Anda di halaman 1dari 28

HANDOUT

MATEMATIK KELAS XI
SEMESTER GENAP
A WAJIB WEEK 11

Oleh:
1. DESTYA CAHYANINGTYAS
12204193244
2. TIARA NURVIA AZIZAH
12204193249
3. SITI ROIKHATUL JANNAH
12204193262
4. ANIS ROFI’ATUS SHOLIKAH

KELOMPOK 9
Limit Fungsi Aljabar
(Oleh: Tiara Nurvia Azizah, Siti Roikhatul Jannah)

Kompetensi
Dasar
3.7 Menjelaskan limit fungsi aljabar (fungsi polinom dan fungsi rasional) secara
intuitif dan sifat-sifatnya, serta menentukan eksistensinya

4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan limit fungsi aljabar

Materi Pokok

 Konsep limit fungsi aljabar


 Sifat-sifat limit fungsi aljabar
 Menentukan nilai limit fungsi aljabar

MATH
GENERATION

KELOMPOK 9
PETA KONSEP

Limit
Fungsi
Aljabar

Konsep Sifat-Sifat Penerapan


Limit LImit Limit
Fungsi Fungsi Fungsi
Aljabar Aljabar Aljabar

KELOMPOK 9
A. KONSEP LIMIT FUNGSI ALJABAR
Dalam kehidupan sehari-hari, berbagai permasalahan yang kita hadapi dapat
melahirkan berbagai konsep matematika. Dengan ditemukan konsep umum matematika
maka kita mampu menyelesaikan kembali permasalahan yang serupa. Sebagai contoh,
pengamatan yang dilakukan pada respon tubuh yang sedang alergi terhadap suatu zat
dengan tingkat dosis obat antibiotik. Berdasarkan data yang diperoleh, memungkinkan
ditemukan suatu model batas dosis pemakaian antibiotik tersebut. Dengan demikian,
masalah alergi yang serupa dapat diatasi bila terjadi kembali. Percobaan yang kita
lakukan adalah sebuah konsep pendekatan terhadap solusi permasalahan tersebut.
Jadi, konsep dapat kita peroleh dengan mengamati, mencoba, menganalisis data, dan
menarik kesimpulan. Perhatikan ilustrasi berikut.
Seseorang memandang di
kejauhan jalan raya yang lurus. Dia
melihat kendaraan yang melintas
bergerak semakin jauh dan ukuran
kendaraan juga seakan-akan semakin
kecil. Ini menandakan bahwa kita
mempunyai jarak pandang yang
terbatas. Bukan hanya jarak pandang
yang mempunyai batas, melainkan
banyak hal seperti, ambang batas
pendengaran, batas kemampuan
memikul beban, batas kemampuan
Gambar 1.1: Jalan raya masyarakat membeli barang
Sumber: http://www.grahakartikapesona.com
tertentu, dan lain-lain.
Jadi, kita akan memulai pelajaran ini dengan mengkaji istilah “batas” terlebih
dahulu. Kasus-kasus apa saja dalam kehidupan sehari-hari yang mempunyai
keterbatasan? Coba amati! Sebagai contoh, ambang batas pendengaran, batas
kemampuan memikul beban, batas kemampuan masyarakat membeli barang tertentu,
dan lain-lain.
Secara visual pada gambar, badan jalan semakin sempit untuk jarak pandang
semakin jauh. Perhatikan, jarak bahu jalan dari kiri dan kanan menyempit menuju
tengah jalan. Ada batas ukuran lebar jalan menyempit dari kiri dan kanan ke tengah
jalan sesuai dengan sudut pandang kita terhadap jalan tersebut. Berdasarkan ilustrasi
tersebut, kita membicarakan kata ’batas’ atau ’limit’.

KELOMPOK 9
Permasalahan
1.1 Bilangan bulat manakah yang terdekat ke bilangan
Jika ada pertanyaan:
3? Tentu saja dengan mudah kita menjawab yaitu bilangan 2 atau 4,
bukan? Tetapi, jika pertanyaan diubah menjadi: Bilangan real manakah
yang terdekat ke bilangan 3? Tentu tak berhingga banyaknya bilangan
real yang dekat ke bilangan 3, tetapi bilangan manakah yang terdekat
ke 3?

