Anda di halaman 1dari 42

Pengertian Matriks, Jenis Matriks dan Operasi Matriks

Pengertian Matriks, Jenis Matriks dan Operasi Matriks -- Menurut Wikipedia Matriks
adalah susunan, bilangan, simbol, atau ekspresi, yang disusun dalam baris dan kolom
sehingga membentuk suatu bangun persegi. Beberapa hal yang perlu kita ketahui yaitu
notasi pada matriks harus huruf kapital sedangkan unsur-unsur atau elemennya harus
huruf kecil. Suatu matriks biasa ditulis didalam tanda kurung lengkung "( )" atau kurung
siku "[ ]". Berikut contoh matriks :

Matriks Pada gambar diatas disebut matriks A dengan banyak unsur "m x n", banyaknya
unsur disebut juga sebagai ordo sehingga matriks A dapat disebut sebagai matriks yang
berordo "m x n".

Matriks Ekuivalen dan Matriks Sama :

Sebuah matriks dapat dikatakan ekuivalen jika matriks tersebut memiliki ordo yang sama,
sebagai contoh Matriks A dan Matriks B berikut :

Matriks diatas dapat disebut sebagai Matriks Ekuivalen karna memiliki ordo yang sama
yaitu 2x2. Sedangkan matriks sama yaitu matriks yang memiliki ordo dan elemen yang
sama. Contohnya sebagai berikut :
Matriks diatas dapat disebut sebagai Matrik yang sama, karena memiliki ordo dan elemen
yang sama. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa matriks yang sama sudah pasti
ekuivalen sedangkan matriks ekuivalen belum tentu sama.

Jenis - Jenis Matriks :

1. Transpos Matriks

Matriks transpos ialah matriks yang menukar baris menjadi kolom dan kolom menjadi
baris. Matriks transpos biasa dilambangkan dengan t. Contohnya matriks A berikut :

Transpos Matriks

2. Matriks Simetri

Matriks simetri ialah suatu matriks dimana matriks transposnya memiliki unsur elemen
yang sama. Contohnya sebagai berikut :

Matriks Simetri

3. Matriks Persegi

Matriks persegi ialah suatu matriks yang memiliki ordo sama. Contohnya matriks A ordo
2x2 dan B ordo 3x3 berikut :
Matriks Persegi

4. Matriks Segitiga Atas dan Bawah

Matriks segitiga atas ialah matriks dimana unsur atau elemen dibawah diagonal utamanya
bernilai 0. Contohnya sebagai berikut :

Matriks Segitiga Atas dan Bawah

Sedangkan matriks segitiga bawah merupakan kebalikan dari matrik atas dimana, diatas
diagonal utamanya selalu bernilai 0. Contohnya sebagai berikut :

5. Matriks Diagonal

Matriks diagonal ialah matriks dimana unsur selain diagonal utamanya bernilai 0.
Contohnya sebagai berikut :
Matriks Diagonal

6. Matriks Identitas

Matriks identitas ialah matriks yang diagonal utamanya selalu bernilai 1. Contohnya
sebagai berikut :

Matriks Identitas

Operasi Pada Matriks :

1. Penjumlahan Matriks

Syarat pada penjumlahan matriks ialah harus memiliki ordo yang sama, dan menambahkan
pada posisi atau letak yang sama. Contohnya sebagai berikut :

2. Pengurangan Matriks

Syarat pada pengurangan matriks juga sama dengan penjumlahan. Misal matriks C adalah
pengurangan matriks A dan B, perlu kita ketahui bahwa matriks pengurangan ialah sama
dengan penambahan Matriks A dengan perkalian skalar -1 dengan matriks B.

"C=A-B" sama dengan "C = A+ [-1] B"


Contoh pengurangan matriks sebagai berikut :Pengurangan

Matriks

3. Perkalian matriks dengan skalar

Pada perkalian matriks dengan skalar caranya yaitu mengalikan nilai skalar dengan semua
letak matriks. Contohnya sebagai berikut :

4. Perkalian matriks dengan matriks

Syarat pada perkalian matriks ialah jumlah kolom pada matriks pertama sama dengan
jumlah baris pada matriks kedua. Contohnya sebagai berikut perkalian A2x3 dan 3x3 :
Soal dan Pembahasan Matriks
Soal No. 11
Dua buah matriks A dan B masing-masing berturut-turut sebagai berikut:

Tentukan A − B

Pembahasan
Operasi pengurangan matriks:

Soal No. 12
Dari dua buah matriks yang diberikan di bawah ini,

Tentukan 2A + B

Pembahasan
Mengalikan matriks dengan sebuah bilangan kemudian dilanjutkan dengan
penjumlahan:

