15 28]
2) [9 3 ]
B= 6 2

Pembahasan:

1) det ( A )= |15 28|=1× 8−2× 5=8−10=−2


det ( B ) =|
9 3|
6 2
2) =6 ×3−2× 9=18−18=0

b. Invers Matriks Ordo 2 ×2

Jika matriks A= [ ac bd ] , maka invers matriks A ditentukan oleh:

det ⁡( A) [−c a ]
−1 1 d −b
A =

atau
−1
A =
1 d −b
ad−bc −c a [ ]
dengan syarat: det ⁡( A) ≠ 0
Jika matriks A dengan dengan det ( A )=0 , maka A disebut matriks singular. Setiap matriks singular
tidak mempunyai invers.
Jika matriks A dengan : det ⁡( A)≠ 0, maka A disebut matriks tak-singular atau non singular. Setiap
matriks tak-singular selalu mempunyai invers.

Contoh:

Tentukan invers dari matriks A= [ 68 23] .

Pembahasan:

A =
−1 1 3 −2
6.3−2.8 −8 6 [ ]
−1
A =
1 3 −2
18−16 −8 6 [ ]
¿ [
1 3 −2
2 −8 6 ]
[ ]
3
−1
A−1= 2
−4 3

Sifat Invers dari Perkalian Dua Matriks Berordo 2 ×2


Jika A dan B adalah matriks berordo 2 ×2 yang tak-singular, A−1 dan B−1berturut-turut adalah
invers dari matriks A dan matriks B, maka berlaku :
−1 −1 −1
( AB) =B A
6
(BA)−1= A−1 B−1
 PENYELESAIAN PERSAMAAN MATRIKS

Apabila A , B , dan X adalah matriks-matriks persegi berordo 2, dan A adalah matriks tak-singular
yang mempunyai invers, yakni A−1, maka:
a. Penyelesaian persamaan matriks AX=B ditentukan oleh X =A −1 . B

b. Penyelesaian persamaan matriks XA =B ditentukan oleh X =B . A


−1

Contoh:

1. Tentukan matriks X yang memenuhi persamaan : [ 31 42] X =[ 24 13] .

Pembahasan:

Mis. matriks A= [ 31 42 ] dan B= [ 24 13] , maka berlaku:


−1
X =A . B

[ ] [ ]
−1
X= 3 4 . 2 1
1 2 4 3

¿
[ ][ ]
1 2 −4 2 1
3 ( 2 ) −4 (1) −1 3
.
4 3

¿
[
1 2 ×2+(−4) × 4 2× 1+(−4)× 3
6−4 (−1)× 2+ 3× 4 (−1 ) × 1+3 × 3 ]
¿ [
1 −12 −10
2 10 8 ]
X=
[−65 −54 ]

2. Tentukan matriks X yang memenuhi persamaan : X [−65 −54 ]=[ 24 13] .

Pembahasan:

Mis. matriks A= [−65 −54 ] dan B= [ 24 13] , maka berlaku:


−1
X =B . A
¿ [ ]
2 1
.
1 4 5
4 3 (−6)× 4−(−5)×5 −5 −6 [ ]
¿
1 2 1
.
4
−24−(−25) 4 3 −5 −6[ ][
5
]
¿
1 8−5
[ 1 0−6
1 16−15 20−18 ]
X=
[ 31 42 ]
 PENERAPAN MATRIKS UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

1. Menyelesaikan SPLDV dengan Menggunakan Invers Matriks

7
SPLDV : {axcx +by=
+dy=q
p
dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matriks, yakni:

[ ac bd ][ xy ]=[ pq ]
Sehingga himpunan penyelesaiannya dapat ditentukan oleh:

[]
x
=
1
[
d −b p
y ad−bc −c a
.
q ][ ]
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian SPLDV berikut dengan menggunakan invers matriks:

{42xx++ y=12
y =8
Pembahasan:
SPLDV tersebut jika dinyatakan dalam bentuk matriks menjadi:

[ 42 11][ xy ]=[ 128]


Sehingga

[ xy ]= ( 4 ×1)−(1×
1
2) −2 4 ] [ 8 ]
[ 1 −1 . 12

[ xy ]= 4−21 .[((−2) ×12)+(4 ×8) ]


(1 ×12)+( (−1 ) ×8)

[ xy ]= 12 .[−2412−8+32]
[ xy ]= 12 .[ 48]
[ xy ]=[ 24 ]
Jadi, hp. {(2,4) }

2. Menyelesaikan SPLDV dengan Menggunakan Determinan

SPLDV : {axcx +by=


+dy=q
p
dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matriks, yakni:

[ ac bd ][ xy ]=[ pq ]
Selanjutnya, tentukan determinan dari matriks berikut:

| |
D= a b =ad−bc
c d

D =|
q d|
p b
x = p d−b q

D =|a p|=a q− p c
y
c q
Berdasarkan hasil tersebut, nilai x dan y dapat dicari dengan menggunakan rumus:

Dx Dy
x= dan y =
D D

Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian SPLDV berikut dengan menggunakan invers matriks:

{42xx++ y=12
y =8
Pembahasan:
8
SPLDV tersebut jika dinyatakan dalam bentuk matriks menjadi:

[ 42 11][ xy ]=[ 128]


Sehingga,

D=|42 11|=4.1−1.2=4−2=2
D =|
8 1|
12 1
x =12.1−1.8=12−8=4

D =|
2 8|
4 12
y =4. 8−12.2=32−2 4=8

Dengan demikian,
Dx 4
x= = =2
D 2
Dy 8
y= = =4
D 2
Jadi, hp. {(2,4) }

 DETERMINAN MATRIKS ORDO 3 ×3

[ ]
a b c
Misalkan matriks A= d e f
g h i

Berdasarkan kaidah Sarrus, nilai determinan matriks A ditentukan oleh

| |
a b ca b
−¿ −¿
det ( A )= d e −¿
f d e
g h i g h

. f . g +c +¿
¿ a . e . i+b+¿ .d . h−c . e . g−a . f . h−b . d .i

Contoh:
Tentukan determinan dari matriks berikut:

[ ]
3 4 5
A= 5 6 7
1 0 2
Pembahasan:

| |
3 4 53 4
det ( A )= 5 6 7 5 6
1 0 21 0
¿ 3 . 6 .2+ 4 .7 . 1+ 5 .5 . 0−5 . 6 . 1−3 . 7 . 0−4 . 5. 2
¿ 36+28+ 0−30−0−40
det ( A )=−6

F. SOAL/TUGAS
Petunjuk :
a. Tulislah dan pelajarilah ringkasan materi MATRIKS di atas pada buku Catatanmu.
b. Selesaikanlah soal-soal berikut dengan tepat dan benar!

9
1. Tentukan determinan dari matriks berikut:

a) A= [−21 −53 ]
b) [−2 0]
B= 1 2

[ ]
3 2 1
c) C= 0 1 0
2 3 5

2. Tentukanlah invers dari matriks A= [ 21 53 ]


.

3. Jika diketahui persamaan matriks X [68 79]=[ 24 35] , maka tentukanlah matriks X .

4. Selesaikanlah SLDV berikut dengan menggunakan matriks

{2x−2
x−5 y =3
y=4

10

Anda mungkin juga menyukai