Penyelesaian
1.1
Alternatif Penyelesaian:
Mari kita kaji melalui garis bilangan berikut. Perhatikan gambar!

2 2,25 2,5 2,75 3 3,25 3,5 3,75 4

2,75 2,85 2,95 2,99 3 3,01 3,05 3,15 3,25

2,99 2,999 2,9999 3 3,0001 3,001 3,01

Pada garis bilangan pertama, misalkan jawaban akan pertanyan


tersebut adalah 2,75 atau 3,25, tetapi itu bukan jawaban yang
paling tepat untuk pertanyaan tersebut. Pada garis bilangan
kedua, diperoleh bilangan terdekat adalah 2,99 atau 3,01.
Namun jawaban tersebut juga masih kurang tepat karena pada
garis bilangan ketiga tampak bilangan 2,9999 atau 3,0001.

KELOMPOK 9
Apakah bilangan 2,9999 atau 3,0001 adalah jawaban yang
tepat terhadap pertanyaan di atas? Tentu tidak, karena masih
banyak lagi bilangan yang lain yang dekat ke angka 3. Jadi,
apakah pengertian dekat pada masalah ini?
Pada garis bilangan, dapat dilihat sekelompok bilangan
real mendekati 3 dari kiri dan sekelompok bilangan real lainnya
mendekati 3 dari kanan. Namun hanya ada satu bilangan yang
terdekat ke 3 dari kiri dan kanan. Jika dimisalkan x sebagai
variabel yang dapat menggantikan bilangan-bilangan yang
mendekati 3 tersebut maka x akan disebut mendekati 3
(dituliskan x → 3). Jika x adalah semua bilangan yang mendekati
3 dari kiri maka dituliskan x → 3 ⁻ dan sebaliknya jika x adalah
semua bilangan-bilangan yang mendekati 3 darikanan maka
dituliskan x → 3 ⁺.

KELOMPOK 9
Definisi Limit
Misalkan f sebuah fungsi f : R → R dan misalkan L dan a anggota
.
himpunan bilangan real.lim
x→ a
f ( x )=L jika dan hanya jika f ( x ) mendekati L

untuk semua x mendekati c. lim


x→ a
f ( x )=L dibaca limit fungsi f ( x ) untuk x
mendekati a adalah L.

1. Nilai Limit di x=a

a. Jika f ( a ) terdefinisi, nilai lim


x→ a
f ( x )=f (a)

0
b. Jika f ( a )= (tak tentu), nilai lim f ( x ) diselesaikan dengan cara berikut ini.
0 x→ a

1) Memfaktorkan pembilang dan penyebut f ( x ) dengan faktor ( x−a ) sehingga dapat

disederhanakan.

2) Membagi pangkat dengan pangkat tertinggi penyebut.

3) Mengalikan pembilang dan penyebut dengan sekawannya apabila terdapat bentuk

akar, lalu disederhanakan.

4) Menentukan turunan pembilang dan penyebut sehingga diperoleh nilai tertentu

0
(bukan ).
0
Contoh Soal!
lim x ²−4
a) x→ 2
=¿
x ³+1
Pembahasan:
lim x ²−4
x→ 2 ( 2)²−4 0
= = =0
x ³+1 (2)³+1 9
lim x ²+2 x−8
b) x→ 2
=¿
x ²−x−2
Pembahasan:
lim x ²+2 x−8
x→ 2 (2) ²+2(2)−8 0 (bentuk tak tentu)
= =
x ²−x−2 ( 2) ²−2−2 0
gunakan metode pemfaktoran

lim x 2+ 2 x−8 lim ( x+ 4 )( x−2 )


x→ 2
2
= x→2
x −x−2 ( x+1 ) ( x−2 )
lim ( x+ 4)
2+ 4 6
¿ x →2 = = =2
(x +1) 2+1 3
lim x ²−9
KELOMPOK
c) 9 x →3
=¿
√ x ²+16−5
Pembahasan:
lim x ²−9
(3) ²−9 0
= (bentuk tak tentu)
x →3
=
√ x ²+16−5 √(3) ²+16−5 0
gunakan metode mengalikan dengan sekawan

lim x 2−9 lim x2−9


x 2+16+ 5
∙√
x →3 x →3
=
√ x 2 +16−5 √ x 2 +16−5 √ x 2+16+ 5
lim ( x 2−9 ) ( √ x 2 +16+5 ) lim ( x 2−9 ) ( √ x 2 +16+5 )
¿ x →3 = x →3
√ ( x + 16 ) −5
2 2 2 x 2+16−25

lim ( x 2−9 ) ( √ x 2 +16+5 )