Soal No. 13
Matriks P dan matriks Q sebagai berikut

Tentukan matriks PQ

Pembahasan
Perkalian dua buah matriks
Soal No. 14
Tentukan nilai a + b + x + y dari matriks-matriks berikut ini

Diketahui bahwa P = Q

Pembahasan
Kesamaan dua buah matriks, terlihat bahwa

3a = 9 → a = 3
2b = 10 → b = 5
2x = 12 → x = 6
y=6
y=2

Sehingga:
a + b + x + y = 3 + 5 + 6 + 2 = 16

Soal No. 15
Tentukan determinan dari matriks A berikut ini

Pembahasan
Menentukan determinan matriks ordo 2 x 2
det A = |A| = ad − bc = (5)(2) − (1)(−3) = 10 + 3 = 13

Soal No.16
Diberikan sebuah matriks

Tentukan invers dari matriks P


Pembahasan
Invers matriks 2 x 2

Soal No. 17
Tentukan tranpose dari matriks A berikut ini

Pembahasan
Transpose sebuah matriks diperoleh dengan mengubah posisi baris menjadi
kolom seperti contoh berikut:

Soal No.18

Diketahui persamaan matriks

Nilai a + b + c + d =....
A. − 7
B. − 5
C. 1
D. 3
E. 7

Pembahasan
Jumlahkan dua matriks pada ruas kiri, sementara kalikan dua matriks pada ruas
kanan, terakhir gunakan kesamaan antara dua buah matriks untuk mendapatkan
nilai yang diminta.
2 + a = −3
a=−5

4+b=1
b=−3

d−1=4
d=5

c−3=3
c=6

Sehingga

a + b + c + d = −5 − 3 + 6 + 5 = 3

Soal No. 19
Diketahui matriks

Apabila B − A = Ct = transpos matriks C, maka nilai x .y =....


A. 10
B. 15
C. 20
D. 25
E. 30
(UN 2007)

Pembahasan
Transpos C diperoleh dengan mengubah posisi baris ke kolom, B − A adalah
pengurangan matriks B oleh A
Akhirnya, dari kesamaan dua matriks:
y−4=1
y=5

x+y−2=7
x+5−2=7
x+3=7
x=4

x . y = (4)(5) = 20

Soal No. 20

Jika

maka x + y =....
A. − 15/4
B. − 9/4
C. 9/4
D. 15/4
E. 21/4
(Soal UMPTN Tahun 2000)

Pembahasan
Masih tentang kesamaan dua buah matriks ditambah tentang materi bentuk
pangkat, mulai dari persamaan yang lebih mudah dulu:
3x − 2 = 7
3x = 7 + 2
3x = 9
x=3

4x + 2y = 8
22(x + 2y) = 23
22x + 4y = 23
2x + 4y = 3
2(3) + 4y = 3
4y = 3 − 6
4y = − 3
y = − 3/4

Sehingga:
x + y = 3 + (− 3/4) = 2 1/4 = 9/4

Soal No. 21
Invers dari matriks A adalah A−1.

Jika

tentukan matriks (A−1)T

Pembahasan
Invers matriks dan tranpos sebuah matriks.

Misalkan:

Sehingga:

Soal No. 22
Tentukan nilai x agar matrik

merupakan sebuah matriks yang tidak memiliki invers!

Pembahasan
Matriks yang tidak memiliki invers, disebut matriks singular. Determinan dari
matriks singular sama dengan nol.

det P = ad − bc = 0
(2)(x) − (3)(5) = 0
2x − 15 = 0
2x = 15
x = 15/2

Soal No. 23

Diketahui matriks dan


,

Jika A = B, maka a + b + c =....


A. − 7
B. − 5
C. − 1
D. 5
E. 7
(UN Matematika Tahun 2010 P37 Matriks)

Pembahasan
Kesamaan dua matriks:
4a = 12
a=3

3a = − 3b
−3a = − 3b
−3(3) = − 3b
−9 = − 3b
b=3

3c = b
3c = 3
c= 1

a + b + c = 3 + ( 3) + ( 1) = 7

Soal No. 24

Diketahui matriks

memenuhi AX = B, tentukan matriks X

Pembahasan
Jika AX = B, maka untuk mencari X adalah
X = A−1 B

Cari invers matriks A terlebih dahulu, setelah ketemu kalikan dengan matriks B

Soal No. 25
Matriks P dan matriks Q sebagai berikut

Tentukan matriks PQ

Pembahasan
Perkalian dua buah matriks

Soal No. 26
Tentukan nilai a + b + x + y dari matriks-matriks berikut ini

Diketahui bahwa P = Q

Pembahasan
Kesamaan dua buah matriks, terlihat bahwa

3a = 9 → a = 3
2b = 10 → b = 5
2x = 12 → x = 6
y=6
y=2
Sehingga:
a + b + x + y = 3 + 5 + 6 + 2 = 16

