Jawab:
3x + 4y ≤12, ganti tanda ketidaksamaan sehingga diperoleh garis
3x + 4y =12.
Titik potong dengan sumbu x, y = 0
3x + 4(0) = 12
3x = 12
x=4
Titik potong dengan sumbu y, x = 0
3(0) + 4y = 12
3x = 12
y=3
Titik potong dengan sumbu koordinat di (4, 0) dan (0, 3). Diperoleh grafi k
3x + 4y =12.
y
3 (0, 3)
1
(4, 0)
x
0
1 2 3 4
3x + 4y = 12
3 (0, 3)
Daerah himpunan
penyelesaian
3x + 4y < 12 2
1
(4, 0)
x
0
1 2 3 4
Contoh :
Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear
x+y 5
x + 2y 6
x0
y0
Jawab :
x+y 5
X 0 5
Y 5 0
x + 2y 6
X 0 6
Y 3 0
y
DP
x
5 6
Kelas A Kelas B
Bagasi 60 kg 20 kg
3x + y 72
x+y 48
x 0
y 0
B. Nilai Optimum Fungsi Objektif
1. Menentukan nilai optimum dari fungsi tujuan (fungsi ogjektif) dengan metode
uji titik pojok.
Fungsi tujuan atau objektif dapat dinotasikan f(x,y) = ax + by. Nilai
optimum dari bentuk f(x,y) = ax + by dilakukan dengan cara menghitung nilai
f(x,y) = ax + by untuk setiap titik pojok (titik sudut) dari daerah penyelesaian
(DP), kemudian dibandingkan yang selanjutnya ditetapkan nilai terbesar sebagai
nilai maksimum dan nilai terkecil sebagai nilai minimum.
2. Menentukan nilai optimum dari fungsi tujuan (fungsi ogjektif) dengan
metode garis selidik.
Untuk menentukan nilai optimum,selain dengan mencari titik-titik yang
koordinat-koordinatnya memenuhi syarat yang diberikan, dapat juga dilakukan
dengan menggunakan garis-garis sejajar itu mempunyai persamaan ax + by = k
,dengan k R dan ax + by merupakan bentuk obyektif. Kerena garis-garis yang
sejajar itu di gunakan untuk menyelidiki nilai optimum, maka garis -garis itu
disebut garis selidik.
Contoh:
Tentukan nilai maksimum dari 3x + 2y yang memenuhi : x + y ≤ 5 ; x ≥ 0 ;y ≥ 0
Jawab ;
Contoh:
21 17 18 6
A = [25 6 10 5]
16 18 7 11
Matriks A terdiri atas 3 baris dan 4 kolom. Ordo matriks A adalah 3×4 dan
ditulis A3×4.
Elemen pada baris ke-2 kolom ke-2 = a22 = 6
Elemen pada baris ke-3 kolom ke-4 = a34 = 11
B. Transpos Suatu Matriks
Matriks Transpose yaitu matriks yang diperoleh dari memindahkan elemen-
elemen baris menjadi elemen pada kolom atau sebaliknya. Transpose suatu
matriks dilambangkan dengan …T, misal transpose matriks B dilambangkan
dengan BT
1 0
1 2 3
Contoh: B2x3 = , maka BT = 2 3
0 3 4
3 4
Perhatikan bahwa ordo dari BT adalah 3x2. Sehingga pada matriks transpose
baris menjadi kolom dan sebaliknya, kolom menjadi baris.
C. Operasi Matriks
a. Operasi kesamaan
Dua buah matriks atau lebih dikatakan sama jika dan hanya jika mempunyai
ordo sama dan elemen-elemen yang seletak juga sama.
Contoh:
A 1 2 ,B 1 2 ,C 1 2
3 1 3 1 3 1
A = B, A ≠ C, B ≠ C
−1 −1 −1 −1 −3 −3
Contoh: A = [ ] maka 3A = 3 [ ]= [ ]
3 2 3 2 9 6
Jika a dan b bilangan real (skalar) dan matriks A dan matriks B merupakan
dua matriks dengan ordo sama sehingga dapat dilakukan operasi hitung.
TRANSFORMASI GEOMETRI
1. Translasi
Translasi adalah suatu transformasi yang memindahkan setiap titik pada
bidang dengan jarak dan arah yang tetap.
Secara matematis, ditulis sebagai berikut.
𝑎
𝑇1 ( )
𝑏
P(x, y) , P ’(x+a, y+b)
Contoh soal:
Tentukanlah bayangan lingkaran (x - 3)2 + (y + 1)2 = 4, jika ditranslasikan oleh
−5
𝑇=( )
2
Jawab:
Ambil sebarang titik P(x, y) pada (x - 3)2 + (y + 1)2 = 4...(*)
−5
𝑇( )
P(x, y) 2 P ’(x+(-5), y+2)
,
P’(x-5, y+2)
x’ = x – 5 x = x’ + 5
y’ = y + 2 y = y’ – 2
substitusikan nilai x dan y ke persamaan (*)
(x - 3)2 + (y + 1)2 = 4
(x’+5 - 3)2 + (y’ - 2 + 1)2 = 4
(x’+2)2 + (y’ - 1)2 = 4
−5
Jadi, bayangan lingkaran (x - 3)2 + (y + 1)2 = 4 jika ditranslasikan oleh 𝑇 = ( )
2
adalah (x+2)2 + (y - 1)2 = 4(x’+2)2 + (y’ - 1)2 = 4
2. Refleksi (Pencerminan)
Pencerminan atau Refleksi adalah transformasi yang memindahkan setiap
titik pada bidang dengan menggunakan sifat bayangan cermin dari titik – titik yang
hendak dipindahkan itu.Tabel persamaan pencerminan titk P(x,y).