¿ x →3 2
=lim √ x 2+ 16+5= √ 32 +16+ 5=10
( x −9 ) x→ 3

2. Nilai Limit Tak Hingga (∞)


lim a
Rumus dasar x →∞
=0 untuk n bilangan positif.
xⁿ
a
lim a xᵐ+ bxᵐ¯ 1 +… jika m=n
p ∞ untuk a>0
a. x →∞

p x ⁿ+ q xⁿ ¯ 1 +…
= {
jika m>n −∞ untuk a< 0
0 jika m<n
∞ jika a> p
b. lim ⁡ √ ax ²+bx +c−√ px ²+ qx+ r = b−q jika a= p
x →∞ 2√ a
0 jika a< p
{
∞ jika a> p

x→ ∞
n
n 1
Atau lim √ axⁿ +bxⁿ ¯ + … −√ pxⁿ+ qxⁿ ¯ 1 +… = n
b−q
{
n . √(a) ⁿ ¯ ¹
jika a= p

0 jika a< p

Contoh Soal!
2
1. lim ( 2 x +5− √ 4 x −20 x+25 )
x→ ∞

¿ lim ( √(2 x +5) ²− √ 4 x2 −20 x +25 )


x→∞

¿ lim ( √(4 x 2 +20 x+ 25)−√ 4 x 2−20 x+ 25 )


x→∞

b−q
karena a=p makamenggunakan rumus
2 √a

20−(−20) 20+20 40
¿ = = =10
2 √4 2.2 4

KELOMPOK 9
3. Sifat-Sifat Limit Fungsi Aljabar

Misalkan f , g adalah fungsi yang mempunyai nilai limit pada x mendekati a, dengan k

dan a adalah bilangan real, serta n adalah bilangan bulat positif, k konstanta, maka:

a. lim
x→ a
k=k

b. lim
x→ a
x =a

c. lim
x→ a
[ k . f ( x ) ] =k . lim f ( x )
[ x →a ]
d. lim
x→ a
[ f ( x ) . g( x) ]= lim f ( x ) . lim g( x )
[
x →a x→a ][ ]
e. lim x →a
⁡ [ f ( x ) ± g ( x ) ] =lim f ( x ) ± lim ⁡ g (x)
x→ a x→ a
lim f (x) lim f ( x)
, dengan lim g ( x ) ≠0
x→a
f. = x →a
g(x) lim g( x) x→ a
x→ a

g. lim
x→ a
¿ [ f ( x ) ] ⁿ= lim f ( x ) ⁿ
[x→ a ]
h. lim
x→ a
√n f ( x)=√n lim
x→a
f ( x)

Contoh soal!
TURUNAN
(Oleh: Destya Cahyaningtyas, Lailatuzzulfa, Anis Rofi’atus Sholikah)

Kompetensi
Dasar
3.8 Menjelaskan sifat-sifat turunan fungsi aljabar dan menentukan turunan
fungsi aljabar menggunakan definisi atau sifat-sifat turunan fungsi

4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan turunan fungsi aljabar

3.9 Menganalisis keberkaitanan turunan pertama fungsi dengan nilai


maksimum, nilai minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta
kemiringan garis singgung kurva

4.9 Menggunakan turunan pertama fungsi untuk menentukan titik


maksimum, titik minimum, dan selang kemonotonan fungsi, serta
kemiringan garis singgung kurva, persamaan garis singgung, dan garis
normal kurva berkaitan dengan masalah kontekstual

Materi
Pokok
 Pengertian Turunan
 Sifat-Sifat Turunan Fungsi Aljabar
 Penerapan Turunan Fungsi Aljabar
 Nilai-Nilai Stasioner
 Fungsi Naik dan Fungsi Turun
 Persamaan Garis Singgung dan Garis Normal
PETA KONSEP

Turunan /
Diferensial

Penerapan
Definisi Turunan
Turunan

Persamaan Garis
Sifat-Sifat Fungsi Naik dan
NIlai Stasioner Singgung dan
Turunan Turun
Garis Normal