Soal No. 27
Tentukan determinan dari matriks A berikut ini

Pembahasan
Menentukan determinan matriks ordo 2 x 2
det A = |A| = ad − bc = (5)(2) − (1)(−3) = 10 + 3 = 13

Soal No. 28
Diberikan sebuah matriks

Tentukan invers dari matriks P

Pembahasan
Invers matriks 2 x 2
Soal No. 29
Tentukan tranpose dari matriks A berikut ini

Pembahasan
Transpose sebuah matriks diperoleh dengan mengubah posisi baris menjadi kolom seperti
contoh berikut:

30. Carilah matriks tranpose dari matriks berikut ini

Pembahasan :
Matriks tranpose A dari matriks A adalah

31. Carilah matriks tranpose dari matriks berikut ini

Pembahasan :
Matriks tranpose A dari matriks A adalah
Hitunglah operasi matriks berikut ini

32.

33.

34.

35.

Pembahasan :

32.

33.

34.

35.

36. Buktikan bahwa A.I=I.A dimana I adalah matriks identitas

Pembahasan :
Berapakah hasil kali matriks A.B dan B.A jika diketahui matriksnya adalah

37.

Pembahasan :

38.
Tentukan determinan dan invers dari matriks dibawah ini

39.

40.
Pembahasan :
39.cara mendapatkan determinan matriks A adalah

cara mendapatkan invers dari matriks A adalah

40.cara mendapatkan determinan matriks A adalah

cara mendapatkan invers dari matriks A adalah


41. Jika A adalah invers dari matriks , maka akan menghasilkan
nilai x dan y yang memenuhi 2x + y = ...

A.

B.
C.

D.

E.

Jawab : Dari soal diketahui A adalah invers dari matriks atau

Jadi nilai 2x + y = 2(-10/3) + 19/3 = -1/3

42. Jika , maka

A.

B.

C.

D.
E.
Jawab :

I adalah matriks identitas sehingga diperlukan sedikit ketabahan untuk mengalikan matriks
beberapa kali

43. Jika matriks A diketahui seperti di bawah ini, maka determinan A adalah...

A. (a + b)(4a - b)

B. (4a + 4b)(a -b)

C. (4a + 2b)(4a + b)

D. (4a + 4b)(4a - 2b)

E. (4a + b)(4a - 4b)

Pembahasan : ⇒ det A = 4a2 - 4b2 = 4 (a2 - b2) ⇒ det A = 4 {(a + b)(a - b)}

⇒ det A = (4a + 4b)(a - b) ---> opsi B

44. Matriks P dan Q adalah matriks ordo 2x2

seperti di bawah. Agar determinan matriks P sama dengan dua kali determinan Q,

maka nilai x yang memenuhi adalah...

A. x = -6 atau x = -2

B. x = 6 atau x = -2

C. x = -6 atau x = 2

D. x = 3 atau x = 4

E. x = -3 atau x = -4

Pembahasan : ⇒ det P = 2 det Q ⇒ 2x2 - 6 = 2 (4x - (-9)) ⇒ 2x2 - 6 = 8x + 18 ⇒ 2x2 - 8x - 24 = 0


⇒ x2 - 4x - 12 = 0 ⇒ (x - 6)(x + 2) = 0 ⇒ x = 6 atau x = -2 ---> opsi B
45. Determinan matriks B yang memenuhi persamaan di bawah ini adalah...

A. 3

B. -3

C. 1

D. -1

E. 0

Pembahasan : Misalkan komponen B adalah a,b,c, dan d sebagai berikut :

Dari persamaan di atas diperoleh : ⇒ 2a + c = 4 ⇒ a + 2c = 5 --->

a = 5 - 2c ---> substitusi ke persamaan 2a + c = 4 ⇒ 2 (5-2c) + c = 4 ⇒ 10 - 4c + c = 4

⇒ -3c = -6 ⇒ c = 2 Selanjutnya : ⇒ 2a + 2 = 4 ⇒ 2a = 2 ⇒ a = 1

Mencari nilai d : ⇒ 2b + d = 5 ⇒ b + 2d = 4 ---> b = 4 - 2d

---> substitusi ke persamaan 2b + d = 5 ⇒ 2 (4 - 2d) + d = 5 ⇒ 8 - 4d + d = 5 ⇒ -3d = -3