y
Sumbu y P( x, y) sumbu
P' ( x, y)
yx
Garis y = x P( x, y)
P' ( y , x )
y x
Garis y = -x P( x, y) P' ( y, x)
h
Garis x = h P( x, y) x P' (2h x, y)
y k
Garis y = k P( x, y)
P' ( x,2k y)
3. Rotasi
Rotasi adalah transformasi yang memetakan setiap titik pada bidang ke titik
lainnya dengan cara memutar dengan pusat tertentu. Rotasi dengan arah berlawanan
jarum jam disebut rotasi positif dan searah jarum jam disebut rotasi negatif.
R(O,θ)
P(x,y) P’(x’,y’)
𝑥′ cos 𝛼 − sin 𝛼 𝑥
𝑃′ = ൬ ൰ = ( ) (𝑦)
𝑦′ sin 𝛼 cos 𝛼
R(A(a,b),θ)
P(x,y) P’(x’,y’)
𝑥′ cos 𝛼 − sin 𝛼 𝑥 − 𝑎 𝑎
𝑃′ = ൬ ൰ = ( ) (𝑦 − 𝑏 ) + ( )
𝑦′ sin 𝛼 cos 𝛼 𝑏
𝑥′ cos 𝛼 − sin 𝛼 𝑥 − 𝑎 𝑎
𝑃′ = ൬ ൰ = ( ) (𝑦 − 𝑏 ) + ( )
𝑦′ sin 𝛼 cos 𝛼 𝑏
Contoh soal:
Tentukan bayangan titik A(2, -5) oleh rotasi terhadap titik asal O (0,0) sebesar 900
𝑥′ cos 𝛼 − sin 𝛼 𝑥
𝐴′ = ൬ ൰ = ( ) (𝑦)
𝑦′ sin 𝛼 cos 𝛼
𝑥′ cos 90 − sin 90 2
𝐴′ = ൬ ൰ = ( )( )
𝑦′ sin 90 cos 90 −5
𝑥′ 0 −1 2
𝐴′ = ൬ ൰ = ( )( )
𝑦′ 1 0 −5
𝑥′ 5
𝐴′ = ൬ ൰ = ( )
𝑦′ −2
4. Dilatasi
Suatu barisan U1, U2, U3, U4...... Un, disebut barisan aritmatika jika untuk setiap nilai
n berlaku.
U2 - U1, U3 - U2 =...... Un- Un-1= b, dengan b suatu tetapan yang tidak tergantung pada
n
Menentukan Rumus Suku Ke-n Basisan Aritmatika
Jika suku pertama U1kita misalkan a, beda kita misalkan b, dan suku ke-n kita
misalkan Un maka barisan aritmatika ditulis sebagai berikut
U1, U2, U3, U4,. . . . . . . Un
2. Deret Aritmatika
Jika suku-suku barisan aritmatika kita jumlahkan, maka deret tersebut disebut deret
aritmatika. Jika U1, U2,U3.... Un adalah suku-suku barisan aritmatika, maka
U1+U2+U3....+Un disebut deret aritmatika.
Jika jumlah n suku pertama deret aritmatika itu kita lambangkan dengan Sn maka
Sn = U1+U2+U3....+Un
Rumus jumlah n suku pertama deret aritmatika.
n n
Sn= 2 ( a + Un ) atauSn= 2 [ 2a+(n – 1 )b ]
Suatu barisan UI, U2, U3...... Un disebut barisan geometri, jika untuk tiap nilai
n bilangan asli berlaku U2 = U3 = U4......= Un = r
UI U2 U3 Un-1
Jika r > 1, artinya r< - 1 atau r> 1 maka barisan suku-suku geometri itu semakin
besar. Barisan tersebut dinamakan barisan geometri naik. Jika Jika r < 1
artinya -1 <r< 1, maka dinamakan barisan deometri turun.
Rumus Suku Ke-n Barisan Geometri
Un=arn-1
Contoh:
1. Tentukan suku pertama, rasio, dan suku kedelapan dari barisan geometri
berikut ini 2, 6, 18, 54, …
Jawab :
6
Suku pertama (a)= 2 dan rasio (r) = =3
2
Un = a.rn-1
U8 = 2.(3)8-1
= 2. (3)7
= 2.2.187
= 4.374
4. Deret Geometri
Adalah jumlah suku-suku dari barisan geometri. Secara umum ditulis
sebagai berikut :a + ar + ar2 + ar3 + … + arn-1
a.(1 r n )
1. Sn untuk r < 1
(1 r )
a(r n 1)
2. Sn untuk r> 1
(r 1)
Contoh :
Jawab :
Diketahui: a = 1 dan r = 2
Keterangan:
A = anuitas
M = pinjaman/modal
i = suku bunga
t = periode