KELOMPOK 9
A Konsep Turunan Suatu Fungsi
.
Setelah kamu memahami konsep limit fungsi pada bab sebelumnya, kamu akan
mempelajari konsep turunan. Ingat, konsep limit fungsi digunakan pada bab ini.
Turunan merupakan salah satu dasar atau fondasi dalam analisis dan sangat
aplikatif untuk membantu memecahkan suatu permasalahan dalam kehidupan sehari-
hari. Untuk itu, kamu diharapkan mampu memahami berbagai konsep dan prinsip
turunan fungsi. Kemonotonan, kecekungan, pengoptimalan, titik belok, dan lain
sebagainya dapat dianalisis dengan menggunakan konsep turunan. Untuk menemukan
konsep turunan, kita akan mencoba mengamati berbagai permasalahan nyata dan
mempelajari beberapa kasus dan contohnya. Kita memulainya dengan menemukan
konsep garis tangen atau garis singgung.

Konsep Garis Sekan dan Garis Tangen

Seorang pemain ski meluncur kencang di permukaan bukit es. Dia meluncur turun,
kemudian naik mengikuti lekukan permukaan es sehingga di suatu saat, dia melayang ke
udara dan turun kembali ke permukaan. Perhatikan gambar
di bawah ini!

Secara analitik, misalkan bahwa bukit es diasumsikan


sebagai kurva, pemain
ski diasumsikan sebuah garis yang tegak lurus ke papan ski
serta papan ski adalah sebuah garis lurus lainnya. Dapatkah
kamu tunjukkan hubungan kedua garis tersebut?
Alternatif Penyelesaian:
Coba kamu amati gambar di bawah ini. Misalkan permasalahan di atas ditampilkan
dalam bentuk gambar berikut.
Proses tegak pemain terhadap papan ski adalah sebuah garis yang disebut garis
normal. Papan ski yang menyinggung permukaan bukit es di saat melayang ke udara
adalah sebuah garis yang menyinggung kurva disebut garis singgung.
Jadi, garis singgung tegak lurus dengan garis normal. Bagaimana hubungan garis
singgung dengan kurva?
Misalkan pemain ski bergerak dari titik Q(x2, y2) dan melayang ke udara pada
titik P(x1, y1) sehingga ia bergerak dari titik Q mendekati titik P. Semua garis yang
KELOMPOK 9
menghubungkan titik Q dan P disebut tali busur atau garis sekan dengan gradien
y 2− y 1
Msec= . Coba kamu amati proses matematis berikut. Misalkan x2 = x1 + ∆ x dan
x 2−x 1
y2 = y1 + ∆ y, jika ∆ x semakin kecil maka Q akan bergerak mendekati P (Jika ∆ x →0
maka Q →P).
Perhatikan kembali gambar!

Gambar 1.2:Gradien garis sekan mendekati gradient garis singgung

Turunan Sebagai Limit Fungsi

Setelah kita kaji konsep garis sekan, garis normal dan garis singgung maka
selanjutnya, kita akan mempelajari lebih dalam konsep garis singgung untuk
mendapatkan konsep turunan.
Coba kamu perhatikan dan amati kembali Gambar 1.2. Jika x2 = x1 + ∆x dan y2 = y1 +
∆y maka titik Q akan bergerak mendekati P untuk ∆x semakin kecil sedemikian
gradien garis singgung di titik P disebut turunan fungsi pada titik P, ditulis : mtan
=f’(x1) lim (∆x→0) [(f(x1+∆x)-f(x1))/∆x] (jika limitnya ada) Jika f kontinu maka titik
P dapat berada di sepanjang kurva sehingga turunan suatu fungsi pada setiap x dalam
daerah asal adalah: f’(x1) = lim (∆x→0) [(f(x1+∆x)-f(x1))/∆x]
Turunan fungsi dapat ditulis dengan :
Notasi Newton f '(x) atau y' (Turunan pertama fungsi).
Notasi Leibniz (df(x))/dx atau dy/dx (Turunan pertama fungsi).
A. Definisi Turunan / Diferensial