⇒ d = 1 Mencari nilai b : ⇒ 2b + 1 = 5 ⇒ 2b = 4 ⇒ b = 2

Jadi komponen matriks B adalah sebagai berikut : Maka diperoleh :

det B = ac - bd = 1 - 4 = -3 ---> opsi B

46. Diketahui matriks A dan B seperti di bawah ini. Jika determinan matriks A = -8, maka
determinan matriks B adalah...

A. 96

B. -96

C. -64

D. 48

E. -48

Pembahasan : Determinan A det A = (aei + bfg + cdh) - (ceg + afh + bdi) = -8


Determinan B ⇒ det B = (-12aei + (-12bfg) + (-12cdh)) - (-12ceg + (-12afh) + (-12bdi)) ⇒

det B = -12 { (aei + bfg + cdh) - (ceg + afh + bdi)} ⇒ det B = -12 det A ⇒ det B = -12 (-8) ⇒

det B = 96 ---> opsi A

47. Nilai z yang memenuhi persamaan di bawah ini adalah...

A. 2

B. -2

C. 4

D. 3

E. -3

Pembahasan : ⇒ 2z2 - (-6) = 8 - (-z(z-1)) ⇒ 2z2 + 6 = 8 - (-z2 + z) ⇒ 2z2 + 6 = 8 + z2 - z

⇒ z2 + z - 2 = 0 ⇒ (z + 2)(z - 1) = 0 ⇒ z = -2 atau z = 1 ---> opsi B

48. Hubungan dua matriks seperti di bawah ini. Nilai a yang memenuhi persamaan

tersebut adalah...

A. 8

B. 24

C. 64

D. 81

E. 92

Pembahasan :

2 8log a - 4a = 4a - (- 2log 6 . 6log 16) ---> ingat kembali

sifat logaritma : alog b . blog c = alog c ⇒ 2 8log a = 2log 16 = 4

⇒ 8log a = 2 ⇒ a = 82 ⇒ a = 64

---> opsi C
49. Bila determinan matriks A adalah 4 kali determinan matriks B, maka nilai x adalah...

A. 4/3

B. 8/3

C. 10/4

D. 5/3

E. 16/7

Pembahasan : ⇒ det A = 4 det B ⇒ 4x (16x) - (-16) = 4 (108 - (-152))

⇒ 4x (42x ) + 16 = 4 (260) ⇒ 43x = 4(260) - 16 ⇒ 43x = 4(260) - 4(4)

⇒ 43x = 4 (260 - 4) ⇒ 43x = 4 (256) ⇒ 43x = 4. 44 ⇒ 43x = 45

⇒ 3x = 5 ⇒ x = 5/3 ---> opsi D

Soal no. 50
A. PENGERTIAN

Vektor adalah suatu kuantita/besaran yang mempunyai besar dan arah. Secara grafis suatu
vektor ditunjukkan sebagai potongan garis yang mempunyai arah. Besar atau kecilnya
vektor ditentukan oleh panjang atau pendeknya potongan garis. Sedangkan arah vektor
ditunjukkan dengan tanda anak panah.
Dalam gambar vektor di samping, titik A disebut titik
awal (initial point) dan titik P disebut titik terminal
(terminal point). Pada gambar tersebut vektor dapat
ditulis dengan berbagai cara seperti, AB a, a atau a.
Panjang vektor juga dapat ditulis dengan berbagai cara
seperti | AB |, | AB |, | ar |, | a |, atau | a |.
Disini kita akan memakai simbul AB atau a untuk menyatakan vektor dan
| AB | atau | a | untuk menyatakan besaran (modulus) dari vektor tersebut. Contoh
vektor misalnya lintasan, kecepatan, percepatan, dan gaya.
Skalar adalah suatu kuantita yang mempunyai besaran tetapi tidak
mempunyai arah. Suatu skalar adalah bilangan nyata dan secara simbolik dapat
ditulis dengan huruf kecil. Operasi skalar mengikuti aturan yang sama dengan aturan
operasi aljabar elementer.
Untuk menggambarkan suatu vektor pada sistem
koordinat kartesean diperlukan vektor satuan.
Vektor dari titik (0,0) sampai titik (1,0) adalah vektor
satuan i . Vektor dari titik (0,0) sampai titik (0,1)
adalah vektor satuan j .
Arah vektor i positif sesuai dengan arah sumbu X
positif. Arah vektor j positif sesuai dengan arah
sumbu Y positif. Pada gambar disebelah ini vektor a dengan titik awal P dan titik akhir Q
diuraikan menjadi dua vektor yaitu vektor a1i dan a2j . Vektor a1 dan a2 disebut komponen
vektor a . Besaran a1 dan a2 disebut komponen skalar a . Secara simbolis vektor a dan
komponennya ditulis a= a1i + a2j
C. ALJABAR VEKTOR
Aljabar vektor adalah operasi pada dua atau lebih dari vektor yang meliputi
penambahan, pengurangan dan perkalian. Operasi vektor dapat dilakukan melalui
komponen-komponen skalarnya.
1. Kesamaan Dua vector
Dua vektor dikatakan sama apabila panjang serta
arahnya sama.
a = b → jika | a | = | b | dan arah a = arah b

2. Vektor Negatif

Vektor – a mempunyai ukuran sama dengan vektor a tetapi


arahnya berlawanan. Jika vektor a = - b maka | a | = |-b |.
Vektor negatif sering disebut sebagai vector invers.

