Anda di halaman 1dari 6

Bab 1

Matriks

A. Pengertian Matriks
Matriks adalah susunan bilangan yang diatur dalam baris dan kolom berbentuk persegi panjang.
Susunan matriks secara umum berordo m x n dapat dituliskan dengan notasi sebagai berikut

1. Jenis matriks berdasarkan ordo


a. Matriks kolom (Matriks yang terdiri dari satu kolom)

misalnya : A = , B=
b. Matriks baris (Matriks yang terdiri dari satu baris) misalnya : C = (3 6 9) , D = (2 -1)
c. Matriks persegi (Matriks yang memiliki banyak baris sama dengan banyak kolom)

misalnya : E = , F=
d. Matriks Segitiga (Matriks persegi yang elemen – elemen di bawah atau atas diagonal
utamanya bernilai nol)

misalnya : G = , H=
e. Matriks diagonal (Matriks persegi yang elemen diluar diagonal utamanya bernilai nol)

misalnya : I = , J=
f. Matriks skalar (Matriks yang elemen – elemen diagonal utamanya sama, sedangkan elemen
diluar elemen diagonalnya bernilai nol)

misalnya : K = , L=
g. Matriks identitas (Matriks yang elemen – elemen diagonal utamanya sama dengan 1,
sedangkan elemen – elemen lainnya sama dengan 0)

misalnya : M = , N=
h. Matriks nol (Matriks yang semua elemennya nol)

misalnya : O = , P=
i. Transpose matriks A (Sebuah matriks yang disusun dengan cara menuliskan baris ke-
m matriks A menjadi kolom ke-m dan sebaliknya, menuliskan kolom ke-n matriks A menjadi
baris ke-n)

misalnya : P = , maka Pt =
2. Beberapa sifat matriks :
a. (A + B)t = At + Bt

www.materipembelajaran.com
b. (At)t = A
c. (cA)t = cAt, c adalah konstanta
d. (AB)t = AtBt
B. Penjumlahan dan Pengurangan Matriks
Dua matriks A dan B dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika kedua matriks tersebut mempunyai
ordo yang sama.

A= ,

B= ,
C = (p q)

A±B= ± =
A ± C atau B ± C tidak dapat didefinisikan karena matriks A atau B tidak sama ordonya dengan
matriks C.
Contoh :
Diketahui :

A= , B= , C=
Hitunglah :
(A + B)
(A + B + C)
((A – B) + C)
Jawab :

(A + B) = + =

(A + B + C) = + + =

((A – B) + C) = -

= + =

C. Perkalian Bilangan Real dengan Matriks


Misalkan A adalah suatu matriks yang memiliki ordo m x n, dengan c R merupakan suatu
sembarang konstanta, maka c . A adalah suatu matriks yang diperoleh dengan cara mengalikan semua
unsure dari matriks A dengan c.

A=

cA = c =
Contoh :

Diketahui P = , R=
Hitunglah : 3P dan 2(P - 3R)
Jawab :

3P = 3 =

2(P - 3R) = 2 ( -3 )

www.materipembelajaran.com
=2( - )

=2

D. Perkalian Dua Matriks


Amxp X Bpxn = Cmxn

A= dan B =

AxB= =
Contoh :

Diketahui A = dan B = , tentukan A x B !


Jawab :

AXB=

E. Matriks Identitas
Matriks Identitas adalah matriks yang anggota pada diagonal utamanya selalu 1

1. Matriks Transpose (At)


Matriks transpose merupakan matriks yang mengalami pertukaran elemen dari kolom menjadi
baris atau sebaliknya. Contoh :

maka matriks transposenya (At) adalah


2. Determinan Suatu Matriks
Untuk menentukan determinan dari suatu matriks dapat digunakan beberapa cara :

a. Misalnya terdapat matriks yang berordo 2×2 dalam menentukan determinan dari
matrikas A yang biasa ditulis |A| adalah

b. Metode Sarrus
Misalnya terdapat maka untuk menentukan nilai determinan dari matriks A tersebut

www.materipembelajaran.com
Ubah matriks dalam bentuk seperti diatas selanjutnya perhitungannya dengan cara
menambahkan elemen dari kiri atas kekanan bawah (mulai dari a → e → i, b → f → g, dan c
→ d → h) kemudian dikurangi dengan elemen dari kanan atas kekiri bawah (mulai dari c → e
→ g, a → f → h, dan b → d → i) maka akan menjadi

c. Metode Ekspansi Baris dan Kolom

Jika diketahui maka untuk menentukan determian dari matriks P

3. Matriks Singular
Matriks Singular yaitu matriks yang nilai determinannya 0.

Sebagai contoh
Jika A matriks singular, tentukan nilai x!
Jawab:

vs
4. Invers Matriks

Misalnya diketahui maka invers dari matriks A

1. Sifat-sifat dari invers suatu matriks :

5. Persamaan Matriks
Tentukan X matriks dari persamaan:
a. Jika diketahui matriks A.X=B

b. Jika diketahui matriks X.A=B

www.materipembelajaran.com
F. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel
Penerapan Matriks ordo (2 x 2) adalah dalam menyelesaikan sistem persamaan linier dua variable
Terdapat dua cara menyelesaikan system persamaan linier dengan matriks, yaitu :
1. Dengan determinan matriks

2. Dengan persamaan matirks

G. Determinan dan Invers Matriks


1. Determinan
Determinan dari matriks persegi A dinotasikan dengan |A|.
Untuk matriks yang berordo 2 x 2, determinan matriks A dapat didefinisikan sebagai berikut :

Jika A = ----> |A| = = ad – bc


Untuk matriks yang berordo 3 x 3, determinan matriks B dapat didefinisikan sebagai berikut :

Jika B =

www.materipembelajaran.com
|B| = = aei + bfg + cdh - cef - afh – bdi
Contoh :

Diketahui A = , tentukan determinan A


Jawab :

A= ------> |A| = = (1 x 4) - (2 x 3) = -2
2. Invers Matriks
AXB=BXA=I
Dimana A dan B disebut saling invers, sedangkan I adalah matriks identitas.
Berikut ini adalah syarat suatu matriks A mempunyai invers.
a. Jika |A| = 0 , maka matriks A tidak mempunyai invers. Sehingga dikatakan matriks A sebagai
matriks singular.
b. Jika |A| ≠ 0 , maka matriks A mempunyai invers. Sehingga dikatakan matriks A sebagai
matriks nonsingular.
Pada matriks dengan ordo 2x2, nilai inversnya dapat ditentukan sebagai berikut :

H. Penerapan Matriks dalam Sistem Persamaan Linear


Diberikan sistem persamaan linear dua variabel berikut :

Sistem persamaanlinear dua variabel tersebut dapat dituliskan kedalam matriks sebagai berikut :

=
Persamaan matriks ini dapat dengan mudah diselesaikan dengan menggunakan sifat berikut :
1. Jika AX = B, maka X = A-1B, dengan |A ≠ 0|
2. Jika XA = B, maka X = BA-1, dengan |A ≠ 0|
Dimana :

A= , X= , B=
Selain itu dalam menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel juga dapat menggunakan
aturan Cramer.

Jika AX = B, maka x1 = , x2 = , ......, xj =

www.materipembelajaran.com

Anda mungkin juga menyukai