Turunan adalah pengukuran terhadap bagaimana fungsi berubah seiring perubahan


nilai yang dimasukan, atau secara umum turunan menunjukkan bagaimana suatu besaran
berubah akibat perubahan besaran lainnya. Proses dalam menemukan turunan disebut
KELOMPOK 9
diferensiasi. Pada fungsi y = f(x), turunan dari variabel y terhadap variabel x
dy d [ f ( x) ]
dinotasikan dengan   atau    atau y’ dan didefinisikan sebagai:
dx dx
∆ y f ( x ₂ )−f ( x ₁) f ( a+ b )−f (a)
1. = =
∆x x ₂−x ₁ ( a+b )−a
lim ∆ y lim f ( x ₂ )−f (x ₁) lim f ( a+ b )−f (a)
dy
=f ' ( x)= b → 0 = b →0 = b →0
dx ∆x x ₂−x ₁ ( a+b )−a
∆ y f ( x+ b )−f ( x )
2. =
∆x b
lim f ( x +b )−f ( x)
dy d [ f ( x ) ]
= = y ' =f ' ( x )= b → 0
dx dx b

B. Aturan-aturan Turunan Fungsi

Misalkan f ,u , v adalah fungsi bernilai real dan dapat diturunkan di suatu interval , a
bilangan real dapat diturunkan maka:

1. f ( x )=a→ f ' ( x )=0

2. f ( x )=ax → f ' ( x ) =a

3. f ( x )=axⁿ → f ' ( x ) =n . axⁿ ¯ ¹

4. f ( x )=a .u( x)→ f ( x )=a . u ' (x )


'

5. f ( x )=u (x) ± v (x) → f ' ( x )=u ' ( x)± v ' ( x)

6. f ( x )=u ( x ) . v ( x ) → f ( x )=u ( x ) . v ( x )+u ( x ) . v ' (x)


' '

u( x ) ' u' ( x ) . v ( x )−u ( x ) . v ' (x )


7. f ( x )= → f ( x) =
v( x) v ² (x)
8. f ( x )=f ( u ) → f ' ( x )=f ' (u ) . u '
' ' '
9. f ( x )=( u ∘ v ) ( x ) =u ( v ( x )) → f ( x ) =u ( v ( x ) ) . v ( x )

Contoh Soal!

1. Turunan pertama dari f ( x )=(2−6 x ) ³ adalah f ' ( x )=…

Pembahasan:

Misal u ( x )=2−6 x , makau' ( x )=−6


3
f ( x )= ( u ( x ) )
3−1
f ' (x )=3 ( u ( x ) ) ∙(u)' x

f ' ( x )=3 ( 2−6 x )2 ∙(−6)


f ' ( x )=−18 ( 2−6 x )2
KELOMPOK 9
2. y=( x2 +1 ) ( x 3−1 ) maka y' =…

Pembahasan:

Misal : u=( x 2+1 ) u' =2 x

v=( x 3−1 ) v' =3 x 2


y ' =u' v +uv '

y ' =2 x ( x 3−1 ) + ( x2 +1 ) 3 x2
y ' =2 x 4−2 x +3 x 4+ 3 x 2
y ' =5 x 4 +3 x 2−2 x

C. Fungsi Naik dan Fungsi Turun

Konsep turunan digunakan untuk menentukan interval fungsi naik/turun,


keoptimalan fungsi, dan titik belok suatu kurva.
Konsep Kemonotonan Fungsi
Bangunan yang tinggi dengan lantai bertingkat selalu difasilitasi dengan escalator
atau lift. Gerakan lift dan eskalator saat naik dapat diilustrasikan sebagai fungsi
naik. Demikian juga gerakan lift dan eskalator saat turun dapat diilustrasikan
sebagai fungsi turun.

y y
f(x1)
f(x2)

f(x2)
f(x1)

x1 x2 x 0 x1 x2 x
0

(gambar 1) (gambar 2)

KELOMPOK 9
1. Fungsi f(x) disebut fungsi naik pada interval a ≤ x ≤ b, jika untuk setiap x₁ dan x2
dalam interval a ≤ x ≤ b berlaku :

x₂ > x₁ ↔ f(x₂) > f(x₁) (gambar 1)


2. Fungsi f(x) disebut fungsi turun pada interval a ≤ x ≤ b, jika untuk setiap x₁ dan x₂
dalam interval a ≤ x ≤ b berlaku :

x2 > x1 ↔ f(x2) < f(x1) (gambar 2)