3. Perkalian Vektor dengan Skalar

Jika k bilangan real yang positif, maka k u adalah vektor yang


panjangnya k |u | dan mempunyai arah yang sama dengan u .
Sedangkan –k u adalah vektor yang panjangnya k |u | tetapi
arah berlawanan dengan u .

4. Penjumlahan Vektor

a) Aturan Segitiga

Perhatikan gambar di samping. Jika AB dan


BC mewakili a dan b maka AC dikatakan
penjumlahan vektor a + b
b) Aturan Jajaran Genjang

AB dan DC mewakili vektor a BC dan AD mewakili


vektor b , maka AC = a +b atau AC = b + a .

c) Aturan Polygon
Penjumlahan tiga vektor atau lebih dapat dilakukan dengan menggunakan aturan poligon.

5. Selisih Dua Vektor

Selisih dua arah vektor a dan b , dinyatakan sebagai a – b , dapat dipandang sebagai
penjumlahan vektor a dengan invers vektor b yaitu vektor – b .

Misalkan a – b = c maka c = a +(–b )


Secara diagram selisih dua vektor tersebut seperti gambar berikut.
6. Vektor Nol

Jika vektor a = b maka a – b = 0. 0 disebut vektor nol. Vektor nol tidak mempunyai besar
dan arahnya tak tentu.

Dalam aljabar vektor, misalkan vektor a = a1i + a2j dan vektor b = b1i + b2j
maka berlaku aturan:
a). a = b jika dan hanya jika a1i = b1i dan a2 j = b2 j
b). m. a = m. a1i + m. a2 j untuk m suatu skalar
c). a + b = ( a1 + b1 ) i + ( a2 + b2 ) j
d). a - b = ( a1 - b1 ) i + ( a2 – b= ) j
jika a = 0 atau b = 0 atau a tegak lurus
e). a . b = 0
dengan b
f). i . i = j . j = 1 dan i . j = 0
g). a . b = ( a1i + a2 j ) . (b1i + b2 j ) = a1 . b1 + a2 . b2
h). | a | = a12 + a22
i). ∝ = arc tan ( a2 / a1 )
j). a . b = | a | |b | cos γ
D. VEKTOR DALAM RUANG TIGA DIMENSI

Vektor OP disefinisikan oleh komponen-komponenya:

a sepanjang OX
b sepanjang OY
c sepanjang OZ

Misalkan
i = vektor satuan dalam arah OX
j = vektor satuan dalam arah OY
k = vektor satuan dalam arah OZ
maka:

OP = ai + bj + ck

OL2 = a2 + b2 dan OP2 = OL2 + c2

OP2 = a2 + b2 + c2 jadi r = ai + bj + ck

Contoh penyelesaian soal:

1. Diketahui vektor a = 3i + 4j dan vektor b = 2i + j. Hitunglah harga-harga : a +


b ; b + a ; a – b ; b – a ; a . b ; sudut a ; sudut b ; a .b dan b . a .
Jawab :
Dari vektor a dan b tersebut dapat diketahui bahwa a1 = 3 ; a2 = 4 ; b1 = 2
dan b2 = 1 , sehingga diperoleh:
a). a + b = ( a1 +b1 ) i + ( a2 + b2 ) j = ( 3 + 2 ) i + ( 4 + 1 ) j = 5i + 5j
b). b + a = (b1 + a1 ) i + (b2 + a2 ) j = ( 2 + 3 ) i + ( 1 + 4 ) j = 5i + 5j
c). a – b = ( a1 – b1 ) i + ( a2 – b2 ) j = ( 3 – 2 ) i + ( 4 – 1 ) j = i + 3 j
d). b – a = (b1 – a1 ) i + (b2 – a2 ) j = ( 2 – 3 ) i + ( 1 – 4 ) j = -i – 3j
e). | a | = a1 2 + a2 2 = 32 + 4 2 = 9 + 16 = 25 = 5
f). | b | = b1 2 + b2 2 = 2 2 + 12 = 4 + 1 = 5
g). Sudut a adalah ∝ = arc tan ( a2 / a1 ) = arc tan ( 4/3 ) = 53,1301° atau ∝ = 53° 7’ 48.36”
h). Sudut b adalah ß = arc tan (b2 /b1 ) = arc tan ( ½ ) = 26,565051° atau ß = 26° 33’ 54,18’
i). a . b = a1 . b1 + a2 . b2 = 3 . 2 + 4 . 1 = 6 + 4 = 10
j). b . a = b1 . a1 + b2 . a2 = 2 . 3 + 1 . 4 = 6 + 4 = 10
Jawaban i). dan j). dapat juga menggunakan aturan
a . b = a . b cos γ.
dalam hal ini γ adalah sudut antara a dan b .
Dengan aturan tersebut diperoleh :
a .b = a . b cos γ = 5 5 cos (∝ - ß) = 5. 5 cos (53,13 – 26,56)
= 5. 5 cos 26,57 = 5. 5 . 0,894427191 = 10
a .b = b . a cos γ = 5 . 5 cos (ß - ∝) 5 . 5 cos (-26,57) = 10
2. Diketahui vektor-vektor a , b dan c seperti di bawah ini Lukislah secara grafis operasi
vektor : a - b +2. c dan 3 c - 0,5(2 a -b ).
Jawab:
a - b +2. c = a + (-b ) + 2 . c