2. Fungsi f disebut fungsi naik pada titik dengan absis a, jika f’ (a) > 0
3. Fungsi f disebut fungsi turun pada titik dengan absis a, jika f’ (a) < 0

Contoh :
Tentukan pada interval mana fungsi f(x) = x3 + 9x2 + 15x + 4 merupakan :

a. Fungsi naik
b. Fungsi turun
Jawab:

f(x) = x3 + 9x2 + 15x + 4

f’(x) = 3x2 + 18x + 15

a. Syarat fungsi naik


f’(x) > 0

3x2 + 18x + 15 > 0

x2 + 6x + 5 > 0

(x+1) (x+5) > 0

Harga batas

x = -1 , x = -5

Uji titik dengan ambil sebarang nilai x diantara x = −1 dan x = −5.

x2 + 6x + 5 = (-2)2 + 6(-2) + 5 = -3

+ - +

naik pada−1
Jadi, fungsi−5 interval :

KELOMPOK 9
x < 5 atau x > -1

D. NILAI STASIONER

Misalkan terdapat fungsi y=f ( x ) yang dapat diturunkan , untuk menentukan titik

stasionernya kita harus menentukan nilai x terlebih dahulu dengan cara menggunakan

syarat stasioner yaitu f ' ( x )=0 , x ≠ 0.

Dari syarat stasioner f ( x )=0akan kita peroleh nilai x yang memenuhi persamaan

tersebut, anggap saja x=a yang memenuhi f ' ( a )=0 . Akan kita peroleh :

Titik ( a , f ( a ) )disebut sebagai titik stasioner, dan nilai fungsi y=f ( a ) disebut sebagai

nilai stasionernya. Misalkan f ( a )adalah nilai stasioner di x=a

Jika f ' ' (a)<0 maka f ( a ) adalah nilai balik maksimum.

Jika f ' ' ( a ) >0 maka f (a) adalah nilai balik minimum.

Jika f ' ' ( a )=0 maka jenis ekstrim belum dapat ditetapkan (gunakan uji turunan

pertama untuk menentukan jenis ekstrimnya).

Contoh Soal!

Tentukan titik stasioner dan jenisnya dari fungsi f(x) = x 2 + 2x

Jawab : f(x) = x2 + 2x

f’(x) = 2x + 2

= 2(x + 1)

Nilai stasioner didapat dari f’(x) = 0

2(x + 1) = 0

x = -1

f(-1) = (-1)2 + 2(-1) = -1

Jadi diperoleh titik stasioner (-1,-1)

KELOMPOK 9
F. Persamaan Garis Singgung dan Garis Normal

1. Gradien garis singgung

Perhatikan gambar di samping


y=f(x)
Gradien garis AB adalah
y
y 2− y 1B(a+h),f(a+h)
m AB=
x 2−x 1
A(a,f(a) g
f ( a+b )−f (a)
¿
( a+b ) −a
x
f ( x+ b )−f
x=a (x )
x=a+h
¿
b

Apabila garis AB diputar pada titik A maka titik B akan bergerak mendekati titik A
(h→0) maka tali busur AB menjadi garis singgung (g) pada kurva y = f(x) di titik A
(a,f(a))dengan gradient.

Gradien garis AB adalah

f ( x+b )−f ( x)
mg =
b

mg =f (a)

Sehingga persamaan garis singgung pada kurva y = f(x) di titik A (a,f(a)) atau A(x 1,y1)
adalah
y – y1 = m (x – x1)

2. Garis Normal Pada Kurva


Garis normal adalah garis yang tegak lurus dengan garis singgung dan melalui titik

singgungnya.

Dua garis normal tegak lurus maka , m 1−m 2=1, jika saling sejajar maka

m1=m2 .
Karena garis normal tegak lurus dengan garis singgung , maka :
1
mn × ms = -1 atau mn = -
ms
ms gradien garis singgung , dan ms gradient garis normal.

Contoh Soal!