3 c - 0,5(2 a -b ) = 3c + [-0,5{2 a + (-b )}]


20. SOAL-SOAL VEKTOR UMPTN1989
3. Ditentukan titik-titik P(-1,5,2) dan Q(5,-4,17). Jika T
pada ruas garis PQ dan PT:QT = 2 : 1 maka vektor posisi
titik T adalah …
UN2004
⎛1⎞ ⎛5⎞ ⎛ 4⎞ A. (3, -1, 11) C. (2, 0, 11) E. (11, -13, 32)
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
1. Jika vektor a = ⎜ 2 ⎟ ; b = ⎜ 4 ⎟ dan c = ⎜ − 1⎟ B. (2, -1, 12) D. (3, 1, 12)
⎜ 3⎟ ⎜ −1⎟ ⎜1⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ Jawab:
maka vector a + 2 b - 3 c = ….
• • •
⎛ 6 ⎞ ⎛ 7 ⎞ ⎛ −1⎞ ⎛ −1⎞ ⎛ −6 ⎞ P 2 T 1 Q
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
A. ⎜ 11 ⎟ B. ⎜ 13 ⎟ C. ⎜ 12 ⎟ D. ⎜ 13 ⎟ E. ⎜ − 12 ⎟
⎜ − 8⎟ ⎜ − 8⎟ ⎜ − 2⎟ ⎜ − 2⎟ ⎜ 8 ⎟ PT 2
⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠
PT:QT = 2 : 1 Æ =
QT 1

PT = 2 QT
Jawab:
⎛1⎞ ⎛5⎞ ⎛ 4⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ t - p = 2 (t - q )
a + 2 b - 3 c = ⎜ 2⎟ + 2 ⎜ 4 ⎟ -3 ⎜ − 1⎟
⎜ 3⎟ ⎜ −1⎟ ⎜1⎟ t - p = 2 t -2 q
⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠
2 q - p = 2t - t

⎛1⎞ ⎛ 10 ⎞ ⎛ 12 ⎞ t =2 q - p
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ = 2 (5,-4,17). - (-1,5,2)
= ⎜ 2⎟ + ⎜ 8 ⎟ - ⎜ − 3⎟
⎜ 3⎟ ⎜ − 2⎟ ⎜ 3 ⎟ = (10, - 8, 34) – (-1,5,2)
⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ = (11, -13, 32 )
⎛ 1 + 10 − 12 ⎞ ⎛ − 1 ⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ Jawabannya adalah E
= ⎜ 2 + 8 − (−3) ⎟ = ⎜ 13 ⎟
⎜ 3 − 2 − 3 ⎟ ⎜ − 2⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠ EBTANAS1998
4. Diketahui titik A(3,1.-4), B(3,-4,6) dan C(-1,5,4).
Jawabannya adalah D Titik P membagi AB sehingga AP:PB = 3 : 2, maka
vektor yang diwakili oleh CP adalah ….
EBTANAS2001
2. Diketahui | a | = 3 , | b | = 1 dan | a - b | = 1. ⎛ − 4⎞ ⎛ − 4⎞ ⎛ − 4⎞ ⎛ 4 ⎞ ⎛ − 4⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
Panjang vektor a + b = …. A. ⎜ 3 ⎟ B. ⎜ 3 ⎟ C. ⎜ − 7 ⎟ D. ⎜ − 7 ⎟ E. ⎜ 7 ⎟
⎜ − 6⎟ ⎜ 6 ⎟ ⎜ 2 ⎟ ⎜ − 2⎟ ⎜ 2 ⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠
A. 3 B. 5 C. 7 D. 2 2 E. 3

Jawab:
Jawab:
.| a + b | = 2(a 2 + b 2 )− | a − b | 2 • • •
A 3 P B

.| a + b | 2 = 2(a 2 +b 2 ) - | a - b | 2 AP 3
AP:PB = 3 : 2 Æ =
PB 2
= 2 (( 3 ) 2 + 1 2 ) - 1 2
= 2 (4) – 1 = 7 2 AP = 3 PB
2 ( p - a ) = 3 (b - p )
.| a + b | = 7 2 p - 2 a = 3b - 3 p
Jawabannya adalah C 3 p + 2 p = 3b + 2a
5p =3 b +2 a
www.matematika-sma.com - 1
3b + 2a EBTANAS2000
p = 6. Titik A (3,2,-1), B (1,-2,1) dan C (7, p-1, -5)
5
segaris untuk nilai p = ........
⎛ 3 ⎞ ⎛ 3 ⎞ ⎛ 15 ⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
3⎜ − 4 ⎟ + 2⎜ 1 ⎟ ⎜ − 10 ⎟ A. 13 B. 11 C. 5 D. -11 E. -13
⎜ 6 ⎟ ⎜ − 4 ⎟ ⎜ 10 ⎟ ⎛ 3 ⎞
⎜ ⎟
p = ⎝ ⎠ ⎝ ⎠=⎝ ⎠=
⎜ − 2⎟ Jawab:
5 5 ⎜ 2 ⎟
⎝ ⎠
• • •
A B C
⎛ 3 ⎞ ⎛ − 1⎞ ⎛ 4 ⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
CP = p - c = ⎜ − 2 ⎟ - ⎜ 5 ⎟ = ⎜ − 7 ⎟ Titik A, B, C segaris maka kriteria yang harus dipenuhi:
⎜ 2 ⎟ ⎜ 4 ⎟ ⎜ − 2⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠
1. AB = k.AC
2. AB = k. BC
Jawabannya adalah D 2. AC = k. AB
3. AC = k. BC
EBTANAS2000 4 BC = k .AB
5. Diketahui | a | = 6 , ( a - b ). ( a + b )= 0 dan 5. BC = k. AC
a . ( a - b ) = 3. Besar sudut antara vector a dan b
adalah …. Kita ambil kriteria 1 :

π π π π 2 Kriteria 1 :
A. B. C. D. E. π
6 4 3 2 3
AB = k.AC
Jawab: b - a = k (c - a )

⎛ 1 ⎞ ⎛ 3⎞ ⎛⎛ 7 ⎞ ⎛ 3 ⎞⎞
( a - b ). ( a + b )= 0 ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜⎜ ⎟ ⎜ ⎟⎟
⎜ − 2⎟ - ⎜ 2 ⎟ = k ⎜ ⎜ p − 1⎟ − ⎜ 2 ⎟ ⎟
⇒ a. a - b. b = 0 ⎜ 1 ⎟ ⎜ −1⎟ ⎜ ⎜ − 5 ⎟ ⎜ − 1⎟ ⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝⎝ ⎠ ⎝ ⎠⎠
⇒ 6 - | b |2 = 0
⎛ − 2⎞ ⎛ 4 ⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟
| b |2 = 6 ⎜ − 4⎟ = k ⎜ p − 3⎟
⎜ 2 ⎟ ⎜ −4 ⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠
| b| = 6
-2 = 4.k
a. (a- b ) = 3 1
k=-
2
a . a - a . b . Cos α = 3
1 3
-4 = - .p +
a . b . Cos α = a . a - 3 2 2
1 3
.p = + 4
a.a − 3 2 2
Cos α = 1 11
a.b .p = Æ p = 11
6−3 1 2 2
= = `
6 2
Jawabannya adalah B
180 0 π
α = 60 = 0
=
3 3

Jawabannya adalah C

www.matematika-sma.com - 2
EBTANAS2001 ⎛ 2⎞ ⎛ − 3⎞ ⎛1⎞
7. Diketahui segitiga PQR dengan koordinat titik sudut ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
a = ⎜ 4⎟ ; b = ⎜ m ⎟ ; c= ⎜2⎟
P(1,5,8), Q(-2,1,3) dan R(1,-6,0), PQ wakil dari u dan ⎜1⎟ ⎜ 2 ⎟ ⎜ −1⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠
QR wakil dari v , maka u . v adalah…
a. b = 0
⎛ 2⎞ ⎛ − 3⎞
A. 34 B. 36 C. 38 D. 40 E. 42 ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
= ⎜ 4⎟ . ⎜ m⎟ =0
jawab : ⎜1⎟ ⎜ 2 ⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠

⎛ − 2⎞ ⎛1⎞ ⎛ − 3⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ = 2. -3 + 4m + 2 = 0
PQ = u = q - p = ⎜ 1 ⎟ - ⎜ 5 ⎟ = ⎜ − 4 ⎟ = -4 + 4m = 0
⎜ 3 ⎟ ⎜8⎟ ⎜ − 5 ⎟ 4m = 4
⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠
m=1