Diketahui kurva y = x – 3x + 4 dan titik A (3,4)


2
KELOMPOK 9
a. Tentukan gradient garis singgung di titik A.
b. Tentukan persamaan garis singgung di titik A.
Jawab:

y = x2 – 3x + 4

y’ = 2x – 3

a. Gradien di titik A (3,4)


m = y’x=3 = 2.3 – 3 = 6 – 3 = 3

b. Persamaan garis singgung di titik A (3,4)


y – y1 = m (x – x1)
y – 4 = 3 (x – 3 )
y – 4 = 3x – 9
y = 3x – 5

3. Tentukan persamaan garis singgung pada kurva y = x 4 – 7x2 + 20 dititik yang


ber-absis 2 !
Pembahasan :

Jika x = 2 , maka kita dapat mencari y

y = x4 – 7x2 + 20

y = 24 – 7.22 + 20 = 16 – 28 + 20 = 8

sehingga didapat titik singgung (2,8)

m = y’ = 4x3 – 14x = 4.23 – 14.2 = 32 – 28 = 4

Jadi , persamaan garis singgung nya adalah :

y – y1 = m(x - x1)

y – 8 = 4(x – 2)

y – 8 = 4x – 8
y = 4x

KELOMPOK 9
LATIHAN SOAL!!

1. Nilai dari lim


x →2
3 x ²+5=…

lim x ²−16
2. Nilai dari x→4
=…
x−4

3. Nilai lim ( √ x 2−5 x+ 6−x +5 ) =…


x→ ∞

lim 2 x ²−18
4. Nilai dari x→ 3
=…
√ x ²+7−4
3
lim x (2 x2 −3 x +1) 2
5. x→ 1
=…
(x 2−1) √ x−1

6. Turunan pertama dari f(x) = (x² + 2x + 3)(4x + 5) adalah f’(x) = ...

7. Fungsi y = 4x³ - 18x² + 15x - 20 mencapai maksimum untuk nilai x = ...

8. Kurva y = x3 – 6x2 + 9x + 1 , turun pada interval …

9. Persamaan garis normal kurva y = 2x3 – 8 pada titik A(2,8) adalah …

10. Tentukan persamaan garis singgung dan garis normal pada kurva

y = x2 + x + 1 dan melalui titik yang berabsis -1 !

KELOMPOK 9
Pembahasan:
2
1. Nilai dari lim
x →2
3 x +5=…

Penyelesaian:

lim 3 x ²+5=3 ( 2 )2+5=7


x →2

lim x ²−16
2. Nilai dari x→4
=…
x−4
Penyelesaian:
lim x ²−16 (4)²−16 0
x→4
=¿ = (bentuk tak tentu)
x−4 4−4 0

Gunakan metode turunan


lim x ²−16 lim 2 x
x→4
= x →4 =2 ( 4 )=8
x−4 1
Atau gunakan metode pemfaktoran
lim x ²−16 lim ( x−4)( x +4 )
x→4
= x →4 =x + 4=4 +4=8
x−4 x−4

3. Nilai lim ( √ x 2−5 x+ 6−x +5 ) =…


x→ ∞

Penyelesaian:

lim ( √ x 2−5 x+ 6−x +5 ) =lim ( √ x 2−5 x +6−√ ( x−5 ) ² )


x→ ∞ x→ ∞

lim ( √ x 2−5 x+ 6− √ x ²−10 x +25 )= b−q = (−5)−(−10) = 5


x→ ∞ 2√a 2 √1 2
lim 2 x ²−18
4. Nilai dari x→ 3
=…
√ x ²+7−4
Penyelesaian:
lim 2 x ²−18
x→ 3 2(3)²−18 0 (bentuk tak tentu)
= =
√ x ²+7−4 √(3) ²+7−4 0
Gunakan metode mengalikan dengan sekawan
lim 2 x ²−18 lim (2 x ²−18)( √ x 2 +7+ 4)
x 2 +7+ 4 x→ 3
∙√ 2
x→ 3
=
√ x ²+7−4 √ x +7+ 4 (x 2+ 7)−16

lim 2 ( x 2−9 ) ( √ x 2 +7+4 )


x→ 3
2
=lim 2 ( √ x2 +7+ 4 )
( x −9 ) x →3

¿ 2 ∙ ( √32 +7+ 4 )=16


3
lim x (2 x2 −3 x +1) 2
5. Nilai x→ 1
=…
(x 2−1) √ x−1
Penyelesaian:
3
2
lim 1(2 ( 1 ) −3(1)+1) 2
x→ 1 0 (bentuk tak tentu)
2
=
((1) −1) √1−1 0
3 3
lim x ( 2 x 2−3 x +1 ) 2 lim x ( ( 2 x−1 ) ( x−1 ) ) 2
x→ 1
2
= x →1 1
( x −1 ) √ x −1
( x+1 ) ( x−1 ) ( x −1 ) 2
3 3 3
2 2 2
lim x (2 x−1 ) ( x −1 ) lim x ( 2 x −1 )
x→ 1 1.1 1
3
= x →1 = =
2
( x +1) 2 2
(x +1)( x−1)
6. Turunan pertama dari f(x) = (x² + 2x + 3)(4x + 5) adalah f’(x) = ...