⎛ 1 ⎞ ⎛ − 2⎞ ⎛ 3 ⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
QR = v = r - q = ⎜ − 6 ⎟ - ⎜ 1 ⎟ = ⎜ − 7 ⎟ ⎛ − 3⎞ ⎛ 1 ⎞ ⎛ − 4 ⎞
⎜ 0 ⎟ ⎜ 3 ⎟ ⎜ − 3⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ maka ( b - c ) = ⎜ 1 ⎟ - ⎜ 2 ⎟ = ⎜ − 1 ⎟
⎜ 2 ⎟ ⎜ −1⎟ ⎜ 3 ⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠

⎛ − 3⎞ ⎛ 3 ⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ Æ -4 i - j + 3 k
u . v = ⎜ − 4 ⎟ . ⎜ − 7 ⎟ = -3 . 3 + (-4 . -7) + (-5. -3)
⎜ − 5⎟ ⎜ − 3⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠ Jawabannya adalah B
= -9 +28 + 15 = 45 – 9 = 36
UAN2007
Jawabannya adalah B 9. Diketahui segitiga ABC, dengan A (0, 0,0 ), B(2,2,0)
dan C (0,2,2). Proyeksi ortogonal AB pada AC
UAN2006 adalah….
8. Diketahui vektor-vektor a = 2 i + 4 j + k ,
1
b = -3 i + m j + 2 k dan c = i + 2 j - k . A. j + k C. . - i + k E. - i - j
2
Vektor a tegak lurus b , maka ( b - c ) adalah… 1
B. i + k D. i + j - k
2
A. -4 i + j + 3 k C. -4 i - 4 j + 3 k E. -4 i + 3 k
Jawab :
B. -4 i - j + 3 k D. -4 i + j + 3 k
proyeksi orthogonal a pada b :
Jawab: ⎛ a.b ⎞
|c| = ⎜ ⎟.b
⎜ | b |2 ⎟
⎝ ⎠
. a . b = | a | | b | cos α

⎛ 2⎞ ⎛ 0⎞ ⎛ 2⎞
karena vektor a tegak lurus b maka α = 90 0 ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
sehingga cos α = cos 90 0 = 0 AB = b - a = ⎜ 2 ⎟ - ⎜ 0 ⎟ = ⎜ 2 ⎟
⎜ 0⎟ ⎜ 0⎟ ⎜ 0⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠
maka . a . b = | a | | b | cos α
a . b = |a | |b | . 0 ⎛0⎞
⎜ ⎟
a. b = 0 AC = c - a = ⎜ 2 ⎟
⎜ 2⎟
⎝ ⎠

www.matematika-sma.com - 3
⎛ a.b ⎞ (p + 2) 2 = ( p 2 + 16 ) 2
|c| = ⎜ ⎟.b
⎜ | b |2 ⎟ p 2 +4p + 4 = p 2 + 16
⎝ ⎠
p 2 - p 2 + 4p = 16 – 4
⎛ 2 ⎞⎛ 0 ⎞ 4p = 12
⎜ ⎟⎜ ⎟ p=3
⎜ 2 ⎟⎜ 2 ⎟
⎜ 0 ⎟⎜ 2 ⎟ ⎛0⎞ ⎛0⎞ ⎛0⎞ ⎛ 0⎞
⎝ ⎠⎝ ⎠ ⎜ ⎟ 4⎜ ⎟ 1⎜ ⎟ ⎜ ⎟ jawabannya adalah C
= . ⎜ 2⎟ = ⎜ 2⎟ = ⎜ 2⎟ = ⎜1⎟
( 2 +2 )
2 2 2
⎜ 2⎟ 8 ⎜ 2⎟ 2 ⎜ 2⎟ ⎜1⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠

⎛ 0⎞
⎜ ⎟
⎜1⎟ = 0 i + j + k = j + k
⎜1⎟
⎝ ⎠

Jawabannya adalah A

EBTANAS1999
⎛ − 2⎞
⎜ ⎟
10. Diketahui panjang proyeksi vektor a = ⎜ 8 ⎟
⎜ 4 ⎟
⎝ ⎠
⎛0⎞
⎜ ⎟
pada vektor b = ⎜ p ⎟ adalah 8. Nilai p=…
⎜4⎟
⎝ ⎠

A. -4 B. -3 C. 3 D. 4 E. 6

Jawab:

Panjang proyeksi vector a pada vector b :

a.b
|c| =
|b|

a.b
Diketahui : =8
|b|

⎛ − 2 ⎞⎛ 0 ⎞
⎜ ⎟⎜ ⎟
⎜ 8 ⎟⎜ p ⎟
⎜ 4 ⎟⎜ 4 ⎟ 8 p + 16
⎝ ⎠⎝ ⎠ =8 ⇒ =8
p 2 + 16 p 2 + 16

8p + 16 = 8 p 2 + 16

p+2= p 2 + 16

www.matematika-sma.com - 4

Anda mungkin juga menyukai