Penyelesaian

Misal :

u = (x2 + 2x + 3)
v = (4x + 5)
Sehingga didapatkan

u' = 2x + 2
v' = 4
Kemudian kita masukkan ke dalam rumus f'(x) = u'v + uv' sehingga turunannya
menjadi:
f'(x) = (2x + 2)(4x + 5) + (x2 + 2x + 3)(4) 

f'(x) = 8x2 + 10x + 8x + 10 + 4x2 + 8x + 12 


f'(x) = 8x2 + 4x2 + 10x + 8x + 8x + 10 + 12 

f'(x) = 12x2 + 26x + 22

7. Fungsi y = 4x³ - 18x² + 15x - 20 mencapai maksimum untuk nilai x ...

Penyelesaian:

y = 4x³ - 18x² + 15x - 20

Stasioner <=> y' > 0

y' =  12x² - 36x + 15 > 0

<=> 3(4x² - 9x + 5) > 0

<=> 3(2x - 1)(2x - 5) > 0

1 5
<=> x = atau x =
2 2
1 5
Uji titik dengan ambil sebarang nilai x diantara x = dan x = .
2 2
12x² - 36x + 15 = 12(1)² - 36(1) + 15 = -9

+ - +

1 5
5
Jadi, fungsi 2 maksimum untuk x <½ atau x > .
2 y mencapai
2

8. Kurva y = x3 – 6x2 + 9x + 1 , turun pada interval …

Penyelesaian :

y = x3 – 6x2 + 9x + 1

y’ = 3x2 – 12x + 9

Jika y turun , maka y’ < 0

3x2 – 12x + 9 < 0

x2 – 4x + 3 < 0 … dibagi 3

(x - 1)(x - 3) < 0

x = 1 atau x = 3

Uji titik dengan ambil sebarang nilai x diantara x = 1 dan x = 3.


3x2 – 12x + 9 = 3(2)²- 12 (2) + 9 = -3

+ - +

1 3

Jadi , kurva y = x3 – 6x2 + 9x + 1 turun pada interval 1 < x < 3

9. Persamaan garis normal kurva y = 2x3 – 8 pada titik A(2,8) adalah …

Penyelesaian :

m1 . m2 = -1

m1 = y’ = 6x2

x = 2 sehingga m1 = 6.22 = 24

maka gradient garis normal = - 1/24

persamaan garis normal dititik (2,8)

y – 8 = - 1/24 (x – 2)
24y – 192 = -x + 2
x + 24 y – 190 = 0
Jadi, persamaan garis normal kurva y = 2x3 – 8 dititik A (2,8) adalah

x + 24y – 190 = 0

10. Tentukan persamaan garis singgung dan garis normal pada kurva y = x 2 + x + 1

dan melalui titik yang berabsis -1 !

Penyelesaian :

Jika x = -1 , maka kita dapat mencari y

y = x2 + x + 1

y = (-1)2 + (-1) + 1 = 1

sehingga didapat titik singgung (-1 , 1)

m = y’ = 2x + 1 = 2(-1) + 1 = (-2) + 1 = - 1

Persamaan garis singgung nya adalah :

Melalui (-1 , 1) dan m = -1

y – y1 = m(x - x1)
y – 1 = -1(x + 1)

y – 1 = –x

Gradien garis normal nya pada titik (-1 , 1) adalah


−1
mgn =
f ' (c)
−1 −1
Gradien garis normalnya melalui titik (-1,1) adalah mgn = =
f ' (c) −1
Sehingga persamaan garis normalnya adalah

y – y1 = mgn ( x – x1)

y – 1 = 1 (x + 1)

y=x+2

KELOMPOK 9

Anda mungkin juga menyukai